Dec 24, 2011

Ayu Ting Ting dan Marketing


Dimana dimana dimana….
Kesana kemari.. membawa alamat..
Tapi yang kutemukan bukan dirinya….
Sayang……………yang ku terima alamat palsu….


Siapa yang tak kenal dengan lirik lagu diatas tersebut. Ya itu adalah sebuah lirik lagu yang saat ini tengah booming di jagat musik indonesia… lagu yang diberi judul “ Alamat Palsu “ dan bergenre dangdut  tersebut mampu menyedot perhatian masyarakat dan media, ditengah  banyaknya genre musik lainnya yang hits.

Ayu ting ting sepertinya menjadi fenomena terbaru di mana seorang yang dahululnya terkenal hanya terbatas pada beberapa kalangan dan daerah mendadak meledak dan dibicarakan secara luas di Indonesia. Sampai-sampai sebuah brand Mie Instant tidak kuasa untuk tidak menggunakan Ayu Ting Ting sebagai endosernya.

Nah tanpa panjang lebar ngebahas  Ayu Ting Ting  secara pribadinya (karena saya yakin sudah banyak infotaiment baik itu bentuk majalah, tv, radio yang sudah membiacarakan kehidupan pribadinya) hehe, yuk kita bahas dari sisi marketing fenomena Ayu Ting Ting ini.

Love and Respect your Competitor, Why?


Tercatat sudah hampir dua tahun saya member di Gold Gyms bandung, dan selama dua tahun itu pula hampir tidak lebih dari sebulan satu kali member tersebut saya gunakan untuk fitness. Dipikir-pikir bagus juga strategi Gold Gyms yang mengharuskan membernya kontrak fitness selama 1 tahun dan otomatis terus diperpanjang (potong melalui kartu kredit) sejauh kita tidak mengajukan penghentian kontrak.

Malas memulai adalah alasan paling klasik untuk fitness, ditambah lagi dengan kesibukan sehari-hari jadilah sebuah pembenaran untuk tidak datang ke tempat gym hehe, dirayu, ditakuti dan diapakan pun dulu oleh sabahat saya, tidak membuat saya bergeming untuk datang wkwk, sampai suatu hari ketika sedang berdiskusi terceletuk sebuah kalimat "kita traktiran aja yuk nurunin berat badan dalam 2 minggu ini", seketika adrenalin meningkat dan keinginan menang persaingan "traktiran" memenuhi pikiran. "Boleh" jawab saya. (entahlah sudah sifat dari kecil, gengsi kalo ditantang tidak menerima tantangan tersebut).

Kraton Wedding. When Traditional Meets Tech


Nilai tradisional selalu bersebrangan dengan nilai modern...

Kata-kata itu seringkali terdengar seolah-olah harga mati, dimana yang nama nya dunia modern, hi tech, serba on line, internet, robot, dll tidak bisa sejalan dengan nilai-nilai budaya yang masih tradisional, udah ketinggalan jaman kalo kata anak muda sekarang.

Saya tidak tahu apakah pendapat ini bisa dikatakan relevan atau tidak, tapi saya kira beberapa waktu lalu saya menemukan bahwa ternyata ada lho nilai tradisional yang justru dibantu oleh infrastruktur modern dalam penyebaran informasi nya. Ya, mungkin sebagian besar kita tahu bahwa di bulan Oktober 2011 ini Sri Sultan Hamengkubuwono X akan menggelar perhelatan besar, yaitu pernikahan putri bungsu nya GRA Nurastuti Wijayareni (GKR Bendara) dengan Achmad Ubaidillah (KPH Yudanegara).

Dec 15, 2011

Demam JKT48



Pocari Sweat emang jagonya bikin Trending Topics, begitu juga dengan yang baru saja mereka lakukan melalui endorsement mereka terhadap sebuah grup JKT48. Awal cerita serunya pembahasan ini beberapa waktu terakhir di Social Media dan berbagai media lainnya adalah telah suksesnya terlebih dahulu sebuah grup asal Jepang bernama AKB48 dengan Yasushi Akimoto (seorang pencipta lirik) sebagai produsernya.

Yasushi Amikomoto, sang produser yang melahirkan dan membesarkan AKB48 inilah yang akan juga menjadi produser utama untuk JKT48. Prestasi darinya telah terbukti dengan penampilan AKB48 di berbagai penjuru dunia, seperti New York, Los Angeles, Cannes, Paris, Moskow, Korea dan Singapura. Sebelum terbentuknya JKT48, AKB48 telah memiliki 4 grup kembar lainnya yaitu SDN48 (versi dewasa AKB48), SKE48 (Nagoya), NMB48 (Osaka) dan HKT48 (Fukuoka).

Dec 11, 2011

Selingkuh “Brand Switching”



Demikian banyaknya tempat makan Ramen di bandung, pilihan saya akhir-akhir ini selalu saja kembali ke Daiji Raamen. Apakah memang tempat makan Ramennya paling enak? Enggak juga sih, ada yang lebih enak sebetulnya yang dulu juga menjadi tempat favorit saya (nurut gua), namun sejak kenal Daiji, saya lebih memilih beralih ke brand ini karena “nilai” yang brand ini berikan dari sisi rasa dan harga terbaik bagi saya.

Nah begitupun jika memilih tempat makan dimsum, dahulu saya cukup setia dengan satu brand, namun sejak munculnya Paradise dengan konsep discountnya saya lebih memilih beralih ke brand ini, bukan karena discountnya (ada juga sih dikit) namun value “harga + rasa” yang diberikan jauh lebih worthy buat saya.

Dec 10, 2011

Tao Kae Noi Story


Malas Belajar Tidak Selalu Buruk, Asal........

Beberapa hari yang lalu saya dan teman-teman menyempatkan diri untuk menonton sebuah film, “billionaire” di Blitzmegaplex. Secara garis besar film tersebut bercerita tentang perjuangan seorang anak laki-laki yang malas untuk belajar di sekolah, tapi memiliki keinginan untuk menjadi seorang pengusaha muda demi melunasi hutang keluarganya yang sangat besar yang juga menyebabkan rumah orang tuanya di sita oleh bank dan orang tuanya harus melarikan diri untuk menghindari tagihan bank.

Fil ini cukup menarik karena di satu sisi memberikan inspirasi untuk penontonnya menjadi seorang pengusaha muda dan di sisi lain diperlihatkan bahwa menjadi pengusaha bukan pilihan yang muda. Kerugian akibat bisnis yang gagal seperti CD Player karena di bohongi oleh produk palsu, berjualan Kacang Olahan yang kemudian diusir oleh pihak mall karena menyebabkan protes tenant lain dan kotornya atap mall, Kehilangn harta, kehilangan kekasih bahkan “hampir” kehilangan keluarga merupakan proses berat yang harus dialami oleh seorang pengusaha mudah seperti “Top” nama dalam pemeran film tersebut.

Singkat kata pada akhirnya setelah semua perjuangan  Top dengan produk Rumput lautnya berhasil menembus Seven Eleven di thailang (711) dengan brand Tao Kae Noi dan sejak saat itulah masah jayanya sebagai pengusaha mudah dimulai.

Nov 28, 2011

LuVe Litee. Campina's Attack or ........



Es krim rendah lemak! Pertama kali tahu brand ini dari seorang teman, senang sekaligus daya analisis marketingnya langsung jalan. Gimana nga, berbagai brand yang berhubungan dengan kesehatan kian bertumbuh pesat, tepatnya adalah yang berhubungan dengan gaya hidup sehat. Karena di perkotaan pada segmentasi pasar tertentu produk ini menjadi produk yang dicari bahkan dalam taraf dibutuhkan.

Menjamurnya tempat gym di kota-kota besar di Indonesia adalah indikasi paling nyata dari terbentuknya pasar tersebut. Dan brand es krim rendah lemak yang diperkenalkan oleh Campina ini secara langsung menyasar target market tersebut.

Nov 7, 2011

Brand Value & Emotional Bonding



Hari ini saya baru saya men tweet salah satu artikel tentang 5 visi sebuah perusahaan yang menurut saya sangat unik. Terlebih lagi karena 5 nilai tersebut begitu “membekas” di benak saya dan cukup menginspirasi. Apalagi ketika saya pernah diajak untuk langsung mengunjungi “simbol-simbol” nilai-nilai tersebut secara langsung di Negara asalnya, Jepang.

Sebenarnya artikel tersebut sudah agak lama saya buat, tapi hari ini secara kebetulan saya coba tweet ulang, dan langsung mendapat tanggapan dari seorang teman saya: “emang loe diminta berapa lama untuk ngetweet tentang  SOYJOY?”

Ngobrol Segmentasi Yuk


Pertengahan bulan oktober tepatnya saya kebetulan ditugaskan ke Kota Tasikmalaya untuk menghandle sebuah Activation Project - Seminar Edukasi Mengenai Investasi Emas. Sebenarnya penyelenggaraan Activation Seminar ini bukan yang pertama kalinya bagi saya karena sebelumnya pernah menghandle Acvtivation serupa di beberapa Kota, salah satunya Kota kelahiran saya Bandung.

Lanjut ke pelaksanaan seminar di Kota Tasikmalaya tadi, nah dikarenakan saya beranggapan bahwa karakteristik masyarakat (Target Market) Tasikmalaya hampir sama dengan Kota Bandung dikarenakan letaknya yang masih di provinsi Jawa Barat, memiliki Background Budaya yang tidak begitu berbeda, dan lokasinya juga yang tidak begitu jauh sekitar 3 sampai 4 jam dari Kota Bandung, maka saya menerapkan Strategi yang sama dalam menggarap Segmen Tasikmalaya *konteks activation seminar - dalam hal ini proses pencarian peserta.

Oct 31, 2011

Brand-Inwash, Mencuci Otak Konsumen



P : “Pokoknya gua ga mau minum produk X, itu kan buat cowok. Nanti badan gua jadi berotot lagi!”.
L : “Lho kok bisa kamu mikirnya gitu, padahal dari kandungannya kan netral, fungsinya untuk membantu metabolism tubuh dan mempercecpat proses perbaikan sel, ga ada hubungannya dengan badan cewek jadi berotot, dari sisi biologis aja jelas beda hormon perempuan dan laki-laki. Perempuan gak akan bisa berotot kayak Arnold Swecheneger J gara-gara minum susu.
P : “Lha itu dibilangin diiklan dan tulisan yang ada di kemasan !”

Pembicaran ini terdengar saat saya sedang nge-gym antara sepasang perempuan dan laki-laki yang sedang ngobrol selepas mereka berlatih. Fenomena yang menarik, karena setahu saya produk yang sedang mereka bicarakan sebenarnya memang aman dikonsumsi baik perempuan maupun laki-laki, bahkan bagus buat mendukung aktivitas olahraga mereka.

Kalau memang begitu, kok bisa ya si perempuan di gym tadi bisa punya asosiasi yang demikian kuat, Sebenarnya ada 3 hal yang menjadikan celah buat Brand untuk bisa menanamkan asosiasi di benak masyarakat dan target marketnya, yaitu :

Personal Branding, Mindset dan Hati


Perjalan keluar kota untuk mengkontrol brand activation yang dilakukan oleh tim After break (brand activator dari creasionbrand) merupakan kegiatan yang cukup menyenangkan buat saya, selain memang menyenangkan karena keluar dari rutinitas kantor harian, kegiatan ini juga sekaligus bisa menjadi wisata jalan-jalan dan kuliner buat saya dan tim.

Nah tapi ada bagian yang memang cukup membosankan, apalagi jika  tempat yang dituju hanya bisa dicapai atau lebih efisien dicapai dengan berkendaraan mobil yaitu perjalanan dengan mobil tersebut. 1-2 jam masih ok lah buat ngobrol-ngobrol dan bercanda, lewat dari situ kantuk dan rasa boringpun mulai menyergap. Untuk mensiasati ini kami di kantor sepakat membeli cukup banyak cd motivasi dan sharing dari pembicara-pembicara terkenal yang bisa didengarkan sepanjang jalan.

Oct 24, 2011

Photographer dan Dodolan




“iya nih bro, pacar gua khan jago banget photonya, segala macam teknik dia bisa dan memang seperti yang bisa lo liat sendiri nih hasil photonya luar biasakan, padahal hanya menggunakan kamera biasa bukan professional nih photol, gimana yah caranya biar dia bisa terkenal namanya dan tentunya dengan begitu projek khan bisa banyak masuk bro”

Minggu ini menjadi minggu yang cukup spesial buat saya karena “akhirnya” ada pekerjaan yang mengharuskan saya pergi ke palembang tempat kampung halaman saya. Gimana tidak mantap, kerja dan libur menjadi satu di kota kelahiran yang selalu dirindukan. Mengisi waktu luang yang cukup panjang minggu lalu di palembang saya bertemu dengan sahabat saya sewaktu SMA yang saat ini memiliki EO untuk menjajaki kerjasama membuat sebuat event di palembang.

Nah singkat kata, ngalor ngidul ngobrol soal event di sebuah cafe di palembang kemudian sahabat saya tersebut curhatlah “lihat di paragrap pertama”. Wah iseng saya berkata padanya “ jadi sesi konsultasi nih sis hehe”.

500-366 DOM! Domino Pizza vs Pizza Hut



Jumlah penduduk yang banyak di Indonesia merupakan salah satu daya tarik para brand atau investor dari luar negeri untuk masuk. Sebut saja franchise brand-brand dari luar negeri banyak yang masuk ke Indonesia, terutama di kota-kota besar, baik dari industri fashion, makanan dan minuman retail, restoran, dll.

Tidak hanya jumlahnya yang banyak, karakteristik masyarakat Indonesia yang dimanfaatkan dengan baik oleh para brand dari luar negeri adalah sifat konsumtifnya. Tentu kita mengenal dengan baik kebiasaan masyarakat kita yang lebih suka beli dari pada membuat (terlihat dari berbagai produk kebutuhan rumah tangga, di Australia dan Amerika masih banyak mereka membuat sendiri perabot rumah tangga, tapi di Indonesia, beli donk kan ada yang murah gitu yah biasanya kalimatnya :D) dan juga masyarakat kita peduli sekali dengan yang namanya tren dan merk! Untuk menunjang gengsi atau status sosial.

Oct 3, 2011

Stand Up Comedy dan Differensiasi



Nah ini artikel kedua mengenai yang inspirasi dari stand up comedy, pas baca artikel dibawa "loh kok topiknya mirip" haha, yah iyalah lah wong nongkrongnya bareng semalem wkwk. Cuma kalo di bawah artikelnya berkisah seputar "Nyali" artikel yang saya tulis ini berkisah soal Differensiasi, jadi bedah yah walaupun pengantarnya mirip. Let ge it on.

Mengisi waktu di hari minggu, saya bersama beberapa sahabat kemarin sore datang ke Bober Cafe untuk menyaksikan stand up comedy. Sudah cukup lama sebetulnya pengen menyaksikan seperti apa sih stand up comedy ini kalau secara life (kebetulan di Metro TV saya pernah lihar versi on airnya). Nah kemarin ini momentnya kebetulan pas, dua anak kantor (aditya dan Zyred) akan "open mic" (Istilah manggungnya), jadi berlabuh lah ke Bober Cafe.

Bisnis Itu Butuh Nyali SOB .......



Tadi malam saya dan rekan-rekan saya datang ke sebuah acara yang membuat saya salut dan mengacungkan jempol untuk orang-orang pengisi acara yang dikenal dengan nama Stand Up comedy. Dari mulai anak 2 SMA, anak kuliah, pengangguran sampai sipir penjara ada di sana ,mereka berlomba-lomba  mengungkapkan semua yana ada di pikiran mereka untuk membuat para penonton tertawa. Ada yang sudah mempersiapkan materi dengan sangat baik dan membawakan dengan luar biasa tapi ada juga yang muncul dengan bermodal message BBM group dan spontanitas ajah. Tapi ga masalah apapun hasilnya yang luar biasa dari pertunjukkan tadi malam adalah tidak ada yang merasa looser, tapi mereka semua merasa meraka adalah pemenang karena sudah punya nyali untuk tampil dipanggung.

Ada seorang peserta yang ketika di panggung performancenya garingnya minta ampun, di akhir acara dia cuma bilang ga papa gua masih garing..tapi gua yakin kalau udah 20 kali pasti bagus,,lha kalau udah 20 kali belum bagus baru gua harus nyadar emang ga bakat.

Sep 27, 2011

5 Langkah Penting Jualan Online!



Hari minggu sore seperti biasa kami habiskan dari cafe ke cafe untuk sekedar mencari suasana baru dan tentu ngobrol-ngobrol ringan seputar marketing, dan kebetulan sore kemarin kami kedatangan tamu yang spesial sekali yaitu salah satu teman lama kami yang saat ini sudah pindah ke luar kota.

Ngobrol-ngobrol tentang bisnisnya, industri yang saat ini ia geluti adalah bisnis mainan anak-anak. Saat ini ia memiliki toko di berbagai pusat perbelanjaan. Lalu seperti biasa kami tergelitik untuk bertanya apakah ia sudah memulai untuk menjualnya melalui online. Lalu ia menjawab bahwa sebenarnya ia sudah ingin menjual via online tapi belum ada orang yang bisa ia jadikan partner untuk melangkah kesana, karena pada dasarnya ia tidak terlalu menguasai online hingga langkah-langkah taktisnya.

Ya mungkin teman kami ini adalah salah satu contoh kasus yang banyak terjadi di masyarakat kita, di kalangan pebisnis, di mana masih banyak yang belum masuk ke pemasaran atau channel penjualan melalui online dengan berbagai alasan, bisa karena tidak punya orang, tidak kebayang, tidak tahu harus mulai dari mana, tidak berani, tidak terpikir, atau apapun alasannya.

Bad Boys = Pengusaha Sukses?



Masa sekolah seringkali menjadi masa favorit kebanyakan orang. Cinta monyet, bolos sekolah, dan berbagai kenakalan masa remaja/ dewasa lainnya menjadi salah satu momen yang seru dan ngga terlupakan. Di masa ini pula sering kita menemukan teman-teman yang akrab dengan masalah. Bukan hanya dengan orang lain tapi bahkan dengan dirinya sendiri. Kenakalan mereka ini pun seringkali kita artikan bahwa mereka adalah orang-orang yang masa depannya suram. Boro-boro belajar dan mengerjakan PR, kadang buku dalam tas pun cuma bawa satu. Sehari-harinya cuma bikin ribut suasana kelas, nge-geng, ngejailin orang, dan kelakuan nakal lainnya. Jadi ngga heran kalau nilai-nilai mereka di rapot hampir merah semua.

Tapi pernahkah kemudian Anda menemukan kembali teman-teman kita ini setelah sekian tahun terlewati, ternyata dalam kondisi yang terbalik dari apa yang dilakukannya di masa sekolah dulu? Pertanyaan standar yang biasa orang ajukan adalah, “Di mana (kerja) sekarang?”. Seringkali banyak yang keheranan saat mereka menjawab, “Gue punya usaha bikin sepatu.”; “Gue ngurusin cafe. Main  dong ke cafe gue. Gue kasih diskon deh!”; sebuah tawaran menarik sekaligus miris. Kenapa miris? Karena kita kayak ngga terima kondisi mereka yang ibaratnya jadi bos di perusahaan sendiri, sementara kita (meskipun) punya jabatan tinggi tapi tetap saja kerja di perusahaan orang. Prestigenya kalah dengan mereka yang punya usaha sendiri. Padahal kalau membanding-bandingkan dari nilai sekolah dulu, jelas kita lebih unggul. Tapi kok justru mereka bisa lebih maju dibandingkan kita??

Sep 8, 2011

Yang Penting Hoki, Buat Apa Bisnis Model?



“Marketing itu adalah kerja keras, kreatif, perpikir taktis dan Hoki, ga perlulah dengan semua teori,-teori dan model-model gitu bro, cuma  bikin pusing ajah dan malah bikin kita banyak mikir dan lambat dalam bergerak.” Haha, komentar seperti ini bukan sekali dua kali masuk ketelinga saya dari partner bicara saya. Komentar yang menempatkan teori, model sebagai faktor “penghambat” untuk perkembangan.

Saya sih basically ga terlalu ingin berdebat dengan topik seperti itu apalagi memang tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga orang yang “berpikir” brand bisa sukses tanpa teori atau model marketing yang tumpah ruah saat ini, modalnya yang seperti yang dikatakan teman saya tadi, kerja keras, kreativitas, taktis dan Hoki, walaupun tentunya banyak lagi faktor-faktor sukses lainnya yang tidak tersebut olehnya seperti SDM, system, kepemimpinan dan sebagainya. Namun bila bicara memulai bisnis, rasanya empat hal tersebut adalah hal yang paling relevan “menurut sebagian orang”.

Sep 6, 2011

8 Tips Membangun Personal Branding Melalui Twitter


Perkembangan social media saat ini membuka jalan yang sangat besar bagi setiap individu untuk melakukan personal branding secara murah dan efektif. Twitter, sebagai salah satu social media tools merupakan tools yang sangat efektif bagi banyak orang untuk membangun personal brandingnya. Berikut 8 tips yang dapat dilakukan untuk membangun personal branding (notes, saya perlu berikan catatan untuk membangun personal branding via twitter sangat dianjurkan untuk Anda memiliki website/ blog yang mendeskripsikan secara lengkap personal branding Anda dan service/ product yang Anda tawarkan). Nah, yuk kita mulai:


1. Buat profile yang jelas
Yang menunjukan siapa diri Anda dan apa bidang keahlian Anda, kecuali memang Anda membuat sebuah account dengan identitas tersamar. (ingat sangat penting untuk mulai membangun brand positioning dari profile pribadi Anda).











Identitas, baik itu yang menjelaskan mengenai data diri Anda secara pribadi, bidang keahlian Anda, alamat website atau blog Anda serta contect email atau nomor telepon merupakan jejak yang sangat penting untuk Anda tinggalkan di dunia online. Calon klien, teman ataupun supplier Anda pasti akan mengecek terlebih dahulu profile diri Anda sebelum mau berteman atau berbinis dengan Anda.

Aug 16, 2011

Poconggg vs Peti Mati



Sudah bukan suatu rahasia yah kalau masyarakat Indonesia memang punya ketertarikan khusus sama segala sesuatu yang horor! Salah satunya ya ditandai dengan laris manisnya film-film horor di bioskop apalagi kalau udah dibumbui (atau bahan utama) hal-hal yang berbau seks. Ya mau gimana lagi memang itu adalah karakteristik dari masyarakat kita dan menjadi salah satu bagian penting yang perlu kita ketahui dalam rangka menyajikan suatu konsep pemasaran yang menarik dan dapat diterima oleh mereka.

Nah, sekarang ga akan bahas film deh, tapi kita akan bahas dua fenomena yang berkaitan dengan ‘horror’ ini yang ada hubungannya sama strategi komunikasi. Dua fenomena ini adalah tentang si poconggg dan si peti mati. Tentu bagi Anda-anda semua yang ga lepas dari Twitter ga akan kelewatan 2 ini kan :D 2-2nya adalah fenomena horror yang membuat kita semua geger beberapa waktu lalu :D

Gimana Kalo Pesaingnya Banyak?



Berjualan retail merupakan kategori bisnis yang cukup menantang, kalau sukses untungnya bisa ngalir terus tapi kalau gagal bisa sama sekali tidak ada barang keluar dalam satu hari. Perencanaan yang dibuat tidak hanya mengacu pada jangka panjang, bahkan lebih focus pada rencana menengah pendek. Intinya rapor dari penjualan keluar setiap hari, tapi disinilah letak tantangannya dimana kita dipacu untuk terus mencari solusi setiap harinya.

Pada pelaksanaan bisnisnya, untuk produk retail secara umum bersifat sangat kompetitif, karena begitu banyak pesaing yang juga memperdagangkan produk yang kita miliki, sehingga ada beberapa hal yang ingin saya sharing sebagai kunci keberhasilan dalam berjualan.

Aug 12, 2011

Criminal Marketing



Minggu lalu, timeline twitter saya dipenuhi dengan beberapa komentar yang membahas sinetron Indonesia. Yah.. sebagian besar dari komentar2 tersebut memang bernada negative. Tidak terlalu menyukai kualitas dari acting para pemainnya dan juga alur cerita yang mudaj sekali ditembak ending nya. Hmmmm… tapi mari kita tidak menambah pembahasan negative untuk ‘produk ‘ tayangan televise yang cukup disukai di Indonesia ini. Saya lebih tertarik untuk membahas “sinetron” ala luar negeri, ya.. yang saya maksud dengan sinteron ala luar negeri adalah “serial” yang jika dihitung jumlahnya cukup banyak, dan terbagi dalam beberapa “genre”. Untuk kali ini saya ingin membahas salah satu serial yang sebenarnya menjadi favorit saya, yaitu CSI: Crime Scene Investigation.

Sesuai namanya, jika kita terjemahkan kedalam bahasa Indonesia, serial ini berkisah tentang kisah seputar divisi forensik, yaitu penelitian yang menyelidiki dan menarik kesimpulan penyelesaian sebuah kasus melalui bukti-bukti fisik, baik itu sidik jari, DNA, golongan darah, dll. Serial yang di buat oleh Anthonny E. Zuiker ini awalnya hanya terdiri dari 1 buah serial, yaitu CSI yang bersetting lokasi kehidupan malam Las Vegas, tentu saja juga berlatar belakang kehidupan orang-orang di Las Vegas. 

Aug 10, 2011

Eksis Cara Axis



Bicara soal provider GSM tentu kita kenal banget dengan brand-brand seperti Telkomsel, Indosat, dan XL. “Tiga besar” brand provider ini sudah sedemikian melekatnya di masyarakat pengguna ponsel di Indonesia. Muncul pada 90an, hingga kini ketiga brand ini masih eksis bahkan masih terus bertumbuh. Hal ini dikarenakan strategi dan inovasi layanan yang seolah tak pernah berhenti mereka lakukan untuk terus menggaet market pengguna ponsel di Indonesia. Dan bukan itu saja, strategi promosi yang mereka lakukan pun ngga sekadar gencar beriklan, tapi juga dengan pesan unik, konsep matang, dan berseri, terutama kalau kita membandingkannya dalam setiap TVC yang mereka luncurkan.

Hingga lebih dari 10 tahun mereka berdiri seolah takkan ada lagi pemain di pasar ini, tapi mulai 2007, “tiga besar” ini mendapat penantang  yang turut meramaikan market provider GSM di Indonesia. Dimulai dari 3/ Tri (2007) hingga yang paling akhir bertelur adalah Axis (2008).

Bukan berarti so nebak tanpa alasan, tapi dengan kokohnya si “tiga besar”, saya sempat berpikir “si bungsu” 3 dan Axis ngga akan bertahan lama. Mengapa demikian? Ini lho yang saya pikirkan.

Aug 8, 2011

Brand Activation, Creating Sales or Buang-Buang Duit?



Banyak pertemuan saya dengan klien-klien membuat saya menjadi belajar banyak hal atau sebut saja dengan sebuah fakta di masyarakat :D Mungkin bagi beberapa orang terutama dari latar belakang agensi atau akademisi berpikir cukup idealis, tapi mau bagaimanapun yang berkuasa adalah mereka yang ada di masyarakat dan menjadi pelaku bisnis secara langsung.

Mengapa hal tersebut saya angkat pertama karena saya ingin membicarakan mengenai gap pemahaman dari sebuah activation. Beberapa kali bertemu dengan para calon klien, mereka menolak kami dengan menyatakan bahwa “Program kamu Cuma akan buang-buang duit saja!” Mengingat belum semua brand manager or even business owner paham dengan konsep membangun brand sebagai tools untuk create sustainability sales! Tapi ya masuk ke skala yang lebih mikro lagi sebuah aktivasi merk juga mereka tolak mentah-mentah karena menurut mereka Cuma akan buang-buang duit!

Brand Launching



Beberapa hari yang lalu tim kami baru mendapatkan kesepakatan kerjasama dengan salah satu brand yang bergerak di bidang fashion, dengan brief yang tujuannya adalah untuk meningkatkan keterikatan antara brand dan target market yang di sasar sehingga meningkatkan opportunity pertumbuhan penjualan. Tantangannya adalah ini merupakan Brand baru

Tentunya salah satu yang kami kaji sebelum penyusunan strategy adalah untuk memahami karakteristik dari target market yang di sasar. Beberapa pertanyaan muncul dari hasil brain storming yang kami lakukan, tetapi ada satu pertanyaan yang cukup menarik yang akan kita bahas saat ini, yang kira-kira pernyataannya adalah “media apa sih yang paling tepat unutk memberikan informasi kepada target market Brand ini agar mereka aware dan akhirna muncul ketertarikan yang ujung-ujungnya membuat mereka mau datang dan mengkonsumsi produk yang ditawarkan?”

Aug 1, 2011

5 Faktor Mengapa Brand Dipilih



Di antara membanjirnya berbagai brand dari berbagai kategori produk yang banyak mejeng di masyarakat, kadang membuat saya berfikir, apa ya yang membuat brand tersebut survive saat ini dan menjadi pilihan bagi para konsumennya?

Tentunya secara spesifik setiap brand memiliki keunikannya sendiri sesuai dengan target market yang mereka sasar, tetapi setelah sempat membaca sebuah artikel yang membahas 20 Brand terinovatif di Indonesia yang di tulis pada majalah MIX, kira-kira ada beberapa poin yang menjelaskan mengapa brand menjadi pilihan bagi para konsumennya. COba yuk kita diskusikan.

Brand Ambasador, Why Nadya?



Ada iklan yang cukup menarik buat saya belakangan ini yaitu iklan brand SOYJOY Fruit Soy Bar di mana dalam komunikasi brand nya  menggunakan Brand Ambasador yang juga salah satu idola saya yaitu Nadya Hutagalung hehe. Menarik saya katakan karena Nadya Hutagalung bukanlah artis yang saat ini heboh dan dibicarakan/ digossipkan di mana-mana (bukan pula pemain sinetron yang dirinya tampil setiap hari di layar kaca) namun dipilih oleh SOYJOY untuk menjadi brand ambasadornya.

Penggunaan brand ambasador dalam dunia marketing adalah sesuatu yang sudah sangat umum, banyak sekali brand yang menggunakan brand ambasador baik itu dari kalangan artis, pebisnis, praktisi, pakar dan kalangan lainnya untuk mengdongkrak brand image dan penjualan mereka, nah masalahnya kemudian adalah pada pemilihan brand ambasador yang tepat untuk brand tersebut serta tentu timing yang juga harus tepat, mengapa saya katakan demikian?

Jul 29, 2011

100 Creative Sales Ideas for Personal Branding



Minggu ini selain artikel, kita ingin sharing 100 creative sales ideas for personal branding, yah tentu bersambung hehe agar tidak terlalu panjang dan membosankan nantinya.

Beberapa ide-ide creative sales dibawah merupakan ide-ide yang lebih banyak berhubungan dengan bisnis pemasaran jasa dan personal branding jadi mungkin kurang atau tidak relevan dengan bisnis lainnya, namun semoga ide-ide dibawah memberikan banyak inspirasi untuk kita bisa lebih berkreativitas tentunya.

Mulai yuk.

Creative Sales on Video (Youtube)
  1. Buatlah video presentasi dimana anda menjelaskan secara singkat mengenai Anda dan produk Anda dengan bahasa yang menarik dan tampilan yang keren (Ingat konten dan konteks sangat penting). Upload kemudian video tersebut di www.youtube.com , share linknya di blog atau website sehingga kalo ada yang ingin tahu bisa menonton videonya atau website Anda dan tentu saja ke setiap prospek/ calon klien Anda kirimlah link tersebut melalui email. Coba bandingkan dengan mengirim PDF atau company profile? Melalui video anda bisa lebih interaktif dan calon nasabah ataupun klien akan lebih mudah memahami apa yang anda sampaikan.
  2. Jika Anda sering melakukan presentasi atau sharing di mana pun itu, biasakanlah untuk merekam presentasi tersebut dan kemudian upload ke www.youtube.com sebagai dokumentasi dan saran promosi tentunya bagi Anda dan perusahaan.  Hal ini akan menunjukan kreadibilitas dan kemampuan Anda tentunya.

Jul 25, 2011

Moment Marketing


Sebentar lagi bulan Ramadhan akan datang, dan diakhiri dengan Hari Raya Lebaran. Indonesia memang memiliki kebiasaan yang unik di bulan Ramadhan, bahkan signifikan berbeda dengan kebiasaan di negara-negara muslim lainnya. Entah sejak kapan kebiasaan peningkatan konsumsi yang signifikan terjadi di bulan Ramadhan, dan nampaknya para brand juga memiliki andil besar dalam hal itu. Lihat saja tahun ini, 2 minggu sebelum bulan puasa, iklan brand sirup sudah mondar mandir di televisi, di hypermarket sudah tertumpuk berbagai kemasan biskuit Lebaran.

Cukup banyak produk di bulan Ramadhan memiliki potensi peningkatan penjualan, hanya beberapa produk saja yang secara kultur tidak mungkin atau mustahil meningkat (produk-produk yang tidak ada hubungannya dengan masyarakat muslim), namun sebagian besar produk memiliki peluang yang besar untuk meningkatkan penjualan! Hanya saja apakah Anda siap menampung besarnya pasar yang menggembung besar di bulan Ramadhan ini?

Jul 24, 2011

Laki Minum ..........



Kebetulan minggu lalu bersama beberapa teman kantor saya melakukan perjalan bisnis ke semarang dan yogyakarta, dasar memang orang marketing kali yah, rasanya mata ini selalu saja awas terhadap hal-hal yang berbau brand apapun itu mulai dari billboard, spanduk, warung dan sebagainya.

Ada yang menarik disepanjang perjalanan saya menuju semarang di mana cukup banyak saya melihat spanduk yang bertuliskan Laki minum ............., seperti Petani itu Laki, Laki Minum..... Extra Joss.  “wah bro lagi massive kayanya si Extra joss dengan campaign Laki nya”, celetuk sahabat saya.  Iya juga sih hampir disepanjang jalan ke jawa tersebut ada aja spanduk Extra joss ini dengan pesan “laki minum..............” yang konsisten dengan pesan campaign media lainnya.

Jul 22, 2011

Emotional Bonding



Marketing sekarang bukan cuma sebatas advertising (iklan) doang, emang sih iklan itu perlu tapi saat ini untuk membangun brand yang ujungnya juga meningkatkan sales ya kita harus lebih inovative dan creative dalam membangun strategy pemasaran khususnya dalam menciptakana emotional bonding dengan konsumen kita.  nah pertanyaannya adalah gimana sih membangun emotional bonding dengan konsumen ditengah persaingan yang sangat hyper akhir-akhir ini?

Sedikit cerita, kita lihat yuk perusahaan Apple inc yang begitu innovative dalam menciptakan produknya, sejak tahun 2001 lalu Apple telah menjawab kebutuhan konsumennya dalam hal mendukung gaya hidup lewat diciptakannya ipod, produk pemutar music digital ini mampu menciptakan gaya hidup baru di kalangan konsumen tertutama anak muda yang memang jadi sasaran utama target pasar Apple inc karena gaya hidup anak muda kan emang music banget bahkan rata-rata dari mereka menjadikan music sebagai soundtrack hidup mereka, dengan menyediakan perangkat yang user friendly banget alias mudah digunakan trus juga mampu memuat ber giga-giga file musik plus pemutar  video serta ketahanan batre yang super lama.

Brand & Metroseksual



David Beckam.. Hmmm siapa yang tak kenal brand ini. Pria ini emang cocok untuk menggambarkan sosok paling sempurna untuk seorang pria. Bagaimana tidak, Beckham punya talent yang mumpumi, penampilan yang serba oke, popularitas dan ketenaran. Dan Beckham adalah icon pria metroseksual, rajin dandan tapi tetep maskulin : ) ..

Kalo kata HK, Fenomena women-Oriented Men (pria yang berorientasi wanita) ini telah berkembang secara global dan kian nyata dan icon nya memang Beckham, istilah women-Oriented Men ini bukan berarti pria yang punya kecenderungan seperti wanita dalam hal kepribadian, tetapi dalam hal menjaga penampilan. Salah satu menjaga penampilan agar tetep fresh, gagah dan sehat adalah dengan cara dandan.

Jul 15, 2011

Creative Sales, Credo #3 “SellingTrap”!


Berbicara dengan banyak klien kami, dalam mendampingi mereka menciptakan sales yang sustainable, sebagian besar mereka hanya tefokus pada bagaimana caranya menambah jumlah konsumen. Namun pada dasarnya meningkatkan penjualan tidak hanya melulu meningkatkan jumlah konsumen, dalam hal ini menambah jumlah konsumen baru. Tapi salah satu credo creative sales yang kami gunakan, juga dengan mengoptimalkan konsumen yang telah ada (exsisting customer), agar mereka dapat memberi sumbangsih yang meningkat dari waktu ke waktu bagi perusahaan. Pola pikir bahwa meningkatkan penjualan hanya dengan menambah jumlah konsumen baru inilah yang diartikan dengan “Selling Trap” dalam artikel ini.

Sumbangsih yang meningkat bisa dari 3 cara, yaitu membeli lebih banyak (dalam satu waktu pembelian), membeli lebih sering atau merekomendasikan kepada orang lain, agar tercipta konsumen baru. Namun semua usaha di atas yang dapat meningkatkan penjualan perusahaan tidak bersumber pada konsumen baru tapi bahkan dengan menggarap konsumen yang telah kita miliki.

Jul 13, 2011

Advertising, Dulu dan Sekarang



Coba kita ingat-ingat lagi, berapa banyak iklan yang kita temui dalam sehari? Dari mulai bangun tidur, kita mungkin sudah ketemu dengan iklan saat kita cek berita lewat BlackBerry, iPad, atau nyalain TV. Sarapan gak lengkap rasanya tanpa baca koran, bermacam iklan pun muncul di sana. Beranjak keluar rumah menuju kantor atau sekolah, yang punya mobil gak jarang nyalain radio buat mendengarkan musik yang diselingi cuap-cuap penyiar dan apalagi kalau bukan iklan.

Sementara yang pada naik angkutan umum, motor, dan para komunitas sepeda, juga gak luput dari sasaran iklan. Setiap jalanan yang dilewati selalu dihiasi dengan billboard segede gaban, spanduk membentang, bahkan sampai tempelan iklan badut, sulap, musik, di tiang lampu lalu-lintas, jadi bagian dari keseharian kita sampai kita kembali ke rumah dan tidur kembali. Iklan gak pernah lepas dari kehidupan kita. Pernahkah Anda membayangkan dunia tanpa iklan?

Jul 6, 2011

Lionel Messi dan Dunia Kreatif



Akhir-akhir ini weekend jadi kurang seru karena liga-liga sepakbola dunia baru aja selesai. Sebagai gantinya, di sela-sela libur musim kompetisi ini kita disuguhi 3 kejuaraan yang cukup bergengsi, Euro Cup U21 yang melahirkan Spanyol sebagai juaranya, Gold Cup (dulu lebih tenar disebut Piala Concacaf) dengan juaranya Mexico, dan yang terakhir yaitu Copa America yang saat ini masih berjalan.

Copa America ini ibarat “Piala Eropa”nya untuk Amerika Latin. Tentunya kejuaraan ini jadi ajang bergengsi bagi negara-negara Amerika Latin untuk membuktikan diri sebagai yang terbaik. Bicara Amerika Latin, apalagi sepakbola, ya pasti ngga bisa jauh-jauh dari Brazil dan Argentina. Diantara negara-negara Amerika Latin lainnya, tentu 2 negara ini yang menjadi pusat perhatian pecinta sepakbola dunia. Terutama kemunculan sinar baru dari sosok seorang Neymar dari Brazil, dan “bocah ajaib” Argentina dengan predikat pemain terbaik dunia selama 2 tahun berturut-turut, yaitu Lionel Messi.

Jul 4, 2011

Up Selling, Jual dan Jual Lagi



Sebenarnya saya harus berterima kasih kepada mas yang ngeramasin saya tadi pagi di salon, karena dia saya jadi terinspirasi menulis artikel ini.

Kenapa dia bisa menginspirasi? Gimana nga, dari pertama saya duduk dan dia mulai bekerja, dia ga henti-hentinya menawarkan produk-produk tambahan dan pelengkap, dari mulai shampo : “Mbak, shamponya mau apa? Untuk kulit kering rontok, kulit kering ketombe, berminyak rontok atau berminyak ketombe?” (lalu saya jawab dengan mmhh... apa aja deh mas) “oh berminyak rontok?” (oh iya boleh) “kalau itu nambah 5000 mbak” (oh yang biasa aja deh mas) “oke”

Jun 29, 2011

Brand Influencer



Melakukan pemasaran atau pembangunan brand di online memang banyak hal yang berbeda dibandingkan dengan cara-cara pemasaran offline yang selama ini dilakukan. Salah satunya adalah perihal yang namanya influencers. Kalau di offline influencers bisa terdiri dari orang terkenal atau orang biasa yang punya pengaruh besar terhadap komunitasnya, intinya adalah mereka yang bisa membantu kita (company) membangun brand atau bahkan membantu kita menjual produk kita.

Namun di offline, cara “menggarap” influencers ini cenderung sulit, karena biasa membutuhkan biaya dan effort yang besar. Contohnya saja di tayangan infotainment sering ada testimoni dari artis yang menggunakan satu produk tertentu. Nah, artis ini berfungsi sebagai influencer yaitu orang yang mempengaruhi target market (biasanya ibu-ibu lagi yah yang mau dipengaruhi oleh ibu-ibu artis :D). Untuk memakain slot tersebut, produknya ditestimoni-kan oleh artis dan menggunakan media televisii sebagai media informasinya tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Begitu juga apabila adanya garapan terhadap influencers non-artis.

Stay Foolish, Stay Hungry



Hidup di industri kreatif itu enak enak nyebelin..hehe. Agak absurd ya kedengarannya, enak tapi kok nyebelin, tapi memang begitulah adanya. Cuma di industri ini kita bisa ke kantor pake kaos oblong, jins bolong-bolong, atau sendal jepit, malah kadang muka bantal tanpa make up pun bisa jadi pemandangan biasa. Ya, buat orang yang ngga terlalu suka dengan batasan-batasan atau aturan, industri inilah yang musti dijajal. Kita sebut sajalah pelaku-pelaku umum dari industri kreatif ini, yaitu orang-orang agency, desainer, dan para marketer.

Kerjaannya pun bisa dibilang ngga ada batasan, dalam arti kita bebas berimajinasi dan menciptakan output sehebat-hebatnya. Mungkin Anda sering dengar “think out of the box”, ya inilah salah satu istilah umum di dunia kreatif, yaitu bagaimana para pelakunya bisa berpikir sesuatu yang outstanding, sesuatu yang tidak terpikirkan banyak orang tapi bisa memberikan efek positif terhadap pencitraan brand atau produk yang ditawarkannya. Kita bisa lihat ini semua dalam iklan dan juga packaging bermacam brand yang sering kita temukan di super market. Iklan maupun packaging yang bagus bukan cuma dinilai secara visual saja, tapi lebih jauh lagi yaitu mengundang orang untuk membeli brand atau produk tersebut. Itulah yang jadi tugas berat para pelaku di industri kreatif ini.

Jun 26, 2011

Wani Piroo?

Nah  khusus tulisan ini, tidak seperti biasanya saya tidak mencantumkan gambar/ image di beberapa paragraf awal, mengapa? Karena saya ini bertanya kepada semua pembaca, begitu melihat judul di atas kebayang ga iklannya? kalo kebayang ok, lanjut kepertanyaan ke dua, Iklan apa coba? *silahkan berpikir beberapa saat hehe*

Saya bener-bener tergelitik untuk menulis topic ini walaupun bukan seorang pakar iklan, yah setidaknya saya ingin membagikan pemikiran dan pengalaman saya mengenai topic ini. Dimulai beberapa waktu yang lalu, saya, sahabar saya dan adit saya sedang berkendaraan bersama, pada suatu pembahasan yang saya lupa sedang membahasa apa tiba-tiba saya nyeletuk “Wani Piroo?”. Entah kenapa kata-kata iklan ini begitu lekat diingatan saya dan pada saat itu juga kami semua tertawa mendengar celetukan saya tersebut.

Jun 23, 2011

Corporate Value, Kumpulan Kata Kosong atau Kata Penuh Makna?



Masih hangat dalam pikiran saya saat awal-awal saya masuk perusahaan yang sekarang, saat kantor kami dapat klien baru. Sebuah perusahaan berskala internasional . Diantara semua pekerjaan yang kami tangani dari klien baru ini, ada satu hal yang sangat menarik sekaligus baru bagi saya, yaitu corporate values. Sudah sejak lama perusahaan ini memiliki corporate values, tapi kemudian sang owner ingin mengupgrade kembali nilai-nilai perusahaannya. Dari situ muncullah pertanyaan di benak saya, sebetulnya buat apa sih corporate values ini? Bukankah nilai ini cuma sekumpulan kata-kata yang diberi makna sesuai visi dan misi perusahaan (owner)?!

Untuk lebih gampangnya, coba ingat-ingat perusahaan-perusahaan yang sudah mendunia, yang statusnya bukan sekadar market leader tapi sudah jadi top of mind, sebut saja Sony, Apple, Disney, Toyota, McD, dan lain sebagainya. Pernah membayangkan berapa nilai keberadaan brand ini? Tak perlu diukur dengan angka, bayangkan saja dunia ini tanpa tayangan kartun-kartun dari Disney, gadget/ alat elektronik dari Sony, atau tanpa makanan cepat saji semacam McD.

Jun 22, 2011

DeMarketing, Ketika Marketing Menjadi "Evil"



Salah satu cara saya dan teman-teman untuk selalu ter-re-charge isi kepalanya adalah dengan seringkali bertemu dan berdiskusi dengan pendahulu-pendahulu kami di bidang pemasaran tapi kemarin adalah momen yang spesial karena saya bisa bertemu lagi dengan coach marketing saya pak Godo Tjahjono yang 1 tahun terakhir berada di Australia.

Yang menarik dari apa yang kami obrolkan kemarin adalah tren marketing yang berkembang di Indonesia saat ini, di mana seringkali para business owner, para pemasar atau pengelola merk seringkali terjebak dengan apa yang disebut dengan atribut. Hal-hal yang bercirikan kehebohan atau short-term hit activities seringkali sudah diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berhasil. Padahal jika mau dilihat lebih dalam aktivitas pemasaran terkait berbagai aspek yang menyeluruh hingga ke aspek keuangan, termasuk di dalamnya apakah merk yang kita kelola memiliki feasibility untuk sustain dalam jangka waktu yang lama.

Jun 20, 2011

Community, Conversation, Consistency, Cuan (4C)



“Gile, kemaren pas nganter anak gua ke sekolah, temen-temennya udah pada pake I Pad buat mainan sambil nunggu jam sekolah masuk, alhasil siangnya anak gue ngerengek minta dibeliin I Pad kayak temen-temen di sekolahnya. Pas gua Tanya buat apa, jawabannya, keren aja bisa dipake maen dan internetan.”

Cerita lain dari rekan saya, yaitu saudaranya yang berusia 17 tahun sudah bisa menjalankan bisnis jual beli kaos lewat facebook yang saat dari bisnis onlinenya sudah bisa meraup keuntungan 20 juta/bulannya. Wow untuk anak muda seuisa itu !!!

Resegmentation



Baru saja mengunjungi KFC di Jl. Merdeka seberang BIP, kembali mengenang kejayaan dari gedung tersebut yang dulunya adalah Bank Danamon yang besar, kemudian di sebelahnya masih dikomplek yang sama ada Dunkin Donuts yang nampak seperti fosil, tapi dulu terdiri dari 3 lantai dan menjadi salah satu pusat nongkrong warga Bandung.. wah koq bisa ya sekarang udah seperti sepi pengunjung, namun menurut informasi warga Bandung.. hal ini terjadi saat McD membuka gerainya di BIP, maka orang-orang berpindah tongkrongan dari Dunkin Donuts ke McD yang memang sangat populer di masa itu, dan menjadi McD paling ramai sekota Bandung yaitu di Bandung Indah Plaza.

Namun kerumunan tongkrongan orang jelas terlihat berpindah, saat McD selama beberapa waktu tutup dan digantikan oleh Tony Jack’s, sebuah gerai fast food yang hadir berlambang bajak laut dan beridentitas warna hitam itu. Sepertinya KFC yang memang dari beberapa tahun terakhir cukup agresif dalam mengemballikan kedudukan market leader nya dengan sigap memanfaatkan kondisi kurang populernya Tony Jack’s tersebut. KFC membuka restoran yangsangat besar di gedung bekas Bank Danamon tersebut, dan menjadikannya pusat tongkrongan yang berlangsung hingga sekarang.

Jun 17, 2011

Orang sales harus baca ini. Personal Branding (Part 2)

Di artikel sebelumnya telah disampaikan bahwa setiap orang Sales perlu atau bahkan wajib! Membangun Personal Branding mereka. Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana caranya?

Model POCI di bawah ini dapat menjawab pertanyaan Anda dan membimbing Anda membangun Personal Branding yang dapat bermanfaat dalam pencapaian hasil Sales Anda.



Elemen yang pertama P, adalah passion!
Sebelum Anda membangun Personal Branding Anda, Anda perlu menemukan sebenarnya Passion Anda dimana, apakah sudah sejalan dengan profesi yang saat ini Anda bangun. Berhubungan dengan elemen ke 3 yaitu Consistency, jika hal yang akan bangun tidak sesuai dengan Passion Anda, maka Anda akan sulit memenuhi Consistency pada akhirnya. Karena saat Anda melakukan semua proses dengan terpaksa, juga akan mempengaruhi hasil output yang Anda kerjakan.

Jun 16, 2011

Simon Says = Mother Says


Masih ingat dengan permainan simon says? Simons say adalah jenis permainan asal Inggris yang menguji tingkat konsentrasi kita. Terdiri dari 3 orang atau lebih dan ada 1 orang yang ditunjuk sebagai simon. Jika simon says lompat, maka yang lainnya harus melompat hingga simon memberika aba – aba yang baru. Hati – hati dengan aba – aba yang dikeluarkannya. Jika simon hanya mengucapkan duduk (tanpa ada kata simon say didepannya) maka anggota jangan duduk. Permainan yang mudah tapi membutuhkan konsentrasi terhadap apa yang dikatakan oleh ketua. Usut punya usut nama simon itu berasal dari Ibrani yang artinya adalah yang mendengar.

Berdasarkan dari permainan ini menunjukkan kepada kita bahwa betapa sosok seorang bernama simon itu selalu didengar dan ditaati perintahnya (tidak hanya dalam sebuah permainan tetapi terdapat kisah nabi di kitab agama).

Dalam kehidupan sehari – hari sosok simon kerap kali kita temui dirumah, yaitu ibu. Jika ibu sudah mengatakan A maka seluruh keluarga akan menjalankan A. walaupun dalam keluarga ada istilah Kepala Keluarga (Ayah) kenyataannya adalah yang mengurus segala keperluan rumah tangga itu adalah ibu. Mulai dari tata letak perabotan dirumah, pemilihan warna tembok, hingga keputusan untuk sudah waktunya membeli barang baru.

Nah, hal ini dijadikan alat bagi brand – brand yang peka untuk memasarkan produknya.

Logo oh Logo



Bicara soal logo, logo apa yang ada di pikiran Anda saat ini? Nah, lalu kenapa ya bisa logo itu yang kepikiran? Apakah karena Anda pengguna brand tersebut? Apakah sekadar bagus? Atau karena kebetulan logo ini ada di sekitar dalam jarak pandang Anda? Yang mana pun itu, sah-sah saja menilai sebuah logo dari bagus/tidak, apalagi bagi orang awam karena memang pada dasarnya logo adalah tentang visual/ apa yang terlihat.

Tapi jauh dibalik itu ada banyak hal tentang sebuah logo bagi sebuah brand. Kita bisa mulai dari identitas. Logo merupakan salah satu identitas sebuah brand, lebih tepatnya, identitas visual. Sebagai sebuah elemen visual, logo yang baik tentu harus gampang diingat. Sebuah visual yang saat kita menyebutkan namanya pun terbayang logonya. Seperti kalau saya sebut Nike, Adidas, Apple, Windows, Blackberry, dan yang lainnya.

Jun 14, 2011

Ogilvy Ajah Setuju



“Penjualan bulan ini lumayan naik cukup tinggi!!! biasanya weekdays diangka 4 jutaan sekarang udah 6 juta. Week end biasanya 9 jutaan sekarang bisa sampai 16 juta. Ini terjadi semenjak kita rubah bahasa komunikasinya, dengan media promosi yang sama angka penjualan meningkat dengan dahsyat” begitulah salah satu komentar sahabat saya dalam sebuah kesempatan ngobrol-ngobrol di coffee shop.

Hasil luar biasa dari usaha sebuah bisnis yang sudah hamper menyerah. Hampir seluruh upaya komunikasi sudah dilakukan; pembagian voucher, iklan koran, flyering, sms blast,sponsorship sampai dengan direct selling. Akhirnya karena serangkaian kalimat, sim salabim semuanya mulai bergerak menjadi trend positif.

Sebenarnya kalimat apa sih yang begitu mustajab sehingga membuat penjualan begitu melonjak? Sederhana, merubah promo buy one hour get one hour menjadi promo undian gratis satu tahun yang diundi setiap bulan* (dibatasi 1jam penggunaan jasa setiap hari selama satu tahun). Effort sama dari brand tetapi dikemas dengan bahasa yang berbeda!!

Orang sales harus baca ini. Personal Branding (Part1)!


Bagi orang sales, terutama pada produk-produk seperti asuransi, properti ataupun saham, sepertinya sudah menjadi satu rahasia umum bahwa mereka dikejar target setiap bulannya untuk mendapatkan konsumen.

Begitu banyak cara yang dilakukan, dari mulai mencari prospek melalui kenalan, mengadakan pameran, menjaring database, sales call ataupun sekarang ini banyak yang sudah menggunakan media online untuk mendapatkan konsumen, lagi-lagi untuk mengejar target dan tentu saja bonus 

Nah satu hal yang perlu kita tanyakan pada diri sendiri sebagai orang sales, apakah kita sudah membangun yang namanya Personal Branding?

Nah lho?! Apa pentingnya ya? Ngapain bangun personal branding, tempat kerja gw kurang terkenal apa, kalo sebut semua juga udah pasti tau (pasti tau trus kabur ga ya?! :D karena tau loe mau jualan :D :D)

Yah begitulah seringkali mindset dari para orang sales, sebagian besar dari kita merasa sudah cukup dengan membawa nama perusahaan, karena perusahaan sudah begitu terkenal atau menjadi no. 1 di industrinya. Dan merasa bahwa semua orang dapat percaya dan mau menjadi konsumen hanya karena brand perusahaan Anda. Nah, itu kalau brand perusahaan tempat Anda bekerja terkenal, kalau tidak? Wah lebih banyak lagi dong barrier nya?!

Membangun Personal Branding sebagai seorang Sales sangat penting. Berikut merupakan alasan mengapa Anda perlu membangun Personal Branding :

Jun 12, 2011

Word Of Mouth Marketing (5T + 1T)



Sepertinya basih banget yah nulis artikel soal peti mati ini, semua orang membahasnya, sudah dua blog setidaknya yang saya baca menulis soal peti mati ini dari sudut pandang strategi (udah 10 lebih blogger yang menulis katanya dari yang saya baca di komen salah satu Group di facebook). Saya tidak mau terlibat pembahasan setuju atau tidak setuju dengan strategi peti mati ini, secara pribadi jika ditanya apakah saya setuju dengan tegas saya jawab NO. jujur saya tidak setuju bentuk kreatifitas seperti ini (bahkan saya masih sangsi apakah ini layak disebut kreatif) but buat saya ini bukan sebuah bahasan yang menarik "setuju atau tidak setuju" lagi pula sudah banyak yang ngebahasnya hehe.

Ada point penting yang lebih menarik untuk dibahas yang sangat berguna bagi banyak pelaku bisnis dari keheboan peti mati minggu lalu, yaitu WOMM dan bagaimana sih langkah-langkah untuk menciptakan WOMM ini. (nah ini buat saya jauh lebih menarik untuk didiskusikan hehe).

Saya ambil sedikit cerita beberapa bulan ke belakang.


Jun 10, 2011

Doni dan Budi, Kok Bisa Jelek yah Salesnya?



Doni “Bud Produkmu enak  namanya brandnya juga unik kayaknya oke berat ni penjualannya Bro!!”

Budi “Hehehe sayangnya saat ini masih kurang ok ni padahal tahu sendiri dari produk sudah oke, aku sudah melakukan riset tentang produk sebelumnya, nama dan logo kupikiri sudah cukup unik. Promosi di awal malah udah kukasih gratis tu buat promo, kalau kita bicara masalah tempat ga kurang strategis apa tempatku ini sudahnya lokasinya di pinggir jalan depan kampus pula, tapi heran kok hasilnya ga sesuai dengan bayanganku sebelumnya ya”