Jan 28, 2013

4 Strategi Sakti IKEA


Siapa yang ga kenal IKEA? Mmhh..tapi mungkin banyak yang belum tau juga ya karena IKEA belum hadir di Indonesia (bisik-bisiknya dalam waktu dekat akan buka di Jakarta nih. Anyway terkait IKEA ini saya ingin cerita pengalaman berkesan saya saat berkunjung ke salah satu toko mereka di Sydney, Australia.

Positioning yang memang telah terbangun dengan kuat di brand IKEA adalah “hypermarket” furniture dan households murah meriah dengan desain yang minimalis. Bagi mereka yang pengen punya rumah yang praktis dan beli berbagai perabotan dengan harga yang terjangkau sudah pasti terpikir untuk belanja ke IKEA.

Satu hal yang menarik dengan konsep IKEA sehingga membuatnya cukup terkenal serta memiliki suatu positioning yang kuat adalah terkait konsep “kemasan” yang mereka suguhkan dalam sebuah pengalaman berbelanja furniture. Contohnya saja, jika kita teringat kata “beli lemari” yang terlintas di benak kita belum-belum adalah tempat yang panas atau berdebu atau susah parkir. Atau kalau kita ingin beli lampu, wah yang ada kebayang toko lampu yang sempit dan cici koko yang kadang nga mau ngalah saat ditawar. Atau paling oke sekarang di Indonesia, terutama di kota-kota besar, telah hadir Index Furnishings atau Ace Hardware yang lebih membawa kenikmatan berbelanja furniture dan households. Kalau skala kenikmatan Anda berbelanja di Ace Hardware dengan skor 7, maka berbelanja di IKEA scorenya adalah 10!!!!!!


Kolor Batman dan Supermen


Baca judul di atas jangan langsung diasosiakan saya mau bahas yang porno-porno yah karena ini sebuah kenyataan yang membuat saya terkejut dan shock (lebay haha). Seperti biasa hari sabtu untuk yang hidup di dunia marketing adalah waktu yang tepat untuk jalan-jalan mencari inspirasi dan hal-hal baru, nah kebetulan sabtu kemarin saya berkesempatan untuk jalan-jalan di Paris Van Java yang konon katanya Mall nya anak gaul di bandung.

Windows shopping adalah salah satu kegiatan yang penting tentunya selain "ngeceng" kalo kata anak muda jama sekarang. Setelah keliling beberapa waktu saya kemudian tertarik dengan display salah toko pakaian dalam Pria yang menampilkan kolor Batman dan Superman di display tokonya. Terlepas ini lincese atau tidak (dan bukan konteks bahasan saya juga sih), display ini buat saya dan beberapa teman yang sedang lewat di depan toko tersebut ini membuat kami harus Push to Action yaitu berhenti untuk melihat, memphoto dan pada akhirnya yah lihat saja saya harus menulis (sayangnya, toko ini tidak memperkuat visual Branding tokonya sehingga bahkan sayapun tidak ingat brand toko tersebut, ya pokoknya ada di PVJ).

Lanjut yah, nah ternyata bukan saya dan teman-teman saya saja yang Push to Action akibat display kolor batman dan superman tersebut, setelah saya asik berphoto ria, muncullah gerombolan remaja yang juga berhenti di depan display tersebut dan asik bercanda sesamanya karena kolor batman yang mereka lihat tersebut.


Jan 17, 2013

Creative Sales ala Jokowi

Menarik mendengar pidato Jokowi di depan tim suksesnya kala Pilkada DKI berlangsung beberapa waktu yang lalu, kira-kira begini kutipannya “7 tahun yang lalu saya memenangkan pemilihan Walikota Surakarta (Solo) dengan kemenangan 37%, menang tipis dibandingkan pesaing saya waktu itu, kemudian pada PILKADA kedua tanpa kampanye dan tanpa keluar rupiah sepeser pun saya terpilih kembali dengan kemenangan suara pemilihan langsung mencapai 91%.” Luar biasa menurut saya, ketika isu money politic menjadi fenomena yang selalu terjadi setiap masa kampanye, ada satu sosok yang notabene adalah pejabat pemerintah bisa terpilih mengisisi jabatan tanpa mengeluarkan uang sepeserpun.

Sepak terjang dari Jokowi ini jika kita pelajari dari sudut pandang konsep creative sales, telah menciptakan aktivitas Buy Often (creative sales credo 3) dari para konsumennya, di mana konsumen yang telah mengkonsumsi jasa yang diberikan oleh Jokowikemudian melakukan aktivitas membeli lagi (membeli lebih sering) jasa yang ditawarkan, lebih dari itu tindakan konsumen Jokowi ini tidak berhenti sampai titik ini, mereka bahkan menjelma menjad konsumen-konsumen loyal yang kemudian juga melakukan Buy Recommendation (creative sales credo 5).

Saat PILKADA DKI, terlihat di berbagai tayangan televisi, warga Solo dengan sukarela begitu kompak mendukung walikotanya untuk “naik kelas” menjadi Gubernur DKI, sampai-sampai ada beberapa dari warga Solo yang datang ke Jakarta untuk memberikan dukungannya, dari berbagai fenomena ini tersirat pesan yang kira-kira berbunyi “Kami konsumen Jokowi merekomendasikan kepada konsumen baru di Jakarta buat beli jasa merk Jokowi”.


Jan 16, 2013

Kopi Slank, Semantap Bandnya


Belanja ke Supermarket menjadi salah satu kegiatan favorit saya sebagai seorang pemasar, mengapa yang sederhana selain cuci mata “marketing” banyak inspirasi yang bisa saya dapatkan ketika sedang pergi berbelanja.

Sebagai contoh, pertarungan para fmcg biasanya di titik-titik distribusi, so di supermarket, hyper market, atau minimarket, bahkan warung kadangan jadi titik lokasi yang utama untuk mereka untuk melancarkan serangan-serangan, baik yg sifatnya impulse pasif (pop, display, packaging, dll) sampai dengan yang sifatnya persuasif aktif (harga heran, harga khusus, trade promo, penempatan spg, bundling, dll), ini khan ladang banget nih buat cuci mata “marketing” dan juga ladang mencari inspirasi bagi kita para pemasar.

Nah kebetulan minggu lalu sampil cuci mata “marketing" saya memang ada keperluan untuk membeli Kopi di supermarket, karena saya penyuka kopi, so.... agenda wajib belanja kopi emang selalu jadi rutinitas penting klo lagi belanja bulanan di supermarket, tapi kali ini ada sebuah brand kopi yg menarik perhatian saya.


Jan 15, 2013

GoodBye BlackBerry


Kata-kata ini sudah saya ucapkan pertengahan tahun lalu kepada gadjet yang konon sangat dicintai masyarakat Indonesia sampai saat ini yaitu BlackBerry. Kenapa saya ingin berpisah dengan BB sederhana pengen beralih ke Android di mana saya bisa mengexplore lebih banyak hal. Yah iyalah, pake BB stigma yang muncul selalu ujung-ujungnya Nge Hang, pake dua akun twitter ajah beratnya udah ajib haha, main game? Forget it. (BB gue loh, ga tau yang lain hehe)

Setengah tahun berlalu sejak kata "putus" saya utarakan dan bahkan sudah pake diumumkan lagi di profile pic dengan tulisan "Add my whatsApp, BB will be shutdown" kira-kira begitu, apa yang terjadi sekarang? TETEP pake BB haha, rasanya kalo pacaran udah selingkuh sekalipun tetep ajah susahnya minta ampun untuk melespaskan pacar pertama dari pelukan, jadi yah jalanin ajah dua-duanya wkwk.

Anda begitu tidak yang sebelumnya menggunakan BB dan mau pindah ke device lain? Entahlah tapi saya kenal beberapa orang yang melakukan hal yang sama dengan saya seperti di atas tapi sampai hari ini nasibnya sama dengan saya "tak sampai hati untuk berpisah walaupun hati ini sudah selingkuh wkwk. Alasan utamanya biasanya kalo pebisnis pasti klien-kliennya dan contactnya rata-rata pake BB, yah cuma itu aneh, padahal khan bisa beralih ke whatsApp tapi yah tetep sulit gitu loh.

Kok bis yah BB membuat kita seperti ini? Asyik rasanya jika kita punya brand yang sulit sekali melepaskan diri dari ketergantungan terhadap Brand kita tersebut, yah tentu bagus lagi kalo konsumen kaga selingkuh tentunya. Coba yuk kita diskusikan beberapa hal yang membuat konsumen "sulit untuk berpisah" dengan brand kita.


Jan 14, 2013

Permen Dulux


Eh ada yang mau ga ya beli cat gratis permen? Koq ga ada korelasinya ya? Mmmhhh.. mungkin ini kalo di Indonesia nih ga ada korelasinya.. tapi kalo di Negara lain bisa jadi efek banget!

Beberapa hari saya mengunjungi saudara di luar negeri, tepatnya du Sydney, Australia, saya banyak menemukan berbagai program Creative Sales yang menarik dan inspiratif, dan jangan khawatir saya akan bagikan dengan Anda supaya kita semakin berhasil dalam menciptakan penjualan! Salah satu yang menarik adalah yang sedang berlangsung dari brand cat Dulux ini! Saya pertama kali melihat program kreatif ini di televisi. Berikut saya muat iklan TVC yang mereka tayangkan tersebut :

Programnya sangat unik! Yaitu apabila membeli cat khusus dari Dulux akan mendapatkan hadiah permen Jelly Bean! Unik karena buat saya yang orang Indonesia, program ini bikin ketawa! Karena kalo dijalankan di Indonesia.. mmhh… mana ada yang mau beli cat cuma karena dapat permen!, blom lagi kritikus-kritikus kesehatan akan bermunculan yang mengatakan campaign ini tidak baik untuk anak kecil (permen gitu loh).


Jan 4, 2013

4 Tips Membangun Agen Penjualan

Kalo ngomongin bisnis nih, salah satu kunci sukses sebuah produk bisa meledak penjualannya di pasaran adalah dengan kuatnya dari jaringan pemasaran yang dibangun. Logika sederhananya semakin besar jaringan pemasaran yang kita buat maka akan semakin besar juga potensi penjualan yang akan dihasilkan, tinggal selanjutnya bagaimana kita mencreate sebuah program promosi atau pengemasan produk semenarik mungkin bagi konsumen.

Permasalahannya dalam membangun jaringan pemasaran yang luas ini sudah pasti membutuhkan effort dan biaya yang tidak sedikit, sehingga bagi beberapa startup business hal ini menjadi kendala tersendiri, nah biasanya salah satu solusi yang digunakan adalah sistem konsinyasi, barter promo, franchise, atau agen. Kalo tidak salah dalam beberapa tulisan saya sebelumnya saya sudah sempat membahas mengenai konsinyasi yang lumrah digunakan oleh industri indie store (distro) dan sistem barter promo yang biasa digunakan oleh beberapa pemilik bisnis, nah dalam kesempatan kali ini saya ingin sedikit membahas mengenai Agen.

Jan 3, 2013

Quaker Oats Cookie


Anda tahu, di kantor saya ada privilege yang luar biasa buat semua karyawannya, apa itu? Gratis sarapan pagi. siang, sore dan bahkan malam. Beneren, iya bener swear tapi makanannya adalah Quaker Oats. Gratis anytime mau makan ada tersedia di dapur, tinggal bilang OB untuk dibuatkan tidak lama akan tersedia di meja karyawan.

Dan tebak apa yang terjadi? Aneh, tidak ada satupun karyawan yang memanfaatkan fasilitas ini sejak diumumkan haha, 1 bungkus Quaker Oats yang dibeli bulan lalu bahkan masih tersisa. Ini berbeda jauh jika yang disediakan gorengan setiap sore (bala-bala, gehu goreng, tempe goreng, cireng), tanpa perlu di komando, sedikit aja lengah misalnya pergi ke WC maka yang tersisa hanya cabe rawit di piring yang disajikan hehe.

Kenapa yah? yah tentu kita bahas dari sisi marketing yah, bukan dari sisi kesehatan. Sederhana Quaker Oats original ga enak rasanya (menurut hampir sebagian responden di kantor) hehe, "rasanya plain bro dan malah jadi ga enak di perut" <------ "Sugesti" wkwk.


Jan 2, 2013

Come on ladies. One Pound Fish!


Come on ladies, Come on ladies
Come on ladies, Come on ladies
One Pound Fish!

Have a, have a look, One Pound Fish
Have a, have a look, One Pound Fish
Very Very good, One Pound Fish
Very Very Cheap, One Pound Fish
Six for Five Pound, One Pound Fish
Six for Five Pound, One Pound Fish
Very Very Good and Very Very Cheap
One Pound, One Pound

Sejak era social media begitu menggaung saat ini, ada-ada saja sesuatu yang muncul yang bahkan mungkin "tidak penting" tiba-tiba menjadi pembicaraan banyak orang dan membuat brand/ orang/ perusahaan yang menjadi fokus pembicaraan menjadi terkenal se antero dunia ataupun lokal. Coba saja lihat mulai dari kelas lokal seperti Sinta Jojo, Briptu Norman, Ayu Ting Ting dan sampai kelas dunia seperti Gangnam Style yang sangat heboh saat ini sampai video youtube sudah dilihat sampai 1 M.

Nah sekarang muncul lagi yang "mungkin" loh akan membuat kehebohan berikutnya haha yaitu One Pound Fish yang dinyanyikan oleh Muhammad Shahid Nazir seorang penjualan Ikan di Queens Market, London asal Pakistan. Ceritanya bak Cinderalla di mana Muhammad Shahid Nazir hanya seorang penjual ikan biasa di London namun dia punya sebuah ciri khas untuk menjajakan ikannya yaitu dengan bernyanyi seperti beberapa lirik lagu di atas, yang kemudian gaya khas menjual iklan tersebut di rekam oleh orang yang kemudian menguploadnya ke youtube (silahkan lihat di sini).

Jan 1, 2013

Indomaret Tempat Nongkrong? Ciyus lo?

Beberapa hari ini saya cukup surprise dengan umbul-umbul yang terpasang di sepanjang Jl. Ciumbuleuit depan Universitas Parahyangan. Di umbul-umbul tersebut tertulis “Telah Hadir Tempat Nongkrong Baru” dan yang lebih unik lagi di umbul-umbul tersebut ada logo Indomaret!

Ya betul! Indomaret yang minimarket itu! Wah saya agak sedikit senyum-senyum sih.. mengingat Indomaret adalah nama yang sama sekali kurang cocok dengan nama sebuah tempat nongkrong :D Tapi bukan soal itu yang menarik, cocok ga cocok namanya, yang jelas Indomaret sudah sukses menciptakan mengambil market yang baru.

Tren mini market yang perlahan-lahan menjadi convenient store terjadi di beberapa tahun terakhir, terutama saat Circle K dan 711 berkembang pesat. Di kota Bandung adalah kondisi yang cukup unik, di mana pasar convenient store kian berkembang pesat, namun pemain belum seramai di Jakarta, terutama 711 belum masuk ke kota Bandung.

Bisa jadi hal inilah yang menjadi latar belakang Indomaret beberapa bulan terakhir agresif mengembangkan konsep “tempat nongkrong” nya. Selain di Ciumbuleuit ini, “tempat nongkrong” Indomaret juga dibuka di seberang pusat perbelanjaan popular Paris Van Java (PVJ).