Jun 17, 2012

Merayu Konsumen “Pintar”


Apalah artinya sebuah angka, dia hanyalah sebuah ukuran pembeda dalam satuan deret hitung. Tapi ditangan marketer atau orang komunikasi, angka bisa berarti berjuta kesempatan dan permainan bahasa komunikasi.

Welcome to the jungle, mungkin kata-kata inlah yang sekarang pas untuk menggambarkan bagaimana persaingan di industri yang mengutamakan kesehatan, dari penggunaan kata “light”, “mild”, green, dll. Di sebuah rak supermarket bahkan saya menemukan produk sejenis yang serupa tapi tak sama, masih dengan permainan besaran angka 6 days & 7 days.


Berkomunikasi dengan konsumen yang sudah semakin cerdas membutuhkan sarana, message dan cara berkomunikasi yang berbeda dengan dulu, apalagi jika bicara tentang produk kesehatan. Selain kandungan nutrisi, konsumen yang sudah aware terhadap gaya hidup sehat  semakin mengerti bagaimana membaca Nutrition Facts yg ada di label/kemasan produk. So, dalam hal ini komunikasi memang penting, tapi jangan lupa bahwa konsumen yang mengerti tentang kesehatan tidak bisa serta merta akan menerima komunikasi pemasaran tanpa mencermati kualitas dari produk yang akan dikonsumsinya.

Untuk itu terdapat beberapa poin penting yang harus dirancang untuk bisa “merayu” konsumen yang berada pada tingkat aware terhadap kesehatan:

1. Content
“Good content is a MUST” yap, betul, isi/konten yang secara kualitas memang sudah baik atau minimal standar sudah menjadi kemutlakan saat ini. Bicara bisnis yang bertema kesehatan, sudah pasti kita bicara content, nutrisi, vitamin, dan hal-hal lainnya yang mengarah ke kesehatan.

FitBar dan SoyJoy ajah, saya berikan ke salah satu sahabat yang memang peduli dengan kesehatan, yang pertana di lihatnya langsung kandungan nutrisi masing-masing produk, sampai segitu pentingnya konten untuk market seperti ini tentu harus betul2 menjadi perhatian marketer brandnya.  Kunci dalam strategi konten ini adalah “value” atau nilai yang ditawarkan harus mampun memberikan “reason to buy” di bandingkan brand pesaing.

2. Komunikasi
Pemilihan tema campaign ataupun cara masuk dan menyentuh konsumen juga tak kalah penting, di beberapa tempat gym saya seringkali menjumpai kulkas dari sebuah produk kesehatan, belum lagi suplemen2 makanan yang juga seringkali menggunakan jalur distribusi gym dan tempat senam. Pemilihan lokasi distribusi tersebut juga harus didukung pemilihan message dan spoke person. Kita memiliki kecenderungan percaya kepada pakar nutrisi / pakar diet pada saat mereferensikan sebuah produk dibanding kan dengan teman / saudara yang tidak memiliki “title” ahli dalam hal nutrisi.

3. Kemasan
Ada istilah “dari mata turun ke hati” dan dalam dunia pemasaran hal ini tepat, perhatian kita akan tertuju pada kemasan atau hal yang paling menarik dan sesuai dengan personality kita. You are what you consume, yes, kita semua merasa bahwa setiap benda yangb kita konsumsi dengan sendiri nya merefleksikan personality kita. So, jangan lupa kemasan produk bukan hanya harus menarik, tapi juga harus bisa mewakili karakteristik produk, bahkan personality dari Target Market nya.

Oke, jadi sekarang pilih diet yang 6 hari atau 7 hari? #eh

No comments: