Mar 28, 2011

Angry Birds: Lokomotif atau Gerbong

Saat ini mayoritas pengguna ponsel, gadget dan gamers  pasti mengenal game Angry Birds buatan Rovio.  Bahkan sekarang sudah muncul versi terbarunya, yaitu Angry Birds Rio. Game ini bercerita tentang sekelompok burung yang marah karena telur-telurnya dicuri oleh sekelompok babi hijau, dan tugas kita adalah berupaya merebut kembali telur burung tersebut dari babi hijau yang berlindung di balik dinding dan atap kayu, batu, atau kaca.

Dipadu dengan puzzle yang menantang, grafis yang memikat, dan sudah pasti sensasi touchscreen pada saat memainkannya betul-betul menjadi kombinasi yang menarik bagi penyuka games, atau sekedar pelepas jenuh. Bahkan tidak sedikit yang menjadi addicted untuk menyelesaikan semua level tantangannya.

Namun, faktor utama yang mendorong kesuksesan Angry Birds tidak lain adalah kemunculan game ini bertepatan dengan trend booming iPad, PC Tablet,  dan Handphone Android. Sensasi akses antar muka pada  perangkat baru tersebut yang menggunakan sentuhan jari, seperti gerakan menklik, menggeser, serta drag and drop, benar-benar dimaksimalkan di game Angry Birds.

Sebagai catatan, perangkat gadget iPad, PC Tablet, dan Handphone Android itu sendiri, saat ini telah menjadi wish list untuk dibeli atau sebagai kado hadiah. Sehingga aplikasi atau software yang dibuat khusus untuk perangkat tersebut pun mudah menarik minat penggunanya.

Oke, sekarang jika produk-produk semacam iPad, PC Tablet, dan smartphone Android yang brand-nya telah sukses, kita asosiasikan sebagai sebuah lokomotif, maka pilihan bagi brand lain yang setype atau bersentuhan dengan brand sukses tersebut bisa terdiri dari tiga pilihan. Pertama, berupaya menjadi lokomotif baru lainnya. Kedua, cukup menjadi gerbong yang mendompleng lokomotif tersebut, sambil berharap gerbong tersebut di stasiun berikutnya akan berbalik posisi berada di depan lokomotif. Atau pilihan ketiga, jika memungkinkan menjadi lokomotif berikut gerbongnya sekaligus.

Dalam hal ini, tampaknya Angry Birds cukup cerdas dan sukses menyiapkan gerbong-gerbongnya untuk diberangkatkan dengan beberapa lokomotif.

Cerita tentang gerbong yang posisinya berbalik menjadi di depan lokomotif bisa kita lihat pada kisah sukses Google. Pada awalnya, Google hanyalah gerbong bagi lokomotif Yahoo. Seiring waktu, di stasiun yang ke sekian yang dilewati, posisi gerbong Google telah berpindah di depan lokomotif Yahoo.

Bahkan Google pun bisa menjadi contoh bagaimana ia menjadi lokomotif baru serta membuat gerbongnya dan atau memerger/akuisisi gerbongnya lainnya, misalnya sistem operasi Android, Google SketchUp, Google Earth, Google Map, Blogspot, Gmail dan Google Apps, Google Docs, Google Adword, dll.

Adakah cerita tentang brand yang memilih menjadi lokomotif sendiri daripada menjadi gerbong lokomotif lain?

Hhm, mungkin contohnya adalah tentang keengganan Nokia (Ponsel asal Finlandia) untuk ikut-ikutan dengan Samsung, SonyErricsson, LG, HTC menggunakan OS Android pada produk smartphone-nya. Akhirnya Nokia lebih memilih OS Symbian^3 dan Windows 7 sebagai OS smartphonenya. Sebagaimana lokomotif BlackBerry yang PeDe dengan BlackBerry OS 6 nya.

Kemudian, bicara tentang gerbong, tidak disangkal lagi imej yang terlanjur melekat sebagai gerbong setia adalah handphone china, yang mungkin tiap bulan bisa muncul merk baru. Ketika booming model tombol Qwerty BlackBerry, semua ikut. Sekarang, ketika model qwerty mulai jenuh, beberapa handphone china pun mulai mengikuti gaya touchscreen. Bahkan beberapa tahun ke belakang pun dikenal produk mochin atau motor china, yang modelnya mengkloning sepeda motor jepang.

Jadi, apakah brand Anda ingin menjadi lokomotif atau cukup sebagai gerbong? Tidak akan ada yang men-judge benar salahnya, karena tujuan utama yang sebenarnya adalah memenangkan brand dan menyukseskan penjualan.(D)

Sumber gambar; http://make-your-apple.blogspot.com

Mar 24, 2011

Brand dan Lomba Makan

Sebuah rumah makan pasti memiliki strategi untuk merebut hati calon pelanggan dan pelanggan. Biasanya selain memberikan pelayanan dan kenyamanan yang baik pada pelanggan tentunya ada promosi – promosi yang diberikan pada pelanggannya. Ada promosi yang cukup unik dalam mempromosikan rumah makan yaitu dengan memberikan waktu kepada para pelanggan untuk memakan makanan yang sangat pedas atau makanan yang sangat banyak yang sudah disediakan oleh restaurant tersebut, tentunya ada hadiah yang diberikan bila waktu yang ditentukan tercapai.

Coba yuk kita lihat beberapa contoh yang menjadikan lombah makan sebagai bagian dari strategi promosi mereka:

1. Gokana Tepan
Melakukan promosi dengan memakan semangkuk mie yang sangat pedas dalam waktu 15 menit. Bila pelanggan mampu menghabiskan dalam waktu 15 menit, maka pelanggan tersebut tidak harus membayar bahkan mendapatkan tambahan voucher makan. Ada juga kompetisi yang dapat diikuti bila mengikuti tantangan yang diberikan oleh Gokana, yaitu dapat makan mie yang sangat pedas dengan sangat cepat. Diperkirakan waktu yang tercepat sampai dengan 2 menit. Tentu saja hadiah yang cukup besar menanti.

2. Platinum Restoran
Membuat promosi dengan menantang pelanggannya untuk memakan nasi goreng double porsi sama juga waktu yang diberikan yaitu 15 menit. Walaupun tidak pedas seperti mie ramen yang ada pada rumah makan gokana, nasi goreng Platinum ini sangat banyak. Sama halnya bila nasi goreng habis dalam 15 menit selain tidak perlu membayar, ada voucher tambahan yang didapatkan.

3. Ada juga Bakmi Ko Fei,
Membuat promo  bila mampu menghabiskan mie yang sangat besar dalam waktu 30 menit akan mendapatkan uang tunai 1 juta rupiah. Dan juga ada kompetisi bertahap dimana dicari orang yang mampu makan mie tercepat dan kategori yang lain adalah terbanyak. Pelanggan harus melakukan babak penyisihan agar bisa mengikuti kompetisi utama yang berhadiah puluhan juta rupiah.

4. Hotel Aston
Juga tidak mau ketinggalan mengikuti jejak promosi rumah makan, uniknya dari hotel ini adalah menyediakan dalam ukuran yang lebih besar, tidak seperti mie dan nasi goreng. Burger yang disediakan oleh Hotel Aston ini dalam ukuran yang sangat besar. Bila burger mampu dihabiskan dalam waktu 15 menit maka tidak perlu membayar 70000 di restoran yang memiliki standar bintang 4.
 
Nah sekarang mari kita coba sedikit diskusi mengenai strategi-strategi di atas, apa sih sebetulnya manfaat dari bentuk promosi dengan bentuk lombah makan tersebut:

1. Word of Mouth
Biasanya bila ada rumah makan yang baru dibuka, promosi yang dilakukan ke rekan – rekan adalah “ Udah coba restoran A belum? Suasanya enak loh, atau makananya enak loh.” Tetapi setelah ada promosi ini, mau ga makan 15 menit habis gratis. Efek yang diberikan pada pelanggan lebih terasa dan berbeda. Promosi dari mulut ke mulut ini lebih cepat menyebar dan akan memberikan keuntungan yang besar bagi rumah makan selain biaya promosi yang tidak terlalu mahal juga.

2. Membentuk brand positioning
Setelah dilaksanakan lomba makan seperti yang disebutkan diatas, pelanggan mungkin mengingat rumah makan tersebut dengan asosiasi makanan yang dilombahkan, gokana terkenal dengan mie ramen yang pedas. Brand gokana melekat di pelanggan sebagai rumah makan ramen pedas.

3. Potensi Pelanggan
Walaupun bila kebanyakan pelanggan dapat menyelesaikan tantangan dan tidak membayar kepada rumah makan sehingga tidak ada pemasukan, tetapi ada juga pelanggan yang ingin mencoba atau memilih menu makanan yang lain. Hal ini berarti potensi pelanggan yang akan kembali datang ke depannya.

Nah bagaiamana dengan rumah makan Anda?

Sumber : katalogpromosi.com champ-group.com
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=10150441565230611&set=pu.209010060610
tribunnews.com
wisataseru.com

Diesel Brand & Be Stupid

Saya senang sekali memperhatikan online campaign yang sedang dilakukan oleh brand-brand terkenal di luar negeri. Kebanyakan dari brand-brand luar ini mempunyai sebuah tagline, jargon atau statement  yang diciptakan untuk memperkuat positioningnya. Tidak sengaja saya melihat ada hal yang sangat menarik, provokatif dan juga sedikit kontoversial dari sebuah campaign (kampanye) dari sebuah fashion brand yaitu Diesel.

Kalimat-kalimat yang muncul pada video atau poster Diesel, mengungkapkan hal-hal yang merupakan sebuah perayaan atas nama kebodohan. Lucu, agak konyol sekaligus membuka pikiran kita untuk memandang berbagai hal dengan cara yang lain. Kalimat-kalimat itu muncul dengan lugas, contohnya: Smart sees what there is. Stupid sees what there could be.  Ada juga kalimat: Smart Critiques. Stupid creates.  Stupid might fail. Smart doesn’t event try. Selain itu, Smart had one good idea, and the idea was stupid. Wah..cukup tajam juga ya kalimat-kalimatnya..

Diesel baik secara online maupun offline menciptakan sebuah kampanye dengan meletakan sebuah filosofi yang cukup provokatif. Be Supid. Jadilah bodoh. Bagi saya, hal ini sangat brilian karena banyak sekali hal dalam hidup banyak orang yang seolah ‘memaksa’ mereka utuk menjadi smart atau pintar. Tapi Diesel mengungkapkannya dengan cara yang berbeda.

Sedikit cerita tentan Diesel, awal mulanya merupakan  sebuah perusahaan pakaian  yang berasal dari Itali, didirikan oleh Renzo Rosso pada tahun 1978. Kini telah menjadi sebuah brand yang disegani dengan pengalaman-pengalaman mereka menggarap dan mengeksplorasi pendekatan-pendekatan marketing yang berbeda, seperti dengan menggunakan music contest, festival film, video game bahkan acara amal untuk AIDS.

Kampanye ini buat saya memberi inspirasi bagi siapa saja yang melihat dan memperhatikannya untuk lebih berani dalam mengambil resiko, untuk bertindak melampaui apa yang disebut “smart” dan dengan “kegilaan”.

Ngomong ngasal sedikit yuk, sebetulnya bagaimana sih sebuah brand bisa menciptakan sebuah kampanye pemasaran yang menerik seperti Diesel (yah tentu konteksnya menarik, kalo soal hasil belakangan deh, belom ada datanya)?

1. Tentukan apa yang akan di-diferensiasi.
Apakah diferensiasi diterapkan pada konten, konteks atau infrastruktur, atau integrasi di antara ketiga hal tersebut. Pada kasus Diesel, Diesel melakukan diferensiasi pada konteks, dengan kata lain Diesel menawarkan value-nya pada cara mereka yang berbeda.

2. Unik.
Keunikan adalah hal yang dihargai bagi pelanggan produk fashion seperti Diesel. Konsumen ingin hal yang berbeda dan menunjukkan identitasnya dalam hal berpakaian lalu Diesel pu n menawarkan hal unik tersebut dalam bentuk sebuah hal yang intangible, yaitu: filosofi.

3. Orisinil.
Orisinalitas ide merupakan hal penting dalam sebuah kampanye brand. Hal ini penting agar tidak dianggap sekedar  “ikut-ikutan”. Ide yang orisinil juga membuka mata dan pikiran konsumen sehingga mereka akan selalu ingat brand dan pesan yang ingin disampaikan oleh kegiatan kampanye brand.

4. Konsisten.
Kampanye brand dengan konsisten dilakukan baik melalui jalur offline maupun online. Diesel konsisten dengan statement: Be Stupid pada usaha-usaha marketing yang mereka lakukan namun tetap fleksibel tanpa melupakan inti dari kampanye brand yang mereka lakukan.

Suka atau tidak suka dengan kampanye ini.. Diesel telah menyatakan bahwa mereka berbeda. Tapi untuk berbagai tanggapan atas kampanyenya ini Diesel telah mempersiapkan jawabannya: Smart says No. Stupid says Yes. Provocative! (P)

sumber gambar: http://www.ep-webeditors.eu

Mar 23, 2011

Brand dan Ekspansi

Setiap orang yang mendirikan bisnis pasti berpikir ingin mengembangkan ke pasar yang lebih luas, begitu juga dengan para pebisnis lokal saat ini. Jika Anda merupakan salah satunya, sebaiknya Anda menyimak artikel ini hingga selesai, karena banyak yang perlu Anda ketahui demi keputusan yang tepat yang akan dan perlu Anda ambil di masa yang akan datang (atau bahkan dalam waktu dekat).

Setelah sukses di wilayahnya sendiri, para pebisnis lokal pada umumnya berpikir bagaimana mengulang kesuksesannya di wilayah lain, atau dengan kata lain membuka pasar baru di wilayah lain. Jika wilayah yang kita maksud sebagai area lain yang masih 1 kota, dapat dianggap lebih mudah dibandingkan ke kota lain, karena pada umumnya karakteristik masyarakat di suatu kota cenderung homogen, dibandingkan antar kota. Hal inilah yang perlu menjadi dasar pertimbangan keputusan untuk membuka cabang di kota lain, apakah produk Anda dapat diterima atau sesuai dengan karakteristik masyarakat yang berbeda tersebut.

Mengapa hal ini penting, karena jika Anda perhatikan banyak bisnis-bisnis yang ramai dan sukses di kotanya sendiri, namun begitu pindah kota wah.... seperti kuburan.. Anda tidak ingin terjerumus seperti itu kan? Setelah menggelontorkan dana sebagai modal, respon pasar yang Anda layani ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi Anda. Berikut merupakan beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan dalam membuat keputusan memperluas pasar ke kota lain bagi Anda para pebisnis lokal :

1. Karakteristik masyarakat berbeda antar satu kota dengan yang lainnya
Kebiasaan dan cara hidup masyarakat antar satu kota dengan yang lainnya berbeda. Dalam hal ini paling penting yang berkaitan dengan industri makanan dan minuman, karena berhubungan dengan selera. Makanan yang disukai di wilayah tertentu belum tentu disukai di wilayah lainnya. Namun industri yang lebih ke arah tren global seperti pakaian dan teknologi cenderung lebih mudah karena karakteristik lebih ditentukan dari sosial ekonomi dibandingkan dengan selera.

Contohnya adalah sebuah restoran khas di palembang, yang diperkenalkan oleh teman saya yang orang Palembang. Kebetulan beberapa bulan lalu restoran ini baru buka di Bandung. Kata teman saya itu di Palembang sana, restaurant ini terkenal banget. Dengan semangat saya mengunjungi ternyata cukup sepi. Faktornya tentu bisa banyak, apakah memang tidak digemari oleh masyarakat Bandung atau tidak ada komunikasi sama sekali dari si empunya brand untuk memperkenalkannya ke masyarakat Bandung yang have no idea about jenis makanannya!! Tapi ini satu contoh kasus yang penting dan perlu di-share agar Anda berhati-hati dalam melangkah masuk ke “medan perang baru”.

2. Yang “khas” haram di bawa keluar daerah
Kalau terlalu esktrim mohon maaf, tapi kira-kira begitulah yang bisa mewakili tren industri “khas” suatu daerah/kota tertentu. Misalnya jika kita ke Bandung maka kita akan beli Kartika Sari, jika kita ke Yogyakarta maka kita beli Dagadu, jika kita ke Bali kita beli Joger. Kira-kira begitulah yang dimaksud dengan khas daerah. Pasalnya, pada saat turis berbondong-bondong membeli barang-barang tersebut di daerah khasnya, bukan hanya tentang membeli barang tersebut, tapi juga lengkap dengan experience nya, bahwa beli Joger itu di Bali, beli Dagadu itu di Yogya dan beli Kartika Sari itu di Bandung. Bayangkan jika toko-toko tersebut ada di kota Anda sendiri, apakah Anda masih tertarik untuk membeli?

Bagi Anda yang memiliki bisnis yang melekat terhadap ke’khas’an suatu daerah, berhati-hatilah dengan keputusan membuka cabang di kota lain, karena value Anda akan jatuh. Apakah Anda masih akan mencari-cari Browniess Kukus brand X di bandung katankanlah bila Anda bisa menemukannya dibanyak daerah dan bahkan daerah Anda sendiri?

3. Kesiapan infrastruktur dan sistem menjadi syarat utama
Lalu jika ternyata produk Anda bukan khas daerah tertentu, lalu Anda juga sudah melakukan studi awal bahwa produk Anda bisa diterima dengan baik oleh masyarakat baru tersebut, maka langkah untuk mencoba perlu dilakukan. Namun yang harus Anda jadikan check-list teratas adalah kesiapan infrastruktur dan sistem Anda, seperti mengenai sistem produksi, apakah Anda bisa menjamin kualitas sama dengan yang saat ini dijual, apakah karyawan yang akan bertugas memiliki standar pelayanan yang sama, dll. Hal ini sangat penting, karena jangan sampai kegagalan Anda di tempat baru karena ketidaksiapan internal Anda malah akan mencoreng kesuksesan Anda sebelumnya dan terlebih menjatuhkan nama baik brand Anda yang sebelumnya telah terbangun.

4. Siapkan strategi komunikasi yang sempurna!
Saat Anda sudah punya nama tenar di lokasi Anda sebelumnya, kemudian Anda masuk ke kota yang lainnya pastikan Anda masuk dengan level yang sama. Kemungkinan orang belum mengenal Anda tentu sangat besar, maka pada saat Anda masuk ke kota baru tersebut, perlu dipersiapkan strategi komunikasi yang terintegrasi dan dapat menyampaikan pesan yang tepat mengenai siapa Anda, apa keunggulan Anda, apa saja kesuksesan Anda sebelumnya dan mengapa mereka juga harus membeli seperti konsumen-konsumen Anda sebelumnya. Tentu strategi tersebut perlu disesuaikan dengan needs, wants dan expectations masyarakat lokal tujuan Anda, agar tepat sasaran dan memang memancing respon mereka.

Jadi, membuka cabang di kota lain tidak semudah yang Anda pikirkan kan? Dan memang saran kami jangan sampai Anda salah langkah, karena banyak kasus-kasus yang sudah lebih dulu memberikan contoh kegagalan tersebut. Hal ini bukan hanya perihal modal yang hilang, namun juga merusak brand Anda sendiri yang sudah lebih dulu terbangun dalam jangka waktu dan usaha yang tidak sedikit. Semoga apa yang telah disampaikan di atas dapat membantu Anda dalam mengurangi resiko kegagalan saat Anda berpikir untuk memperlebar pasar bisnis lokal Anda ke luar daerah

Selamat berekspansi!

Image: http://www.flickr.com/photos/mkecupcakequeen/2460865416/

Franchise dan Kreatifitas

Saat ini alternatif bisnis paling populer adalah dengan membeli franchise. Yaitu sebuah sistem bisnis yang terlebih dulu sudah ada kemudian kita tinggal membeli sistem dan “brand” tersebut kepada si penjualnya. Memang bagi Anda yang ingin memiliki bisnis sampingan atau bahkan memulai bisnis pertama kali, pilihan ini cenderung tepat, karena mempermudah Anda dalam membuat konsep produk hingga ke sistem penjualan karena semuanya sudah tersedia.

Namun jangan salah, dengan membeli franchise bukan berarti Anda tinggal ongkang-ongkang kaki terima uang.. pasalnya begitu banyak para pembeli bisnis franchise yang akhirnya harus menyerah di tengah jalan karena bisnis yang awalnya ia impikan menjadi besar dan menghasilkan banyak uang; tidak berjalan atau bahkan merugi!

Yang namanya punya bisnis, di mana-mana harus dikelola. Begitu juga dengan bisnis franchise yang Anda beli. Sebelum kita membahas mengenai tips-tips pengelolaannya, sebaiknya kita lihat beberapa langkah awal yang harus Anda perhatikan dalam membeli sebuah bisnis franchise.

1. Pastikan Anda mengetahui perhitungan modal dan BEP dari bisnis tersebut
Konsep dari pembelian franchise adalah bahwa kita dapat memprediksi dari awal perkiraan keuntungan dari bisnis tersebut. Pada umumnya si penjual menyertai perhitungan modal awal dan menyertai perkiraan keuntungan bulanannya, serta berapa lama Anda dapat balik modal (BEP). Jika si penjual tidak menyertainya, anda wajib menanyakannya.

Karena jangan sampai ekspektasi Anda tidak sesuai dengan prospek bisnis tersebut. Namun dari perhitungan yang disertakan di awal penjualan, jangan sampai terlena, karena biasanya yang disajikan pasti adalah outlet mereka yang berhasil, namun keberhasilan tersebut tentu sangat melekat dengan berbagai aspek lain, seperti lokasi, pelayanan, sistem yang berjalan rapi atau bahkan kegiatan promosi yang agresif.

2. Temukan lokasi yang sesuai
Bisnis franchise yang sebagian besar berada di industri makanan dan minuman, inti keberhasilan utamanya terletak di faktor lokasi. Jika Anda melihat kasus-kasus franchise sebelumnya yang berhasil, lokasi yang menjadi tempat penjualan juga memang memiliki traffic yang baik.

Para penjual franchise ada yang sudah melengkapi fasilitas dengan membantu para calon pembeli franchise untuk melakukan pengeceka kelayakan lokasi. Bahkan franchise-franchise besar mempersyaratkan pembelian franchise mereka hanya kepada mereka yang memiliki lokasi-lokasi yang sesuai standar mereka, terutama dari segi jumlah traffic yang ada. Jika Anda memaksakan lokasi yang kurang baik, maka bersiaplah bahwa perhitungan keuntungan yang diprediksi di awal belum tentu tercapai.

3. Pastikan bidang franchise yang Anda geluti sesuai dengan minat Anda!
Sama seperti membuka bisnis lain, membuka bisnis franchise juga tentu harus sesuai dengan minat Anda, agar di tengah jalan Anda tidak jadi bosan kemudian menyerah. Berbisnis adalah gabungan antara seni dan logika, maka Anda tidak boleh mengesampingkan ‘perasaan’ Anda saat berbisnis, karena akan menentukan konsistensi serta totalitas Anda membangun bisnis tersebut.

Saatnya berjualan! Setelah Anda memiliki atau membeli franchise tersebut tentu belum selesai perjuangan yang Anda lakukan! Berikut beberapa hal yang perlu menjadi perhatian Anda dalam mengelolanya :

1. Sistem pengelolaan yang baik
Memang betul sistem franchise telah diberikan dari pusat namun Anda tetap perlu menyusun sistem pengelolaan yang lebih detail, seperti hubungannya dengan drop-mendrop barang, perawatan barang-barang atau bahkan hubungan kerja dengan pegawai Anda dan yang terpenting juga mengenai sistem keuangannya. Jangan meng-underestimate hal-hal operasional ini, karena sebagian besar masalah yang timbul saat berjalannya bisnis adalah hal-hal operasional. Dan hal-hal ini pulalah yang bisa membuat bisnis Anda berantakan atau bahkan bangkrut!

2. Inovasi pemasaran
Jangan berhenti sampai Anda berjualan produk dari pusat, hal itu tentu cukup, namun apakah Anda tidak mau berkembang? Jarang sekali sistem franchise yang sudah mem-paket-kannya dengan promosi. Karena promosi bersifat customized sangat tergantung dengan lokasi, target market, karakteristik setempat, dll. Yang paling menguasai tentu Anda sendiri, dan yang paling tau bagaimana cara masuk ke pasar yang Anda geluti, juga tentunya Anda sendiri. Lakukan berbagai promosi rutin, terutama saat Anda baru pertama buka, agar meningkatkan awareness ‘toko’ atau ‘kedai’ Anda sehingga bisa menciptakan habit pembelian. Meningkat atau menurunnya penjualan bisnis franchise Anda tentu adalah tanggung jawab Anda, karena si penjual franchise ga peduli sampai situ

3. Lihat peluang
Tujuan dari berbisnis franchise adalah memiliki bisnis yang mudah untuk ‘dibuka’. Jadi jangan puas dengan 1 outlet saja! Saat anda menjalani proses pengembangan outlet pertama, rumuskan polanya dan replika ke outlet2 Anda berikutnya!

4. Tingkatkan pelayanan
Serupa seperti bisnis lainnya, pelayanan adalah faktor yang penting. Sebagus-bagusnya produk Anda, saat konsumen kecewa, akan mempengaruhi penjualan Anda. Tanggung jawab dari kualitas pelayanan adalah sepenuhnya ada di tangan Anda! Anda lah yang menentukan standar kualitas pelayanan, dan Anda pula yang menyusun sistem pelatihan untuk para karyawan Anda!

5. Lakukan evaluasi dan improvement
Evaluasi merupakan hal yang penting, karena akan menjadi dasar perbaikan di waktu mendatang. Ajak karyawan atau bahkan pelanggan Anda untuk melakukan evaluasi  terhadap kinerja pelayanan maupun produk Anda. Lakukan secara berkala, dan tindak lanjuti hasilnya!

Serupa dengan bisnis lainnya, bisnis franchise tidak dapat dipandang sebelah mata, saat Anda terjun ke dalamnya, Anda harus serius dan terus menggalli kreativitas untuk mendapatkan hasil yang optimal selamat berbisnis!

sumber gambar: http://franchise.restaurants-for-sale.com/

Mar 16, 2011

Brand dan Colokan Listrik

Sebetulnya tulisan ini tidak pernah dimaksudkan untuk di tulis, kebetulan saja di sabtu pagi yang cerah minggu lalu tiba-tiba ingin menulis hal ini. Ceritanya bermula dari janji bertemu klien jam 10 pagi di sebuah mall di daerah bandung, entah ada yang sedang dipikiran, dari malam sebelumnya BB lupa di charger dan hasilnya pagi-pagi batere tinggal 1 bar. "Bos kita ketemu di IP yah" bbm saya kepada si klien, nah di sinilah ceritanya di mulai, ketika dalam perjalanan BB tiba-tiba mati, koneksi usb yang biasa digunakan charger ke laptop tertinggal di kantor, komplet dah intinya tidak bisa berkordinasi.

Buru-buru setelah sampai di IP saya mencari tempat nongkrong untuk sekalian charger BB (kebenaran ternyata di dalam tas, tidak tertinggal di kantor), dan sampailah di cafe yang terkenal yang ada di banyak kota di Indonesia. Lihat sana lihat sini, "kok ga ada colokan yah" guman saya, akhirnya setelah sibuk mencari saya tanyakan saja dengan pelayanannya, "mas ga ada colokan emang?" dan ternyata memang tidak ada menurut si pelayan tersebut. Whatt dalam hati saya, mosok sih ga ada satupun, ini khan tempat kongkow. Saya memang beberapa kali nongkrong di tempat ini namun kebetulan tidak pernah bermasalah dengan dengan batere sampai pada hari ini.

Singkat kata akhirnya saya memutuskan untuk mencari tempat baru di mana saya bisa menemukan colokan untuk BB saya dan ketemulah di Bengawan Solo Coffee dimana hampir disetiap mejanya mereka sengaja siapkan colokan untuk berbagai kepentingan tentunya seperti charger laptop, BB, HP dan sebagainya. Tebak berapa yang saya belanjakan di Bengawan Solo Coffee ini hanya karena gara-gara charger, yang berarti uang ini seharusnya saya belanjakan di cafe pertama yang terkenal tersebut? 50 ribu untuk coffee dan kudapan snack.

Kejadian ini berulang besoknya di mana saya bersama 3 orang teman akhirnya memiliki tempat lain di Ciwalk hanya gara-gara teman saya tersebut membutuhkan colokan listrik untuk charger Net Book karena akan dipakai buat diskusi, dan lagi-lagi cafe tersebut kehilangan potensi pendapatan sebesar 150 ribu dari belanja yang kami lakukan hanya gara-gara colokan listrik.

Saya jadi berpikir jika ada 100 orang seperti saya 1 hari katakanlah di seluruh kota yang melakukan hal yang saya yaitu berpindah tempat karena masalah colokan listrik, berapa yah satu hari, satu bulan dan 1 tahun potensial income yang hilang, haiya mungkin angka yang kurang besar sih, but next time ketika sedang rame-rame mau nongkrong apa yang akan dikatakan oleh orang-orang ini "eh jangan di situ deh, kaga ada listrik buat BB/ Laptop, ntar kalo abis batere repot" wow mulai multiplier efeknya dan potensial income yang hilang akan semakin besar tentunya.

Oklah, tentu kita bukan pengen bahas curhat saya yah hehe, dari sisi marketing coba kita dikusikan mengapa sebuah colokan di sebuah cafe bisa menjadi nilai tambah untuk cafe tersebut?

1. Basic Needs
Yah sekarang jamannya online, sudah sangat banyak orang yang menggunakan eletronik device semacam Netbook, laptop, BB dan sebagainya untuk menunjang aktivitasnya sehari-hari. Saya dan teman-teman kantor bisa dikatakan hampir tidak mungkin tidak membawo neetbook, BB dll nya baik itu memang dimaksudkan untuk keperluan kerja ataupun hanya sekedar nongkrong sehingga colokan listrik menjelma menjadi salah satu kebutuhan dasar mutlak untuk orang-orang seperti ini. Jadi tidak aneh bila keputusan untuk pindah tempat tongkrongan gara-gara colokan mengalakan keinginan ngopi di tempat tersebut. Colokan Fisrt, Coffee next.

2. Gaya Hidup
Yah sejalan dengan hal di atas, gaya hidup online pada sebagian masyarakat khususnya diperkotaan memaksa setiap brand (tempat nongkron, kongkhow dsb) harus memberikan nilai tambah kepada netizen ini. Nilai sebuah cafee bukan hanya teletak pada kursi empuk, harga ok, layanan prima, beverage dan food yang ok namun juga apakah cafe tersebut bisa menunjang aktivitas netizen seperti tersedianya Wifi dan colokan listrik.

3. Potensial Income
Seperti contoh di atas, apa gara-gara sebuah colokan Anda mau membiarkan market Anda lari ke pesaing, syukur-syukur competitor tidak enak misalnya produknya, kalo ternya pas dan enak didukung oleh nilai tambah lainnya bisa-bisa market Anda tersebut akhirnya menjadi pengkonsumsi produk kompetitor dan menjadi pembawa berita yang kurang menguntungkan brand Anda, yah misalnya simple "jangan ke sana deh, kita ke sana ajah yang ada colokan listriknya" gawat khan. yah mungkin value brand anda masih bisa menopang hal tersebut, tapi berapa lama? Pasar terus berubah dan pesaing terus tumbuh dan berinovasi untuk sewatktu-waktu menerkam brand Anda.

4. Competitor Does
Yah bukan hanya competitor, bahkan latent competitor Andapuna mungkin sudah menjadikan ini sebuah hal yang pasti disedikan di tempatnya, di sebuah tempat makan yang unik, Pasar Tong-Tong di Ciwalk jangankan colokan, mereka malah menyediakan charger dengan berbagai macam tipe black berry dan HP lainnya plus savety box yang dapat dikunci dan kita bawa kuncinya agar Bb kita aman, all free tanpa dipundut biaya. Ada juga sih tempat yang agak aneh, kalo mau charger harus bayar 3000 atau  5000 ribu gitu, haha, yah mendinglah kalo memang kebeneran lagi butuh banget it;s ok lah.

Wah dari sebuah kekesalan menjadi sebuah tulisan rupanya haha, yah dipikir-pikir saya juga harus berterimakasih dengan tempat pertama yang saya kunjungi tadi, setidaknya saya jadi tahu ternyata Bengawan Solo Coffee enak juga dan saya bisa menghasilalkan tulisan gara-gara masalah colokan hehe.

image source: myscousins.blogspot.com. http://goorme.com/dish/the-utimate

Mar 14, 2011

Brand dan Re-branding

Istilah rebranding tentu sudah tidak asing lagi di benak kita, terutama para marketer. Namun masih banyak lho yang tidak familiar di benak para pebisnis, terutama mereka yang masih menjalankan perusahaan dengan cara yang konvensional.

Pengalaman bertemu dengan berbagai tipe pebisnis begitu member saya masukan dan referensi pola pikir yang berbeda-beda. Untuk kategori yang saya sebutkan di atas sebagai pebisnis yang konvensional cenderung memiliki konsep pemikiran “Gini-gini aja udah cukup”. Keinginan untuk berkembang tentu ada di setiap kepala pebisnis, tapi tidak semua mau atau berani melangkah mengambil peluang perbaikan itu sendiri. Lalu dalam kelompok manakah Anda?

Ide menuliskan artikel ini muncul saat beberapa hari lalu mengunjungi counter terbaru brand produk tas yang baru saja melakukan rebranding. Tidak hanya logonya yang berganti, tapi image yang ditampilkanpun lebih dewasa dan modern, dengan konsep toko yang lebih modern dan variasi produk yang lebih beragam (seperti ada produk jam tangan dan baju, yang sebelumnya tidak pernah ada di outlet-outlet sebelumnya).

Sebagai referensi kepada para pebisnis atau marketer, apakah penting ya untuk melakukan re-branding seperti yang dilakukan oleh brand tas tersebut? kapan ya waktu yang tepat untuk melakukan re-branding? Berikut merupakan bocoran jawaban dari semua pertanyaan yang membingungkan tersebut!
Mengapa Rebraning perlu?

Seringkali kita melihat brand-brand berskala internasional meremajakan logo mereka atau kemasan mereka atau bahkan tagline mereka dalam periode-periode tertentu. Seperti pada saat Sunsilk mengganti logo dan seluruh atribut yang melekatnya, atau seperti Telkom yang belum lama ini mengganti logo dan juga identitasnya.

Dunia bisnis tentu tidak dapat luput dari perubahan trend dunia, baik dari sisi perekonomian, gaya hidup hingga pola pikir masyarakat. Rebranding adalah langkah perubahan yang diambil oleh brand/produk/perusahaan untuk mengikuti perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal maupun internal bisnis. Rebranding juga dapat dikatakan sebagai langkah perubahan visual yang mewakili perubahan strategi ataupun identitas brand/perusahaan/produk tersebut.

Jadi kalau masih ditanya mengapa Rebranding itu perlu? Jawabannya adalah karena segala sesuatu dapat usang dengan berjalannya dengan waktu, semua hal butuh untuk berubah karena dunia itu sendiri berubah. Jadi Anda tidak ingin menemukan brand Anda dalam kelompok yang ‘usang’ kan?

Rebranding BUKAN SEKEDAR GANTI LOGO!

Hal yang sering salah kaprah di masyarakat adalah bahwa rebranding sama dengan ganti logo. Tentu saja hal ini tidak benar. Rebraning bukan sekedar ganti logo. Ataupun rebranding bukan sekedar mengganti desain visual. Namun Rebranding melebihi yang terlihat saja, tapi juga harus terhadap apa yang dirasakan, baik oleh konsumen maupun karyawan. Seperti misalnya sebuah bank yang sudah lama berdiri mengganti logo dan penampilan visual mereka, tetapi apabila pada saat konsumen datang, pelayanan yang diberikan tetap lama dan tidak ramah, maka aktivitas rebranding yang dilakukan GAGAL!

Kapan waktu yang tepat melakukan rebranding? Ada beberapa kondisi yang dapat menjadi indikator dibutuhkannya langkah rebranding :

1. Perubahan Waktu, Tren dan Preferensi
Sebagian besar brand internasional melakukan rebranding pada periode yang sudah ditetapkan, dan berbeda antara satu produk dengan produk yang lain. Lamanya periode tentu harus dicari tahu dari tren dan perkembangan pasar ataupun market research yang dilakukan. Berapa lama konsumen akan merasa jenuh dan membutuhkan perubahan.

2. Adanya pergantian manajemen/strategi besar perusahaan

Perubahan besar yang terjadi di suatu perusahaan, seperti pergantian kepemimpinan atau merger atau dibelinya suatu perusahaan antara pihak lain, menjadi salah satu alasan kuat untuk melakukan rebranding. Karena biasanya perubahan tersebut berimbas pada perubahan strategi maupun konsep produk, hingga pada konsep komunikasi itu sendiri. Momen ini menjadi momen yang penting bari produk/perusahaan untuk menciptakan image baru kepada masyarakat.

3. Adanya permasalahan/isu negatif yang menimpa brand
Salah satu strategi untuk mengembalikan nama baik suatu produk/perusahaan adalah dengan melakukan rebranding, namun seperti yang tadi disebutkan bahwa rebranding secara visual harus dilengkapi dengan perubahan menyeluruh dari hal negatif yang awalnya melekat pada image yang lama. Wajah baru dan bentuk komunikasi yang baru menjadi awal permulaan “berbaikan” dengan para konsumen.

4. Perubahan pada fokus perusahaan/ brand
Seiring waktu fokus sebuah perusahaan atau brand seringkali bergeser ke arah yang lain, dahulu sebelum fokus pada bisnis telekomunikasi Nokia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang ban Mobil, seiring dengan perubahan fokus ini tentunya mereka harus melakukan Rebranding menyesuaikan dengan fokus bisnis mereka saat ini sehingga brand perception yang tercipta melalui identitas mereka misalnya bisa lebih tepat dan sesuai dengan bisnis mereka di mata konsumen.

So…. apakah brand Anda butuh rebranding?

sumber gambar : frederiksamuel.com, mrmalique.com

Mar 9, 2011

Brand, Ma Icih dan Kripik Setan

Ma Icih, demikianlah salah satu brand yang sedang hangat diperbincangkan di kalangan anak muda Bandung. Saya sendiri pertemuan dengan brand Ma Icih ini bisa dibilang kebetulan sekali, sewaktu ada pameran di Paris Van Java Bandung saya bersama beberapa sahabat menyempatkan diri untuk berkunjung dan tertarik dengan keramaian di sekitar daerah food stand.

Wah ada apa ini guman saya, kok ramai sekali orang yang sedang antri beli, setelah saya dekati makin bingunglah saya saat itu, loh ini orang sepertinya cuma jual Kripik Setan (yah begitulah biasa saya menyebutnya untuk nama kripik dari singkong yang digoreng kering dengan bumbu pedas". Dan ternyata memang betul Kripik setan yang dijual dengan brand Ma Icih.

Pada saat awal antri dan mencobanya sepertinya tidak ada yang istimewah dari Ma Icih ini kecuali tentu brand namenya Ma Icih yang cukup unik terdengar untuk ukuran kripik setan yang bisa didapatkan bahkan di warung-warung kecil di Bandung, namun ketika si penjual mengatakan "mau yang level berapa kak pedasnya?" WOW ada level pedasnya 5, 10, keren banget komentar saya ke teman sebelah saya yang sedang antri juga. Belom berapa keterkejutan saya nih, ketika bertanya harga "berapa dik harganya", "oh kalo 1 bungkus 20 ribu kalo 3 jadi 50 ribu" WHATTTTT, 20 rebu sebungkus (harga saya ketika beli di PVJ, ada info juga harganya berkisar 10-20 ribu CMIIW), apa kagak salah denger gua, kripik setan gitu loh haha.

Ok sekarang coba kita diskus sedikit dan back to the topic, mengapa kemudian Ma Icih ini menjadi salah satu brand yang cukup hangat diperbicangkan di bandung, khususnya kalangan anak muda?

1.Online strategy
Brand Ma Icih ini sepertinya cukup gencar melakukan aktivitas online untuk membangun brandnya. berbagai liputan dan realese berseliweran melalui online seperti di bandung review, kaskus dan berbagai media online lainnya  membahas mengenai brand Ma Icih ini. Selain itu, brand ini juga cukup aktif dibandung membangun komunikasi melalui social media seperti twitter dan facebook

2.Sistem Penjualan
Nah ini cukup unik, tidak ada tempat khusus di mana kita bisa mendapatkan produknya, cara seperti ini memang cukup brilian ketika memang produk kita sedang jadi superstar, makin susah makin penasaran sehingga tidak salah di account twitternya bahkan banyak yang bertanya bagaimana bisa mendapatkan produknya. Coba saja baca timelinenya yang saya ambil dari account twitternya "Nanti ya cu sabtu di @BragaCafe RT @jackass89: Ma kpn stoknya banyak?cucu dikejar2 3 orang yg ngidam lg hamil 6 bulan... Tulung...tulung...." Sampe-sampe orang ngidampun harus tunggu hari sabtu di jalan braga.

Belum lagi ada yang unik dari sistem penjualan berdasarkan informasi dari adik saya yang masih kuliah bahwa Ma Icih ini mengandalkan agent-agent penjualan langsung, isitilah mungkin memberdayakan individu-individu yang tertarik untuk menjual produknya secara langsung, ya tentu dengan benefit tertentu misalnya special price. lagi cerita adik saya jika si agent di sebut jendral, hahaha lucu tapi efektif sekali untuk membangun topik pembicaraan.

3.Word of Mouth
Apapun medianya, basically mungkin media WOM tools paling powerfull bagi Brand Ma Icih ini. Entah sudah berapa orang yang menjadi tahu brand ini gara-gara saya ngomong sana-sini dan orang lain juga ngomong sana-sini. Kok bisa, yah karena Kripik Setan, sesuatu yang sudah sangat biasa namun diberi identitas berupa brand name, logo dan sebagainya dan kemudian mereka mengcreate value berupa level-level pedas dan kemudian semua hal itu dikemas dalam sebuah cerita yang menarik yang tersebar di offline maupun online media.

Dibalik semua kesuksesan (bila bisa disebut demikian) mungkin ada beberapa input yang bisa sedikit saya share agar brand ini bisa terus sukses ke depannya. Hal ini berkaitan dengan isu-isu yang mungkin kelak akan muncul misalnya kesehatan dan bahaya makan pedas yang berlebihan, Ma Icih harus mulai mencari bukti-bukti empiris yang bisa mendukung bahwa produk mereka memang aman sejauh dikonsumsi secara normal (nah apa ukuran normal ini) dan mungkin jika saya perhatikan terakhir di bungkusnya belum ada tanggal kadaluarsa (pas saya beli dan saya tanyakan sendiri ke yang jual mengapa tidak ada) yang tentu saja akan cukup bisa mendatangkan problem bila ternyata ada satu dua kejadian dimana produknya disimpan dalam waktu lama karena lupa dan lewat tanggal kadaluarsa eh dikonsumsi karena tidak tahu ataupun karena orang yang sengaja/ tidak bertanggung jawab cari-cari masalah (tentu kita menginginkan hal ini) karena akan punya pengaruh besar ke Brand Ma Icih, jangan sampai gara-gara air sititik, rusak susu sebelanga (bener ga sih nih pribahasnya hehe).

Apapun saya tetap merasa salut luar biasa, Kripik Setan dijual 20 ribu perbungkusi (harga yang saya bayar, ada info lebih murah harganya) dan pake level-level pedas lagi haha.Sukses selalu buat Ma Icih dah.

sumber gambar: http://www.facebook.com/photo.php?fbid=118995591504731&set=a.101407399930217.1766.101406766596947

Social Media dan Brand

"Alkisah di dalam status facebook "Halo mau nanya dong, kalo brand X bisa dibeli di mana yah?" (status facebook)............. setelah beberapa hari........ tidak ada jawaban, malah muncul status baru yang lagi-lagi promosi si brand tanpa menanggapi satupun pertanyaan yang diajukan oleh fansnya, jikapun menjawab hanya sekenanya.... dan akhirnya si fans sebel"

Apakah perlu setiap perusahaan masuk ke dalam social media (facebook, You tube, blog, twitter dsb)? Pertanyaan ini sering saya jumpai ketika bertemu dengan sahabat-sahabat ataupun klien. Pertanyaan ini sepertinya sangat mudah untuk dijawab jika kita tidak melihat strategy perusahaan secara keseluruhan dan hal-hal detail lainnya seperti SDM dan finance.Namun bila mengacuh pada salah satu pengalaman saya diatas, apakah kita akan berpikir ulang untuk masuk ke dalam social media.

Coba perhatikan beberapa perusahaan yang sudah masuk ke dalam social media, pasti akan sering kita jumpai facebooknya tidak diupdate dengan benar (contoh medianya facebook), tidak terjadi conversation dua arah antara yang mpunya facebook (brand), friendsnya sedikit sekali dan bahkan statusnya mungkin status yang sudah dibuat 1 bulan yang lalu, jika sudah begini pertanyaannya apakah masih perlu perusahaan untuk masuk ke dalam social media? tentu saja saya jawab tidak, karena dengan masuk ke social media perusahaan tersebut malah membuat brand imagenya (yang mungkin di offlinenya bagus) menjadi tidak bagus karena komitmen untuk mengelolah social medianya ternyata tidak ada.

Di dalam social media, ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh brand/ perusahaan ataupun personal branding yang akan masuk ke dalamnya, yuk coba kita lihat satu per satu:

1. Komitmen
Dalam aktivitas apapun ketika kita ingin melibatkan diri di dalamnya komitmen untuk bisa memberikan yang terbaik adalah sangat penting karena dengan masuk ke dalam sebuah system yang dalam hal ini adalah social media maka sebuah brand/ personal secara otomatis akan terlibat dengan banyak orang di dalamnya yang menuntut brand tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi orang-orang (target market) brand tersebut.

2. SDM
Social media merupakan sarana komunikasi dua arah, sehingga tentu saja dibutuhkan SDM yang mengelolahnya dengan konsisten dan fokus. Dari pengalaman yang saya temukan, cukup banyak perusahaan yang mengelolah social medianya setengah hati sehingga mereka tidak mau berinvestasi untuk SDM dan malah lebih sering menyerahkan pengolahan social medianya pada karyawan lain yang kurang kompeten dan fokus untuk mengurus social medianya.

3. It's Being Human
Apakah Anda suka berbicara dengan mesin atau orang yang dingin? Nah silahkan dipikirkan sendiri ketika kita masuk ke dalam social media kita berindak layaknya mesin yang sudah terprogam untuk melalakukan iklan dan menjawab seadanya sesuai text book, apa yang dirasakan oleh komunitas atau target kita ketika setiap mengajak diskusi misalnya via facebook tapi tidak pernah dijawab dan selalu hanya iklan yang muncul di status?

4. Strategy
Apa tujuan dan bagaimana cara mencapainya melalui social media, ini hal pertama yang harus dipertanyakan oleh sebuah brand sebelum masuk ke dalam social media. Jika brand belum bisa mendefinikan tujuannya dengan jelas dan bagaimana caranya untuk tujuan tersebut saya sarankan sebaiknya tunda dulu keinginan Anda untuk masuk ke dalam social media, yah tentu account atas nama brand Anda sebaiknya dari sekarang sudah di ambil agar tidak diambil oleh orang lain.

nah dari usil analisa singkat diatas jawaban apakah setiap perusahaan perlu untuk masuk ke dalam Social media tinggal tergantung bagaimana perusahaan menyikapi beberapa hal di atas. Jika ditanya apakah penting, saya bisa jawab penting sejauh target market Anda memang ada di dalam dunia online, namun apakah kita harus masuk? nanti dulu, persiapkan dulu segalanya untuk bisa sukses. "if you want to go to the war, don't plan to lose but plan how to win".

Image courtesy: datart.com

Mar 7, 2011

The Power Of @infobdg

" ada yang tau dimana tempat sewa mobil ga yah?", "Ada yang tau keadaan jalan Ciumbuleuit ga yah?", "restaurant Valey no teleponnya berapa yah?" "Ada yang kenal konsultan pajak?". Coba tebak jika Anda di bandung dan bingung dengan berbagai hal dan membutuhkan informasi secepatnya kemana harus bertanya? 108? Yah mungkin jika yang dibutuhkan nomor telepon dengan nama dan alamat yang jelas, bagaimana jika pertanyaan seperti di atas yang tidak jelas informasi alamat dan nama perusahaannya? Kemana kita harus bertanya?

Entah ini suatu yang luar biasa atau memang bisa dikatakan kehebatan dunia online saat ini jika pertanyaan-pertanyaan itu muncul tiba-tiba banyak teman saya yang menjawab tanya ajah (mention) @infobdg. Luar biasa, bukan satu kali dua kali saya mendapatkan jawaban seperti ini, sampai sebegitu terkenal @infobdg ini sehingga menjadi referensi untuk semua pertanyaan seputar bandung, apapun itu.

Hal yang luar biasa berikutnya adalah hampir sebagian besar pertanyaan yang ditanyakan melalui @infobdg tersebut dijawab oleh orang lain yang menjadi followernya @infobdg bukan oleh @infobdg itu sendiri, @infobdg hanya men tweet pertanyaan tersebut di timelinenya maka kemudian sim salabim muncullah jawaban dari berbagai orang yang bahkan mungkin tidak satupun yang kita kenal. Hal luar biasa ketiga, setelah follow @infobdg ini tidak lama saya mendapatkan referensi klien yang kemudian menjadi klien karena kebetulan saja saya membaca timeline @infobdg tersebut hehe.

Coba yuk kita analisa iseng mengapa sebuah akun @infobdg ini kemudian menjelma menjadi media informasi dan promosi yang luar biasa efektif dan diikuti oleh banyak orang (follower terakhir tercatat 104,732 angka yang luar biasa).

1. Perubahan Prilaku
Perkembangan online user saat ini memang menunjukan angka yang sangat luar biasa (45 juta online user), hal  ini otomatis merubah prilaku banyak orang dalam mencari informasi. Dahulu mungkin kita akan membuka yellow pages untuk mencari alamat atau nomor telepon atau menelepon108 untuk mendapatkan hal tersebut. Sekarang, sudah banyak orang khususnya pengguna internet mencari informasi tidak lagi melalui yellow pages, atau 108 namun langsung search di mbah google atau mention (@) di twitter.

2. Menjawab Kebutuhan
Selama ini kita memang mengandalkan google atau 108 untuk mencari informasi mengenai apapun yang kita butuhkan namun kadang kedua media ini memiliki kelemahan dalam akurasi dan detail yang dibutuhkan. Kita membutuhkan media yang bisa menjawab lebih lengkap dan akuran pertanyaan kita, nah @infobdg yang menggunakan platform twitter ini bisa menjawab hal tersebut karena komunitas/ follower yang ada di dalamnya.

3. Simple dan Murah
@infobdg menawarkan pencarian informasi yang sederhana dan murah dengan akurasi hasil yang cukup tinggi karena biasanya jawaban datang dari orang yang memiliki informasi jawaban yang akurat. Kita cukup @ (mention) melalui HP kita (tentu yang online), tidak lama (biasa) akan muncul jawaban yang kita butuhkan dengan lengkap. Selain itu tentu saja bisa dikatakan murah atau tidak berbiaya sama sekali kecuali biaya akses internet bulanan.

4. Cepat
Sejauh ini yang saya rasakan adalah kecepatan informasi yang kita butuhkan, yah kecuali adminnya sedang tidur hehe. Jika kelak (atau memang sudah) mereka menggunakan tim khusus untuk handling lalu lintas mention di accountnya, maka tentu luar biasa kecepatan informasi yang bisa didapat.

5. Follower
Jumlah 104 ribu lebih follower tentu saja merupakan sebuah power dalam spreading informasi yang luar biasa. Hampir semua pertanyaan dijawab (imho), belum lagi penyebaran informasi kedua yang dilakukan oleh followernya ke orang-orang yang mungkin bisa menjawab pertanyaan yang kita butuhkan.

6. Power of sharing
Inilah mungkin kunci keberhasilan @infobdg menjadi ikon informasi di kota bandung, kegemaran orang untuk memberikan informasi dan saling berbagi sangat menunjang model sumber informasi melalui twitter ini. Hampir sebagian besar pertanyaan yang muncul dijawab oleh follower lainnya dengan lengkap.

Jadi apakah anda sudah follow @infobdg? #bukantitipansponsor hehe. So kalo bingung di bandung cukup "@infobdg mau nanya dong.......".

Tujuan Email Marketing. Chapter II.


Pada dasarnya hanya ada dua hal yang menjadi tujuan setiap bisnis dan strategi yang dibuat, baik strategi tersebut di eksekusi secara offline maupun online, yaitu Angka penjualan (Sales) dan Ekuitas Merek (Brand Equity)

1.  Penjualan
Penjualan merupakan tujuan utama dari setiap bisnis, bahkan dapat dikatakan tidak ada kegiatan bisnis yang tidak ditujukan untuk penjualan. Perusahaan hanya akan hidup jika dapat menjual produknya baik itu yang merupakan barang, jasa ataupun infrastruktur yang dibutuhkan oleh target market-nya. Dalam hal ini, E-mail marketing merupakan media atau tools yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Ekuitas Merk (Brand Equity)
Membangun merek merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam jangka panjang karena Merek yang ekuitas mereknya sudah sangat kuat sering kali menjadi competitive advantage yang sulit disaingi oleh kompetitor-kompetitornya. Merek yang kuat dapat mendorong perusahaan untuk terus survive dan memberikan kekuatan bagi perusahaan untuk dapat bersaing sepanjang waktu dan tentunya memiliki kontribusi dalam pendapatan perusahaan. Beberapa nilai merek yang bisa dibangun melalu email marketing dan integrasi kegiatan di online:
-          Brand Awareness
-          Brand Association
-          Perceived Quality
-          Brand Loyalty

Namun tujuan diatas tentu bisa dicapai jika mengasumsikan tujuan-tujuan lainnya dapat dicapai karena tujuan-tujuan lain ini seperti jembatan untuk menghubungkan pencapaian tujuan utamanya yaitu angka penjualan dan ekuitas merek. Contoh, bagaimana Anda menjual produk Anda bila tidak memiliki database yang akan diprospek? Tentu saja hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mencari database agar kemudian dapat melakukan E-mail marketing untuk menawarkan produk Anda.

Tujuan E-mail Marketing Secara Parsial
Sekarang kita bahas tujuan E-mail Marketing secara parsial, apa sebetulnya tujuan dari E-mail marketing secara parsial (ingat, tujuan utamanya adalah angka penjualan dan ekuitas merek)

   1. Traffic Website or Blog
   2. Teaser
   3. Potential Database
   4. Customer Relationship
   5. Viral Marketing
   6. Personal Branding

1. Web or Blog Traffic
Beberapa pelaku online seringkali melakukan E-mail marketing dengan tujuan untuk mempertinggi kunjungan ke website perusahaan atau produknya. Hal ini dilakukaan karena kunjungan ke website diharapkan akan membuat mereka melihat secara detil produk ataupun informasi lainnya yang ingin dijual, hal ini dimaksudkan agar lebih cepat interest dibandingkan hanya menawarkan melalu via E-mail marketing.

2. Teaser
Istilah ini kami buat hanya untuk menggambarkan bahwa E-mail marketing yang dibuat hanya untuk membuat penasaran sehingga penerima E-mail akan menunggu-nunggu E-mail marketing berikutnya.

3. Potential Database
Banyak yang bertanya, bukankah seharusnya database sudah diperoleh sebelum melakukan E-mail marketing? Jangan bingung, yang dimaksud potential database disini adalah database yang telah tersaring menjadi database yang memiliki tingkat ke akuratan lebih tinggi dari database awal yang diperoleh. Database yang kita peroleh dari berbagai sumber belum tentu database yang “bagus”, oleh karena itu E-mail marketing akan membantu untuk memilah database tersebut sehingga lebih matang dan valid untuk selanjutnya dikirimi E-mail marketing berikutnya. Istilahnya E-mail marketing ini digunakan untuk menyaring database yang masih baru

4. Customer Relationship
Ini salah satu pendekatan yang sangat penting dan low cost bagi perusahaan. Sangat penting karena berhubungan dengan kepuasan dan penghargaan terhadap orang yang sudah membeli produk perusahaan Anda, low cost karena melalui online. Hebatnya online ini kadang-kadang mampu memberikan sentuhan emosional hanya melalui hal-hal yang sangat sederhana seperti E-mail ucapan selamat ulang tahun ataupun ucapan belasungkawa.

5. Viral Marketing
Silahkan baca email di bawah ini sumber: http://www.videogamesindonesia.com/forum/archive/index.php?t-48288.html. Isi kami edit untuk lebih singkat

Kisah dari sebuah Universitas di Jakarta tentang seorang gadis muda yang baru meninggal bulan lalu. Namanya Samara. Dia meninggal karena tertabrak truk. Samara punya seorang pacar namanya Ari. Kedua nya saling menyayangi. Mereka selalu berteleponan. Samara menghabiskan hampir setengah hari untuk mengobrol dengan Ari. Keluarga Samara pun tahu hubungan mereka. Ari sangat dekat dengan keluarga Samara (bayangkan hubungan mereka). Sebelum dia meninggal dia selalu berkata pada teman2 nya " Kalo gua meninggal tolong kuburkan gua sama handphone gua " dia juga mengatakan hal yang sama kepada orangtuanya. Setelah Samara meninggal tidak ada yang dapat mengangkat peti matinya. Saya juga berada disana. Banyak orang termasuk saya yang mencoba tapi tetap tidak bisa. Akhirnya mereka memanggil "orang pintar". Dia memegang sebatang kayu dan mulai berbicara sendiri perlahan. Setelah beberapa menit orang pintar itu berkata"gadis ini kehilangan sesuatu disini" Lalu teman2 Samara berkata kepada orang pintar itu tentang keinginannya untuk dikubur dengan handphonenya. Kemudian mereka membuka kembali peti mati nya dan menaruh handphone serta Simcard nya. Setelah itu mereka mencoba untuk mengangkat kembali peti matinya. Peti mati itu dapat diangkat dan dipindahkan ke mobil jenazah dengan mudah. Kami semua yang melihat ini sangat kaget.

Keluarga Samara tidak memberitahukan tentang kematian Samara kepada Ari. Setelah 2 minggu kematian Samara, Ari menelepon mama Samara dan berkata " Saya akan pulang hari ini, tolong buatkan masakan yang enak untukku. Dan jangan katakan pada Samara bahwa aku akan datang, aku ingin membuat kejutan untuknya " Mama Samara menjawab " Datanglah dahulu, tante ingin memberi tahu sesuatu. " Setelah Ari datang, mereka memberitahukan tentang kematian Samara. Ari mengira mereka sedang bercanda, dia hanya tertawa dan berkata " Jangan bercanda, bilang pada Samara untuk keluar, aku membawa sesuatu untuk nya." Akhirnya mereka membawa Ari ke kuburan Samara. Lalu Ari berkata " Ini tidak mungkin. Kami berbicara kemarin. Dia masih tetap menelepon. " Ari sangatterkejut. Tiba-tiba handphone nya berbunyi, "Lihat ini dari Samara, lihat ini..." Ari memperlihatkan handphone nya ke keluarga Samara, dan mereka menyuruh Ari untuk menjawab. Ari menjawab telepon itu dengan memakai speaker. Mereka semua mendengar pembicaraan itu dengan sangat jelas & jernih, tidak ada gangguan apapun. Dan itu benar2 suara Samara dan sangat tidak mungkin ada orang lain yang memakainya karena Sim Card nya sudah dikubur bersama Samara. Mereka semua sangat terkejut dan memanggil "orang pintar" untuk membantu mereka lagi. "Orang pintar" itu membawa teman nya untuk mencari jawaban atas keanehan ini. orang pintar dan teman nya itu bekerja selama 5 jam. Dan mereka menemukan jawabannya.. ... SINYAL KUAT INDOSAT. Kemanapun kamu pergi, jaringannya selalu ada.


Pertama kali mendapatkan E-mail seperti ini (sudah terhapus sayangnya emailnya), setelah membacanya sebagian besar orang mungkin akan langsung men-forward ke seluruh teman tanpa di minta sekalipun, mengapa? Sederhana, karena content-nya sangat lucu dan menarik, bahkan walaupun badan E-mailnya cukup panjang untuk dibaca hal tersebut sudah tidak menjadi masalah lagi karena muatan E-mailnya betul-betul menghibur. Tentu saja E-mail ini bukan E-mail resmi dari Indosat, tapi siapa yang tahu.

Tentu saja membuat konten E-mail marketing yang bisa menjadi viral marketing tidak mudah namun jika Anda berhasil akan sangat luar biasa hasilnya, brand Anda bisa menjadi perbincangan di mana-mana dan website atau blog perusahaan pun menjadi banyak dikunjungi.

6. Personal Branding
Membangun personal branding melalui E-mail marketing dapat dilakukan secara konsisten namun sebaiknya diintegrasikan dengan personal blog atau web. Jika Anda seorang penulis misalnya, Anda bisa melakukan promosi melalui E-mail marketing mengenai tulisan Anda, sederhananya posting karya tulis Anda (artikel) melalui E-mail marketing, kirim ke seluruh database E-mail Anda, milis dan media lainnya.

Sumber gambar: http://www.icontact.com/

Ingat satu hal, berlakulah adil, yang artinya ketika Anda melakukan E-mail berilah kesempatan si penerima E-mail untuk mengajukan pertanyaan, kritik, saran dan balaslah semua hal tersebut dengan bijaksana sehingga mereka akan terus bisa menghargai Anda, karena dunia online saat ini menuntut komunikasi dua arah.