Dec 10, 2013

Belajar Marketing dari Crime Scene Investigation

"He is a liar. I just don't know what the lie is yet" – Horatio Caine

Apakah ada yang seperti saya yang menjadi penggemar CSI: Crime Scene Investigation, serial drama televisi CBS Amerika yg bercerita tentang keseharian tim forensik dalam mengungkap kasus kriminal dan pembunuhan dari kacamata forensik? Saking sukanya saya dengan serial ini, sampai saya setia mengikuti nya sejak serial yang pertama CSI: Las Vegas (tayang sejak tahun 2000), dan kemudian diikuti 2 buah serial spin-off nya: CSI: Miami (mulai tayang tahun 2002) & CSI: New York (mulai tayang tahun 2004). CSI merupakan serial drama kriminal yang menceritakan cara kerja dan keseharian tim forensik kepolisian dalam mengungkap kasus2 pembunuhan, tim ini memiliki leader yang aktif dalam mengarahkan dan juga “turun kelapangan” pada saat sebuah kasus terjadi.

Serial pertama, CSI: Las Vegas lebih banyak menceritakan pembunuhan dan juga kasus2 yang terjadi di wilayah Las Vegas, dikepalai oleh Gil Grissom, seorang pemimpin yang lebih suka berinteraksi dengan barang bukti, buku, serangga dan mikroskop, yang dalam memimpin tim nya lebih banyak mendapatkan bantuan Katherine Willow, rekan nya dalam tim CSI, uniknya Gil Grissom adalah satu2nya pemimpin CSI yang dikecualikan dalam “laporan tembak-menembak”, karena ketidaksukaan dirinya membawa senjata api.

Sedangkan spin-off pertama nya memilih lokasi di Miami, memiliki leader yang lebih “lapangan” bernama Horation Caine, dengan gaya “menggunakan kaca mata hitam” nya yang sudah menjadi signature khas Horatio Caine. Caine memiliki karakter yang berbeda dengan Gil Grissom, Caine mahir dan tidak segan2 untuk menggunakan senjata api nya ketika bertugas di lapangan. Sedikit berbeda dengan Las Vegas yang lebih banyak menampilkan kehidupan malam Las Vegas, Miami banyak menyuguhkan kasus yang berlatar belakang lebih terang, pantai, gurun pasir dan rawa.


Dec 9, 2013

Jualan Kok Lewat Sosmed .....

Beberapa waktu lalu saat saya bertemu kakak dan kakak ipar saya yang sudah 5 tahun tinggal di Australia, kami mendiskusikan tentang perkembangan tren penggunaan internet dalam bisnis. Di Australia, sama seperti di Negara-negara maju lainnya, internet telah menjadi bagian dari infrastruktur utama kehidupan masyarakat, sama seperti air dan listrik. Bisa dibilang seluruh bagian aktivitas masyarakat menggunakan fasilitas internet. Dari beli tiket bioskop sampai beli tiket tol (tidak ada layanan bayar tol offline).

Apalagi belanja online, belanja online tidak hanya masuk dalam kategori produk fisik namun juga semua bentuk transaksi sudah terbiasa orang lakukan melalui internet. Lalu karena memang saya penasaran saya bertanya apakah mereka juga jualan lewat messenger dan social media seperti yang heboh sekali di Negara kita. Ternyata jawabannya tidak. Malah mereka sempat bingung masa iya social messenger digunakan untuk jualan, apalagi social media, komentarnya kurang lebih "Jualan kok lewat sosmed?"

Dan penguat saya pada akhirnya ingin menuliskan ini, karena saya baru membaca data yang dikeluarkan oleh Marketeers di tahun 2013 ini, terkait kebenaran bahwa e-commerce di Indonesia dikuasai oleh social channels. (Lihat Tabel di Atas)