Apr 23, 2011

TaxiBike, From "Ojek" to Brand

Kemarin saya menerima bbm blast dari seorang teman, seperti bbm blast-bbm blast yang sering saya terima, biasanya bbm blast ini isinya promo-promo. Tapi promo yang satu ini sempat membuat saya berhenti untuk lebih detil membaca apa yang ditawarkan. Menarik!! Kata2 itu yang terlintas di pikiran saya ketika membaca “bagian tengah” fasilitas yang ditawarkan.

Sebetulnya promo dan jenis jasa yang ditawarklan bukanlah “barang baru” bagi para marketers yang juga aktif di social media, karena saya sudah beberapa kali melihat promo ini di sebar di berbagai social media, twitter khususnya. Yang kemudian menjadi unik karena brand ini “mengemas” sebuah layanan jasa antar jemput, yang biasanya kita sebut ojek secara out of the box.

Apr 21, 2011

Korean Wave


Korean wave ini disebut juga Hallyu wave, mengacu pada penyebaran budaya Korea Selatan di seluruh dunia. Istilah ini diciptakan di China pada pertengahan 1999 oleh jurnalis Beijing terkejut oleh popularitas yang berkembang pesat hiburan dan budaya Korea di Cina.

Tidak bisa dipungkiri, cukup banyak orang yang tertarik menonton drama Korea, mendengar music K-pop (Korean pop), makanan khas korea, pakaian khas korea, belajar berbahasa korea (hangul) bahkan brand-brand dari korea mulai merajalela di tengah krisis global ini. Bagaimana bisa? Di saat dunia mengalami krisis, Korea Selatan bangkit dan menebarkan fenomena yang berbeda. Mereka bangkit menjadi salah satu  negara paling maju di antara negara-negara Asia lainnya.

Apr 17, 2011

Yogya Xpress

Ada sesuatu yang baru buat saya ketika berkunjung ke Ciwalk beberapa minggu lalu yaitu Yogya Xpress. Sebuah konsep  hmmm..............Bagaimana yah menjelaskannya hehe, yah kalo Anda pernah lihat Seven Eleven atau Circle K nah kita-kira seperti itulah konsep dari Yogya Epress ini, cuma mungkin bedanya (atau dalam bahasa saya anehnya) Yogya Xpress ini ada di dalam Mall yang biasanya jam operasional terbatas.

Ketika masuk ke dalamnya, terasa sekali Yogya Xpress ingin memberikan nuansa expreience yang berbeda dengan minimarket atau supermarket pada umumnya walaupun juga ga baru-baru amat sih, kalo di jakarta mungkin bentuk Yogya Xpress ini sudah cukup umum kita lihat lewat Seven Eleven, tapi yah khan itu di Jakarta, kalo di bandung mungkin ada Circle K namun tempatnya juga hanya di beberapa spot circle K.

Traditional Style Brand

Seperti bisa kita amati bahwa konsep bisnis hospitality yaitu hotel, restoran dan tempat-tempat wisata  kian kembali ke style tradisional. Sebut saja tren ini di-gong-kan oleh sebuah restoran Sunda Bumbu Desa, yang kemudian diikuti begitu banyak followersnya. Hingga saat ini jadi begitu banyak pebisnis untuk memilih berstyle tradisional untuk menarik minat para konsumen.

Dari beberapa penelitian sebelumnya disebutkan bahwa semakin modern suatu kebiasaan masyarakat, maka kebutuhan mereka terhadap sesuatu yang asli/original/tradisional pun semakin besar. Karena pada dasarnya di dalam diri mereka ada satu kerinduan berinteraksi dengan identitas asli mereka, di mana sebagian besar masyarakat Indonesia masih mengalami budaya tradisional itu sendiri, mis. saat mereka kecil atau saat mereka pulang kampung.

Apr 12, 2011

Alon-alon asal klakon!

Siapa juga yang ga ingin bisnis dan brand nya berkembang? Tentu perkembangan bisnis bisa beragam, dari mulai penambahan channel distribusi sampai penambahan produk yang dijual di setiap channel distribusi.

Ide dari penulisan artikel ini didapatkan dari fenomena yang saya amati akhir-akhir ini terutama di beberapa brand pemimpin pasar bisnis gerai teh di Indonesia, yaitu Tong Tji dan 2Tang. Pertama kali mendapatkan kiriman foto di BBM group, bahwa di luar kota Tong Tji yang dari yang awalnya Cuma sekedar teh-teh saja kini menjual makanan. Bisa dibilang ini adalah bentuk pengembangan bisnis yang ia lakukan, dengan cara menambah varian makanan pada produk yang ia jual.

Apr 10, 2011

Dibohongi Google



Setiap hari pasti saya membuka Twitter dengan tujuan utama melihat Trending Topic. Hari ini tanggal 1 April, bagi saya tidak ada yang istimewa dengan tanggal ini. Semua berjalan biasa saja di hari Jum’at ini. Iseng saya klik salah satu Trending Topic yang sedang berjalan, yaitu Gmail Motion..wah senang rasanya ada hal baru dari Gmail yang memang telah menemani hari-hari saya sejak diluncurkan pada tahap Beta di tahun 2005.

Sudah tentu, saya klik salah satu tweet yang membicarakan Gmail Motion ini, pastinya saya penasaran juga dengan link yang ada di salah satu tweet tersebut..segera saya klik dan sampailah saya pada halaman depan dari Google Motion Beta. Saya pun berpikir, “wah masih tahap Beta..jadi inget waktu Gmail masih Beta tahun 2005 yang lalu, pingin nyoba ah..Google selalu ada hal baru dan keren”. Ada tulisan “A new way to communicate Introducing Gmail Motion -- now you can control Gmail with your body.”

Apr 8, 2011

Brand dan Diskon














Siapa yang tidak tertarik dengan SALE 70%?? Atau Diskon 80%?? Apalagi jika diskon tersebut adalah tempat atau barang yang sudah lama kita incar? Menariknya lagi, begitu mudahnya voucher diskon bisa Anda dapatkan.

Begitulah tren online shopping saat ini semakin berkembang. Bukan hanya menjual berbagai macam brand, tetapi kini voucher diskon dari berbagai merchan pun ramai dipasarkan di media online nasional.

Apr 5, 2011

Know Your Market and Build Your Brand

Beberapa waktu yang lalu tim kami bertemu dengan salah satu pengusaha yang cukup sukses bergerak di bisnis produksi pakaian (garment). Kesuksesan dalam menjalankan bisnis ini bahkan membuat kapasitas produksi yang dimiliki sudah memenuhi 100%  dari kapasitas yang ada, dan bahkan mereka kebanjiran order! Dengan klien eksisting yang merupakan brand-brand terkenal membuat pemilik bisnis merasa percaya diri untuk membuat brand sendiri, yang langsung menyasar pasar retail.

Membaca dari portfolio bisnis yang ada, terlihat bahwa semua usaha yang dilakukan akan berjalan lancar-lancar saja, coba bayangkan apa susahnya sih tinggal buka gerai di banyak toko dengan koneksi yang cukup banyak , toh secara produksi tentunya sudah sangat dikuasai dan dari segi wawasan desainpun nampak tidak sulit dalam mengikuti trend dari brand-brand besar yang mereka tangani. Namun, semua ekspektasi kemudahaan di awal tersebut nyatanya tidak seindah yang dibayangkan. Kenyataannya grafik penjualan selama 3 tahun berdiri jauh di bawah khayalan awal ketika pertama kali memutuskan terjun ke bisnis retail ini.

“Jadi dimana salahnya?” kira –kira pertanyaan itu yang diajukan kepada kami. Setelah menjalankan pengamatan internal dan eksternal terhadap bisnis yang sudah berjalan serta bagaimana mereka mengelola brand, muncul satu kesimpulan : Masalahnya adalah asumsi bisnis dari si pemilik itu sendiri. Lho apa yang salah?

Mari kita telanjangi satu persatu permasalahannya.

Ketika kita memulai sebuah bisnis yang harus kita tetapkan tentunya adalah siapa konsumen kita, sebenarnya apa needs, wants dan expectation serta bagaimana karakteristik dari konsumen kita. Bisnis produksi pakaian adalah bisnis yang bisa dibilang memiliki konsumen dengan karakteristik sejenis, maksudnya adalah keputusan dibeli atau tidaknya produk kita pada umumnya karena alasan yang sama dan pasti, yaitu kualitas jahitan, harga, dan kecepatan serta ketepatan waktu produksi, sedangkan untuk design dan pola kaos dan baju yang dipesan biasanya sudah diberikan oleh kliennya, sehingga fokus dari pelaksanaan bisnisnya adalah produksi, ya plus lobbying lah sekali-kali ( buat klien jadi akrab dengan kita alih alih lebih gampanglah kalau ada masalah).

Tetapi, jika kita bicara bisnis kaos retail tidak cukup hanya concern pada kualitas produksi dan kecepatan saja, karena kita pun harus mengumpulkan satu demi satu konsumen untuk membeli produk yang sudah terdistribusikan. Walaupun kita klaim kalau produksi kita cepat misalkan bisa menghasilkan 2,000 kaos tiap hari dengan kualitas no 1, itu jadi percuma kalau tidak ada konsumen yang minat buat beli. Jadi pada kasus ini kuncinya adalah fokus pada konsumen. Secara spesifik kita harus dapat memetakan siapa sebenarnya target konsumen yang memang kita harapkan menjadi potensial konsumen, ini baru awalnya lho.Pada tahap berikutnya kita harus bisa mendeskripsikan sebenarnya apa sih keinginan dan juga perilaku yang biasa mereka kerjakan. Jika kita sudah mendapatkan data dan gambaran yang cukup jelas baru kita mulai berbisnis.

Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan saat sudah memutuskan untuk berbisnis dengan pendekatan customer oriented, antara lain :

Pertama
Seperti halnya kita sebagai individu jika kita tiba-tiba di jalan bertemu dengan 2 orang yang tidak dikenal , yang pertama penampilannya acak-acakan, slebor, mata teleng, ngomong ngeracau dkk sedangkan yang satu lagi penampilan rapi, cara ngomong bersahabat, dan menyenangkan. Mana yang secara kasat mata kita pilih untuk kenalan?Nah pasti mikirnya yang orang kedua kan!!!sama dong kalau gitu :D Hal ini menunjukkan begitu pentingnya yang dinamakan penampilan karena itu menentukan penilaian orang terhadap brand kita. So…di tahap pertama ini perlu kita buat brand identity dengan karakteristik visual yang unik untuk mencerminkan positioning yang ingin dibangun (jangan Cuma bagus tapi ganti-ganti melulu, pusing atuh konsumennya)

Kedua
Setelah penampilan kita ciamik, PD dong kalau jalan-jalan cari temen. Mulailah kita melakukan aktivitas yang mendukung pembangunan brand kita, tentunya jalan-jalannya di lokasi yang sesuai dong. Ga asik kalau om-om jalan-jalan di tempat ABG gaul (kecuali emang punya maksud), atau ABG mejeng ditempat om-om nongkrong. Dengan kata lain ketika kita sudah menetapkan target market kita serta brand identity, mulailah menjalankan aktivitas brand building di berbagai tempat potensial yang merupakan lokasi target market kita berada. Jangan asal mejeng, mejeng juga harus di planning mas biar efektif :p

Kita bisa lakukan aktivitas membangun brand ini dengan memanfaatkan ambassador artis atau public figure  yang lagi booming di kalangan target market kita, atau melakukan kegiatan sponsorship di berbagai  kegiatan yang mendukung eksistensi dari target market kita, dan jangan lupa harus eksis juga di dunia online (facebook, twitter, dkk)

ketiga
setelah kita cukup dikenal oleh target market kita, boleh tu kita mulai jualan lebih agresif. Dimulai dengan memilih jalur distribusi yang tepat, dimana target market kita banyak nongol. Apakah mau jualan di FO, mall, distro, emper jalan, lapak gasibu atau website ya itu tergantung hasil analisis yang sudah kita lakukan. Jangan terlalu fokus hanya pada banyaknya tempat distribusi tetapi kita harus mengutamakan kualitas dari titik distribusi yang kita pilih.

Lebih dahsyat lagi kalau kita bisa membangun agen-agen yang secara sengaja kita pilih untuk membantu kita mempromosikan bahkan ikut menjual produk kita secara word of mouth di banyak titik pada area geografis yang sudah kita tetapkan sebelumnya.

Jadi kira-kira inilah sedikit perbedaan dari cara menjalankan bisnis yang product oriented dengan customer oriented. Pokoknya berhati-hati dalam menetapkan asumsi bisnis, tidak semua bisnis bisa dijalankan dengan pendekatan yang sama, tentunya tergantung dari karakteristik konsumen dan bisnisnya sendiri.

Sumber gambar: http://conecti.ca/2010/09/20/androot-rootea-tu-telefono-android-sin-una-pc/

Jualan Online Part 2













B. Facebook
Berjualan lewat facebook juga menjadi salah satu yang mudah untuk dilakukan. Namun perlu diperhatikan, Anda perlu membuat account name yang akan mudah di ‘approve’ orang. Sebaiknya tidak menjurus yang terlalu komersil. Misalnya Anda berjualan pakaian, nama Butik Unik akan jauh lebih baik dibandingkan Jualan Baju Online, atau Butik Murah, Pasar Murah, dll. Kemudian account facebook biasa lebih disarankan dibandingkan account fanpage, karena untuk account facebook biasa, Anda bisa melakukan aktivitas meng-add friend, sedangkan account fanpage, Anda harus menunggu orang me’like’ Anda sedangkan jika Anda belum terkenal, siapa yang me-‘like’ Anda?

Berikut contoh facebook jualan :













Tips lainnya soal facebook, Anda harus melakukan update setiap hari! Dari mulai wall post, apalagi foto-foto produk Anda. Foto produk pun harus dibuat menarik!

C. Forum jual beli kaskus
Siapa yang ga kenal Kaskus? Kaskus merupakan salah satu forum jual beli yang mudah untuk digunakan dan memiliki traffic yang tinggi. Anda bisa membuat account terlebih dahulu kemudian masuk ke FJB (Forum Jual Beli) dan posting produk Anda di kategori yang tersedia. Bisa langsung dicoba di www.kaskus.us. Tipsnya untuk berjualan di sini, harus sering posting, bahasa judul harus menarik, dan banyak-banyak berinteraksi dengan para penghuni kaskus lainnya

D. Email marketing
Email marketing adalah pengiriman seperti brosur atau flyer atau katalog produk Anda ke database email yasng Anda miliki. Database email tentu bisa Anda mulai dari teman-teman dan keluarga Anda sendiri. Desain dari flyer/informasi/subject yang Anda tulis harus menarik! (silahkan dibaca mengenai artikel email marketing di posting blog sebelumnya)

E. Google Analytics
Yang terakhir ini bukan tools jualan, tapi tools mengukur tingkat kunjungan blog/website Anda. Hal ini penting untuk mengetahui berapa banyak orang yang berkunjung. Hasilnya dapat Anda gunakan untuk evaluasi produktivitas blog Anda dalam periode tertentu. Bagi Anda yang belum tau bagaimana cara memanfaatkannya bisa ngobrol2 dengan tim IT kami di konsultasi@creasionbrand.co.id

(sambungan dari Jualan online Part 1)

3. Bangun infrastruktur utama Anda
Setelah Anda mengetahui strategi dan media yang akan Anda gunakan, Anda perlu mengambil langkah untuk membuatnya. Buatlah account blog, facebook, kaskus dan GA!

4. Buat rencana pemasaran
Rencana pemasaran perlu Anda buat untuk menjadi pedoman pelaksanaan sehari-hari. Walaupun sehari-harinya Andalah yang mengerjakannya. Rencana pemasaran ini bersifat detail, seperti setiap harinya berapa status facebook yang perlu Anda posting, berapa kali thread yang harus Anda posting di kaskus. Berapa produk baru yang harus Anda posting per minggu, dll.

5. Lakukan dengan konsisten
Seperti halnya bisnis offline, keberhasilan sangat ditentukan dari konsistensinya. Rencana pemasaran yang telah dibuat sebelumnya perlu dilaksanakan secara konsisten. Dan dari pelaksanaan rutin tersebut kreativitas Anda perlu dikembangkan, baik dari segi interaksi dengan para calon konsumen ataupun pemanfaat tools yang digunakan.

6. Evaluasi hasil dan lakukan improvement
Dari periode tertentu Anda telah melakukannya, evaluasi kinerja, baik dari segi proses maupun hasilnya, kemudian lakukan pengembangan. Misalnya di bulan lalu Anda bisa menjual 10, berarti di bulan ini Anda harus menjual 20, bagaimana caranya Anda sendiri yang terjun langsung ke lapangan-lah yang tau celah-celahnya!

Semoga pemaparan di atas dapat membuka wacana Anda bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia online, banyak para pebisnis online yang sukses dan tidak main-main dalam meraup keuntungan, karena seperti telah disebutkan bahwa melalui online Anda bermain dengan pasar internasional. Semakin kredibel produk Anda, semakin dicari produk Anda, dan sistem Anda menunjang untuk menggarap pasar internasional tersebut, maka bukan tidak mungkin Anda bisa menjadi jutawan berikut nya

Apr 1, 2011

Jualan Online Part 1

Dengan berkembangnya dunia online pada dasarnya siapa saja bisa menjadi pebisnis. Siapa saja bisa memulai berjualan dan siapa saja bisa meraup pasar yang begitu terbuka lebar. Pertanyaannya bagaimana? Melalui pembahasan singkat di bawah ini akan dijelaskan mengenai mengapa peluang berjualan melalui online begitu perlu untuk dimanfaatkan dan bagaimana caranya.

Mengapa peluang berjualan online begitu perlu untuk dimanfaatkan?

Saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa ‘pasar’ mulai terbagi menjadi pasar offline dan pasar online. Pasar offline dapat Anda temui sehari-hari di pusat-pusat perbelanjaan, di pasar, di mall atau di kehidupan jual-beli temu muka yang kita temukan di sekeliling kita. Sedangkan pasar online ada di berbagai media online baik forum jual beli, forum diskusi, situs sosial media, atau bahkan melalui email Anda! Apakah jumlah pasar di dunia online sedikit? Jawabannya adalah tidak! Karena pasar online membuka jaringan Anda di seluruh dunia. Produk Anda bisa diakses oleh seluruh negara, jadi jika dinyatakan bahwa pasar online tidak potensial, jelas pernyataan tersebut adalah salah.

Baik pasar offline maupun online, kedua-duanya merupakan pasar yang menggiurkan dan layak untuk dimasuki, namun sekali lagi berbagai batasan yang Anda miliki memojokkan Anda untuk memilih salah satu pasar untuk dimasuki, terutama apabila batasan Anda berupa modal. Di pasar offline Anda butuh modal yang tidak sedikit, mis. menitip barang di sebuah toko atau membuka toko sendiri atau berjualan langsung ke rekan kerja Anda pun butuh modal jika barang yang Anda jual harus Anda beli terlebih dahulu. Namun di dunia online semuanya berbeda. Anda bisa memulai bisnis Anda dengan modal nol!

Di dunia online yang dibutuhkan adalah KREATIVITAS, PENGUASAAN MEDIA dan KONSISTENSI dalam hal WAKTU. Bagaimana caranya?

1. Putuskan Anda akan berjualan apa
Baik di dunia offline maupun online, untuk menjawab “anda akan berjualan apa” bisa dijawab dari beberapa hal berikut :
  • Produk apa yang saya kuasai? Dalam arti, memiliki jaringan /sumber untuk mendapatkan produk dengan harga rendah, atau produk apa yang bisa Anda buat dan Anda menguasai proses produksinya dengan baik, sehingga harga modal dari produk bisa menang dibandingkan pesaing, dan profitabilitas Anda bisa baik.
  • Industri apa yang Anda minati. Jika belum memiliki produk dengan jaringan/proses produksi yang dikuasai, Anda bisa berangkat dari industri yang Anda minati, kemudian Anda melakukan riset dan observasi berkaitan dengan proses penjualan produk-produk terkait. Di mana sumbernya, bagaimana proses pembeliannya, dll.
  • Produk memiliki nilai jual yang menarik dan sesuai dengan karakteristik online yang butuh masa pengiriman (mis. jangan berjualan es krim per-cup karena ga feasible kalau jualan es krim per galon masih feasible!)
Yang dimaksud dengan modal nol, adalah pilihan Anda untuk tidak melakukan stok apapun di awal. Sehingga pada saat Anda mendapatkan pesanan, Anda baru melakukan transaksi pembelian tersebut, pun dengan modal yang telah dibayarkan oleh konsumen Anda. Hal ini lah yang memunculkan banyak pebisnis-pebisnis sukses dengan modal nol, sekalipun mereka adalah anak sekolah, pekerja kantoran yang mencari uang tambahan atau bahkan para ibu-ibu rumah tangga.


2. Putuskan Anda akan berjualan seperti apa
Sistem penjualan di online juga beragam. Dari mulai menawarkan katalog-katalog via email, masuk ke forum jual beli, berjualan di social media, dll. Anda juga perlu menentukan sistem pembelian oleh konsumen dengan cara yang termudah, hal ini dapat disesuaikan dengan karakteristik produk Anda. Mis. apakah mereka membayar terlebih dahulu baru barang Anda kirimkan, atau mereka harus melakukan pemesanan 3 hari sebelum transaksi, dll.

Cara ini perlu Anda pikirkan dan sesuaikan dengan value yang konsumen akan terima. (Mis jika Anda berjualan kripik, jangan sampai konsumen harus menunggu 1 minggu baru Anda bisa mengabari apakah stok masih ada atau tidak, tapi jika Anda menjual perabot kayu, 1 minggu adalah waktu yang masih dapat ditoleransi; namun semakin cepat pelayanan yang Anda berikan maka konsumen akan semakin puas).

Namun cara apapun atau sistem apapun yang Anda gunakan anda harus mengintegrasikan berbagai media untuk mendapatkan hasil yang optimal. Berikut kira-kira gambaran media standar yang perlu Anda manfaatkan di awal :



A. Virtual Office/virtual shop
Seperti di dunia offline Anda butuh kantor/toko, begitu pula di dunia online. Namun bedanya, di dunia offline Anda perlu modal, di dunia online Anda bisa membangunnya gratis! Caranya dengan memanfaatkan media blog. Anda bisa memasukkan seluruh foto dan keterangan harga, sistem penjualan, dll dari produk yang Anda jual. Semakin informatif blog Anda, akan memudahkan calon konsumen Anda.

Di bawah ini merupakan salah satu contoh blog sederhana yang digunakan sebagai virtual shop nya produk bandrek.




Selain informasi tentang jualan produk Anda, Anda bisa melampirkan berbagai informasi atau berita yang berhubungan dengan produk Anda, agar memberikan value lebih kepada calon konsumen, atau bahkan menjadi trigger mereka untuk melakukan transaksi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah blog : penamaan harus umum dan mudah diingat (contoh blog jualan bandrek ini tidak menggunakan nama merk nya tapi www.jualanbandrek.blogspot.com); cantumkan tag yang banyak yang sesuai dengan keyword produak Anda. Salah satu harapan nya adalah saat calon konsumen Anda ‘googling’ Anda adalah salah satu yang ditemukan oleh mereka. Jika produk Anda bandrek, contoh tagnya : beli bandrek, jual bandrek, bandrek, peluang bisnis bandrek, minuman khas Indonesia, minuman khas Jawa Barat, minuman hangat, dll.

Bersambung ke bagian 2.................................

Belajar dari Brand Juara

Membaca hasil survey terbaru dari perusahaan-perusahaan yang paling diminati di dunia (versi para pebisnis), sangat menarik melihat no.1 dan no. 2 nya. Menarik sekaligus sudah dapat ditebak, karena kedua perusahaan tersebut pula yang populer di satu dekade terakhir. Siapa lagi kalau bukan Apple dan Google.

Apple yang di awal tahun ini hampir membukukan profit dua kali lipat dari tahun lalu, menduduki posisi pertama perusahaan terfavorit versi para pebisnis. Apple dinilai demikian karena kemampuannya dalam menciptakan produk teknologi inovatif dan cepat. Perusahaan yang sempat mengalami penurunan pamor dari sisi nilai saham ini -dikarenakan founder sekaligus CEO populernya Steve Jobs mengundurkan diri karena sakit- tidak hanya mengambil hati dari sisi teknologinya namun dalam hal kemampuan membaca selera pasar di masa depan, bahkan dikategorikan sebagai menciptakan kebutuhan.

Dan perusahaan di nomor 2 adalah Google, yang masih menduduki sebagai peringkat 1 mesin pencari. Google yang kini tidak hanya pamor sebagai mesin pencari dan berbagai produk gratisnya, juga kian unggul di penjualan sistem operasi Androidnya. Tercatat saat ini penjualan rata-rata perbulan perangkat dengan sistem Android mencapai 10 juta perangkat.

Lalu apa yang bisa kita pelajari dari 2 perusahaan populer tersebut? Berikut merupakan 5 hal yang dapat kita ambil dari cerita kesuksesan mereka, untuk kita implementasikan ke organisasi bisnis kita sendiri :

1. People is the key
Tidak ada organisasi yang sukses bukan karena individu-individu di dalamnya. Karena judulnya adalah organisasi, sudah pasti kesuksesannya pun pasti karena orang-orang yang ada di dalamnya. Pengalaman berkunjung ke kantor Google di Singapura, pada saat menginjakkan kaki dan berbincang dengan salah satu personil divisi BD yang kebetulan hari itu menyambut kami, aura dari good people kuat terasa. Good di sini dimaknai bukan berarti baik, tapi berkualitas. Hampir dapat dipastikan bahwa isi dari dua organisasi tersebut (Apple dan Google) adalah orang-orang yang berkualitas, maka dapat menghasilkan kinerja yang juga di atas rata-rata.

Kualitas itu sendiri meliputi tidak hanya aspek knowledge, tetapi juga aspek morality, di mana setiap orang yang ada di dalamnya memiliki passion dalam bekerja, mengetahui arah dan memiliki usaha yang kuat untuk mencapai visi yang mereka miliki. Memandang ke organisasi yang Anda kelola, kualitas tersebut ditentukan oleh Anda sendiri, semakin tinggi standar kualitas yang Anda terapkan, semakin berkualitas organisasi Anda.

2. How we work
Serupa dengan kualitas, bagaimana cara kita bekerja juga menentukan hasil kerja itu sendiri. Keunikan dari cara kerja organisasi Apple dan Google, adalah cara kerja mereka yang berbeda dari cara kerja organisasi lain. Hingga saat ini saya juga belum menemukan suatu hasil penelitian yang menyebutkan bahwa lebih baik mana : cara kerja yang dinamis (penuh kebebasan) atau yang statis (penuh keteraturan) atau harus bergantung pada konteks industrinya.

Namun dari dua perusahaan jawara ini yang bisa kita ambil pelajarannya adalah cara kerja mereka yang dinamis, di mana setiap individu memiliki tanggung jawab pribadi, namun dibebaskan dengan cara apa mereka akan memenuhi tanggung jawab tersebut. Entah kebetulan atau tidak dua perusahaan tersebut tidak berasal dari Asia, maka nilai kebebasan dan tanggung jawab dalam “cara mereka bekerja” begitu kental. Tercermin dari cara kerja di Google Singapore tersebut, bahwa no office hour, they can play and come anytime.. pengukuran kerjanya adalah pencapaian hasil dan tentu saja : kreativitas!

Namun hal ini tidak bisa secara mentah kita aplikasikan, karena semuanya bergantung pada konteks, terlebih karakteristik “modal dasar” individunya. So? Have u determined what kind of way your organization should be working with?

3. Positive Mindset
Hal yang perlu Anda tanamkan di organisasi Anda (dan hal ini melekat erat di organisasi Apple dan Google) bahwa mindset positif menjadi jiwa setiap individu yang ada. Hal ini akan sangat bermanfaat pada saat menghadapi suatu tantangan atau masalah. Organisasi yang berpikiran positif akan melihat peluang lebih besar dari masalah, dan akan merasakan semangat dibandingkan keputus-asa-an. Salah seorang klien saya yang begitu menginspirasi, setiap hari mengirimkan BBM ke para pimpinan organisasinya : Mindset Sukses adalah kunci kesuksesan itu sendiri!

4. Leader
Hampir tidak dapat dipungkiri, bahwa kesuksesan suatu organisasi ditentukan oleh pemimpinnya. Mempelajari karakteristik psikologi manusia, bahwa genetik kepemimpinan yang didasari nilai Dominant dan Influence, hanya terdiri dari tidak lebih 10% orang di dunia. Sehingga wajar saja suatu organisasi membutuhkan 1 dari 10% orang tersebut untuk menjadi pemimpin dan membawa perubahan, walaupun ada di luar 10% tersebut yang berbakat memimpin, setelah belajar dan merubah karakter diri, mampu menjadi pemimpin yang handal.

Jika Anda adalah pemilik bisnis dan membangunnya dari nol, saya jamin Anda adalah dari pemimpin tersebut. Namun jika ternyata Anda adalah pemilik bisnis yang tidak membangun bisnis dari awal, dan Anda merasa tidak mampu memimpin, sebaiknya Anda segera mencari pemimpin yang kompeten untuk memimpin organisasi. Terdengar ekstrim memang, tapi percayalah organisasi tidak akan sukses tanpa hadirnya seorang pemimpin yang hebat.

Apple dan Google juga meraup kesuksesan, karena dipimpin oleh para pemimpin hebat yang mampu membawa perubahan. Banyak isu yang memberitakan bahwa di tahun ini Google akan mengalami perubahan besar pada saat menghadapi pergantian CEO mereka yang sekarang (yang membawa banyak pencapaian luar biasa di beberapa periode terakhir) Eric Schimdt di bulan April mendatang. Akankah penggantinya dapat menandingi kehebatannya dan membawa Google kembali berlari meninggalkan para pesaingnya.

5. Inovative
Dan pelajaran terakhir yang perlu kita ambil adalah nilai inovasi yang terkandung kental di dua perusahaan tersebut. Di mana dalam memenangkan hati market, kita perlu menjadi inovator. Dan jiwa inovasi tersebut disandingkan dengan kemampuan membaca pasar dan peluang. Hal inilah yang membawa Apple yang selalu menjadi inovator di kategori produk yang bisa jadi pada saat dibuat, belum dikategorikan sebagai sebuah kebutuhan.

Inovasi itu sendiri harus diimbangi dengan kemampuan realisasi inovasi, seperti yang dilakukan oleh Apple dan Google, di mana kemampuan merealisasi inovasi tersebut dengan cepat, menjadikan mereka unggul di antara para pesaingnya.

Jiwa inovasi itu sendiri tentu tidak begitu saja muncul, tapi merupakan rangkaian dari seluruh elemen yang disebutkan sebelumnya. Organisasi Anda dapat menjadi inovatif, hanya apabila memiliki pemimpin yang inovatif, SDM yang kompeten, budaya kerja yang mendukung serta berpikiran positif (selalu melihat peluang).

Kesuksesan organisasi-organisasi besar di dunia tentu dapat menjadi referensi kita dalam membentuk organisasi bisnis yang lebih baik. Tidak ada kata terlambat atau juga belum saatnya, karena perubahan tesebut harus dilakukan saat ini dan oleh Anda sendiri! Semoga bermanfaat!

Sumber gambar: http://nexus404.com/Blog