Sep 27, 2011

5 Langkah Penting Jualan Online!



Hari minggu sore seperti biasa kami habiskan dari cafe ke cafe untuk sekedar mencari suasana baru dan tentu ngobrol-ngobrol ringan seputar marketing, dan kebetulan sore kemarin kami kedatangan tamu yang spesial sekali yaitu salah satu teman lama kami yang saat ini sudah pindah ke luar kota.

Ngobrol-ngobrol tentang bisnisnya, industri yang saat ini ia geluti adalah bisnis mainan anak-anak. Saat ini ia memiliki toko di berbagai pusat perbelanjaan. Lalu seperti biasa kami tergelitik untuk bertanya apakah ia sudah memulai untuk menjualnya melalui online. Lalu ia menjawab bahwa sebenarnya ia sudah ingin menjual via online tapi belum ada orang yang bisa ia jadikan partner untuk melangkah kesana, karena pada dasarnya ia tidak terlalu menguasai online hingga langkah-langkah taktisnya.

Ya mungkin teman kami ini adalah salah satu contoh kasus yang banyak terjadi di masyarakat kita, di kalangan pebisnis, di mana masih banyak yang belum masuk ke pemasaran atau channel penjualan melalui online dengan berbagai alasan, bisa karena tidak punya orang, tidak kebayang, tidak tahu harus mulai dari mana, tidak berani, tidak terpikir, atau apapun alasannya.

Bad Boys = Pengusaha Sukses?



Masa sekolah seringkali menjadi masa favorit kebanyakan orang. Cinta monyet, bolos sekolah, dan berbagai kenakalan masa remaja/ dewasa lainnya menjadi salah satu momen yang seru dan ngga terlupakan. Di masa ini pula sering kita menemukan teman-teman yang akrab dengan masalah. Bukan hanya dengan orang lain tapi bahkan dengan dirinya sendiri. Kenakalan mereka ini pun seringkali kita artikan bahwa mereka adalah orang-orang yang masa depannya suram. Boro-boro belajar dan mengerjakan PR, kadang buku dalam tas pun cuma bawa satu. Sehari-harinya cuma bikin ribut suasana kelas, nge-geng, ngejailin orang, dan kelakuan nakal lainnya. Jadi ngga heran kalau nilai-nilai mereka di rapot hampir merah semua.

Tapi pernahkah kemudian Anda menemukan kembali teman-teman kita ini setelah sekian tahun terlewati, ternyata dalam kondisi yang terbalik dari apa yang dilakukannya di masa sekolah dulu? Pertanyaan standar yang biasa orang ajukan adalah, “Di mana (kerja) sekarang?”. Seringkali banyak yang keheranan saat mereka menjawab, “Gue punya usaha bikin sepatu.”; “Gue ngurusin cafe. Main  dong ke cafe gue. Gue kasih diskon deh!”; sebuah tawaran menarik sekaligus miris. Kenapa miris? Karena kita kayak ngga terima kondisi mereka yang ibaratnya jadi bos di perusahaan sendiri, sementara kita (meskipun) punya jabatan tinggi tapi tetap saja kerja di perusahaan orang. Prestigenya kalah dengan mereka yang punya usaha sendiri. Padahal kalau membanding-bandingkan dari nilai sekolah dulu, jelas kita lebih unggul. Tapi kok justru mereka bisa lebih maju dibandingkan kita??

Sep 8, 2011

Yang Penting Hoki, Buat Apa Bisnis Model?



“Marketing itu adalah kerja keras, kreatif, perpikir taktis dan Hoki, ga perlulah dengan semua teori,-teori dan model-model gitu bro, cuma  bikin pusing ajah dan malah bikin kita banyak mikir dan lambat dalam bergerak.” Haha, komentar seperti ini bukan sekali dua kali masuk ketelinga saya dari partner bicara saya. Komentar yang menempatkan teori, model sebagai faktor “penghambat” untuk perkembangan.

Saya sih basically ga terlalu ingin berdebat dengan topik seperti itu apalagi memang tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga orang yang “berpikir” brand bisa sukses tanpa teori atau model marketing yang tumpah ruah saat ini, modalnya yang seperti yang dikatakan teman saya tadi, kerja keras, kreativitas, taktis dan Hoki, walaupun tentunya banyak lagi faktor-faktor sukses lainnya yang tidak tersebut olehnya seperti SDM, system, kepemimpinan dan sebagainya. Namun bila bicara memulai bisnis, rasanya empat hal tersebut adalah hal yang paling relevan “menurut sebagian orang”.

Sep 6, 2011

8 Tips Membangun Personal Branding Melalui Twitter


Perkembangan social media saat ini membuka jalan yang sangat besar bagi setiap individu untuk melakukan personal branding secara murah dan efektif. Twitter, sebagai salah satu social media tools merupakan tools yang sangat efektif bagi banyak orang untuk membangun personal brandingnya. Berikut 8 tips yang dapat dilakukan untuk membangun personal branding (notes, saya perlu berikan catatan untuk membangun personal branding via twitter sangat dianjurkan untuk Anda memiliki website/ blog yang mendeskripsikan secara lengkap personal branding Anda dan service/ product yang Anda tawarkan). Nah, yuk kita mulai:


1. Buat profile yang jelas
Yang menunjukan siapa diri Anda dan apa bidang keahlian Anda, kecuali memang Anda membuat sebuah account dengan identitas tersamar. (ingat sangat penting untuk mulai membangun brand positioning dari profile pribadi Anda).











Identitas, baik itu yang menjelaskan mengenai data diri Anda secara pribadi, bidang keahlian Anda, alamat website atau blog Anda serta contect email atau nomor telepon merupakan jejak yang sangat penting untuk Anda tinggalkan di dunia online. Calon klien, teman ataupun supplier Anda pasti akan mengecek terlebih dahulu profile diri Anda sebelum mau berteman atau berbinis dengan Anda.