Jul 31, 2013

Free Trial, Cicip Dulu yg Penting

Beberapa minggu ini saya sedang senang-senang nya ngulik hal-hal yang berkaitan dengan kuliner, sebagai salah satu kontributor tetap www.ceritaperut.com otomatis saya dan teman-teman kontributor memang jadinya sering explore hal-hal yang berkaitan dengan kuliner, walaupun sebenarnya ketertarikan utama memang karena awal nya kita sangat mencintai makanan dan minuman, heheheh... iya juga lah siapa juga yang ga seneng makan heheheh...

Dari hasil explore explore itu pada akhirnya kita merasa kalo ternyata ngomongin soal makanan dan minuman, sekedar kripik, cemilan, sampe dengan kue dan cafe resto, kunci utama untuk disukai sama banyak orang benar-bener terletak di urusan cicip mencicip, itu dia sebabnya pada akhirnya saya seringkali mendengar istilah: “yang penting orang jilat dulu deh, urusan abis itu dibuang atau diabisin jadi urusan kedua”

Saya jadi teringat percakapan dengan Owner Mom Milk beberapa waktu lalu di Solo, di mana saat itu ketika pertama kali membuka cafenya yang cukup besar beliau memberikan FREE “Nyusu” selama 1 minggu penuh untuk segenap warga Solo yang menjadi target marketnya, dan impactnya dari cerita beliau dan kalo melihat ekspansi bisnisnya sepertinya taktik tersebut cukup berhasil, yah tentu kembali lagi memang didukung oleh produk yang memang kuat juga (rekomendasi deh kalo ke Solo harus ke Mom Milk).

Sebenarnya hal ini (Free Trial) bisa diterapkan juga bukan hanya di industri kuliner, tapi juga di berbagai produk, apalagi service, sering kan dapet voucher gratisan spa atau voucher makan di cafe atau resto? Nah, dalam Metode Creative Sales, yang seperti ini kami sebut dengan Promotion Tactic –  Free Trial.

Seberapa penting Free Trial ini? Coba yuk kita bahas beberapa poin yang bisa mendukung agar Tactic Free Trial ini bisa membuah kan hasil

1. Target Market yang tepat

Jul 30, 2013

Strategi Harga Loss Leader "Telor kok murah?"

Si Dani: "Kalo gua beli daging sapi mah ke Supermarket A biasanya, aneh juga sih harga lebih murah dari pasar tapi kabarnya kualitas yang terbaik"

Si Budi "Eh bener lagi, gua juga kalo beli telor ke Supermaket A, soalnya harganya murah banget, gua pernah datensg ke supplier telornya dan si suplliernya ajah kadang sampe aneh sendiri, kok tuh supermarket bisa kasih harga lebih murah dari supllier haha"

Inilah percakapan beberapa hari yang lalu yg seru kami lakukan sepulang gym, membahas bagaimana di sebuah supermarket bisa memberikan harga yang bahkan bisa lebih murah dari suplliernya "yah tentu berdasarkan pengakuan dan pengalaman dari dua sahabat saya tersebut, apakah betul memang perlu saya cross check lagi hehe"

Sebetulnya tidak aneh juga sih, kalo kita perhatikan sering sekali bukan Supermarket melakukan promosi menggunakan taktik harga lebih murah yang diiklankan secara massive di koran dan bahkan billboard, bahkan dibeberapa kesempatan saya sering lihadaat komunikasi "Kalo ada yang lebih murah, kami bayar selisihnya", padahal kalo sudah sampe di sana yah ternyata tidak semua barang juga lebih murah, tapi siapa juga yang mau sibuk ngecekin harga setiap supermarket dan niat minta kembaliin selisih uangnya kalo memang bener ternyata harga di supermarket lain lebih murah,

Nah kembali lagi ke percakapan di atas soal harga beberapa produk lebih murah dibandingkan di tempat lain, dalam Credo Creative Sales apa yang dilakukan oleh Supermarket tersebut merupakan Price Tactic dengan Elemen Loss Leader yaitu Taktik harga dengan mempromosikan harga lebih murah untuk beberapa barang tertentu dengan harapan bisa meningkatkan penjualan produk lain khususnya produk yang punya margin lebih tinggi.

Logikanya sederhana sebetulnya, kalo Anda datang ke sebuah supermarket karena melihat promo harga telor/ kg sekian rupiah "aha murah banget nih" mungkin pikir Anda, pertanyaan apakah mungkin Anda ketika sampai di supermarket hanya berbelanja telor? Bisa jadi sekali akhirnya Anda belanja sabun cuci, shampo, odol dan semua produk yang punya margin ok bagi supermarket tersebut, bener ga? Benerlah pasti hehe.

Ok apa ajah nih tips untuk menggunakan Price Tactic dengan Element Loss Leader ini? Ada beberapa tips atau catatan yang penting diperhatikan ketika melakukan hal ini:

1. Margin Tinggi atau Beli Lebih Banyak

Jul 29, 2013

Starbucks Catering, Ngejer Setoran?

Punya acara/ hajatan seperti Ultah, Pernikahan atau Party tapi maunya menyediakan Starbucks di rumah, kantor atau tempat yg kita inginkan? Jangan khawatir, ternyata bisa loh, yah tentu bukan dengan kita membeli Starbucks di counternya terus kita bawa pulang, kalo itu sih semua juga tau hehe.

Iseng nongkrong di Starbucks, saya mengambil sebuah brosur, dan ini nih yang paling saya sebel sebagai orang marketing, kok bisa-bisanya gua baru tau kalo ternyata Starbucks punya Out-of-Stores Catering Service (bahasa mudanya catering). "Bringing Starbucks to You", hehe klo biasanya kita "Finding Starbucks for Me" nah kali ini Starbucks nawarin dianya dateng nyamperin kita ke mana yang kita mau.

Varian Starbuck catering yang bisa kita pesan terdiri dari  Starbucks Mobile Truck, Starbucks Mobile Van, Starbucks Mobile Kiosk dan Outside Store Catering. Pertanyaan utamanya, kenapa konsumen mau pesen? Ok kita asumsikan tentu kita target marketnya yah.

  1. Keren. Yah lah buat acara standnya Starbucks, siapa yang ngerasa itu keren?. Jadi ini alasan yang cukup kuat untuk mesen Starbucks catering apalagi untuk kalangan menengah atas yang memang mengedepankan image dan gengsi.
  2. Variasi. Yah alternatif penawaran dari cateringnya yang cukup bervariasi sehingga konsumen punya pilihan yang disesuaikan dengan bentuk kegiatan/ acara yang dilakukan
  3. Akses. Yah ga capek2 harus dateng dulu ke Starbucks, tinggal pesen nanti merek ayang dateng nyampering, simple sekali bukan?

Dalam konsep Creative Sales, taktik Out-of-Stores Catering Service merupakan Service Tactic dengan elemen delivery. Salah satu taktik yang digunakan untuk meningkatkan penjualan perusahaan dengan memberikan layanan antar yang mempermudah konsumen untuk memperoleh dan mengkonsumsi produk kita.

Nah coba kita lihat dari sisi Starbucks, apa yang menjadi dasar pertimbangan mereka menggunakan Service Taktik (Catering) ini? Yuk kita bahas satu per satu:


Jul 27, 2013

3 Tips Bundling Taktik Untuk Meningkatkan Penjualan

Ada beberapa macam taktik promosi yang memiliki tujuan untuk menekan penjualan. Cara yang paling umum adalah dengan menyertakann diskon atau potongan harga. Namun bagaimana jika kita ingin memberikan potongan harga dengan cara yang lebih elegan plus bisa menambah value bagi brand tersebut? Kita bisa menggunakan strategi bundling!

Ini contohnya. Satu botol soft drink berukuran 1,5 liter seharga 12ribuan dan satu kaleng wafer seharga 20ribuan. Kedua produk ini bisa didapat keduanya sekaligus dengan paketan harga sejumlah 60ribuan, terdiri dari 2 botol soft drink dan 2 kaleng wafer. Konsumen tidak bisa membeli softdrinknya saja ataupun membeli wafernya saja untuk mendapatkan harga spesial itu.

Sama halnya dengan yang sering dilakukan oleh para brand-brand provider yang ada di Indonesia saat gadget atau smartphone terbaru masuk ke Indonesia. Pada peluncuran Galaxy S4 bulan lalu, misalnya. Galaxy S4 dengan harga normal sekitar 9 sampai 10 jutaan pada saat pertama kali launching, dibundling dengan paket provider plus paket internetnya menjadi seharga 8 jutaan. Inilah yang disebut bundling; menggabungkan dua brand berbeda (baik masih dala satu brand induk ataupun beda brand sama sekali) dan memberikan gabungan penawaran kepada konsumen yang tidak bisa mereka dapatkan dengan membeli salah satu produk saja yang dibundling.

Strategi bundling ini dilakukan sesuai dengan objektif yang dituju. Jika melihat pada kasus bahwa provider membundling dengan smartphone terbaru, mereka ini memanfaatkan momen untuk meningkatkan penjualan. Namun ada lagi taktik promosi dari bundling ini yang memiliki objektif untuk menghabiskan stok lama di gudang. Sebuah pemilik bisnis membundling produk baru dengan produk lama mereka dan memberikan paket harga yang sangat menggiurkan sehingga dia bisa menguras habis stok lama mereka dengan penjualan pada stok baru mereka.

“Saya jadi tertarik untuk menggunakan taktik promosi bundling ini. Bagaimana yaa caranya biar efektif?”. Kepikiran juga pertanyaan yang serupa? Simak ya!

1. Berikan value lebih untuk produk yang dibundling

Jul 26, 2013

Cross Selling Ala Cici Koko

Ngomongin soal jualan, saya jadi teringat masa-masa ketika saya masih kecil suka ikut Mama ke pasar. Karena masa kecil saya memang dihabiskan di kawasan yang mayoritas penduduknya etnis Chinese, makanya pasar yang saya kunjungi sehari-hari juga adalah pasar yang customer maupun penjual nya mayoritas hadir dari kalangan Chinese juga.

Banyak yang mengatakan kalo orang Chinese pandai sekali berdagang, awalnya saya masih kurang paham apa yang dimaksud, tapi beranjak dewasa saya mulai mengerti dari mana persepsi itu terbentuk, heheheheee.... kalau di ingat-ingat, memang para pedagang di Pasar Muara Karang (pasar yang dekat sekali dengan tempat tinggal saya dari kecil sampai SMA) ini seringkali melakukan aktifitas cross selling.

Mungkin saat itu para Cici-cici dan Koko-koko disana belum ada yang paham apa itu cross selling, tapi disadari atau tidak sebenarnya mereka sudah melakukan cross selling, baik dengan cara yang halus maupun dengan cara yang agak hard selling, misal kalimat2 seperti: “Lu beli mie gue 2 porsi, sekalian lah sama krupuk nya, anak lu pasti suka lah”, atau “beli baju di gue murah, kalo lu beli sama sepatu dan tas ntar gue diskon lebih gede”. 

Cross selling sendiri adalah sebuah metode promotion tactic yang sudah sangat umum digunakan, definisi resminya kurang lebih adalah membuat konsumen membeli produk tambahan (biasanya produk yang berhubungan dengan produk yang sedang dijual) pada saat melakukan proses penjualan. Atau definisi menurut www.businessdictionary.com: “Encouraging a customer who buys a product (gasoline, for example) to buy a related or complementary product (engine oil, for example)”.


Jul 25, 2013

Limited Offer Tactic Air Asia

Saya awalnya bukan tipe orang yang senang mengunjungi berbagai macam tempat, terutama dengan menggunakan pesawat. Awalnya saya tidak suka travelling. Menurut saya, travelling itu butuh banyak persiapan. Dimulai dari packing, menyiapkan barang-barang bawaan, sampai ke hal-hal yang berkaitan dengan finansial: membeli tiket transportasi.

Namun rasanya hal ini hanya bersifat temporer. Saya jadi senang travelling. Jika diulik faktor penyebab kenapa saya sekarang jadi menyukai travelling mungkin di ujung akan menemukan satu poin berkenaan dengan perkembangan dunia penerbangan di Indonesia.

“Ke Malaysia, hanya 49ribu! Jadwal beli: 15 – 20 Jan 2013. Beli sekarang di airasia.com!”. Siapa yang tidak mau? Bahkan yang tidak menyukai travelling pun bisa jadi akan tergiur melihat penawaran seperti ini.

Kemunculan promo-promo yang diluncurkan perusahaan maskapai penerbangan Air Asia ini seolh menjadi solusi bagi para traveler atau traveler-want-to-be yang ingin travelling murah. Tentu saja promo-promo yang mereka berikan selalu disambut dengan hangat oleh masyarakat khususnya para pecinta travelling sebagai target market mereka.

Seperti membentuk templatenya sendiri, setiap promo yang diluncurkan oleh Air Asia selalu memiliki batasan kuantitas. Jelas saja. Harga yang menggiurkan yang mereka tawarkan pasti mengundang banyak sekali respon dari target marketnya sehingga mereka harus memberikan batasan untuk bisa mendapatkan promo yang mereka launch. Dalam hal ini, perusahaan maskapain penerbangan ini selalu menerapkan jenis taktik promosi: LIMITED OFFER.


Jul 24, 2013

3 Taktik Ngejar Omset Lebaran

Sudah bukan rahasia lagi bagi kita pelaku bisnis di Indonesia, saat Lebaran adalah saat yang bikin deg-degan. Kaitannya dengan omset bisnis, saat Lebaran cuma ada 2 kemungkinan :) kalo ga omset dahsyat banget, omset drop banget :) Hal ini tergantung bisnis kita termasuk industri yang naik atau yang turun saat mendekati hari Lebaran. Industri yang naik biasanya jika industri tersebut berhubungan dengan perubahan perilaku tren masyarakat kita menjelang hari raya.

Tapi jangan khawatir, karena ada atau tidak ada hubungannya bisnis Anda dengan perubahan tren tersebut, kita masih bisa memikirkan apakah bisa meningkatkan penjualan selama bulan ramadhan ini. Apalagi bagi yang produknya mendukung kebutuhan hari Raya.

Supaya lebih mudah dalam menyusun program peningkatan penjualan Anda, kita bisa menggunakan credo Creative Sales yang terdiri dari Buy Leads, Buy Now, Buy More, Buy Often dan Buy Recommendation. Kita bisa menyusun program berdasarkan tujuan masing-masing, terutama dalam rangka memanfaatkan momentum Ramadhan.

Beberapa minggu awal puasa ini saya mengumpulkan beberapa contoh program yang dilakukan brand lintas industri, yang berhubungan dengan memanfaatkan momen ramadhan, dan tentu saja dengan tujuan meningkatkan penjualan!

1. Buat Paket dengan tema Lebaran

Jul 23, 2013

Private Label, Lampu Kuning Pemilik Brand

Kaget juga pas kemarin beli beberapa kebutuhan sehari-hari di Indomaret, pas dilihat-liat Tisue, Air Miniral Botol, gula dan Cotton But ternyata punya satu Brand yaitu Indomaret. Kaga salah? Iya bener kok, semua produk yang saya beli di atas menggunakan Brand Indomaret. Soal harga? ah pastilah lebih murah, kenapa beli? lah kenapa enggak, Indomaret terkenal kok hehe.

Dalam poduct taktik, ini dinamakan Private Label, yaitu menggunakan nama Toko/ Retailer kita untuk berbagai macam produk yang dijual di dalam toko/ retailer kita tersebut. Biasanya taktik seperti ini digunakan oleh pemilik toko yang menjual berbagai macam kebutuhan masyarakat seperti Indomaret, Alfamart, Yogya, Carefour dsb.

Ini sebuah bahasan yang cukup menarik sebetulnya apalagi brand-brand retailer besar seperti carefour menggarap ini dengan cukup massive sampai sirup pun mereka keluarkan private labelnya tentu dengan harga lebih murah dibandingkan sirup branded dari produsen lain yang juga menjual produknya di Carefour. Soal pangsa pasar? dari data yang saya dapatkan, kontribusi untuk private label pada tahun 2012 untuk Indomaret mendekati 10 persen dari total pendapatan yg berkisar 18 triliun ada tahun tersebut, coba ajah berapa besar tuh dan brand mana yang kena impact sebesar itu gara2 private labelnya Indomaret hehe.

Nah coba kita lihat dari jumlah itemnya, Carefour 2000-3000 iten, Alfamart 100 an item dan Indomaret 400 an item, kalo melihat ekspansi Private Label ini jelas ini jadi genderang perang yang ditabuh pelan-pelan, ga kerasa nanti angkanya makin di atas 10 persen yg artinya ada brand yg kena dampak salesnya akan turun karena private labe ini.

Nah pertanyaan selanjut, Mengapa Private Label akan besar? dan Brand lain perlu dan bahkan wajib untuk khawatir.

1. loyal to Brand vs Loyal to Price
Saat ini bisa dikatakan cukup banyak orang yang membeli kebutuhan sehari-hari yang ada di supermarket karena alasan brand, namun yang membeli karena faktor harga juga pasti tidak kalah besarnya, logika ajah ngapain sih Carefour dan temen-temennya itu kalo promo edan-edanan di koran, billboard dll yang dikomunikasikan selalu harga termurah? Yah sederhana logikanya, banyak yang beli karena harga.

Nah kendala private brand adalah ekuitas mereknya yang mungkin belom setinggi branded produk, "bagus ga nih kualitasnya?" mungkin itu yg masih jadi pertanyaan, namun lambat laun hal ini akan mulai tertutupi dgn ekuitas brand retailer dan edukasi ke masyarakat tentunya, nah jika sudah pada kondisi ini, yah seperti saya hehe, beli ajah private label, udah harga murah kualitas sama ajah, at the end it's depend on the price, and we have the winner, private label.

2. Channel Distribution

Jul 22, 2013

The Power of Free Marketing Ala Google

Gmail, Google Search, Hangouts, Android, Google+, Keep, Chrome, Youtube, Google Insight, Google Keyword tool Box, Google translate, Google Adsense, Blogspot, List di atas adalah fasilitas yang hampir setiap hari saya gunakan untuk berbagai kebutuhan mulai dari email, chatting, mencari informasi, menyimpan pesan, melihat iklan, menggunakan browser sampai mencari aplikasi gratis maupun berbayar melalui handphone.

Tebak apa yang menjadi persamaan semua produk di atas? yak mudah sekali semua disediakan oleh google secara GRATIS. Tidak ada satupun fasilitas yang saya gunakan diatas berbayar, dan hebatnya dengan semua FREE tersebut, hampir sebagian besar memberikan solusi untuk mempermudah pekerjaan sehari-hari saya di perusahaan. Atau ada dari Anda yg tidak menggunakan salah satu fasilitas yang saya sebut diatas sehari-hari? Rasanya hampir mustahil kita tidak menggunakan salah satu tools di atas apalagi jika berhubungan dengan bisnis.

Nah yg unik kemudian saya sering sekali ditanya jika sedang sharing Promotion Tactic dengan Element FREE ini, "lah terus dari mana dong Google dapat duit kalo sumua productnya dibuat gratis gitu??" Nah, tunggu dulu, tidak semua tentu gratis, coba lihat gambar di bawah (google revenue stream):

Jul 20, 2013

5 Kiat Sukses Usaha Kecil

Bermimpi buat jadi pengusaha? Siapa sih yang nggak mau. Setiap orang yang bukan pengusahapun setidaknya pernah berpikir untuk jadi pengusaha. Lihat saja dalam kurun 3 tahun terakhir ini, di Bandung saja setidaknya sudah mulai menjamur pengusaha-pengusaha baru baik dari bisnis kecil, menengah dan besar.

Perkembangan bisnis dan teknologi saat ini memang secara tidak langsung mengubah paradigm cara berpikir manusia mengenai pola pemakaian dan pemanfaatan teknologo yang digunaka, sehingga salah satunya muncullah bisnis online yang bertebaran di facebook dan media internet lainnya.

Dengan didukungnya semakin bertambah banyaknya orang yang mulai membangun usaha, mulai banyak juga bertebaran aktifitas training dan seminar yang mengangkat dan mengusung tema sukses jadi pengusaha, entrepreneurship dan lain lain.

Tidak main-main harganya bisa dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Tapi sebenarnya apa sih yang perlu diperhatikan secara mendalam ketika kita ingiin ikut terjun menjadi pengusaha dengan memulai bisnis kecil-kecilan? Karena menjamur dan bertambahnya pebisnis-pebisnis baru diiringin juga dengan bertambah banyaknya pengusaha-pengusaha yang gagal dalam membangun bisnis. Namanya bisnis untung rugi itu biasa #katanya.

Nah berikut ini saya mau bagi-bagi tips lancer dan sukses dalam membangun usaha kecil-kecilan.

1. Mulai dari kesenang pribadi

Jul 18, 2013

"Instagram" versi Muslim

Seperti yang kita ketahui bahwa social media berbasis picture atau image masih dipegang oleh Instagram. Banyak aplikasi-aplikasi baru yang diluncurkan oleh para developer ahli di dunia digital yang mengembangkan konsep Instagram ini ke hal spesifik lain, namun akhirnya menjamur juga karena pada akhirnya para user tetap memilih untuk ‘hidup’ di akun Instagramnya daripada ‘hidup’ di aplikasi serupa yang justru mereka dapat juga di Instagram.

Instafood, contohnya. Dari beberapa aplikasi mirip Instagram yang berhasil dikembangkan, Instafood menjadi salah satunya. Namun, tetap saja semua market share terbesar masih dipegang oleh Instagram itu sendiri, karena Instafood hanya dikhususkan untuk gambar bertema makanan atau restoran.

Hal ini ternyata diikuti lagi oleh para developer lainnya. Baru-baru ini, telah diluncurkan aplikasi serupa Instagram yang mimiliki target audience yang lebih niche yaitu untuk para muslim. Sistem kerjanya hampir sama, yaitu memfoto atau mempublish file foto kemudian diberi filter atau editan, baru diupload. Aplikasi tersebut bernama Ainun, yang jika dala bahasa Indonesia diartikan sebagai “mata”. Yaa, karena semua unsur dan menu yang ada di aplikasi ini mengunggulkan unsur visualisasi. Aplikasi ini dikhususkan untuk para muslim dengan tujuan untuk selalu mengingat Tuhannya setiap kali usersnya mengambilkan gambar atau memposting gambar.

Akankah aplikasi ini berkembang dengan pesat dan menjangkau audience secara meluas di Indonesia? Bisa saja. Terlepas dari besar-kecilnya kemungkinan aplikasi ini untuk eksis di masyarakat dan banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari strategi yang mereka gunakan ini. Apa saja Yuk, simak.

1. Memanfaatkan Populasi Market

Jul 17, 2013

Smart Tactic, Manfaatin Raksasa Buat Branding

Ada banyak cara untuk megembangkan bisnis kita menjadi lebih unggul dan kompetitif. Salah satunya adalah dengan mengembangkan unsur-unsur yang berkaitan dengan perusahaan (C= Company) kita. Di samping itu, ada tiga cara untuk mengembangkan kompotensi perusahaan kita: mengoptimalkan kompetensi internal, membeli kompetensi baru yakni merger atau akusisi, dan membentuk aliansi strategis untuk mendapatkan banyak keuntungan bisnis. Dari tiga hal tersebut, apakah kita bisa menggunakan semuanya? Bisa saja. Balik lagi ke internal perusahaan itu sendiri. Apakah cukup kompeten untuk memaksimalkan strategi di internal dan juga eksternal.

Yang akan saya bahas di sini adalah mengenai cara Foodpanda mengembangkan bisnisnya. Baru-baru ini, Foodpanda mengumumkan bahwa dia resmi bekerjasama dengan Pizza Hut Delivery. Foodpanda merupakan sebuah portal online yang menawarkan delivery service makanan dengan melakukan pengorderan makanan via online. Foodpanda di Indonesia sudah bekerjasama dengan sekitar 500 resto di Indonesia. Dengan tujuan mempermudah konsumen resto untuk mengorder makanan, Foodpanda ini mulai 'menyalakan' delivery service melalui online.


Jul 16, 2013

Ramadhan: Line vs Kakao

Bulan Ramadahan emang surga nya produsen dan pemilik brand untuk mulai campaign bertema Ramadhan, malahan bukan cuma produk2 aja, semua pemilik usaha berebut bikin tema campaign Ramadhan, mau itu stasiun TV, program acara, produk makanan minuman, service (kartu kredit, bank, asuransi), mall dan supermarket, FMCG, bahkan sampe layanan provider dan juga messenger.

Iklan2 yang beredar di semua media saat ini mayoritas menyajikan tema2 Ramadhan, baik itu TVC, billboard, majalah dan koran, bahkan sampe iklan di media on line, mau itu iklan google, iklan detik ataupun iklan di messenger itu sendiri. Pertarungan antar platform penyedia jasa messenger juga sudah mulai “panas”, sebut saja yang sekarang sedang giat2 nya berusaha untuk mengakuisisi member: Line, Kakao Talk, WeChat. Budget yang digelontorkan juga engga tanggung2, saya ga tau nominal pastinya tapi klo melihat kahadiran iklan2 nya di media TV dan media on line, wah..wah... seperti nya bukan jumlah yangsedikit.

Yang terbaru untuk menyambut Ramadhan ini mereka “bertarung” juga di promo Sticker, klo Line hadir masih dengan tokoh/karakter stiker favorit nya: Brown & Cony, maka Kakao Talk yg belum punya karakter / tokoh favorit menggunakan Noah sebagai medium untuk mempromote stiker khusus tema Ramadhan nya. Booming stiker ini pun rupanya dimanfaat kan juga sama salah satu provider untuk ikutan promote lewat stiker, yaitu XL yang juga melaunch “XL Bagi-bagi Maaf”
Ikutan campaign memang penting, tapi jangan lupa untuk memperhatikan beberapa hal ini untuk bisa ikutan memanfaatkan “gelombang trend” yang sedang hangat:

1. Target Market Interest

Jul 15, 2013

Akun Anonim, Apa Motivasimu?

Berapa banyak akun anonim di dunia twitter Indonesia saat ini? Buanyaakk sekali sampe ga bisa lagi dihitung pake alphabet jumlah kali yah hehe, mulai dari aku yang bersifat motivasi sehari-hari, motivasi bisnis, motivasi kaya, akun yg bersifat sharing ilmu, agama, musik, film, akun info daerah sampai ke akun yg cukup kontro versial seperti TrioMacan2000 yang membahas korupsi dan politik yang sering bikin banyak orang kebakaran jenggot.

Salah, atau ada masalah? yah tentu tidaklah, apalagi kita bicara dalam konteks marketing sejauh topik bahasannya tidak mengarah pada hal negatif ataupun provokatif yang tidak dapat dipertanggung jawabkan isinya. Justru dalam beberapa kasus, saya sering menganjurkan bbrp klien untuk menciptakan akun anonim ini bagi kepentingan brand selain tentu membangun akun formalnya.

Pertanyaan yg selalu menggelitik saya dulu adalah ngapain sih nih akun-akun anonim ini dibuat? yah setelah mempelajrinya lebih dalam, ngobrol langsung dgn owner-owner akun anonim dan menggali motive dibalik kegiatan mereka ini, ada beberapa motive yang kemudian muncul dibalik terciptanya akun-akun anonim, apa ajah itu, coba saya share yah:

Jul 12, 2013

Aku, Mama, Starbucks dan Pisang Sunpride

Kejadian 1
Alkisah suatu hari saya membawa pisang Sunpride pulang ke rumah dan kemudian pisang tersebut saya letakan di meja, tak lama ibu saya kemudian memakan pisang tersebut dan berkata "pisang apa nih nak, kok kurang manis yah dibanding pisang yang biasa mama beli", "Oh itu pisang Sunpride ma, tuh 8 biji harganya 16 ribuan" Nyokap "Yang bener, mama beli pisang di pasar ajah cuma 15 ribu dapet dua sisir, lebih banyak lagi".

Kejadian 2
Alkisah kembali, ketika sedang jalan-jalan di Mall, "ma sebentar mau beli kopi dulu di starbucks" kemudian saya membeli segelas kopi dan kembali jalan dengan ibu saya "mau nyobain ga ma, enak nih" Mama "boleh" diminumnyalah kopi tersebut kemudian beliau berkata "ah enakan kopi buatan mama di rumah, si papa pasti ga suka tuh, kopi gini doang dijual di mall", Saya "tau ga ma harganya berapa? 38 ribu loh", Mama "Uedannn kamu yah, apa kurang kerjaan beli kopi 40 ribu, bisa buat berapa cangkir itu kalo mama buat, lebih enak lagi".

Dua case di atas mau cerita apa sih? Yak tepat Branding Efek. Begitulah kalo Brand kita sudah dikenal dan sudah terbangun "nilai" brandnya di benak target market kita, biar kata harganya lebih mahal, kualitasnya tidak lebih baik orang tetap saja membeli Brand tersebut karena "percaya" dengan "nilai" brand tersebut.

Nah anehnya, sebetulnya bisa dikatakan juga mungkin wajar karena pengetahuan tentang brand masih sangat minim bagi kebanyakan pebisnis, proses membangun brand itu selalu dikesampingkan atau bahkan dianggap sebagai beban biaya bagi bisnisnya. "Ah yang penting jualanlah, dari dulu saya bisnis ga ada tuh bangun-bangun brand tapi bisa survive ajah bisnisnya" kira-kira ini kalimat yang sering sekali saya dengar ketika ngobrol dengan bisnis owner.


Jul 11, 2013

Creating Sales via Crowd Sourcing

Buat yang suka online nampaknya akan cukup familiar dengan yang namanya sribu.com, tees.co.id, dan gantibaju.com, dibalik kesamaan diantara ketiganya yang merupakan sebuah bisnis berbasis online adalah metode “crowd sourcing” yang mereka gunakan salah satunya sebagai bagian dari upaya mereka menjalankan bisnisnya tersebut.

Nah apa sih crowd sourcing? menurut kamus dari William-Webster : “crowd sourcing merupakan praktek memperoleh layanan yang dibutuhkan, idem atau konten, dengan meminta kontribusi dari sekelompok besar orang, dan terutama komunitas online”.

Gampangnya sebagai gambaran untuk 3 role model yang sudah saya jelaskan, ketiganya menjadikan metode crowd sourcing menjadi bagian dari bisnis mereka misalkan sribu.com yang mengundang para desainer freelance professional untuk berkontribusi menjadi desainer sribu.com, jika karya mereka terpilih yang dapet bagian tentunya. Selanjutnya gantibaju.com yang mengkombinasikan jualan baju, dengan e-comerce, dan crowd sourcing dimana mereka membuak peluang bagi para desainer untuk kirim desain dan membuka toko sendiri, dan jika terjual mereka akan mendapatkan royalti, dan hal ini kurang lebih sama diaplikasi oleh tees.co.id yang mengajak masyarakat umum untuk buka toko sendiri untuk jualan.

Nah jika berbicara konteks community dan crowd sourcing tentunya akan sangat luas sekali pembahasannya, dengan demikian dalam tulisan kali ini saya akan batasi lebih pada bagaimana kita menjadikan community sebagai tenaga pendorong yang powerfull bagi bisnis atau brand kita di media online.

Penting tentunya terlebih saat ini internet, social media, dan community merupakan perkawinan yang sangat “sexy” terlebih jika kita bisa memaksimalkan dan mekolaborasinya dalam satu wadah. Oke tanpa panjang lebar langsung saja gan monggo dibaca point-point pentingnya dan semoga ada manfaatnya.

1. Find Right Costumer or Community

Jul 10, 2013

Wajib Buat Pebisnis, Office Sales Check Activites

"Gawat gua kalang kabut nih dengan perkembangan bisnis gua"
“Hah? Kok bisa sampai kalang kabut sih?”
“Hmmm gak tau juga nih gue kenapa tapi semua rada ga jelas hariannya, mulai dari report, hasil dan detail jalannya sales”

Ayo siapa yang merasa bisnisnya lagi kalang kabut? Percakapan diatas mungkin pernah Anda alami. Sebenernya sih ini cerita yang penulis alami, hihi. Tapi tenang, kalimat terakhir dari percakapan diatas adalah topik yang akan saya bahas kali ini, Manage Your Sales Activity. Ayo siapkan diri buat baca paragraf-paragraf yang akan saya paparkan ya. Dan..tetap fokus! Itulah cara ampuh untuk memperbaiki capabilitas organisasi perusahaan Anda khususnya dibagian sales.

Buat para pebisnis yang masih pemula nih, gak perlu nunggu harus mapan atau maju dulu kok baru kita bener-bener bikin sales activity. Justru, mulai dari sekaranglah, mulai dari yang kecil-kecil sajalah dulu, dan mulailah dari saat ini.  Yuk, kita buat activity sheet untuk mengontrol penjualan kita sudah selaris apa. Produk apa yang banyak digemari dan kurang begitu menarik perhatian para pelanggan tercinta kita.

Contoh kasusnya bisnis yang teman saya jalani. Selama keberjalanannya, dia gak tau produk apa yang paling laris, wong gak pernah dicatet. Dia juga gak tau kapan seharusnya dia ningkatin jumlah bahan baku untuk siap sedia dijual ke pasaran dan itu bisa habis di hari itu juga, wong gak pernah narget. Jangan pernah deh ngikutin jejak langkah teman saya tersebut, kalang kabut beneran deh. Dan kali ini, sudah cukup bisnis kita kalang kabut. Saatnya kita untuk Plan! Do! And Check!

Apa aja sih yang harus kita rencanakan? Lakukan? Dan cek? Nih, saya jabarkan dengan gaya bahasa yang umum :

1. Daily/ Weekly Target

Social Media, Peluang atau Ancaman?

Ngobrolin lagi social media pada kesempatan kali ini saya ingin membahas sedikit mengenai trend social media khususnya dalam konteks user (konsumen) dan fungsi dalam bisnis, kenapa? karena dalam kenyataannya kemunculan social media ini menjadi dua sisi mata uang dalam bisnis.

Pertama bagi para pelaku bisnis konvensional kemunculan social media ini tentunya menjadi ancaman bermunculannya pesaing baru, kedua bagi sebagaian orang dan pelaku bisnis konvensional kemunculan social media menjadi peluang yang sangat menarik dan menjanjikan.

Dalam konteks analisa 4C khususnya aspek costumer trend merupakan salah satu aspek yang turut berpengaruh pada pola perilaku konsumen (costumer behaviour) yang secara tidak langsung juga akan berdampak kepada para pelaku bisnis yang memanng menjadi bagian penting dari konsumen itu sendiri.

Nah langsung saja kita bahas kedua point tersebut, mengenai bagaimana melihat trend social media dalam bisnis dalam hal ini sebagaian pelaku bisnis melihatnya sebagai peluang namun disatu sisi bagi pelaku bisnis lainnya melihatnya sebagai sebuah ancaman. Monggo, dibaca saja.

1. Trend social media sebagai peluang

Jul 9, 2013

Jual Pulsa Plus Asuransi

Banyak sekali aspek-aspek yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan untuk bisa menjaga kelangsungan bisnisnya. Memperkuat diferensiasi ataupun melakukan inovasi-inovasi pada bisnisnya adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kelangsungan bisnis. Seperti yang dilakukan oleh XL. PT. XL Axiata Tbk bekerja sama dengan Bisma & Equity Life Indonesia menciptakan pelayanan baru yaitu perlindungan asuransi jiwa kepada para pelanggan setia XL.

Case Study yang saya bahas di sini masih memiliki kaitan erat dengan 4C. Bedanya, di sini saya hanya fokus terhadao unsur C Competitor. Kita posisikan bahwa kita ini adalah si pemilik brand dari XL. Dengan pengembangan bisnis untuk menyediakan layanan asuransi jiwa pastinya konsep tersebut tidak datang tiba-tiba. Ada beberapa hal yang mereka analisa dan teliti terlebih dahulu. Di sini, saya akan fokus terhadap segi Competitor.

Tanpa kita sadari, terkadang hal yang membuat kita berubah menjadi baik dari hari ke hari itu karena adanya peranan para pesaing di industri yang sama. Para pesaing tidak selalu membawa hal buruk. Tetapi dengan menyadari bahwa kita memiliki kompetitor, hal ini bisa jadi solusi bagi para pemilik bisnis. Tentu saja dengan strategi dan persaingan yang sehat, adanya kompetitor bisa mendorong kita untuk memberikan dan meningkatkan kualitas pelayanan menjadi lebih baik dari waktu ke watu agar konsumen bisa menjadi loyal terhadap brand atau bisnis kita.

Banyak sekali manfaat dari kehadiran kompetitor terhadap perkembangan bisnis kita. Nah.. Apa saja faktor-faktor yang melatarbelakangi pengembangan konsep yang dilakukan oleh brand XL ini dengan mulai merambah industri asuranis jiwa dilihat dari segi kompetitor? Yuk, simak.

1. Memonitori Pesaing di Pasaran

Jul 8, 2013

4 Pivot Strategy, Biar bisnis ga masuk jurang

Ada yang bilang kalo bikin bisnis itu lebih gampang daripada mempertahankan bisnis.. mmhhhh menurut Anda gimana? Kalo menurut saya hal ini ada benarnya lho! Kenapa? Karena seringkali saat Anda memulai bisnis, Anda mengerahkan 1000% tenaga dan pemikiran Anda supaya bisnis Anda “jadi” tapi begitu bisnis Anda jalan dengan keuntungan yang lumayan, seringkali banyak jebakan2 yang tidak sadar ada di depan mata..

Banyak yang bilang kalo mau bisnisnya survive kuncinya adalah inovasi.. nah lho.. tapi kadang ga kepikir juga ya inovasi belah mana??? Inovasi kan juga luas……

Nah akhir pekan kemarin saat saya mengikuti sesi Juwanda Ajun, salah satu sosok penting dibalik kesuksesan kampanye RK beberapa waktu lalu, saya mendapatkan beberapa pencerahan terkait “inovasi” apa saja yang bisa kita lakukan dalam menyelamatkan bisnis kita saat melihat jurang di depan…

Dalam melakukan inovasi atau perubahan tersebut ada yang namanya istilah “pivot”. Ya.. seperti makna di dalam permainan basket, pivot adalah sebuah gerakan untuk merubah arah dengan tetap berbijak pada salah satu kaki. Dalam bisnis, lebih kurang maknanya sama. Dalam bisnis pivot dilakukan dengan merubah arah atau strategi namun dengan tetap mempertahankan visi bisnis itu sendiri. Analoginya dalam basket, walaupun kita merubah arah atau strategi, namun tujuannya (visi) tetap memasukkan bola ke dalam keranjang kan..

Berikut adalah beberapa pilihan pivot dalam bisnis yang bisa kita lakukan saat kita harus mengambil keputusan untuk berubah :

1. Zoom In Pivot

Jul 5, 2013

6 Tips Membangun Kepercayaan Konsumen

Mungkin banyak sebagian konsumen dalam menentukan dan memilih produk untuk dibeli dan digunakan bukan hanya melulu soal kualitas yang bagus dan brand yang terkenal, tapi mungkin saja karena penjualnya yang ramah dan menyenangkan.

Hehe. Banyak saya rasakan sendiri hal-hal seperti itu. Sama seperti halnya ketika saya membeli sebuah kepingan DV Film, saya akan lebih suka membeli di Penjual A, walaupun sebenarnya jumlah koleksi filmny nggak terlalu banyak tapi penjualnya sangat ramah dan informative karena dia paham betul perkembangan film-film baru yang ada, daripada saya harus beli ke penjual B, ya walaupun koleksinya lebih lengkap, dia agak jutek dan pelit informasi, apalagi kalo saya tidak membeli dan hanya Tanya-tanya saja.

Membangun kedekatan emosi itu menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam upaya meningkatkan penjualan untuk pengembangan bisnis dan brand. Bagaimana tidak? Dengan memberikan kualitas pelayanan yang baik, secara langsung akan membuat konsumen merasa senang dan tersolusikan sehingga loyalitas akan terbangun sendiri tanpa perlu repot-repot di drive kembali oleh si pembeli melalui . Hanya saja masih banyak beberapa penjual yang belum “ngeh” dengan hal yang ini, apalagi untuk skala bisnis kecil, masih banyak saja yang memiliki kualitas dan mutu pelayanan yang rendah.

Nah kali ini saya akan mencoba saling berbagi mengenai beberapa kiat atau tips trik yang bisa diterapkan untuk membangun kepercayaan konsumen dalam upaya meningkatkan penjualan: 6 kiat yang akan di share diantaranya :

1. Grab The Testimonial

Jul 3, 2013

Google Ads, Pasang iklan sesuai target

Ngomongin soal iklan, pasti udah banyak sekali ya iklan yang dibuat oleh para perusahaan besar maupun menengah untuk mendapatkan perhatian dari para pelanggannya. Dengan iklan, maksud yang ingin mereka sampaikan, menjadi lebih mudah tersalurkan. Dengan iklan juga, orang menjadi tertarik untuk memutuskan produk mana yang akan dia pilih, tergantung dari sebagaimana iklan tersebut dapat meyakinkan para konsumen, atau bahkan dengan menggunakan artis terkenal di sebuah Negara sebagai endorser produk tersebut.

Iklan televisi bisa membutuhkan dana sekitar ratusan juta rupiah, besar kecilnya iklan ditentukan dari pemilihan jam tayang dan frekuensi munculnya iklan. Kenapa ya banyak yang pasang iklan di TV? Ya karena masih banyak orang yang menonton TV, dan memang masih banyak juga orang yang memperoleh informasi mengenai produk tersebut dari iklan TV. Tapi pernahkah kita perhatikan, bahwa iklan-iklan produk anak-anak, sering sekali muncul di hari minggu di saat banyak program TV anak pada beberapa stasiun TV swasta. Kalau saya tanya, kenapa mereka melakukan hal seperti itu? Jelas sekali, jawabannya adalah segmentasi dan target pasar.

Jul 2, 2013

Brown & Cony: Is it love?

Beberapa hari ini saya sering sekali mendapati parodi dan cerita2 lucu yang beredar, baik itu melalui whatsapp messenger, path, youtube, dan juga twitter. Salah satu tema yang saya paling suka adalah tema Brown & Cony.

Karakter unik dan lucu milik LINE, salah satu vendor messenger yang sekarang sedang giat2 nya menggarap market anak muda di Indonesia. Kalau di artikel saya sebelumnya saya lebih banyak membahas dari sisi LINE menggarap Indonesia, maka kali ini saya tidak akan membahas LINE lebih jauh, tapi fokus di dua karakter Brown & Cony.

Bisa dikatakan kedua karakter ini sangat mudah diingat dan diparodikan oleh banyak org yang aktif di Online, bahkan sering kali beredar banyak di akun-akun on line saya.

Kelucuan ekspresi dan tingkah laku mereka, baik yang dilakukan solo (sendiri) maupun bersama (berdua) memancing kreatifitas orang-orang yang iseng untuk banyak berkreasi, uniknya lagi sebenarnya hal ini justru menjadi nilai positif dan menguntungkan untuk LINE sendiri, karena parodi2 ini justru beredar secara viral di platform-platform tersebut, dan justru di retweet dan repath oleh banyak penggunainternet di Indonesia.
Berikut beberapa sisi positif yang akan saya bahas yang membuat Brown & Cony begitu mudah terkenal:

1. Karakter yg unik dan lucu
Mendesain rupa ataupun gambar dari sebuah karakter memang penting, tapi mendesain nya dengan cute memiliki sebuah nilai tambah yang sangat powerfull. Karakter Brown (beruang coklat minim ekspresi) ini mampu membuat konsumen Indonesia, terutama perempuan terpikat, apalagi ketika Brown dipasangkan dengan Cony (kelinci putih centil), dan juga beberapa seri sticker yang menggambarkan kebersamaan mereka. Diakui atau tidak elemen cute dan minim ekspresi ini membuat sebagian besar pengguna LINE rela membeli kelucuan-kelucuan mereka dengan harga 1,99 dollar, atau sekitar 20.000 rupiah per seri sticker nya.


Jul 1, 2013

Jeremy Teti BBM CAMPURAN --- Instant Fenomena

Siapa Jeremi Tetti? Mungkin kalo yang ga suka nonton berita nama ini kurang familiar yah, yah kalo suka nonton berita sih harus tahu atau setidaknya pernah dengar nama tersebut.

Saya pribadi sudah cukup lama mengetahui kalo Jeremy Tetti merupakan penyiar berita TV di SCTV, rasanya sudah cukup lama beliau berkerja sebagai anchor kali yah. yah waktupun berlalu, dgn banyanya penyiar TV baru yang jauh lebih enak di lihat hahaha (yah lah saya suka penyiar wanita, Jeremy kan cowo) nama Jeremi Tetti dan acaranya juga udah ga pernah saya tonton.

Nah tiba-tiba beberapa minggu ke belakang nama tersebut mendadak kembali TENAR atau bahkan sangat tenar dengan kemunculan video youtube yang sampai hari ini sudah ditonton lebih dari 2.9 juta viewrs yg dibuat oleh @EkaGustiwana. Ini baru youtube channel, blom lagi undangan dari Bukan Empat Mata Tukul Arwana yg membuat Jeremy Tetti menjadi lebih heboh lagi, yah bisa kita duga ujung-ujungnya akan seperti Arya Wiguna mungkin yah hehe, jadi bintang di dunia entertainment.

Instant Fenomena, seperti Sinta Jojo, Briptu Norman, Arya Wiguna dan terakhir Jeremy Tetti (khusus yg ini memang sudah di kenal namun bukan di entertainment awalnya) menjadi hal yang menarik untuk dibahas karena saya yakin ini bukan yang terakhir, akan muncul lagi Instant Fenomena lainnya yang akan kita lihat di waktu yang akan datang, kok bisa? Nah coba kita lihat beberapa alasan mengapa hal ini akan terus terjadi:

1. Social Media User & Tools