Beberapa hari yang lalu saya berkeliling Jakarta setelah sekian lama tidak mengunjungi kota kelahiran saya yang semakin hari semakin panas dan tidak karuan. Di setiap beberapa meter di berbagai spot baik pada area strategis maupun tidak banyak sekali himbauan-himbauan anti rokok yang juga sering kita temui tidak hanya pada media outdoor tetapi juga media dalam ruang, seperti di mal, kantor, dll. Dengan pemandangan yang tidak kalah sedikitnya pula : di mana-mana orang merokok dari rokok yang harganya melambangkan prestige sekelas direktur hingga rokok ketengan di warung pinggir jalan. Semua tampak menikmati racun dunia tersebut. Rokok milik siapa saja.
Pada kesempatan yang sama pula, saya sedang mencoba menyelesaikan seri 9 Elemen Marketing milik Bapak Jagoan Marketing yang satu itu : Hermawan Kertajaya, dan baru saja menyelesaikan seri Diferensiasi. Ada hal yang menarik yang bisa kita jadikan bahan pembahasan berkaitan dengan diferensiasi dan juga kampanye anti rokok yang sangat sulit untuk berhasil tersebut.
Ada dua tipe inovasi yang bersifat anti terhadap sebuah produk. Ada yang kita sebut sebagai preventive innovation dan ada juga yang dikenal sebagai non-preventive innovation. Kedua objective dari inovasi anti tersebut sama, yaitu pemberhentian terhadap konsumsi suatu produk. Hanya saja perbedaannya terletak pada proses melakukan aktivitas yang mencapai objective akhir tersebut.
Preventive innovation adalah kampanye anti yang bersifat informatif, baik menginformasikan fakta-fakta yang berkaitan dengan pengkonsumsian produk, atau informasi tentang efek buruk yang akan terjadi. Langkah preventive innovation ini bersifat jangka panjang dalam menghasilkan perubahan perilaku pada sasaran masyarakatnya. Langkah-langkah kampanye anti rokok yang selama ini dilakukan adalah yang sifatnya preventive innovation.
Non-preventive innovation adalah cara kampanye anti yang mencoba untuk memberikan alternatif atau solusi. Pasti anda sering mendengar adanya permen yang rasanya seperti rokok, atau cairan yang diteteskan pada filter rokok, sehingga si perokok tidak seratus persen merasakan kenikmatan rokok, atau inovasi-inovasi lain yang bersifat memberikan solusi bagi mereka yang ingin berhenti merokok. Sifat langkah non-preventive innovation ini bersifat lebih jangka pendek dan melakukan pendekatan yang lebih dapat diterima oleh masyarakat. Di mana inovasi diarahkan sebagai solusi bagi para perokok dengan memberi perhatian yang lebih bahwa berhenti merokok tidak semudah yang dikatakan berbagai announcement anti-rokok yang tersebar di mana-mana.
Berkaitan pula dengan berbagai inovasi produk yang bisa kita create untuk menciptakan demand dengan memanfaatkan suatu wacana tertentu dan yang sangat hangat sekarang ini berkaitan dengan kampanye anti-rokok tersebut. Sebegitu besarnya jumlah perokok yang ingin berhenti tetapi terlalu sedikitnya solusi yang bisa membantu mereka mungkin dapat menjadi peluang baru bagi bisnis anda.
No comments:
Post a Comment