Dec 12, 2007

Anak Ingusan di Sarang Penyamun

Rasanya menyenangkan sekali bisa berbagi ilmu dan bertukar pendapat dengan mahasiswa yang magang di kantor. begitu original, fresh dan penuh dengan antusias dalam menjalani tugas belajar mereka sebagai peserta magang. Yah, dalam satu bulan ke belakang di kantor kami memang kedatangan mahasiswa yang ingin belajar lebih banyak lagi tentang branding dan communication strategy.

Ha.....ha kadang ingin tersenyum sendiri mendengar dan melihat semangat mereka untuk belajar padahal mereka baru semester awal kuliah, bahkan ketika bicara vision pun mereka menunjukan raut muka bingung pada awalnya. diskusi mengalir saja seperti air, kami membahas apa itu brand, apa itu mimpi dan mengapa hal tersebut sangat penting bagi sebuah perusahaan atau produk. salut, mungkin ini yang ingin saya ucapakan kepada mereka, mereka cepat sekali mengerti mengenai topik diskusi yang membahas company inspiration yaitu vision, mission dan goals.

Pembicaraan terus saja mengalir sampai pemabahasan core competency perusahaan. berselang, salah satu dari mereka kemudian mengajukan sebuah pertanyaan yang sangat menarik mengenai core competency, "bagaiman kita mengatahui core competency perusahaan kita ka rex?" wah, cukup surprise tentunya buat saya, bagaimana mungkin pertanyaan seperti ini keluar dari anak ingusan yang tersesat di saran penyamun ha......ha, hebat kamu nak, klien ku saja kadang tidak pernah menanyakan hal ini jika tidak diingatkan.

Okelah untuk menjawab pertanyaan tersebut saya memberikan analogi seorang individu, katakanlah namanya dani. saat ini di dani ingin mengejar seseorang gadis yang amat manis bernama denis, kira2 apa yang harus dilakukan dani pertama kali? Mimpinya jelas, suatu hari pacaran dengan denis, nah berikutnya apa? NGACA dan merenungkan diri sendiri dulu, cakep ga sih gua? kaya ga sih gua? pinter ga si gua? menarik ga si gua? romastis ga si gua? berwibawa ga sih gua?

Pertanyaan-pertanyaan diatas dani renungkan untuk mencari dan melihat potensi dirinya yang paling baik, mencari hal terpenting yang bisa di"jual" untuk menarik perhatian denis. mengapa hal ini (mencari potensi diri sesungguhnya) penting? jelas dong agar tujuannya bisa tercapai, yaitu mendapatkan denis. jika dani melihat dirinya dari sisi wajah standart, kaya engga, pinter engga tapi setia abis, yah disinilah core competencynya, kemudian carilah medianya sehingga denis tau bahwa dani adalah tipe pria setia yang sangat jarang ada di dunia ini tentunya.

Hal ini "setia" akan membuat perjuangan dani memiliki harapan, kebayang ga kalo udah muka pas-pas an, miskin, otak standart2 ajah trus mencoba menembak langsung denis dengan PD nya hasilnya seperti apa? masuk tong sampah, ditolak mentah2, siapa sih lo? dengan core competency setia, dani dapat menunjukan dengan berbagai cara, seperti perhatian dengan dia, membangun awareness diantara teman2 denis bahwa dani orang yang setia "tentunya dengan cara yang baik", kemudian mencoba menjadi teman yang setia, nah mana tau suatu hari denis akhirnya takluk karena ternyata dia mencari tipe yang setia atau dia tersadar yang penting bagi seorang wanita adalah pria yang setia ha.....ha

Kira2 mmm seperti itulah core competency ditemukan, dia adalah bagian yang sesungguhnya menjadi kelebihan utama yang ada atau yang ingin diciptakan, menjadi pegangan dalam persaingan bisnis dan menjadi senjata utama dalam menaklukan pasar. tentu bukan hal gampang dan bukan juga hal yang mudah, merenunglah sesungguhnya hati kita bisa menjawab hal tersebut.

Hah puas rasanya melihat muka mereka nampak mengerti dengan penjelasan yang ala kadarnya ini, kemudian ada yang bertanya "kalo kakak core competencynya apa?" buset dah kenapa jadi gua yang jadi object, hmm menarik juga tuh pertanyaan cuma sudahlah ini bukan ajang memuji diri tentunya ha......ha cukup untaian kata untuk memberitahukan mereka core competency gua namun untaian tersebut tidak perlu diiringi tarian jari di atas laptop ini ha.......ha.

Tidak terasa perbincangan sudah lebih dari dua jam, akhirnya kami harus menyudahi dulu diskusi ini karena saya harus pergi bertemu dengan klien, tentu sajah sebagai anak magang ada tugas untuk mereka, membuat guidelines tentang membuat sebuah nama merek. ha.....ha tentunya saya tidak terlalu berekpetasi berlebihan, hanya berharap mereka terus belajar dan mencari tau walaupun hal ini baru yang pertama buat mereka, pancingnyanya "buku panduan" sudah diberikan, tinggal dalam dua hari ini untuk tugas pertama mereka, mereka harus mempelajari pancing tersebut sendiri.

Sabar nak, tentu kita akan mempelajari lagi 'pancing' tersebut, cuma aku teringat dengan sebuah kalimat, kalau ingin belajar berenang, langsung ajah ceburkan ke dalam kolam renang, ha...........ha kejam sekali.

No comments: