Hmmm semakin lama hari berjalan semakin banyak rasanya yang telah gua pelajari sebagai pemimpin baik itu bagi diri sendiri ataupun orang lain. tidak ada ilmu yang lebih sulit dari ilmu untuk mengerti tentang manusia karena kita tidak pernah bisa menebak kedalaman hati seseorang dan kitapun tidak pernah bisa menebak dengan pasti apa yang dipikirkan oleh seorang manusia.
Gua kadang sampai tidak mengerti dan kehabisan akal apa yang harus dilakukan dalam menghadapi manusia dengan berbagai jenis hati dan pikiran di kepalanya dan lebih repotnya lagi semua itu harus disatukan untuk sejalan menggapai cita-cita yang diimpikan.
Bosan rasanya mencoba berbagai metode untuk menghadapi semua orang yang ada, marah salah, baik salah, dekat salah, jauh salah, terbuka salah, tertutup salah, akrap salah, tegas salah, dan banyak lagi yang berakhir di kata salah. lantas bagaimana ini? Sebagai pemimpin ada satu hal yang selalu gua pegang dalam menahkodai sebuah kapal yang penuh dengan orang dengan banyak kepentingan yaitu arah atau tujuan akhir perjalanan. ketika di kapal terjadi masalah yang bisa menyebabkan kapal dalam masalah seperti terbakar, bocor, menabrak sesatu karena tetololan, keegoisan, kepentingan dan berbagai macam alasan lainnya yang timbul di dalam benak semua orang yang ada di dalammnya, gua punya kunci simple perbaiki atau LEMPAR saja orang tersebut kelaut, selesai.
Terlihat sangat kasar tentunya apa yang saya kemukan di atas, namun realitanya kita kadang tidak bisa berkompromi dengan semua orang. memang, pendekatan yang kebapaan, kasih sayang dan pendekatan lembut lainya merupakan pendekatan yang paling ideal untuk menciptakan sebuah team yag mampu berkerjasama dengan baik namun lihatlah dulu team seperti apa yang dihadapai dan orang-orang jenis apa yang ada di dalamnya.
Ha....ha kadang teman akrap saya jika sedang berbincang-bincang selalu mengatakan bahwa dari jaman dulu sampai hari ini selalu ada malaikat dan setan di perusahaan ini, maksudnya adalah seorang partner saya dianggap sebagai malaikat karena kebaikan dan kesabarannya dalam menghadapi orang sedangkan bisa langsung ditebak, yah iya gua setannya, alkisah hampir setangah tim inti perusahaan di semester kedua perusahaan ini berjalan gua tendang secara halus, daripada kapal karam mending tending kelaut yang ga berguna. gua ga nyalahin pandangan pribadi teman saya tersebut dalam memberikan julukan untuk kami berdua, tapi lucu juga karena ada malaikat dan setan lah perusahaan bisa menjadi seperti sekarang ini.
Lantas mana yang lebih baik dalam memimpin? ah selalu dengan jawabnya klasik keduanya baik dalam porsinya masing-masing dan buruk dalam porsinya masing-masing, intinya pelajaran buat saya setelah beberapa tahun dipercaya sebagai pemimipin, BELAJAR LAGI BODOH.
No comments:
Post a Comment