Apr 22, 2013

Agnes Monica, Tom Cruise "Oblivion" & Effective Trick


Mau terkenal di Indonesia? Gampang, kasih aja tiket ke Agnes Monika
Hanya 1 tiket untuk membeli cerita di Indonesia

Minggu ke 2 bulan April pemberitaan media on line “ramai” dengan cerita hadir nya Agnes Monica, salah satu penyanyi dan aktris muda Indonesia, di premier film Oblivion di Los Angeles sana. Bahkan di salah satu portal on line disebutkan juga bahwa ternyata foto Agnes Monica di black carpet Oblivion tersebut dicantumkan dalam website resmi Oblivion

Salut untuk Agnes Monica yang bisa menembus kalangan internasional. Tapi ada juga beberapa nada miring cenderung sirik yang saya sempat dengar: “ngapain juga ya Produser Oblivion ngundang Agnes Monica di acara itu? Kan yang lebih diuntungkan Agnes nya, sedangkan film Oblivion ga perlu ada Agnes Monica juga udah mendunia dan tenar. AHA!!

Karena pertanyaan itulah saya jadi mulai disadarkan, iya juga ya apa ya kira2 alasan sang produser susah2 ngundang artis dari Indonesia? Toh, taburan artis2 di Holywood sana sudah lebih dari cukup untuk mempromote kan film Oblivion ke seluruh dunia, apalagi aktor utamanya Tom Cruise, siapa juga yang engga kenal Tom Cruise.

Sedikit mencoba mengingat masa lalu pada saat saya masih duduk di bangku kuliah, di sebuah text book tentang Global Marketing Management saya pernah membaca sepenggal quotes dari Pak Warren J. Keegan: “Think Globally, but Act Locally”. Berangkat dari sepenggal quotes ini lah mungkin Pak Produser Oblivion menyusun strategi berkomunikasi nya dengan target market penonton film Oblivion di Indonesia. Mengapa?

Masih mengutip dari buku tersebut, yang dimaksud dengan “Think Globally but Act Locally” atau yang sering disingkat “ Global Localization” ini adalah kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dan bertindak dengan persepsi perusahaan lokal tapi tetap memiliki benefit dipersepsikan sebagai perusahaan global. So, hubungan nya sama strategi Pak Produser Oblivion apa? Yuk coba kita bahas satu2

1. Jumlah follower
Mungkin inilah salah satu pertimbangan Pak Produser Oblivion jatuh cinta sama Agnes Monica, dengan jumlah follower 7,2 juta pasti nya potensi spreading news bakalan luas banget, coba aja kita bandingkan dengan jumlah follower nya Tom Cruise, aktor utama yang hanya 3,8 juta. Memang tidak ada indikator yang menunjukkan kalo jumlah follower menentukan luas tidak nya sebuah publikasi, tapi diakui atau tidak potensi spread news akan lebih besar ke 7,2 juta dibandingkan 3,8 juta follower.

Ini berarti potensi penonton Oblivion di Indonesia, benar saja banyak teman saya menonton film ini karena twitter yang heboh soal Agnes, yah walaupun setelah di tonton filmnya tidak seheboh liputan medianya hehe (menurut saya pribadi sih).
 
2. Viral effect
Karakteristik orang Indonesia yang twitteran, seperti kepo, RT abuser, dan “I must be part of hot issue” sebenarnya sangat membantu penyebaran efek viral. Apalagi berdasarkan survey Semiocast , kota Jakarta adalah kota “terberisik”, tersering nge twit se DUNIA, dan ga mau kalah sama Jakarta, Bandung menduduki ranking ke 6 untuk predikat kota dengan jumlah tweet terbanyak.

Jadi, ga salah lah Pak Produser Oblivion memilih Agnes Monica yang follower nya mayoritas orang Indonesia ini untuk diundang. Kenapa? Bisa dibayangkan dengan jumlah follower sebanyak itu, ditambah dengan habit org Jakarta dan Bandung yang hobby ngetweet berapa banyak coba potensi yang bisa di grab untuk viral effect nya.

3. Liputan media
Ini dia nih yang bener2 ampuh, in case of invest untuk promote through media (elektronik maupun cetak), atau pake tools2 offline lainnya (misal billboard, ambience media, dll), rasanya hanya mengeluarkan sebuah tiket untuk Agnes Monica semua nya sudah bisa didapat. Dalam jangka waktu berita hadirnya Agnes Monica di premier Oblivion, cukup sering seperti nya pemberitaan Agnes Monica ini di media elektronik (dari kedatangan nya, pose nya di black carpet, pertanyaan ttg diundang atau beli tiket, di follow sama Tom Cruise, Agnes sudah follback Tom Cruise, sampe cerita tentang kostum nya yang dinilai ‘dangerous dressing’ oleh Huffington Post, portal berita asal Inggris), yang semua nya bukan hanya di publish oleh media luar negeri, tapi juga di ulang-ulang oleh banyak media di Indonesia.

Dalam model Creative Sales kami menyebutnya Promotion Tactic dengan pendekatan create Story, walaupun produser Oblivion tidak dengan langsung menyiapkan skenario cerita untuk dipublikasikan, tapi dengan mengundang Agnes Monica ke premier film nya, justru membuat ‘santapan lezat story hangat ’ untuk para pemburu berita di Indonesia, pada akhirnya justru sangat menguntungkan untuk promo film Oblivion di Indonesia.

“is this an EFFECTIVE trick? Yes, it is MORE EFFECTIVE trick!!” 

Creasionbrand

Sumber berita dan gambar:
http://www.tomcruise.com/blog/2013/04/10/teamtc-oblivion-l-a-movie-premiere-coverage-live-today/
http://semiocast.com/en/publications/2012_07_30_Twitter_reaches_half_a_billion_accounts_140m_in_the_US
http://www.huffingtonpost.com/2013/04/13/cutout-dresses-sheer-trend-dangerous-outfits_n_3070926.html#slide=2330081

No comments: