Apr 4, 2013
5 “Sihir” Marketing dari Subak Bali Agro
Minggu lalu,saya sempat mengunjungi Bali, sebuah pulau eksotis yang indah menurut sebagian besar orang yang pernah saya tanya tentang Bali. #BaliTrip ini sedikit banyak menyisakan banyak kesan dan inspirasi untuk saya, termasuk sebuah kunjungan kami di sebuah tempat kedai kopi di kawasan Bedugul, Bali. Saya memang memiliki kebiasaan meminum kopi dalam keseharian, maka di hari itu di tengah perjalanan kami ke Ubud, saya bertanya kepada Pak Ketut (driver ramah dan ceria yang menemani liburan saya di Bali): “Pak, nanti kalau ada tempat beli kopi mampir ya, saya mau beli kopi dulu.”
Tadinya saya kira Pak Ketut akan membawa kami ke kedai kopi pinggir jalan biasa tempat kita disuguhkan kopi – glek langsung – bayar – selesai. Tapi ternyata Pak Ketut membawa kami ke sebuah tempat minum kopi yang sangat menarik, mengapa menarik? Disini kami para tamu bukan hanya masuk untuk minum kopi saja, tapi di awal gerbang kami memasuki sebuah “jalan setapak” di mana di pinggir-pinggir nya dipenuhi pohon, kemudian seorang wanita Bali pun menyambut dan mengantar kami seperti tour guide, rupanya sudah SOP untuk wanita bali itu untuk mengantar dan memperkenalkan cara pegolahan kopi dan teh disana, dimulai mengunjungi tanaman-tanaman kopi dan teh, kemudian memperlihatkan proses mengsangrai kopi dan menjemur (maaf) kotoran luwak agar biji kopi bisa diambil, sampai dengan memberikan kami “treatment” minum kopi gratis... wah.. sebuah experience yang sungguh membekas.
Menariknya lagi sepanjang “touring” tersebut kami tidak diberikan informasi mengenai berapa macam produk dan harga produk teh dan kopi tersebut,tapi selalu dijawab dengan kata2: “Nanti bisa langsung dilihat harga dan ragam nya di toko nya”. Setelah meninggalkan tempat tersebut saya jadi merasa “disihir” oleh pelayanan dan alur yang diciptakan oleh SOP tempat tersebut, berikut saya akan coba bahas beberapa hal yang membuat kami “tersihir”
1. Experience
Konsep bercerita yang dilengkapi peragaan rupanya sangat ampuh untuk tempat ini, saya dan rombongan sangat terkesan dengan service experiences dari mba yang memandu kami, mulai dari informasi alur jalan tahapan kami berjalan sampai dengan informasi yang disampaikan semua nya begitu lengkap dan jelas, walaupun disampaikan dengan bahasa yang tidak terlalu formal, namun hal inilah justru yang menjadi kelebihan dari “sales person” tersebut.
Yah saya katakan sales person karena sesungguhnya si Mbak ini sedang “berjualan” namun dengan cara memberikan pengalaman yang tak terlupakan yaitu melalui keramahan, edukasi, sentuhan personal serta product trial.
2. Knowledge
Informasi mengenai macam tanaman dan tahapan proses pembuatan kopi dan teh di tempat ini pastinya menjadi andalan untuk membuat tamu/pengunjung terkesima, lengkap, dan tidak berlebihan, elemen ini juga yang sangat penting dalam menjalankan bisnis, terlepas dari apapun bisnis yang kita jalankan, pengetahuan tentang product knowledge dan proses produksi memang sangat mutlak untuk dimiliki front liner ataupun jajaran sales kita.
Ini juga “sihir” yang hebat menurut saya, pengetahuannya akan Kopi, jenis-jenisnya dan khasiatnya membuat kita “harus” membeli apa yang dijelaskannya, tidak kurang dari 3 kali saya bertanya “berapa harganya” dan sesuai SOP si mbak selalu menjawab “nanti ada show roomnya di mana kita bisa melihat harganya pak”.
3. SOP
Dalam artikel yang lalu, Meningkatkan Penjualan 35 Million Dollar dengan SOP, sudah pernah kami singgung penting nya SOP dalam menjalankan sebuah bisnis, dalam kasus Subak Bali Argo hal ini terulang, kesaktian SOP terbukti ampuh, kami sebagai pengunjung seolah-oleh di giring untuk mengikuti semua tahapan yang memang sudah dirancang agar bermuara pada sebuah transaksi pembelian produk, baik dengan memberikan informasi, alur, bahkan sampai di kedai cicip, dan mengunjungi si bintang nya (binatang bernama luwak), dan baru kemudian kami diantar untuk masuk ke toko nya untuk melihat-lihat produk nya dan melakukan transaksi.
Berikan sebanyak mungkin informasi, varian dan juga trigger ke konsumen untuk melakukan pembelian lebih banyak, bukan hanya memajang banyak varian saja, tapi sebelum memasuki toko tempat menjual varian produk kopi dan teh ini, kami diberikan cicip gratis bermacam-macam varian produk nya, maka ketika melihat ragam produk di toko nya, saya “sedikit kalap” ingin membeli banyak produk nya.
4. Gimmick
Memberikan gimmick ataupun hadiah “pancingan” untuk calon konsumen sudah jadi hal yang umum, tidak terkecuali dalam proses service yang diberikan, gimmick disini tidak melulu berbetuk merchandise, di Subak Bali Argo, kami disuguhkan cicip2 semua varian produk nya, diseduh langsung ditempat, dan semuanya GRATIS. Penting untuk memberikan experience kepada calon konsumen sebelum membeli produk.
5. Buy WOM
Sebelum kita sampai pada end trip nya (yang adalah toko tempat menjual produk), kita diajak juga untuk mengunjungi kandang sang luwak, dan diperboleh kan memfoto binatang tersebut. Berapa banyak dari kita yang pernah melihat langsung binatang ini? Maka ketika kita diberikan pengalaman unik (jarang-jarang saya ketemu luwak), biasanya kita akan langsung menshare ke semua teman kita, apalagi di era social media ini, jadi jangan pernah ragu untuk ngasih hal-hal unik yang mungkin bisa memancing konsumen kita menshare nya dengan teman ataupun network nya.
Salam hangat dari Luwak dan kotorannya, jadi engga semua kotoran menjijikan, kotoran luwak ini menyenangkan lhoooo...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment