Apr 16, 2013
Suspended Coffee, Great CSR Concept
Ada hal yang menarik ketika membaca sebuah artikel tentang fenomena kuliner di dunia saat ini, tepatnya di Napoli, Italy, Bulgaria, Inggris dan Melbourne Australia. Banyak cafe membuat program campaign "Suspended Coffee". Implementasinya sebagai berikut, misalkan kita datang dengan membawa 3 rekan kita, kita akan ditawar untuk membayar lebih dari 3 coffee, misalkan kita akan membayarkan untuk 5 orang. Jatah 2 kopi yang disebut dengan istilah "Suspended Coffee" yang kita bayarkan tadi akan diberikan kepada gelandangan yang biasanya mampir secara berkala untuk meminta "Suspended Coffee" yang disumbangkan oleh pengunjung kafe tersebut.
Luar biasa bukan, Konsumen diajak untuk melakukan CSR bersama. Brand pasti terbangun dengan positif, banyak media-media yang meliput dan isu ini tersebar secara word of mouth di kalangan masayarakat Eropa. Berdasarkan beberapa sumber diperoleh informasi lebih dari 150 cafe di Bulgaria menjalankan program ini dan menurut Daily Mail (04/01/2013) di Inggris pun sudah ada sekitar 150 cafe seperti Starbuck dan Costa mulai menjalankan program ini pula.
Selain image positif yang pastinya terangun dari Cafe-cafe tersebut, dari sudut pandang penjualan, program ini juga tentunya dapat membuat konsumen menjadi Buy More (Creative sales Credo 4), membuat konsumen menjadi beli lebih banyak dengan sukarela.
Mengacu kepada kasus di atas sebenarnya apa saja yang harus diperhatikan ketika akan membuat program yang bisa membuat konsumen bisa melakukan aktivitas membeli lebih banyak.
1. Konsumen Merasa Diuntungkan
Setiap program yang dibuat harus membuat konsumen merasa diuntungkan secara emosional jika mengikuti program yang kita buat. Mari kita diskusikan beberapa program yang cukup menarik, Beli Roti tawar 2 bungkus hari ini dapat gratis selai beraneka rasa. Dari hasil observasi yang pernah kita lakukan untuk program ini bisa cukup meningkatkan penjualan sampai 3 kali lipat. Buat konsumen merasa rugi kalau ga ikutin program kita dan penjualan akan berlipat.
2. Buat Limitasi Program
Setiap segmen Konsumen pada dasarnya sangat menyukai program promo, sisanya tergantung kreativitas dari pemilik brand dalam menyusun program yang teat sesuai karakteristik pasarnya. Keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang menguntungkan itu akan semakin kuat jika ternyata terdapat batasan untuk mendapatkannya, misalkan hanya 50 pengunjung pertama atau hanya untuk program satu minggu.
Hasilnya sungguh luar biasa jika dikemas dan dikomunikasikan dengan tepat. Sempat dari tim kami mengadakan dengan konsep sejenis saat Grand Opening dari salah satu Brand di Indonesia dan hasilnya sebelum toko buka terdapat antrian yang luar biasa panjang dan tentunya berdampak pada penjualan yang berlipat.
3. Momen yang tepat
Terakhir yang menjadi dasar sebuah program akan menjadi sukses atau tidak adalah pemilihan momen yang tepat. Misalkan saat bulan puasa program belanja dua botol minya gratis setengah lusin indomie akan lebih mengena dibandingkan program belanja dua botol minyak gratis piring, karana pada saat bulan puasa pengeluaran rumah tangga tertinggi adalah di makanan, jadi pemberian gimmic makanan secara psikologis membuat konsumen merasa diringankan beban belanjanya.
Creative Sales
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment