Jul 27, 2013

3 Tips Bundling Taktik Untuk Meningkatkan Penjualan

Ada beberapa macam taktik promosi yang memiliki tujuan untuk menekan penjualan. Cara yang paling umum adalah dengan menyertakann diskon atau potongan harga. Namun bagaimana jika kita ingin memberikan potongan harga dengan cara yang lebih elegan plus bisa menambah value bagi brand tersebut? Kita bisa menggunakan strategi bundling!

Ini contohnya. Satu botol soft drink berukuran 1,5 liter seharga 12ribuan dan satu kaleng wafer seharga 20ribuan. Kedua produk ini bisa didapat keduanya sekaligus dengan paketan harga sejumlah 60ribuan, terdiri dari 2 botol soft drink dan 2 kaleng wafer. Konsumen tidak bisa membeli softdrinknya saja ataupun membeli wafernya saja untuk mendapatkan harga spesial itu.

Sama halnya dengan yang sering dilakukan oleh para brand-brand provider yang ada di Indonesia saat gadget atau smartphone terbaru masuk ke Indonesia. Pada peluncuran Galaxy S4 bulan lalu, misalnya. Galaxy S4 dengan harga normal sekitar 9 sampai 10 jutaan pada saat pertama kali launching, dibundling dengan paket provider plus paket internetnya menjadi seharga 8 jutaan. Inilah yang disebut bundling; menggabungkan dua brand berbeda (baik masih dala satu brand induk ataupun beda brand sama sekali) dan memberikan gabungan penawaran kepada konsumen yang tidak bisa mereka dapatkan dengan membeli salah satu produk saja yang dibundling.

Strategi bundling ini dilakukan sesuai dengan objektif yang dituju. Jika melihat pada kasus bahwa provider membundling dengan smartphone terbaru, mereka ini memanfaatkan momen untuk meningkatkan penjualan. Namun ada lagi taktik promosi dari bundling ini yang memiliki objektif untuk menghabiskan stok lama di gudang. Sebuah pemilik bisnis membundling produk baru dengan produk lama mereka dan memberikan paket harga yang sangat menggiurkan sehingga dia bisa menguras habis stok lama mereka dengan penjualan pada stok baru mereka.

“Saya jadi tertarik untuk menggunakan taktik promosi bundling ini. Bagaimana yaa caranya biar efektif?”. Kepikiran juga pertanyaan yang serupa? Simak ya!

1. Berikan value lebih untuk produk yang dibundling

Sebut saja usaha yang sedang kita garap adalah bisnis minimarket yang menjual berbagai macam produk dan kebutuhan masyarakat dari berbagai macam brand. Kita membuat program bundling untuk softdrink dan wafer. Pada contoh kasus ini, kedua produk tersebut masing-masing memberikan tambahan value terhadap pasangan bundlingnya.

Coca Cola sebagai top of mind brand untuk softdrink cola memberikan value lebih kepada Nissin Wafer sebagai produk pelengkap untuk cemal-cemil. Nissin Wafer sebagai kudapan umum yang dikonsumsi masyarakat pun memberikan value lebih kepada Coca-Cola sebagai teman menikmati momen-momen santai.

Program bundling ini pun bisa memberikan awareness tambahan kepada brand yang dibundling dari pasangan brand yang sudah memiliki awareness yang besar. iPhone5 dengan provider AXIS, misalnya. Serial iPhone, produk Apple yang selalu ditunggu-tunggu masyarakat pecinta gadget secara tidak langsung menambah awareness kepada AXIS sebagai provider yang membundling iPhone5 dann memberikan harga paket khusus kepada konsumen.

2. Brand atau produk pasangan yang dibundling sebagai “penarik” perhatian
Sekarang kita bahas dari segi keuntungan. Taktik promo bundling ini bisa digunakan untuk menghabiskan stok lama yang ada di gudang. Seperti yang saya bahas di awal artikel ini. Jangan sampai produk yang dibundling dan dibuatkan paket khusus itu terdiri dari beberapa produk dari brand-brand tertentu yang sebenarnya jika tidak dibundlingpun penjualan dari masing-masing produk tersebut sudah bagus.

Usahakan salah satu produk yang dibundling adalah dari brand yang penjualannya bagus. Hal ini berguna untuk “menarik” nilai atau daya beli konsumen terhadap produk pasangan yang dibundling yang kurang populer atau kurang diminati.

3. Berikan tawaran yang tidak bisa ditolak konsumen
Ada dua objektif yang bisa di-set pada taktik promo bundling ini; buy now atau buy more. Terlepas dari fokus terhadap salah satu objektif taktik promo tersebut, hal yang perlu kita perhatikan adalah pada segi penawaran yang diberikan kepada konsumen.

Buat penawaran yang tidak bisa ditolak oleh konsumen untuk tidak membeli pada saat itu juga atau tidak membeli lebih dari satu. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan harga yang menggiurkan dan jauh dari harga normal atau kombinasi produk yang dibundling saling berkolerasi dan melengkapi satu sama lain sehingga sulit bagi konsumen untuk membeli salah satunya saja.

6 comments:

Anonymous said...

Bundling mlulu tapi gak ngebahas cost ratio? Kok bisaaaaa? Iya dapet sales instant tapi cost bundling itu sendiri?
Fyi in consumer retail nilsen data last year potongan harga atau disc adalah promo yg paling di sukai alias no 1.....so mana yg lebih efektif?

Anonymous said...

Pastinya klo mau pake strategi ini harus pake juga strategi penawaran yg menggiurkan (program yang tidak bisa ditolak, tapi bukan ga bisa ditolak kali ya, tapi sulit :)

Shinta Margaret

Anonymous said...

Yes, like bundling.. So dapat mensubsidi silang antara kualitas rendah dan tinggi antara penjualan rendah dan tinggi antara Cost rendah dan tinggi sehingga dapat menghasilkan penjualan yg maksimal untuk barang yg Low penjualan.

Anonymous said...

With all the respect to admin geared up your knowledge broooooo.....I know you guys are great marketer...if u have experiences in fmcg or other business you will understand it

Anonymous said...

thanks infonya... bner2 good idea.

Anisashop said...

Kalo beli lurik+batik dapat harga HEMAT...itu sudah cukup mem-bundling belum om?