Sep 12, 2012

Kisah Sukses Penjualan dgn Lubang Odol "Lebih Besar"


Alkisah, Penjualan sebuah brand Odol pada tahun 80 an dulu sudah stagnan pada sebuah angka penjualan. Si Bos besar akhirnya punya ide untuk mencari seorang marketing manager yang mampun menjawab tantangannya yaitu meningkatkan penjualan brand odol tersbut (katakan saja 100 persen) dari penjualan sekarang.

Akhinrya dibuatlah sayembara dan lowongan kerja untuk mencari super manajer ini, berikut isi sayembaranya:

"Dicari seorang Marketing Manager yang bisa meningkatkan penjualan brand kami dengan gaji 1 juta dollar, Di salam surat lamaran tuliskan apa rencana Anda untuk mencapai target penjualan tersebu"

Tentu saja pada jaman itu gaji 1 juta dollar itu sangat luar biasa besarnya, sehingga ribuan atau puluhan ribu pelamar mengirimkan lamarannya. Hampir semua lamaran berisi kisah sukses di tempat kerja sebelumnya dan rencana-rencana besar untuk meningkatkan penjualan Brand Odol in. Sampailah pada sebuah lamaran yang membuat syok Bos dari brand tersebut karena di dalam lamarannya hanya tertulis 3 baris kata:

  1. Saya tidak mau digaji 1 juga dollar, bayar saya dengan persentase saham sesuai peningkatan penjualan kelak.
  2. Ide saya hanya akan saya jabarkan jika Anda meng Hire saya.
  3. Jika gagal, saya yang bayar 1 juta dollarnya.


WOW, hampir copot mungkin jantung di Bos membaca surat lamaran tersebut. Singkat kata akhirnya orang inilah (Rex, kita sebuat saja namanya, bukan nama sebenarnya tentu) yang dihire untuk menjadi marketing manager brand tersebut. Pikir Bos nya, "tidak ada salahnya kita coba, toh kalo gagal dia yang bayar kita."

Sih Rex kemudian masuk kantor (singkat kata), 2 minggu ga ngapa-ngapain kecuali ngobrol dengan banyak pengguna brand tersebut sampai pada akhirnya minggu ke 3 dia berkunjung ke pabrik, "Ok ini yang akan kita lakukan untuk meningkatkan penjualan brand kita, bukan 100 persen bahak mungkin 1000 persen" semua tentu dengan antusias menunggu ide dari si marketing direktur dan si marketing direktur berkata "idenya adalah BESARKAN LUBANG ODOLNYA", "udah itu ajah, semua kegiatan berjalan seperti biasa ajah".

Ternyata secara ajaib penjualan brand tersebut meningkat melewati target yang pernah ditetepkan oleh perusahaan hanya dengan "Membuat Besar Lubang Odol".

Nah cerita ini mungkin tidak persis sama dengan kenyataannya karena saya lupa detail teman saya bercerita beberapa waktu lalu namun true story sebuah brand odol di negeri sana. Bagaiamana sebuah keputusan "sederhana" punya implikasi besar terhadap penjualan perusahaan.

DI Metode Creative Sales yang Creasionbrand kembangkan, teknik ini bisa dipakai untuk Credo 2 (Buy Often, membuat konsumen membeli lebih sering) ataupun Credo 3 (Buy More, Membuat konsumen menggunakan lebih banyak) dimana pendekatan seperti ini sangat penting untuk bisa meningkatan penjualan perusahaan sekalipun secara ektrim tanpa menambah konsumen baru. Lubang odol yang lebih besar seperti sekarang ini membuat orang lebih banyak menggunakan odol tanpa disadarinya, bahkan iklannyapun odol digunakan full dari ujung sampai ke ujung lagi di sikat gigi.

Dalam Creative sales tools, lubang odol lebih besar ini bisa dikembangkan melalui product tatik dengan elemen design product. Ada 12 elemen lainnya yang bisa dikembangkan, namun tentu tidak semua harus kita gunakan tergantung bagaimana hasil observasi dan riset kita di pasar. Kembali ke manager tadi, beliau menghabiskan cukup banyak waktu mengamati prilaku penggunaan odol masyarakat sekitarnya, dan dari situ sang manager mendapatka insight bahwa orang cenderung menggunakan odol lebih sedikit karena lubangnya memang kecil dan tentu saja hal ini disadari atau tidak ternyata bukan karena ingin berhemat tapi productnya lah yang menciptakan prilaku demikian sehingga untuk merubah behaviour penggunannya productnyalah yang harus di "otak atik" bukan lainnya seperti iklan, harga dll.

Contoh lain, barusan saya beli kecap, betapa kagetnya saya ketika menungkan kecap banyak sekali kecap yang keluar dari botolnya, stelah diperhatikan ternya tutup kecapnya sekarang "BESAR' haha sialan, mau membuat saya "membeli" lebih sering ini namanya, biasa kita beli kecap tutupnya kita gunting bagian atas sehingga keluarnya bisa sedikit, eh sekarang tidap perlu digunting lubangnya udah segede "gabang" haha. (Btw emang gabang segede apa yah).

Apa pelajaran yang bisa kita ambil:

  1. Inovasi itu akan punya impact bila didasari pada kebutuhan "tampak" dan "tidak tampak" dari konsumen brand kita. Jangan membuat asumsi apalagi "menurut saya" dalam dunia pemasaran dan penjualan. Carilah dulu informasi dan data agar muncul insight dan "EUREKA" untuk brand kita bisa sukses.
  2. Berani beda itu baik walaupun tentu ada resiko. Marketing Manager itu mungkin saja tidak terpilih jika dia mengirimkan surat lamaran sama dengan yang lainnya, namun karena berani mengambil resiko dia mengirimkan lamaran yang "nyeleneh" yang akhirnya membuat dia diterima walaupun tentu kita juga harus muncul dengan ide yang briliant. 
Saya sering mengatakan dibanyak seminar khususnya bila lagi sharing dgn temen-temen mahasiswa, ketika melamar kerja mengapa selalu mengirimkan lamaran dengan Amplop Coklat? memang ada yang tulis harus pake amplo coklat? Jawabannya "karena biasanya begitu". Nah itulah yang membuat kita tidak punya nilai tambah karena kita mengikuti apa yang "biasa" dilakukan, coba dong kirim pake Amplo Warna Pink, di jamin dengan ribuan amplop di mejad HRD, amplop kamu akan outstanding. Ada resiko tentunya, tapi peluang untuk mendapat "attention" jauh lebih besar dari pada ribuan lainnya yang sama-sama amplop coklat.


Semoga bermanfaat.


sumber gambar: sumber gambar: war44.com

No comments: