May 6, 2013

Ceker Setan, 5 Buying Factors


Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar Ceker Setan? Mungkin buat orang Bandung mendengar Ceker Setan sudah indentik dengan (Ceker Ayam yang Pedas Luar biasa) namun buat orang di luar bandung? Apa pulak ini haha, semacam jurik yang tertangkap gitu haha.

Yah beberapa waktu ke belakang saya sering melihat timeline @Kuliner_Bandung  yang cukup gencar mempromosikan @CekerSetan lengkap dengan (Strong Visual) tumpukan ceker dengan bumbu pedas yang sangat menggoda mata ato mungkin punya adminnya yah haha, melihat intensitas promosinya, kalo bayar tentu ga murah haha.

Dan akhirnya, ga kuat iman dah, PESAN. Ga tanggung-tanggung ada 3 orang kantor yang ikut mememsan Ceker Setan pada hari yang sama (ternyata Ceker sangat digemari). Nah Anda tentu penasaran bagaimana rasanya khan? ini khan blog marketing jadi tentu saya ga akan bahas soal rasalah (makin penasaran?), ok sedikit bocoran ajah rasanay Puedasss Nikmat (di makan pake nasi putih pasti nagih deh) belom lagi harganya yang ga normal, cuma 10 ribu untuk 8 buah kurang lebih kaki ayam.

Ok Balik lagi, kenapa akhirnya jadi pesan? padahal komunikasinya cuma lewat twitter (sejauh yang saya tahu). nah coba yuk kita diskusikan satu per satu alasan akhirnya mem "BELI" Ceker Setan.

1. Powerfull Brand Name

Ceker Setan, siap ga penasaran dengan nama Brand seperti ini, setidaknya muncul pasti pertanyaan di dalam hati, "buset makanan apa ini?" Ini juga yang membuat saya begitu melihat timeline Kuliner_Bandung langsung "ngecek" akun @cekersetan ini, yah that simple namanya Aneh dan sangat unique.

Dimasa over communication seperti sekarang ini, sebuah brand butuh untuk bisa outstanding agar mendapat attention dan nyangkut di benak target marketnya dan Brand Name adalah salah satu produk tactic yang sangat penting untuk menjadi pertimbangan ketika membangun sebuah bisnis. Hayo saya tanya? Kalo mau makan ceker ingetnya apa? ----> Ceker Setan khan pasti, emang ada brand Ceker lain yang Anda ingat? Padahal segitu banyak yang jualan ceker ayam.

2. Beberapa Channel
Walaupun komunikasi melalui social media efektif menjangkau target market, pemilik brand tetap harus menyediakan channel alternatif agar konsumen mudah menjangkau produk yang ditawarkan. Mengapa? Inilah wajah netizen kita, online sih boleh heavy user, tapi soal order dan bayar bahkan lebih sering pake cara lama haha misalnya via telepon, sms, bb atau bahkan bayar di tempat setelah barang di antar.

Pemesanan yang dilakukan hanyak 1 channerl misal hanya bisa lewat mention atau DM twitter malah akan menjadi "weak" point bagi brand tersebut karena malah dianggap mempersulit konsumen, aneh memang tapi begitulah yang terjadi. Hanya gara-gara mencantumkan BB, iseng nge BB akhirnya pesen deh, seminggu ajah udah 2 kali pesan haha.

3. Impulse Buying
Nah ini salah satu reason "membeli", melalui apa impulsenya? VISUAL. karena itu ketika Anda memiliki bisnis makan dan melakukan komunikasi pastikan secara Visual harus Strong dan mendorong / menggugah/ menggoda target market untuk melakukan pemesanan sehingga jangan sungkan dan pelit untuk membayar photo grafer professional yang memiliki kualitas photo yang bagus karena Visual itu bukan Cost namun Investasi bagi brand dan bisnis Anda.

4. Komunikasi konsisten
Komunikasi yang konsisten sangat penting untuk sebuah Brand, mengapa? Karena repeat customerlah yang membuat roda bisnis kita terus berjalan dengan kontinue. Tidak mungkin setiap saat kita harus mendatangkan konsumen baru untuk membuat bisnis terus berjalan, jika demikian cost yang kita keluarkan akan sangat besar tentunya di bandingkan dengan repeat customer.

Jadi, Brand harus selalu melakukan komunikasi secara konsisten untuk kembali "mengingatkan" konsumennya untuk "membeli lagi" (Buy Often) sesering mungkin tentunya melalui berbagai media yang sudah dikembangkan sedari awal? Maksudnya? Kalo Anda sudah mendapatkan konsumen baru, mbok yah di minta Pin BB nya, alamat email sehingga ke depannya bisa berkomunikasi melalui berbagai media tersebut tentunya, 3 media khan jauh lebih baik daripada 1 media.

5. Referral is a must
Nah balik kecerita saya di atas, akhirnya ada 3 orang di kantor yang pesan pada saat bersamaan, kok bisa? Yah karena saya keliling memperlihatkan gambar Ceker Setan di twitter dan bertanya "gua mau pesan nih, lo mau sekalian ga? Murah cuma 10 ribu, kalo pesen 3 gratis ongkir soanya" Nah jadilah pada pesen.

Dalam konteks ini brand harus menyiapak tools agar terjadi referral baik yang direncakan atau tidak tentunya, apa saja toolsnya? yah bisa dengan Strong Visual, bisa dengan promos terbatas bisa juga dengan penawaran seperti beli 3 gratis ongkir sehingga konsumen dengan sukarela mengajak konsumen lain untuk membeli. Tools untuk terjadi referral ini banyak sekali, tinggal kreativitas dan jenis bisnis apa yang Anda geluti tentnya.

So, Ada yg sudah mencoba Ceker Setan? Delivery Pin: 2337CBF5 / Line: cekersetan / SMS: 089689250971. ---- (Sumpah bukan produk/ bisnisnya penulis loh)

wkwk, harusnya ceker setan ngirimin free produk. yah selamat menikmati.

Creasionbrand I Creative Sales & Brand Consultant

8 comments:

Anonymous said...

Hahahahaaaa.... ceker setan, stopping power nya gede banget pas baca nama ini.
Gila juga yang ngasih nama, jagoan deh! *jempol
Setuju sama nama yang unik, tapi nama yang unik memang jadi "pintu" awal orang mau stop dan ngomongin brand name, tapi yang penting adalah poin 4 dan 5 konsisten dan referal.

ranirano said...

pertama denger namanya aja langsung terlintas di pikiran kalau bumbunya pasti pedes banget, dan emang bener. salah satu faktor yang bikin push to action adalah namanya karena bikin orang penasaran dan pengen nyobain segila apa sih nama dengan rasanya

Pujiananurul said...

Rasa penasaran emang bisa diduitin ya kalo udah masuk ke bisnis kayak gini. Yang bikin si Ceker Setan ini punya nilai lebih tuh bukan cuma bikin penasaran aja. Tetapi pada saat konsumen sudah terpenuhi rasa penasarannya, produknya si Ceker Setan ini emang bikin nagih sehingga orang mau beli dan beli lagi. Good point, nih. Jangan cuma bagusin packaging dan konteks produknya ya. Tetapi juga harus meningkatkan kualitas produk tersebut.

Anonymous said...

search digoogle ternyata nama produk dah lama di malang jatim

Tri Asih Puspitaningtyas said...

nama makanan sekarang serem-serem ya..ceker setan..hiiii denger namanya aja udah serem..yg kebayang pasti pedes tuh kayak kripik setan,liat wujudnya ternyata serem juga (emang dasarnya ga suka ceker)setumpukan ceker pake bumbu yg cium baunya aja udah kerasa pedes,tapi kreatif banget deh yg kasih nama, sekali denger pasti inget apalagi buat penggemar ceker pasti ga tahan buat nyoba.

Unknown said...

meurut saya disini, kekuatan nama dari brand ceker setan sangat berpengaruh pada psikologi konsumen yng akhirnya ingin membeli.

nggak heran kalo ceker setan bisa jadi pilihan utama konsumen, lawong ceker2 yang lain belum ada merknya kok. ini dia!! the power of brand name

ghanighano said...

Iya bener, pada mulanya Ceker setan itu berasal dari malang jawa timur, pemiliknya seorang ibu-ibu, dia jualannya dipinggir jalan dan hanya menggunakan gerobak sederhana, usaha kulinernya melejit ketika dia menamai usaha kulinernya "Ceker Setan".

oiya utk memasarkan produknya, dia tuh gak pake bantuan sosial media lho.. Kenapa? ya mungkin karena dia gak mengenal dunia internet/online marketing.. Tanpa bantuan media sosial-pun usaha kulinernya banyak dikenal orang2 lho, sampe2 orang2 yg sudah mencicipi makanan tsb memposting ceker setan itu di internet, sama halnya seperti postingan artikel yg di tulis oleh tante pujiiiii ini.. Eehh salah, bukan tante, mbak pujiana nurul maksudnya..

Nah menurut saya tanpa bantuan sosial media-pun, usaha kuliner atau apapun usaha itu bisa dikenal banyak org, asalkan usaha kuliner tsb mempunyai ciri khas, rasa yg enaaak dan nama brand yg "nyeleneh", namun untuk mengenalkan brand tsb kepasaran, sepertinya bakalan lamban dan harus extra sabar, soalnya gak seperti brand yg dipasarkan di sosial media, dalam hitungan menit brand tsb bisa langsung dikenal banyak org.

Dan Nama Ceker Setan ini bukan hanya ada di malang saja, di kawasan Jatim, Jateng juga ada lho..

Kalo dilihat dari artikel diatas, semua poin yg ditulis memang penting banget dalam memasarkan produk melalui sosial media. Contohnya seperti "Powerfull Brand Name", dari nama brand yg aneh/unik pasti bikin2 org penasaran.

Artikelnya alus pisan euy.. Hehe
Oiya Mbak Pujiiii!!! Terima kasih ya sudah memposting dan mempromosikan usaha kuliner saya ini :))

Oiya jangan lupa follow @cekersetan dan @kuliner_bandung ya :p

Indra said...

Wah emang enak @CekerSetan nya... saya suka seblak cekernya.

Eh tapi di Bandung ada lagi lho ceker yg lain... @CekeranMidun dan @CekerIblis . Udah pada nyoba belom? kayanya makin hari makin banyak peminatnya...