Rumah Sakit merupakan satu kategori bisnis yang unik. Selain daripada tujuannya yang semi komersial, atau berkaitan dengan unsur pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdian masyarakat; dewasa ini rumah sakit memiliki prospek bisnis yang kian menjulang. Beberapa bulan belakangan ini saya pun mencoba untuk mempelajari sedikit banyak karketer bisnis Rumah Sakit itu sendiri. Dan melalui proses tersebut saya menemukan bahwa bisnis Rumah Sakit merupakan suatu bisnis yang unik, yang tidak memiliki kesamaan karakteristik dengan kategori industri lain. Hal ini dikarenakan beberapa elemen terkait di bawah ini :
a. It’s not just about profit.
Sempat saya sebutkan di awal, bahwa tujuan bisnis rumah sakit berdiri tentu saja bukan perihal profit semata, melainkan pengabdian kepada masyarakat. Mendirikan RS jauh lebih sulit dibandingkan bisnis lainnya, dikarenakan adanya tujuan pengabdian masyarakat. Sehingga melalui rencana bisnis yang dibuat dan berbagai program aktivitas dilakukan dengan tujuan pelayanan kesehatan yang lebih baik dari waktu ke waktu kepada masyarakat.
b. Aturan main yang ketat
Berbeda dengan bisnis lain, bisnis RS memiliki aturan yang sangat ketat, baik berkaitan dengan perijinan hingga konsep pemasaran. Serupa dengan bisnis obat-obatan atau jasa kesehatan lainnya, terdapat beberapa aturan main yang ditetapkan pemerintah yang bertujuan untuk melindungi pasien/konsumen. Hal ini di sisi lain menuntut RS memiliki strategi unik dalam melakukan pendekatan tersendiri kepada masyarakat.
c. Technology is important
Apa yang membedakan RS kelas teri dan kelas kakap? Tentu saja.. teknologi! Jika anda sering mendengar di pinggiran kota, seringkali ada pasien yang terlambat di selamatkan karena tidak sempat di bawa ke RS di kota; hal ini dikarenakan tekonologi yang sangat terbatas di RS di pinggiran kota. Begitu juga dengan persaingan RS global, bahwa teknologi adalah produk potensial yang memiliki target market di seluruh dunia. Dan hal ini menjadi bidang keunggulan yang harus dipenuhi sebagai sebuah RS berskala global.
d. Service Advance
Selain teknologi, servis telah melekat dalam perkembangan RS berskala global. Hal yang dibutuhkan oleh orang sakit tentu saja lingkungan yang nyaman, di mana lingkungan terbentuk tidak hanya dari desain interior atau perabot, tetapi juga dari pelayanan yang diberikan. Sekarang ini servis tidak lagi dapat dikesampingkan, hal ini dikarenakan karakteristik pertumbuhan konsumen yang kritis dan siap pindah ke kompetitor pada saat dikecewakan. Jadi jangan heran, kalau pada saat Anda masuk RS seperti masuk ke sebuah hotel berbintang.
RS Mewah dan Wisata Medis
Bisnis RS di Indonesia pada tahun-tahun belakangan ini tumbuh dengan pesat. Tidak hanya di kota utama Indonesia, Jakarta, tetapi juga di kota-kota besar lainnya. Sebut saja Santosa Bandung International Hospital di kota Bandung dan Eka Hospital di Pekanbaru, Riau (yang sebelumnya telah hadir pula di BSD, Tangerang). Kedua rumah sakit tersebut adalah fakta yang dapat kita lihat sebagai tanda perkembangan bisnis RS kian potensial. Dikarenakan ke-2 RS tersebut tidak masuk ke pasar menengah atau bawah, tetapi pasar RS Mewah.
Tentu saja dibalik keberadaan RS tersebut, terdapat sejumlah investasi yang tidak kecil, dan peluang ini dimanfaatkan oleh para pemain bisnis besar yang telah lebih dulu memiliki berbagai bisnis di Indonesia; seperti Eka Hospital yang merupakan kepemilikan dari Sinarmas Group. Hal ini tentu saja dikarenakan para pemain bisnis kawakan ini melihat adanya peluang pasar yang sangat besar dalam kategori RS Mewah yang bermain di pasar global. Target market yang dibidik tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri, di mana dalam pasar dunia dikenal dengan nama Wisata Medis.
Lokasi Wisata Medis ini terlebih dahulu dikuasai oleh berbagai RS di Singapura, mungkin yang sering anda dengar adalah Mt. Elizabeth Hospital. Tetapi selain dari RS tersebut, begitu banyak RS berskala global lainnya yang hadir di Singapura, seperti East Shore Hospital dan Gleneagles Hospital, yang kebetulan ke-3 nya tergabung di bawah naungan Parkway Health dan telah mendapatkan akreditasi dari Joint Commission International (standar yang dimonitor secara internasional, terkait dengan kualitas perawatan pasien). Belum lagi yang memiliki spesialisasi tersendiri seperti Singapore National Eye Center yang menjadikan Singapura semakin unggul serta menarik begitu banyak para wisatawan medis dari seluruh dunia.
Perkembangan konsep Wisata Medis ini dilakukan oleh sangat baik oleh Paragon Medical yang berlokasi di Orchard Road. Bagaimana tidak? Selain dari fasilitas pelayanan kesehatannya yang lengkap dan tenaga medis yang handal, Paragon menyajikan hal yang unik dengan menggabungkan perawatan medis dengan pengalaman belanja di Orchard Road. Pada saat tidak berobat, pasien dan keluarganya dapat melakukan terapi belanja di pusat perbelanjaan Asia yang menghadirkan merk-merk kelas dunia seperti Gucci, Bottega Venetta dan Ermenegildo Zetta. Selain itu memiliki akses yang mudah ke berbagai hotel berbintang seperti Marriott, Grand Hyatt dan Meritus Mandarin.
Begitu wahh nya perkembangan konsep ini tidak dilakukan begitu saja, tetapi dengan melihat peluang pasar dunia terhadap kebutuhan medis. Konsep RS Mewah dengan tekonologi dan tim medis yang memadai tentu sudah lama hadir di negara-negara berkembang di benua Eropa dan Amerika. Pengobatan di RS-RS tersebut tentu tidaklah murah, hal inilah yang dimanfaatkan oleh negara-negara Asia untuk menciptakan konsep RS Mewah dengan standar internasional yang dapat dikunjungi oleh masyarakat dari belahan penjuru dunia dengan biaya perawatan yang lebih ekonomis. Selain memiliki peluang dari segi pembiayaan, poin keunggulan “sekaligus jalan-jalan” menjadi nilai tambah.
Bisnis RS Dalam Negeri dan Luar Negeri
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di Asia, mulai mengikuti jejak Singapura untuk mengembangkan RS Mewah bagi para masyarakat mancanegara. Hal ini menjadi bisnis potensial yang dapat menguntungkan pula bagi peningkatan devisa negara. Tetapi rasanya masih banyak PR yang harus dilakukan para pemain bisnis RS Mewah dalam negeri, tidak hanya dari sisi pelayanan tetapi juga aktivitas komunikasi yang dibangun. Kebetulan saya belum mendapatkan secara rinci larangan-larangan yang diberlakukan terhadap aktivitas pemasaran jasa kesehatan, tetapi patut saya pertanyakan kembali, mengapa lebih banyak dan lebih mudah didapatkan informasi yang berkaitan dengan RS di Singapura dibandingkan di Indonesia? Dan pertanyaan paling menggigitnya adalah, jika di Indonesia sudah tersebar banyak RS Mewah dengan tekonologi dan tim medis yang memadai, para dokter lokal masih saja mereferensikan RS di Singapura sebagai langkah lanjut pengobatan pasien dalam negeri. Hal ini tentu menjadi wacana umum kita, karena kita sering sekali mendengar para public figure atau saudara kita melakukan pengobatan di luar negeri.
Permasalahannya bisa saja pada aktivitas pemasaran atau penyampaian informasi yang masih kurang, sehingga masyarakat Indonesia sekalipun tidak mengetahui sejauh mana perkembangan industri medis di negara kita; atau kepercayaan yang masih rendah terhadap pelayanan medis RS di Indonesia. Jika hal yang terakhir yang terjadi, maka diperlukan aktivitas-aktivitas yang lebih edukatif, dan kerja sama yang solid dari seluruh pelaku industri kesehatan di negeri ini, tentu saja andil pemerintah dibutuhkan di sini. Mari kita lihat saja perkembangan bisnis RS yang menarik ini di 5 tahun ke depan. Jadi.. apakah anda tetap ingin berbelanja sambil check up ke Singapura? Siapa yang menolak!
2 comments:
Pelayanan Prima telah menjadi keniscayaan dalam setiap aktifitas pelayanan. Untuk itu dibutuhkan peningkatan keahlian dan perubahan pola pelayanan agar mampu mewujudkan sebuah aktifitas komunikasi pelayanan yang cermat, memuaskan dan menguntungkan.
Info Pelatihan Pelayanan Prima
Solo Inn Hotel Surakarta
Kamis, 7 Mei 2009
Pukul 09.00-15.00 wib
Info Lengkap silahkan kunjungi :
www.forumkuliah.wordpress.com
atau telp ke 081548341129 (eko)
bagus ini buat pengantar skripsi ane gan, makasih tulisannya
Post a Comment