Mar 30, 2009

Jangan asal suka bisnis!


Mengambil bagian peran di sebuah perusahaan Business Consultant memang selalu menarik. Selain keseharian kami dalam menyusun dan membantu partner-partner bisnis kami mengembangkan brand dan bisnis mereka, kami juga membantu para bisnis yang baru mau membuka usaha.

Edukasi yang kami jalankan sekarang ini mengarahkan para pebisnis untuk lebih spekulatif dalam menginvestasikan bisnis mereka. Dewasa ini pilihan investasi begitu banyaknya, dari yang paling mudah hingga yang cukup kompleks, seperti halnya mendirikan sebuah bisnis. Jadi jangan sampai kesulitan dan besar investasi yang Anda tanamkan tidak memiliki perhitungan yang matang, bisa-bisa Anda malah rugi!

Salah satu aktivitas yang kami lakukan dalam membantu para pebisnis dalam merencanakan bisnis baru mereka biasa disebut dengan Feasibility Study. Salah satu produk kami tersebut, secara langsung memberi gambaran mengenai potensi bisnis yang akan dikembangkan, baik dari segi analisa marketing maupun perhitungan finansial.

Sekarang ini memang sudah tidak jamannya lagi seorang pebisnis mengandalkan insting, tentapi dari berbagai ilmu yang sudah dikembangkan ada baiknya kita turut memanfaatkan hasil penelitian dan kajian mereka, sehingga bisa membantu kita untuk membuat keputusan lebih tepat, dalam hal ini adalah bisnis. Secara garis besar berikut antara lain hal-hal yang dapat dihindari jika Anda telah melakukan Feasibility Study terlebih dahulu sebelum memutuskan pembukaan bisnis baru :

1. Mengetahui apakah produk/jasa masih banyak peminatnya
Salah satu poin utama pada saat akan mendirikan sebuah bisnis adalah memastikan bahwa konsumennya ada! Entah itu ada di masa kini atau di masa yang akan datang (perlu ada aktivitas edukasi). Seringkali pebisnis menggunakan “insting” mereka untuk menentukan apakah produk mereka akan laku atau tidak, dengan kalimat-kalimat seperti ini : “Wah… pasti laku ini! Saya udah Tanya ke sodara-sodara dan tetangga-tetangga saya, kalo ada yang jual produk ini pasti luakuuu!!”

Pertanyaannya adalah seberapa banyak orang yang mau membeli produk, membutuhkannya atau bahkan memintanya? Dan tentu saja apakah saudara dan tetangganya adalah para target market yang tepat?

2. Mengetahui apakah bisnis dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup panjang, atau berapa lama bisnis dapat bertahan?
Kategori periode bisnis memang beragam. Ada yang memiliki life cycle pendek, seperti dalam hitungan bulan, ada juga yang menengah seperti bertahun-tahun, tapi ada juga yang sangat panjang seperti puluhan tahun. Hal ini perlu dikaji terlebih dahulu untuk menentukan perbandingan investasi yang akan dikeluarkan dengan periode life cycle bisnis. Jangan sampai Anda memiliki harapan produk Anda bisa tetap laku di pasaran selama 5 tahun, tapi setelah 6 bulan tidak ada lagi permintaan dari market.

3. Kapankah investasi anda akan BEP?
Seringkali para pebisnis tidak mengetahui kapan mereka akan BEP. Melalui penyusunan perkiraan income dan expanses, dapat dihitung berapa lama Anda akan balik modal, dan berapa lama Anda mencapai keuntungan yang diinginkan serta skala Return On Investment (ROI) dari bisnis ini.

4. Apakah biaya marketing yang Anda keluarkan terlalu banyak? Atau justru kurang?
Melalui studi ini pula, dengan jumlah income yang Anda inginkan dapat ditetapkan skala Marketing Expenses yang seimbang.

Perusahaan-perusahaan besar, berskala global dan internasional menjadikan studi kelayakan bisnis ini sebagai standard dalam pengambilan keputusan investasi. Perhitungan ini tidak hanya dilakukan untuk bisnis baru, tetapi juga untuk produk/varian/lini baru. Aktivitas ini merupakan kombinasi dari proses market research dan marketing and financial analysis. Di mana, ke-2 kutub tersebut (marketing dan financial) merupakan 2 hal penting dalam kesuksesan bisnis. Jika salah satu di antaranya tidak dianalisa dengan tepat, maka optimalisasi perkembangan bisnis akan berkurang.

Apa saja yang dapat diketahui dari Feasiblity Study? Berikut antara lain yang dapat ditemukan dalam hasil studi kelayakan bisnis :

Market Size
Akan diketahui berapa besar jumlah pasar yang diperebutkan oleh para pemain yang sama; dalam hal ini bersama dengan competitor, jika Anda adalah bukan pemain pertama.

Market share
Akan diketahui berapa besar jumlah market share yang bisa diambil; dalam hal ini melihat karakteristik kelompok yang masih labil dan kecenderungan habit mereka dalam mengkonsumsi produk.

Besar investasi
Melalui studi ini dapat diketahui berapa besar investasi yang dibutuhkan, sehingga Anda dapat memperkirakan sumber dana dan alokasi penggunaan dan pengembalian dana dengan lebih terencana.

Periode BEP
Dapat diketahui periode kembalinya modal melalui perhitungan asumsi income dan expanses per periode (tahun/bulan)

ROI
Selain untuk diri sendiri, terkadang bisnis seringkali kita “jajakan” kepada para investor lain. Untuk mendapatkan hati para investor, tentu saja kita harus dapat memberikan gambaran kepada mereka seberapa menggiurkannya potensi bisnis tersebut. Potensi bisnis dapat dilihat dari skala ROI yang digambarkan. ROI yang adalah singkatan dari Return On Investment menggambarkan berapa besar keuntungan yang akan diperoleh dalam periode tertentu, dibandingkan dengan investasi yang dikeluarkan. Skala ROI bisnis yang layak diperhitungkan adalah angka ROI yang lebih besar dari suku bunga deposito. Hal ini menunjukkan bahwa dengan investasi di bisnis ini, keuntungan yang didapatkan bisa lebih besar dibandingkan dengan hanya menaruh uang di deposito.

Dunia bisnis yang sudah semakin kompleks, mengharuskan kita untuk lebih spekulatif dalam mengambil keputusan, di mana berbagai pertimbangan dan studi layak dilakukan sebagai salah satu jaminan dalam menginvestasikan sejumlah uang tertentu.

No comments: