MARIO TEGUH
SUPER SEKALI…..!!!
SUPER SEKALI…..!!!
Ehem ini adalah salah satu acara favourite saya… Apakah Anda juga tahu jika mendengar kata The Golden Ways, atau Mario Teguh, pasti Anda akan langsung menjawab secara refleks Super Sekali… (Anda harus menyebutkan kata Super Sekali dengan gaya bicara Mario Teguh ya, hehehe…). Jika kita mendengar namanya, jelas akan terlintas bahwa beliau adalah sang motivator yang saat ini sedang naik daun. Setiap kalimat yang beliau lontarkan akan menjadi suatu inspirasi bagi kita, lebih dari itu beliau bagai artis yang sedang membuming di bumi ini, dan begitu banyak pengikutnya, bahkan hebatnya banyak pengikutnya ini adalah para eksekutif muda dan tua, dan para pemimpin di kalangannya. Lantas, apa yang sesungguhnya beliau lakukan ? Hanya berbicara dan bisa sehebat itu ? Atau hanya mengucapkan Super Sekali ? Atau karena kharismanya ? wugh, sepertinya kita harus menelaah lebih jauh lagi.
Sebenarnya jika kita teropong lebih jauh lagi, sesungguhnya di sini ada pola-pola pemasaran yang bergerak. Jika kita ibaratkan sebagai suatu produk, menurut saya Metro TV adalah nama perusahaannya dan Bapak Mario Teguh adalah produknya. Trus bagaimana strategi pemasaran yang di gunakan hingga begitu banyak konsumen yang terpikat oleh nya…?? Personal Selling.
Lantas yang menjadi pertanyaan adalah apa personal selling itu ? kenapa harus memilih personal selling ? bagaiman step dari personal sellingnya ? trus bagaimana menjadikan personal selling tersebut jadi efektif hingga seorang Mario Teguh mampu meluluhkan semua kalangan ?
Pertama, apa itu personall selling??? Menurut William G. Nickels personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu, muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai dan mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Jadi jelas bukan, ini adalah hal di lakukan oleh Mario Teguh, yakni berkomunikasi secara langsung oleh konsumennya.
Kedua, Mengapa kita harus memilih personal selling di banding media yang lain ?? Menurut Pranasakti, Ipan, personal selling memiliki kelebihan lain berupa:
- Personal selling memacu perusahaan untuk lebih mengenal pelanggan secara langsung, sehingga berdampak pada terkumpulnya informasi motif pembelian, keinginan-keinginan lain. Personal selling dapat lebih efektif karena unsur-unsur pemasar sekaligus perusahaan menjadi sangat tahu akan reaksi pelanggan dengan begitu cepat karena unsur-unsur pemasar dapat melakukan interaksi langsung.
- Personal selling dapat memacu unsur-unsur pemasar memgatahui pola dan proses pembelian yang sedang bergejolak dan trend, misal banyaknya pelanggan yang menginginkan pembelian dengan kredit, keinginan pelanggan membeli dengan proses sample dahulu, keinginan pelanggan atau calon pelanggan yang suka dengan diskon atau bonus lainnya
- Prospecting. Pada tahap ini kita menentukan terlebih dahulu target market kita. Pada saat kita ingin menjadi peserta seminar Mario Teguh, maka kita harus mengirimkan email terlebih dahulu, kemudian oleh pihak Metro (dalam hal sebagai perusahaan) di selekasi).
- Pre-approaching. Mario Teguh sebagai sales profesionalnya, akan melihat data base orang-orang yang sudah di tentukan sebagai target market, kemudian membaca mengenai profil respondennya, oleh karena itu akan di sesuaikan segala hal nya dengan target market tersebut.
- Approach. Setelah terseleksi siapa saja target marketnya. Maka orang-orang tersebut akan di hubungi oleh pihak Mario Teguh untuk mengikuti seminar.
- Making the presentation.
- Overcoming objective
- Closing the sale. Pada saat anggota seminar bertanya dan saat di jawab oleh Mario Teguh kemudian satisfaction, di sinilah terjadi closing the sale (dalam hal ini loh…). Kalo untuk produk, ya jelas setelah presentation bisa meng-goal kan product tersebut.
- Follow Up. Setelah selesai di jawab pertanyaan dari Mario Teguh. Maka beliau akan melakukan follow up dengan cara menanyakan kembali bahwa “sudah puas??”
- PD mengenai product knowledge yang akan di bawakan. Seorang Mario Teguh jelas mempunyai pengetahuan yang lebih mengenai tema yang akan di bawakan pada saat akan melakukan presentase. Lebih dari itu, beliau memang mengetahui banyak hal.
- Jelas tujuannya. Saat akan melakukan presentase di depan khalayaknya, tentu Mario Teguh telah mempunyai tujuan. Misalnya Mario Teguh ingin bahwa orang yang mendengarkan pidatonya akan merasa terbantu dengan apa yang dia bawakan. Karena jika tidak, mana mungkin hingga saat ini begitu banyak “pengikutnya”.
- Simpatik terhadap customer. Saat menjelaskan kepada anggota seminar, Mario Teguh tidak menggunakan bahasa ilmiah yang bisa menunjukkan kepintarannya, tapi justru menggunakan bahasa sehari-hari yang semua orang bisa mengerti. Hal ini jelas penting karena jika kita sebagai pendengar tidak mengerti apa yang di katakannya, maka akan malas untuk kita mendengarkannya. Betul tidak ??
- Mempunyai daya kreativitas untuk menguasai panggung. Mario Teguh selalu dapat membuat suasana menjadi nyaman dan tidak basi, sehingga pendengar tidak jenuh.
- Jangan pernah berpikir agar audience mengikuti jalan pikiran Anda dan memaksa mereka untuk mengikuti Anda dengan gaya bahasa Anda, tapi biarkanlah kegiatan seminar tersebut mengalir seperti air mengikuti gaya bahasa Anda yang di anggap “menyenangkan” oleh customer Anda.
- Bahasa tubuh. Mario Teguh selalu bersikap ekspresif dengan mengatakan “Super Sekali”, beliau juga selalu berjalan saat menerangkan untuk membuat orang tertarik terhadap apa yang di bawakan olehnya. Raut wajahnya yang selalu senyum menandakan bahwa Mario Teguh mampu mengatasi segala masalah, sehingga membuat orang lebih yakin dengan apa yang di katakannya.
- Time is Money. Apakah Anda suka mengamati Mario Teguh ??. Setiap penampilannya beliau tidak pernah mengbuang-buang waktu, beliau selalu singkat, padat, dan terpercaya (wah kaya Liputan 6 SCTV dong, hehe). Dengan waktu yang hanya 1 jam kita dapat memperoleh banyak informasi.
2 comments:
Lebih mirip kekagumanan groopies Mario Teguh nih! HUeheheheeeeee
ternyata, personal selling hampir mirip denagn product selling yah..
thx for the info.
Post a Comment