Jul 31, 2013

Free Trial, Cicip Dulu yg Penting

Beberapa minggu ini saya sedang senang-senang nya ngulik hal-hal yang berkaitan dengan kuliner, sebagai salah satu kontributor tetap www.ceritaperut.com otomatis saya dan teman-teman kontributor memang jadinya sering explore hal-hal yang berkaitan dengan kuliner, walaupun sebenarnya ketertarikan utama memang karena awal nya kita sangat mencintai makanan dan minuman, heheheh... iya juga lah siapa juga yang ga seneng makan heheheh...

Dari hasil explore explore itu pada akhirnya kita merasa kalo ternyata ngomongin soal makanan dan minuman, sekedar kripik, cemilan, sampe dengan kue dan cafe resto, kunci utama untuk disukai sama banyak orang benar-bener terletak di urusan cicip mencicip, itu dia sebabnya pada akhirnya saya seringkali mendengar istilah: “yang penting orang jilat dulu deh, urusan abis itu dibuang atau diabisin jadi urusan kedua”

Saya jadi teringat percakapan dengan Owner Mom Milk beberapa waktu lalu di Solo, di mana saat itu ketika pertama kali membuka cafenya yang cukup besar beliau memberikan FREE “Nyusu” selama 1 minggu penuh untuk segenap warga Solo yang menjadi target marketnya, dan impactnya dari cerita beliau dan kalo melihat ekspansi bisnisnya sepertinya taktik tersebut cukup berhasil, yah tentu kembali lagi memang didukung oleh produk yang memang kuat juga (rekomendasi deh kalo ke Solo harus ke Mom Milk).

Sebenarnya hal ini (Free Trial) bisa diterapkan juga bukan hanya di industri kuliner, tapi juga di berbagai produk, apalagi service, sering kan dapet voucher gratisan spa atau voucher makan di cafe atau resto? Nah, dalam Metode Creative Sales, yang seperti ini kami sebut dengan Promotion Tactic –  Free Trial.

Seberapa penting Free Trial ini? Coba yuk kita bahas beberapa poin yang bisa mendukung agar Tactic Free Trial ini bisa membuah kan hasil

1. Target Market yang tepat

Nah, sebelom ngobrol lebih jauh, ini hal yang terpenting kita petakan, cari dulu target market kita siapa, rumuskan dan definisikan dulu, baru kemudian kita cari mereka bisa dijangkau melalui apa. Kalau produk kita premium, wajib untuk memilih target market premium juga, jangan sampai produk premium kita di Free Trial oleh market yang bukan premium, misal, produk kita adalah spa dengan range harga dari 300ribu – 1juta, so market yang kita sasar sebaiknya diarahkkan pada market yang bersedia dan mampu untuk membayar harga itu untuk sebuah service spa. Jangan sampai ternyata Free Trial kita digunakan oleh market yang hanya mampu dan bersedia untuk mengeluarkan harga dibawah 300ribu untuk perawatan spa

2. Channel Distribusi yg tepat
Target market udah dirumuskan, next question nya: kemana saya harus bagi2? Nah, ini ga kalah penting untuk dirumuskan, jangan sampai setelah aktifitas opening dan bagi2 Free Trial selesai, selesai juga orang yang datang untuk mencoba produk kita, BAHAYA judulnya. Walaupun memang ini itung2annya rugi HPP (Harga Pokok Penjualan), itung2 biaya promosi, harus kita petakan juga, artinya jangan sekedar bagi-bagi aja, tapi pilihlah partner ataupun tempat yang memiliki target market yang mirip dengan kita.

Misalnya: saya pernah mendapatkan voucher free Free Trial untuk sebuah spa dari sebuah event yang mayoritas peserta nya wanita karir, atau pernah juga teman saya mendapatkan voucher Free Trial produk susu protein yang dibagikan di gym. Pastikan customer yang kita target yang mencoba produk kita.

3. Siap kan menu andalan
Icip-icip pertama biasanya adalah kunci utama pada saat memberikan fisrt experience, so amat sangat penting untuk mengedepankan produk ataupun service andalan kita. Pilihlah menu yang paling utama dan paling kita kuasai untuk diberikan kepada calon konsumen. Pastikan experience Free Trial produk yang kita berikan kepada prospek konsumen kita minimal bisa memenuhi standar minimal ekspektasi konsumen, dan merupakan keahlian utama kita. Misal kalau keahlian kita adalah membuat pizza yang enak, maka pastikan menu pizza kita yang akan kita free Free Trial kan, jangan sampai free Free Trial yang kita berikan adalah titik terlemah kualitas yang disajikan, yang ada Free Trial kita malah akan jadi bumerang untuk kita

4. Siapkan SOP untuk frontliner
Prospek sudah datang ke tempat kita, produk andalan sudah ready, yang juga penting adalah menyiapkan skenario agar proses Free Trial yang sudah direncanakan berjalan sesuai yang diharapkan, experience yang dirasakan sempurna. Untuk itu kita harus memastikan detil tahapan proses ritual yang akan dirasakan oleh prospek benar2 sempurna. Ibarat nya memastikan ritual dan kualitas (baik itu rasa – jika produk nya makanan, dan juga kualitas pelayanan – jika produk nya berupa jasa) benar2 di deliver dengan baik dan sempurna oleh frot liner dan juga produk kita.

5. Fasilitisasi konsumen untuk share
Di restoran favorit saya dan teman2 seringkali ada promo: “check in atau tweet, dan dapatkan gratis minuman” dan di restoran tersebut memang disediakan wifi gratis. Permudah konsumen kita untu melakukan spreading news tentang produk kita. Setelah mereka merasa puas, jangan lupa sediakan fasilitas untuk sharing, misalnya di restoran favorit ini, untuk memperlancar check dan foursquare, maka restoran tersebut memfasilitasi dengan menyediakan wifi gratis.

Popular post:

Private Label, Lampu Kuning Pemilik Brand
The Power of Free Marketing Ala Google
Aku, Mama, Starbucks dan Pisang Sunpride
Starbucks Catering, Ngejer Setoran?

Jadi pastikan semua proses dipermudah dalam melakukan Product Free Trial

2 comments:

Anonymous said...

Keren nih bahasannya

Shinta Margaret

Dewasa Aja said...

Waktu trialnya bisa ditentukan sampe target promo ya?