Iseng nongkrong di Starbucks, saya mengambil sebuah brosur, dan ini nih yang paling saya sebel sebagai orang marketing, kok bisa-bisanya gua baru tau kalo ternyata Starbucks punya Out-of-Stores Catering Service (bahasa mudanya catering). "Bringing Starbucks to You", hehe klo biasanya kita "Finding Starbucks for Me" nah kali ini Starbucks nawarin dianya dateng nyamperin kita ke mana yang kita mau.
Varian Starbuck catering yang bisa kita pesan terdiri dari Starbucks Mobile Truck, Starbucks Mobile Van, Starbucks Mobile Kiosk dan Outside Store Catering. Pertanyaan utamanya, kenapa konsumen mau pesen? Ok kita asumsikan tentu kita target marketnya yah.
- Keren. Yah lah buat acara standnya Starbucks, siapa yang ngerasa itu keren?. Jadi ini alasan yang cukup kuat untuk mesen Starbucks catering apalagi untuk kalangan menengah atas yang memang mengedepankan image dan gengsi.
- Variasi. Yah alternatif penawaran dari cateringnya yang cukup bervariasi sehingga konsumen punya pilihan yang disesuaikan dengan bentuk kegiatan/ acara yang dilakukan
- Akses. Yah ga capek2 harus dateng dulu ke Starbucks, tinggal pesen nanti merek ayang dateng nyampering, simple sekali bukan?
Dalam konsep Creative Sales, taktik Out-of-Stores Catering Service merupakan Service Tactic dengan elemen delivery. Salah satu taktik yang digunakan untuk meningkatkan penjualan perusahaan dengan memberikan layanan antar yang mempermudah konsumen untuk memperoleh dan mengkonsumsi produk kita.
Nah coba kita lihat dari sisi Starbucks, apa yang menjadi dasar pertimbangan mereka menggunakan Service Taktik (Catering) ini? Yuk kita bahas satu per satu:
1. Omset
Apalagi haha, yah inilah pasti alasan utama mengapa Starbucks meluncurkan taktik Out-of-Stores Catering ini agar omset Starbucks bisa meningkat. Berapa besar pasar catering ini? bisa dikatakan sangat besar jika melihat banyaknya hajatan yang sering dilakukan oleh orang indonesia.
Coba ajah liat acara kawinan di hotel, balai pertemua dan diberbagai tempat tidak pernah sepi dari yang kawin, belom lagi acara ultah, pesta-pesta kecil, games, kompetisi sampai acara meeting kantor yang luar biasa banyaknya, ini tentu saja pasar yang besar sekali yang bisa digarap oleh Starbucks. 1 acara kawinan ajah dengan undangan 1000 orang, bisa berapa tuh omset Starbucksnya dalam sehari, jangan2 malah lewat Omset storenya dalam seminggu dgn acara kawinan 1 hari hehe.
2. Close to You
Sifat dari Store adalah pull marketing, mengandalkan branding dan brand equity Starbucks, mereka berharap kemudian konsumen akan datang ke store mereka. Yah tentu cara ini sudah Works, kalo enggak Starbucks ga segede sekarang dong tentunya.
Out-of-Stores Catering sebaliknya merupakan Push Marketing yang tidak mengandalkan Store untuk membantu meningkatkan omset Starbucks. Strategi ini juga bisa lebih mendekatkan Starbucks dengan lebih banyak konsumen dibandingkan hanya berfokus pada Store, yang ujungnya tentu saya memperbesar omset Starbucks.
3. Anticipation of Competition
Yah, di manapun Store starbucks buka pasti disekitanya banyak alternatif tempat untuk nongkrong selain Starbucks bener ga? Apalagi di mall, di mana bisa jadi di depan dan sebelah-sebelahnya juga merupakan toko kopi dengan menarget segmen dan traffic yang sama persis dengan Starbucks.
Hal ini tentu saja pada akhirnya mengurangi omset Starbucks karena banyaknya alternatif pilihan untuk tempat ngopi, nah Out-of-Stores Catering sangat menjadi alternatif untuk out of red oceans di store tentunya dengan memperluas pasar baru di bidang catering.
Nah ketiga alasan di atas mungkin menjadi pertimbang utama ketika Starbucks meluncurkan Out-of-Stores Catering ini, namun secara singkat ada beberapa hal yang mungkin harus diperhatikan oleh Starbucks ketika menggunakan Out-of-Stores Catering untuk memperbesar omset dan pangsa pasarnya.
1. Brand Equity
Nilai brand yang sudah sangat tinggai harus menjadi konsen utama dalam bisnis Out-of-Stores Catering ini, Starbucks dalam benak saya ada brand yang exclusive dengan kualitas kopi dan makanan no.1, jangan sampai katakanlah ketika Out-of-Stores Catering dijalankan semua segmen/ pesanan di ambil padahal yang mesen tidak sesuai dengan brand image dari Starbucks.
2. Standart of Service
Yah ini sewaktu-waktu bisa muncul dan akan memberikan efek WOM yang kurang baik, misalnya konsumen yang melakukna pemesanan kecewa karena Out-of-Stores Catering terlambat datang atau tidak sesuai dengan pesanan yang diinginkan.
Berbeda ketika orang datang ke Store tentunya, di mana semua tools, material dan bahas baku memang sudah tersedia dan dibuat sesuai pesanan saat itu, kalo catering khan prosesnya tidak seperti itu sehingga butuh SOP berbeda (yah tentu Starbucks udah tau ini haha) dan juga penaganan komplain yang berbeda jika terjadi hal-hal di luar dugaan sekali waktu.
So, kita lihat ajah nanti bagaimana data penjualan Out-of-Stores Catering Starbucks ini, apakah mereka berhasil dengan konsep ini di Indonesia. Wah seru juga sampe panjang banget bahasannya, yah semoga cukup memberi informasi dan inspirasi bagi yang membaca. Salam Crative Sales.
Popular Post:
Private Label, Lampu Kuning Pemilik Brand
The Power of Free Marketing Ala Google
Aku, Mama, Starbucks dan Pisang Sunpride
Starbucks Catering, Ngejer Setoran?
Creasionbrand I Creative Sales & Marketing Consultant
2 comments:
Seru juga informasinya, bisa ngebawa Starbucks datang ke rumah. Apalagi di jaman akses transportasi serba macet kayak sekarang. :D
Setuju sama pertimbangan2nya, jangan sampe demi ngejer setoran malah mengorbankan Brand Equity yg dah dibangun bertahun-tahun
Shinta Margaret
Post a Comment