Jul 30, 2013

Strategi Harga Loss Leader "Telor kok murah?"

Si Dani: "Kalo gua beli daging sapi mah ke Supermarket A biasanya, aneh juga sih harga lebih murah dari pasar tapi kabarnya kualitas yang terbaik"

Si Budi "Eh bener lagi, gua juga kalo beli telor ke Supermaket A, soalnya harganya murah banget, gua pernah datensg ke supplier telornya dan si suplliernya ajah kadang sampe aneh sendiri, kok tuh supermarket bisa kasih harga lebih murah dari supllier haha"

Inilah percakapan beberapa hari yang lalu yg seru kami lakukan sepulang gym, membahas bagaimana di sebuah supermarket bisa memberikan harga yang bahkan bisa lebih murah dari suplliernya "yah tentu berdasarkan pengakuan dan pengalaman dari dua sahabat saya tersebut, apakah betul memang perlu saya cross check lagi hehe"

Sebetulnya tidak aneh juga sih, kalo kita perhatikan sering sekali bukan Supermarket melakukan promosi menggunakan taktik harga lebih murah yang diiklankan secara massive di koran dan bahkan billboard, bahkan dibeberapa kesempatan saya sering lihadaat komunikasi "Kalo ada yang lebih murah, kami bayar selisihnya", padahal kalo sudah sampe di sana yah ternyata tidak semua barang juga lebih murah, tapi siapa juga yang mau sibuk ngecekin harga setiap supermarket dan niat minta kembaliin selisih uangnya kalo memang bener ternyata harga di supermarket lain lebih murah,

Nah kembali lagi ke percakapan di atas soal harga beberapa produk lebih murah dibandingkan di tempat lain, dalam Credo Creative Sales apa yang dilakukan oleh Supermarket tersebut merupakan Price Tactic dengan Elemen Loss Leader yaitu Taktik harga dengan mempromosikan harga lebih murah untuk beberapa barang tertentu dengan harapan bisa meningkatkan penjualan produk lain khususnya produk yang punya margin lebih tinggi.

Logikanya sederhana sebetulnya, kalo Anda datang ke sebuah supermarket karena melihat promo harga telor/ kg sekian rupiah "aha murah banget nih" mungkin pikir Anda, pertanyaan apakah mungkin Anda ketika sampai di supermarket hanya berbelanja telor? Bisa jadi sekali akhirnya Anda belanja sabun cuci, shampo, odol dan semua produk yang punya margin ok bagi supermarket tersebut, bener ga? Benerlah pasti hehe.

Ok apa ajah nih tips untuk menggunakan Price Tactic dengan Element Loss Leader ini? Ada beberapa tips atau catatan yang penting diperhatikan ketika melakukan hal ini:

1. Margin Tinggi atau Beli Lebih Banyak

Yah ini syarat penting untuk sukses dengan taktik ini, Anda harus punya produk lain yang kemungkinan besar akan dibeli oleh konsumen selain produk yang harganya rendah tersebut, kalo tidak, wah bisa moodarr, rugi besar bisa haha. Produk lain ini juga pastikan punya margin yang besar sehingga bisa menutup selisih harga dari produk loss leader. Yah kecuali Anda memang bisa neken supplier sehingga mendapatkan harga bahkan di bawah harga jual si supllier dalam pembelian normal quantity.

Pun jika margin produk lainnya juga tidak tinggi, kita harus menemukan cara untuk konsumen membeli lebih banyak produk lain ketika sampai di toko kita karena dari sinilah omset bisa didapat dan secara total program Loss Leader yang kita buat akan menguntungkan untuk kita.

2. Produk Tertentu
Dari contoh, produk-produk yang dijadikan Loss Leader biasanya bukan produk dengan kaduluarsa lama tapi  produk yang memang cepat rusak seperti telor, ayam atau daging, mengapa demikian? Kalo dari sharing teman saya hal ini untuk mengantisipasi "borongan" yaitu bbrp orang yang memang menjadikan ini sebagai bisnis dengan membeli sebanyak mungkin produk yang loss leader kemudian dijual kembali.

Misal kalo loss leader produknya biskuit, harga dibawah pasar 10-20 persen ajah, ini akan memancing "oknum" untuk beli dan numpuk barang, kalo yg di loss leader telor khan repot, bertama ga tahan lama, ada resiko pecah dan busuk juga hehe.

3. Moment Tertentu
Coba ajah liat promo-promo seperti ini, biasanya tau ajah kalo lagi pegang duit banyak (pas tanggal 25 atau tanggal 1) hehe. Kenapa di tanggal-tanggal tersebut? Gini, kalo Anda pegang uang 1 juta di dompet, masuk supermarket, mungkin ga cuma beli telor? Beda khan kalo lagi akhir bulan pas kantor udah blong, Anda bisa ajah masuk supermarket memang cuma pengena beli telor haha, kalo kata orang palembang "besejar, mumpung lagi katek duet".

Moment-moment ini tentu menjadi pertimbangan sendiri, tidak mesti harus tanggal gajian juga, misal di bulan ramadhan, mungkin momentnya sepanjang bulan ramadhan sampai sebelum lebaran, jadi tergantung bagaimana kita menentukan moment untuk menggunakan taktik ini.

4. Limited Buying
Yah Anda harus batasi pembelian, misalnya ternyata setelah sampai di supermarket atau mau beli produk kita "eh ternyata maksimal pembelian Telor dengan harga tersebut adalah 3 KG, ga boleh lebih hehe". Ini tentu untuk mengantisipasi stok habis dan membuat konsumen yang belom kebagian menjadi kecewa. Selain itu juga mencegah "borongan" seperti yang sudah saya bahas di point sebelumnya.

5. Traffic pembelian besar
Nah pertanyaan mengapa produk-produk seperti telor, minyak, daging yang sering dijadikan Loss Leader? Sebetulnya mungkin salah satu alasannya adalah karena produk-produk ini mengundang traffic/ leads dalam jumlah sangat besar ketimbang yang Anda jadikan Loss Leader misalnya sabun cuci hehe. Produk-produk ini akan mengundang ibu-ibu berdatangan, bisa dengan suami atau anaknya yang akhirnya juga akan membeli berbagai hal selain telor.

Traffic ini menjadi sangat penting dalam strategi ini khususnya jika yang melakukan adalah supermarket karena jumlah traffic berarti besar dalam jumlah omset khususnya pembelian produk lain yang bermargin tinggi.

6. Umpan 
Yah terakhir, Anda harus punya umpan ketika menerapkan takti loss leader ini, maksudnya? Bagaimana caranya konsumen yang datang juga membeli produk lain yang punya margin lebih tinggi, misalnya dengan meletakan barang lain terlihat lebih dulu dibandingkan barang-barang loss leader atau membuat visualisasi yang memancing pembelian produk lain ataupun impulse-impulse lainnya yang intinya membuat konsumen Buy More (membeli lebih banyak) produk lain selain telor.

Nah demikian sharing soal Crative Sales dengan Price Tactic, semoga bermanfaat memberikan tambahan informasi dan ilmu buat pembaca. Salam Creative Sales.

Popular post:

Private Label, Lampu Kuning Pemilik Brand
The Power of Free Marketing Ala Google
Aku, Mama, Starbucks dan Pisang Sunpride
Starbucks Catering, Ngejer Setoran?

Creasionbrand I Creative Sales & Marketing Consultant

2 comments:

Anonymous said...

Strategi ini bisa dipake untuk industri makanan kayak cafe atau resto gitu ga ya?

Shinta Margaret

Entin Diet said...

Iya, ada supermarket baru di Klaten juga promosinya gitu, lebih murah dari harga telur di pasar