Jun 18, 2013

7 Tips Menyusun Program Pemasaran

Kalo ngomongin pemasaran ujung-ujungnya pasti yang ditanya adalah sales performance, yang intinya nggak perform kalo gagal mencapai target penjualan yang sudah ditetapkan. Pertanyaan selanjutnya bagaimana penjualan bisa mencapai performa maksimal?

Jawabannya tentunya adalah melalui program-program pemasaran yang sudah dirancang sedemikian rupa oleh tim pemasaran. Nah sekarang kalo kita ngomongin program pemasaran tentunya konsepnya harus kreatif alias out of the box dong, dan harus memiliki konten yang bisa menciptakan ketertarikan (grab attention) bagi konsumen, namun demkian alih-alih program yang out of the box atau kreatif terkadang tim pemasar lupa akan batasan dalam mengcreate sebuah program pemasaran yang baik.

Dalam kesempatan kali ini saya cuma mau share sedikit saja mengenai bagaimana mengcreate sebuah program pemasaran yang baik, semoga apa yang ditulis ini bisa memberikan insight bagi para pembaca, monggo dibaca.

1. Kreatif & Out Of The Box
Hal pertama yang paling sulit dalam mencreate sebuah program pemasaran, sudah disebutkan dalam kalimat pembuka tulisan ini adalah program itu sendiri harus kreatfi atau out of the box kata sebagaian orang, dalam hal ini program yang ditawarkan harus benar-benar unik dan segar sehingga bisa grab more attention dari konsumen kita, bahkan akan lebih oke jika program pemasaran yang dibuat disetting untuk menciptakan word of mouth.

2. Relevan

Point kedua yang harus diperhatikan dalam mengcreate sebuah program pemasaran yang baik adalah program yang kita buat harus relevan (sesuai) baik secara konteks bisnis dan konsumen kita, karena jika program yang kita buat tidak relevan itu sama saja kita membuang-buang tenaga, pikiran, waktu, dan financial.

3. Executable
Point ketiga yang selanjutnya harus diperhatikan adalah apakah program yang kita buat itu bisa di eksekusi atau tidak, dengan demikian penting bagi kita dalam mengcreate sebuah program harus disesuaikan dengan kemampuan perusahaan atau bisnis kita. Sebagai contoh hal yang perlu juga dipertimbangkan dalam konteks membuat program pemasaran yang executable adalah menyesuaikan dengan kekuatan financial (modal atau biaya promosi) dan kekuatan sumber daya manusia (kompetensi team atau karyawan).

4. Boost Sales Performance
Keempat program pemasaran yang baik tentunya harus bisa meningkatkan performa sales (penjualan) karena memang itu tujuan utama dari dibuatnya sebuah program pemasaran, nah disini kita harus mengerti mengenai pentingnya menerapkan sebuah target pencapaian penjualan disertai break down step by step (langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan guna mencapai target penjualan tersebut), fungsinya adalah kita bisa mengontrol eksekusi setiap langkah yang kita buat guna untuk mencapai goal setting yang sudah ditentukan dalam hal ini adalah sales performance.

5. Mark The Priority
Point kelima adalah asas prioritas, dalam hal ini adalah kita harus mebuat prioritas mengenai point atau langkah mana saja yang harus segera dieksekusi, sehingga program yang kita kerjakan menjadi lebih efektif dan efisiensi baik dari segi alokasi waktu, financial, dan tenaga. Hal ini penting dilakukan jika kita bekerja seorang diri, karena pada dasarnya there is no superman but superteam. Jika kita bekerja sendiri skala prioritas bisa membuat kita bekerja fokus dan efisien, berbeda jika berbicara dalam skala team tentunya kita lebih memungkinkan untuk menjalankan beberapa hal secara bersamaan, dalam hal ini asas prioritas tetap berlaku namun ditambah dengan alokasi sdm (team) yang tepat.

6. Control
Point enam adalah tahap contoling, dalam hal ini kita harus melakukan control atau mempersiapkan seseorang untuk mengcontrol dari program yang sudah kita buat khususnya pada tahap eksekusi supaya program yang sudah direncanakan berjalan lancar sesuai dengan

7. Measurable
Point terakhir yang menjadi perhatian adalah setiap program pemasaran yang dibuat harus terukur (mesaureable), dengan demikian biasakan dalam mengcreate sebuah program pemasaran kita juga menyertakan KPI atau key performance indicator, baik untuk diri sendiri, team, dan goal setting yang sudah kita buat. Hal ini ditujukan sebagai bahan evaluasi kerja saat berhasil atau gagal mencapai target kerja yang sudah dibuat, dengan demikian hal ini bisa dijadikan cerminan evaluasi (misalkan penurunan atau penambahan target, rotasi penempatan team, perubahan sistem atau proses kerja, atau penyesuaian program pemasaran).

Creasionbrand I Creative Sales & Marketing Consultant

2 comments:

Anonymous said...

Think Out of the Box, but execution must in the box

Shinta Margaret

chris said...

compare & action: between paradigm & execution.
good article
(double thumbs)