Jan 6, 2014

5 Prediksi Social Media di tahun 2014

Memasuki tahun yang baru tentu PR bagi para Marketer dan Business Owner adalah merancang strategi pemasaran yang dapat membawa kesuksesan di tahun yang baru. Lalu bagaimana dengan strategi memanfaatkan Social Media? Berikut adalah 5 Prediksi Social Media di tahun 2014 yang diambil dari berbagai sumber :

1. Beriklan di Social Media
Hah?? Sejak kapan Social Media buka space iklan? Namanya juga Social Media! Nah buat yang tahun lalu berpikir demikian, masih wajar. Kenapa? Karena sebelum 2014, banyak Social Media yang masih berada dalam tahap “mengumpulkan user”. Namun di akhir 2013 sudah banyak Social Media yang sudah mencapai pada taraf mature, alias sudah waktunya cari duit!

Seperti Facebook bisa jadi sudah lebih dulu melakukan berbagai aktivitas monetization. Dan di tahun 2013 pun Facebook semakin agresif menempatkan iklan untuk meningkatkan peluang pengguna melihat dan berinteraksi melalui iklan. Yang terbaru bahkan Facebook telah meluncurkan iklan video pada News Feed pengguna. Lalu sebut saja Twitter yang di tahun 2013 lalu telah resmi membuka penjualan iklan dan memasarkannya secara resmi di Indonesia.

Social Media popular di dunia, terutama di Indonesia telah membuka peluang beriklan begitu besar. Bagi kita brand yang memanfaatkannya is it good or is it bad?


Good. Karena kita jadi memiliki lebih banyak opsi untuk dapat ditemukan oleh target market yang ingin kita tuju. Karena setiap Social Media yang menawarkan iklan melengkapi layanan mereka dengan berbagai fasilitas yang dapat kita gunakan untuk semakin menyasar segmen yang semakin mengerucut.

Sedangkan bisa jadi Bad. Karena pada dasarnya user membenci iklan. Saat ada peluang mereka bisa pindah ke Social Media tanpa iklan dan segenap teman2nya juga pindah, maka waktu yang dihabiskan di Social Media tertentu bisa jadi bergeser. Limitasi waktu mengakses Social Media membawa peluang ditinggalkannya beberapa Social Media sebelumnya yang mereka anggap tidak menarik lagi.

Warning! Good or Bad, tentu berdasarkan cara kita memanfaatkannya. Bukan dosa untuk menggunakan iklan atau layanan berbayar di Social Media. Namun konten tetap harus dirancang sedemikian rupa supaya tidak mengganggu namun tetap pada esensi Social Media pada awalnya yaitu sebagai media viralitas, bahwa target market/konsumen kita harus tertarik untuk berbagi konten yang kita sebarkan.

2. Karyawanmu adalah buzzermu
Path dengan jumlah pertemanan yang lebih terbatas kian popular menggantikan berbagai social media sebelumnya dengan cakupan yang luas. Hal ini bisa jadi sebuah tren yang mulai sekarang harus kita pelajari. “Circle” yang terbentuk di antara konsumen/target market kita semakin mengecil. Hal ini bisa menjadi keunggulan maupun kelemahan tersendiri.

Namun yang pasti strategi yang disusun dalam mendukung program pemasaran di masa depan harus mengakomodasi perubahan tren tersebut. Sebut saja jika biasanya Anda membayar buzzer untuk menyebarkan informasi atau program kampanye, kenapa tidak mengerahkan karyawan Anda yang memiliki Circle mereka masing-masing. Buatlah berbagai tren atau meme yang terkoneksi secara personal dengan mereka agar mereka mau dengan senang hati menyebarkannya ke teman-teman mereka via Social Media.

3. Lempar traffic keluar Social Media
Lho koq malah dilempar keluar? Hal ini adalah salah satu strategi untuk meningkatkan angka konversi penjualan Anda. Kenapa? Karena di Social Media sudah semakin ruwet. John Haydon seorang pakar penjualan melalui Facebook dari Amerika, menyebutkan dalam salah satu dari 3 strategi Facebook Marketing yang disarankan di tahun 2014 adalah dengan melakukan berbagai aktivitas yang dapat mengarahkan traffic Facebook ke situs pribadi Anda. Apakah itu blog, e-commerce site, atau apa saja. Yang jelas waktu Anda semakin sedikit untuk membuat mereka terkonversi menjadi leads atau bahkan membuat mereka membeli produk Anda.

4. When WOM is not enough
Ekaterina Walter seorang penulis buku Social Media asal Amerika menyebutkan bahwa saat ini brand perlu kerja keras untuk keluar dari crowd yang ada di Social Media. Pertumbuhan Social Media yang begitu pesat bisa jadi keunggulan maupun tantangan yang lebih berat di tahun 2014 ini. Semakin banyak pesaing bisnis Anda yang masuk ke Social Media, so what’s next?

Founder Picmix, Calvin Kizana di salah satu sesi sharingnya menyebutkan bahwa WOM tidaklah cukup. Menurutnya, yang menentukan pertumbuhan utama jumlah konsumen bukanlah keberadaan WOM, tapi keberadaan product influencer. Yaitu mereka yang tanpa dibayar dan tanpa disuruh, merekomendasikan produk Anda.

Social Media sebagai salah satu media dengan pertumbuhan yang sangat cepat, memungkinkan Anda untuk menemukan atau membangun influencer-influencer brand Anda. Bahkan bukan mustahil untuk mentransformasi mereka dari sekedar seorang influencer menjadi seorang evangelist!

5. Videos are the new Images
Di tahun 2013, secara resmi Instagram mengeluarkan fitur share video 15 detik di dalam Feed mereka. Hal ini semakin mempopulerkan video sebagai konten yang dibagikan melalui Social Media. Jika sebelumnya hanya YouTube atau Vine yang popular untuk berbagi konten video, Instagram dalam 24 jam pertamanya berhasil mendorong usernya berbagi sebanyak 5 juta konten video.

Jika pada tahun 2013 Anda masih berdalih malas bikin konten video karena susah, sebaiknya Anda berpikir ulang, karena video menawarkan potensi penyampaian pesan, informasi dan interaksi yang jauh lebih dalam dibandingkan gambar dan teks. So prepare your ability!

Perubahan adalah sesuatu yang pasti. Open up your old frameworks and start a new strategy with a new facts! Good Luck!

No comments: