Jun 10, 2011

Mancing Besar di “Kolam” Online

Ngomong-ngomong tentang internet zaman sekarang bukan lagi ngomongin mirc, email, dan milis, yang rasanya ngga bisa lepas dari saat kita kenalan dengan internet di waktu lalu. Sekarang, semua kebutuhan kita ada di dunia online, tempat di mana orang melakukannya secara digital. Ngga perlu lagi kita repot cari alamat, karena sudah ada Google Maps; Atau mau tau tips makan sehat tanpa harus datang ke tempat praktik dokter gizi? Search aja di Google (Googling) dan bahkan bisa mention @tanyagoogle bagi yang  memiliki akun twitter.

Nah termasuk diantara kegunaan internet adalah sebagai salah satu media pemasaran. Jadi ngga heranlah kalau kiblat pemasaran sekarang sudah mulai bergeser ke arah pemasaran online/ digital. Bisa sebagai supporting tools, bisa juga sebagai tools utama pemasaran suatu brand.


Situs yang mulanya ditujukan buat pertemanan macam facebook pun sekarang jadi lapak usaha banyak orang, mulai dari yang jual baju, sepatu, sampai perabot bayi seperti botol susu. Sebelum ada Facebook orang yang gape banget urusan internet pasti tau banget dengan “FJB”nya Kaskus alias Forum Jual Beli.
Malah makin ke sini, orang-orang ngga terbatas jualan produk saja, malah ada yang jual diri di internet! Ya, yang ‘beneran jual diri’ dan yang menjual kemampuan dirinya lewat internet. Kita bisa lihat fenomena suksesnya Justin Bieber, Marie Digby, sampai Shinta-Jojo dan Briptu Norman, yang tenar karena suara/ gayanya ngehits di youtube.


Dari jualan-jualan kecil inilah akhirnya mulai deh orang-orang makin pede menggunakan dunia online buat jualan. Kita jadi saksi lahirnya brand-brand yang semula ngga pernah diperhitungkan, baik secara produk maupun nama; Ma Icih dan TaxiBike contohnya. Siapa sangka nama “aneh” macam “Maicih” bisa terkenal kayak sekarang; atau profesi yang dulu kita sebut tukang ojek sekarang jadi “TaxiBike”. Keren gila orang-orang yang bikin terobosan ini!

Nah, sekarang kita beralih ke skala besar. Brand-brand besar macam Magnum dan Pocari Sweat terbukti jadi salah satu contoh sukses sebuah brand di Indonesia yang menggunakan media online sebagai tools membangun awareness. Diluar sana, tentu lebih banyak lagi brand yang punya campaign online sukses.

Caranya? Banyak! Mulai dari yang wujudnya games, kayak “Ionopolis”nya Pocari Sweat dan “pick ‘n play”nya McD; buzz (word of mouth/ WOM) tentang “banjir” coklatnya Magnum; “most liked”nya Corona Light; dan banyak lagi yang lainnya.

Campaign online saat ini ibarat sebuah keharusan dalam perumusan strategi sebuah brand untuk menembus pasar dan meraih atensi sebanyak-banyaknya. Pasalnya apa? Tingkat keberhasilannya mudah diukur dan eksekusinya yang irit biaya.

1. Mudah diukur
Dalam dunia online, semua hal bisa diidentifikasi. Siapa yang mengunjungi situs tertentu dalam hitungan hari bahkan detik; berapa banyak jumlah klik yang pengunjung lakukan; berapa lama waktu yang dihabiskan seseorang dalam sebuah situs; sampai efektivitas pencarian kata kunci, semua bisa diukur dengan mudahnya. Dengan kata lain, kita dapat dengan mudah mengetahui seberapa besar efektivitas usaha yang kita lakukan.

2. Irit biaya
Salah satu kelebihan media online sebagai tools marketing adalah karena biayanya yang sangat murah. Bandingkan dengan sarana promosi mainstream seperti TVC, print ads, dan billboard. Dengan keunggulan, kemudahan, dan peluang terbuka sedemikian luasnya ini, maka pertanyaan selanjutnya adalah semua orang bisa sukses dengan mudah dong? Terus, gimana bisa menonjol (sukses) diantara semua kemudahan dan besarnya peluang yang ada? Karena setiap orang pasti akan melakukan hal yang sama.

Ya, semua orang pasti bisa sukses, tapi jalannya tentu ngga mudah dan ngga sama. Nah, diantara keunggulan dan kemudahan media online tadi, yuk coba kita bahas apa saja yang bisa menjadi kunci sukses sebuah campaign online

A. Brand & Positioning
Dalam dunia marketing, dua hal ini selalu menjadi yang paling penting perannya, karena ini benar-benar tentang kita. Gimana kita mau membuat orang lain kenal kita, kalau kita tidak mengenali diri sendiri? Maka dari itu, saat kita terjun di “pasar” online yang massanya jauh lebih heterogen daripada di offline, kita harus membuat pasar itu kenal dengan kita. Kita harus mengungkapkan siapa diri kita, produk apa yang kita tawarkan, ingin dianggap seperti apa brand kita di pasar, dan lain sebagainya. Dengan melakukan hal ini, minimal kalau brand kita baru pun, orang ngga akan menganggap brand kita abal-abal.

B. Interaktif
Penetrasi melalui jalur online hukumnya interaksi, terutama kalau kita bicara social media. Impact brand kita akan lebih mengena saat kita bisa mencipta sebuah ikatan dengan konsumen, bukan saat orang pakai brand kita dan selesai. Tentunya konsumen zaman sekarang sudah lebih pintar dari dulu-dulu, karena info ada di mana-mana. Saat brand kita sudah punya image baik untuk seseorang artinya ada peluang konsumen tersebut menyampaikan kepuasannya terhadap brand kita ke orang lainnya. Untuk sarana interaktif seperti social media memegang peranan penting untuk hal ini.

C. Unik
Punya teman di Facebook yang jualan baju atau perabot lainnya? Persis! Semua orang jualan. Di tempat yang sama pula. Lalu kita di mana diantara sekian banyaknya yang jualan? Nah, makanya buatlah sesuatu yang unik! Bukan cuma dari brand atau produknya saja. Ingat “Maicih” tadi? Namanya bisa dibilang ngga keren, dan jualannya cuma keripik pedes, yang sebetulnya di pinggir jalan pun banyak yang jual, tapi dia mendifferensiasikan produknya lewat tingkatan pedas, ada level pedas sampai sangat pedas (level dituliskan dalam angka). Jangan lupakan juga distribution channel dan personalisasinya yang unik. Dia ngga punya toko atau nitip di toko-toko, ia jualan lewat agen salesnya yang dinamakan “jenderal”, dengan pemberitahuan kapan dan di mana si “jenderal” ini bakal jualan via twitter. Otomatis orang-orang harus follow si Maicih ini dong di twitter?! Follower bertambah, maka interaksi bisa semakin terjalin, produk laku, brand pun nempekl dalam sekejap.

D. Konsisten
Menurut banyak orang, ini yang paling berat. Konsisten. Ngga ada kata lain lagi yang bisa menjelaskan besarnya pengaruh konsistensi dalam dunia online. Karena di dunia online, semua berlangsung sangat cepat, pesan berbeda bermunculan tiap detiknya. Lewat sedikit saja kita bisa langsung dilupakan, bahkan bisa jadi tanpa orang itu tahu siapa kita. Maka dari itu, konsistenlah. Segarkan selalu konsumen dengan sapaan-sapaan kita di social media, update selalu blog atau web kita agar konsumen tahu kita memberi mereka manfaat positif.

Nah, ibarat mancing nih! Pancingan sudah ada, kail dan umpan tersedia, kolamnya juga besar, tinggal apa dong? Ya tinggal kitanya, sudah siap belum dengan kemudahan ini?

dirjournal.com
site14.fourfiveone.com
yrevolt.com

No comments: