Setiap orang yang mendirikan bisnis pasti berpikir ingin mengembangkan ke pasar yang lebih luas, begitu juga dengan para pebisnis lokal saat ini. Jika Anda merupakan salah satunya, sebaiknya Anda menyimak artikel ini hingga selesai, karena banyak yang perlu Anda ketahui demi keputusan yang tepat yang akan dan perlu Anda ambil di masa yang akan datang (atau bahkan dalam waktu dekat).
Setelah sukses di wilayahnya sendiri, para pebisnis lokal pada umumnya berpikir bagaimana mengulang kesuksesannya di wilayah lain, atau dengan kata lain membuka pasar baru di wilayah lain. Jika wilayah yang kita maksud sebagai area lain yang masih 1 kota, dapat dianggap lebih mudah dibandingkan ke kota lain, karena pada umumnya karakteristik masyarakat di suatu kota cenderung homogen, dibandingkan antar kota. Hal inilah yang perlu menjadi dasar pertimbangan keputusan untuk membuka cabang di kota lain, apakah produk Anda dapat diterima atau sesuai dengan karakteristik masyarakat yang berbeda tersebut.
Mengapa hal ini penting, karena jika Anda perhatikan banyak bisnis-bisnis yang ramai dan sukses di kotanya sendiri, namun begitu pindah kota wah.... seperti kuburan.. Anda tidak ingin terjerumus seperti itu kan? Setelah menggelontorkan dana sebagai modal, respon pasar yang Anda layani ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi Anda. Berikut merupakan beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan dalam membuat keputusan memperluas pasar ke kota lain bagi Anda para pebisnis lokal :
1. Karakteristik masyarakat berbeda antar satu kota dengan yang lainnya
Kebiasaan dan cara hidup masyarakat antar satu kota dengan yang lainnya berbeda. Dalam hal ini paling penting yang berkaitan dengan industri makanan dan minuman, karena berhubungan dengan selera. Makanan yang disukai di wilayah tertentu belum tentu disukai di wilayah lainnya. Namun industri yang lebih ke arah tren global seperti pakaian dan teknologi cenderung lebih mudah karena karakteristik lebih ditentukan dari sosial ekonomi dibandingkan dengan selera.
Contohnya adalah sebuah restoran khas di palembang, yang diperkenalkan oleh teman saya yang orang Palembang. Kebetulan beberapa bulan lalu restoran ini baru buka di Bandung. Kata teman saya itu di Palembang sana, restaurant ini terkenal banget. Dengan semangat saya mengunjungi ternyata cukup sepi. Faktornya tentu bisa banyak, apakah memang tidak digemari oleh masyarakat Bandung atau tidak ada komunikasi sama sekali dari si empunya brand untuk memperkenalkannya ke masyarakat Bandung yang have no idea about jenis makanannya!! Tapi ini satu contoh kasus yang penting dan perlu di-share agar Anda berhati-hati dalam melangkah masuk ke “medan perang baru”.
2. Yang “khas” haram di bawa keluar daerah
Kalau terlalu esktrim mohon maaf, tapi kira-kira begitulah yang bisa mewakili tren industri “khas” suatu daerah/kota tertentu. Misalnya jika kita ke Bandung maka kita akan beli Kartika Sari, jika kita ke Yogyakarta maka kita beli Dagadu, jika kita ke Bali kita beli Joger. Kira-kira begitulah yang dimaksud dengan khas daerah. Pasalnya, pada saat turis berbondong-bondong membeli barang-barang tersebut di daerah khasnya, bukan hanya tentang membeli barang tersebut, tapi juga lengkap dengan experience nya, bahwa beli Joger itu di Bali, beli Dagadu itu di Yogya dan beli Kartika Sari itu di Bandung. Bayangkan jika toko-toko tersebut ada di kota Anda sendiri, apakah Anda masih tertarik untuk membeli?
Bagi Anda yang memiliki bisnis yang melekat terhadap ke’khas’an suatu daerah, berhati-hatilah dengan keputusan membuka cabang di kota lain, karena value Anda akan jatuh. Apakah Anda masih akan mencari-cari Browniess Kukus brand X di bandung katankanlah bila Anda bisa menemukannya dibanyak daerah dan bahkan daerah Anda sendiri?
3. Kesiapan infrastruktur dan sistem menjadi syarat utama
Lalu jika ternyata produk Anda bukan khas daerah tertentu, lalu Anda juga sudah melakukan studi awal bahwa produk Anda bisa diterima dengan baik oleh masyarakat baru tersebut, maka langkah untuk mencoba perlu dilakukan. Namun yang harus Anda jadikan check-list teratas adalah kesiapan infrastruktur dan sistem Anda, seperti mengenai sistem produksi, apakah Anda bisa menjamin kualitas sama dengan yang saat ini dijual, apakah karyawan yang akan bertugas memiliki standar pelayanan yang sama, dll. Hal ini sangat penting, karena jangan sampai kegagalan Anda di tempat baru karena ketidaksiapan internal Anda malah akan mencoreng kesuksesan Anda sebelumnya dan terlebih menjatuhkan nama baik brand Anda yang sebelumnya telah terbangun.
4. Siapkan strategi komunikasi yang sempurna!
Saat Anda sudah punya nama tenar di lokasi Anda sebelumnya, kemudian Anda masuk ke kota yang lainnya pastikan Anda masuk dengan level yang sama. Kemungkinan orang belum mengenal Anda tentu sangat besar, maka pada saat Anda masuk ke kota baru tersebut, perlu dipersiapkan strategi komunikasi yang terintegrasi dan dapat menyampaikan pesan yang tepat mengenai siapa Anda, apa keunggulan Anda, apa saja kesuksesan Anda sebelumnya dan mengapa mereka juga harus membeli seperti konsumen-konsumen Anda sebelumnya. Tentu strategi tersebut perlu disesuaikan dengan needs, wants dan expectations masyarakat lokal tujuan Anda, agar tepat sasaran dan memang memancing respon mereka.
Jadi, membuka cabang di kota lain tidak semudah yang Anda pikirkan kan? Dan memang saran kami jangan sampai Anda salah langkah, karena banyak kasus-kasus yang sudah lebih dulu memberikan contoh kegagalan tersebut. Hal ini bukan hanya perihal modal yang hilang, namun juga merusak brand Anda sendiri yang sudah lebih dulu terbangun dalam jangka waktu dan usaha yang tidak sedikit. Semoga apa yang telah disampaikan di atas dapat membantu Anda dalam mengurangi resiko kegagalan saat Anda berpikir untuk memperlebar pasar bisnis lokal Anda ke luar daerah
Selamat berekspansi!
Image: http://www.flickr.com/photos/mkecupcakequeen/2460865416/
No comments:
Post a Comment