Mar 9, 2011

Social Media dan Brand

"Alkisah di dalam status facebook "Halo mau nanya dong, kalo brand X bisa dibeli di mana yah?" (status facebook)............. setelah beberapa hari........ tidak ada jawaban, malah muncul status baru yang lagi-lagi promosi si brand tanpa menanggapi satupun pertanyaan yang diajukan oleh fansnya, jikapun menjawab hanya sekenanya.... dan akhirnya si fans sebel"

Apakah perlu setiap perusahaan masuk ke dalam social media (facebook, You tube, blog, twitter dsb)? Pertanyaan ini sering saya jumpai ketika bertemu dengan sahabat-sahabat ataupun klien. Pertanyaan ini sepertinya sangat mudah untuk dijawab jika kita tidak melihat strategy perusahaan secara keseluruhan dan hal-hal detail lainnya seperti SDM dan finance.Namun bila mengacuh pada salah satu pengalaman saya diatas, apakah kita akan berpikir ulang untuk masuk ke dalam social media.

Coba perhatikan beberapa perusahaan yang sudah masuk ke dalam social media, pasti akan sering kita jumpai facebooknya tidak diupdate dengan benar (contoh medianya facebook), tidak terjadi conversation dua arah antara yang mpunya facebook (brand), friendsnya sedikit sekali dan bahkan statusnya mungkin status yang sudah dibuat 1 bulan yang lalu, jika sudah begini pertanyaannya apakah masih perlu perusahaan untuk masuk ke dalam social media? tentu saja saya jawab tidak, karena dengan masuk ke social media perusahaan tersebut malah membuat brand imagenya (yang mungkin di offlinenya bagus) menjadi tidak bagus karena komitmen untuk mengelolah social medianya ternyata tidak ada.

Di dalam social media, ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh brand/ perusahaan ataupun personal branding yang akan masuk ke dalamnya, yuk coba kita lihat satu per satu:

1. Komitmen
Dalam aktivitas apapun ketika kita ingin melibatkan diri di dalamnya komitmen untuk bisa memberikan yang terbaik adalah sangat penting karena dengan masuk ke dalam sebuah system yang dalam hal ini adalah social media maka sebuah brand/ personal secara otomatis akan terlibat dengan banyak orang di dalamnya yang menuntut brand tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi orang-orang (target market) brand tersebut.

2. SDM
Social media merupakan sarana komunikasi dua arah, sehingga tentu saja dibutuhkan SDM yang mengelolahnya dengan konsisten dan fokus. Dari pengalaman yang saya temukan, cukup banyak perusahaan yang mengelolah social medianya setengah hati sehingga mereka tidak mau berinvestasi untuk SDM dan malah lebih sering menyerahkan pengolahan social medianya pada karyawan lain yang kurang kompeten dan fokus untuk mengurus social medianya.

3. It's Being Human
Apakah Anda suka berbicara dengan mesin atau orang yang dingin? Nah silahkan dipikirkan sendiri ketika kita masuk ke dalam social media kita berindak layaknya mesin yang sudah terprogam untuk melalakukan iklan dan menjawab seadanya sesuai text book, apa yang dirasakan oleh komunitas atau target kita ketika setiap mengajak diskusi misalnya via facebook tapi tidak pernah dijawab dan selalu hanya iklan yang muncul di status?

4. Strategy
Apa tujuan dan bagaimana cara mencapainya melalui social media, ini hal pertama yang harus dipertanyakan oleh sebuah brand sebelum masuk ke dalam social media. Jika brand belum bisa mendefinikan tujuannya dengan jelas dan bagaimana caranya untuk tujuan tersebut saya sarankan sebaiknya tunda dulu keinginan Anda untuk masuk ke dalam social media, yah tentu account atas nama brand Anda sebaiknya dari sekarang sudah di ambil agar tidak diambil oleh orang lain.

nah dari usil analisa singkat diatas jawaban apakah setiap perusahaan perlu untuk masuk ke dalam Social media tinggal tergantung bagaimana perusahaan menyikapi beberapa hal di atas. Jika ditanya apakah penting, saya bisa jawab penting sejauh target market Anda memang ada di dalam dunia online, namun apakah kita harus masuk? nanti dulu, persiapkan dulu segalanya untuk bisa sukses. "if you want to go to the war, don't plan to lose but plan how to win".

Image courtesy: datart.com

No comments: