Nov 21, 2013

Inovasi itu apa

"Sebuah proses dalam menciptakan sesuatu yang baru atau memberikan nilai tambah baru pada product atau jasa yang kemudian bisa memberikan dampak terhadap brand dan penjualan perusahaan secara  kontinue"

Inovasi, ini kata-kata yang sering sekali menjadi jargon banyak pemasar di dunia ini, kata-kata yang mudah sekali diucapkan dibahas dan dijadikan topik dalam setiap bisnis yang ada, namun sebetulnya apa sih inovasi itu? apakah sekedar nyeleneh? atau tiap bulan launching produk baru?? atau buat iklan yang buat orang WOW?

Saya sendiri sering kali bingung dengan terminologi inovasi khususnya bila kita bicara dalam konteks pemasaran, sampai pagi ini ketika sedang asik di kamar mandi terpikirlah untuk menuangkan ide dalam tulisan tentang inovasi ini hehe, yah tentu ide dalam tulisan ini berdasarkan pengalaman dan juga baca-baca dari yang sudah pernah ditulis oleh banyak marketer.

Dalam tulisan ini saya ingin mencoba menuangkan dua point utama yaitu definisi dari inovasi itu sendiri dan kemudian bagaimana proses dari inovasi itu sendiri yang pada akhirnya memberikan impact pada kegiatan pemasaran di perusahaan baik itu dari sisi brand maupun sales.

Ok apa sih inovasi itu? Nih definisi saya yah setelah bertapa 30 menit di kamar mandi hehe yaitu "Sebuah proses dalam menciptakan sesuatu yang baru atau memberikan nilai tambah baru pada yang sudah eksis yang kemudian bisa memberikan dampak terhadap brand dan penjualan perusahaan secara  kontinue". So kalo tidak ada dampak terhadap ekuitas brand dan sales bukan inovasi dong namanya? Lah iyalah, wong kita ngomongin bisnis, kalo kata bapak saya "kalo ga dibeli orang yah artinya ga inovatif".


Nah kalo setuju dengan definisi di atas (anggap ajah setuju soalnya saya mau lanjutin tulisannya hehe), apa sih sesuatu yang baru or nilai tambah yang bisa di offer ke konsumen itu? secara garis besar saya lihat ada 3 hal yang bisa dijadikan dasar untuk ini yaitu:

Apa yang ditawarkan (What to offer)
Artinya kita menciptakan sebuah produk atau jasa "baru" yang kemudian ditawarkan kepada konsumen, dalam artian produk/ jasa yang ditawarkan ini baru ada di pasar di mana konsumen kita berada. Misal Rokok A Mild, Low Tar pada jamannya.

Bagaimana cara menawarkannya (How to offer)
Artinya kita membuat cara menawarkan yang berbeda dari biasanya namun produk atau jasa yang ditawarkan pada dasarnya sudah ada di pasar dan juga sudah dikonsumsi oleb konsumen. Inovasi seperti ini biasanya berhubungan dengan komunikasi pemasaran di mana marketer secara kontinue memcoba "how to offer" sesuatu yang baru yg bisa membuat konsumen tertarik dan melakukan pembelian.

Kepada siapa ditawarkannya (To whom to offer)
Artinya kita menawarkan produk atau jasa yang sudah ada pada konsumen yang berbeda sehingga ini baru menurut mereka. Misalnya produk makanan khas daerah yang kemudian brandnya di leverage ke daerah lain yang belum pernah ada sebelumnya jenis makanan tersebut di daerah itu.

Point utama dari ketiga hal di atas untuk syarat bisa disebut inovasi tetap mengacuh pada definis yang ada yaitu "Sebuah proses dalam menciptakan sesuatu yang baru atau memberikan nilai tambah baru pada product atau jasa yang kemudian bisa memberikan dampak terhadap brand dan penjualan perusahaan secara  kontinue"

Nah itu defininya, kemudian bagaimana proses melakukan inovasi itu sendiri? Sebelum sampai ke sana coba saya ajak melihat dua poin ini: "Inovasi" dadakan dan Inovasi by System. Mengapa saya tulis dalam "tanda petik" untuk yang inovasi dadakan, sederhana karena saya sendiri ragu apakah layak sebuah ide dadakan dikatakan sebuah inovasi jika bicara dalam kontek pemasaran, misal tiba-tiba ajah keidean ngebuat "Rokok dari bahan dasar Teh" eh tapi tau-tau meledak omsetnya ga karu-karuan, apakah ini inovasi dalam pemasaran? Secara produk dan hasil bisa dikatakan YAH, kenapa tidak? Tapi ini khan tidak memenuhi syarat proses sebuah inovasi, yah bener juga hehe, jadi bingung, sama hehe.

Lupakanlah yg di atas, yang kedua inovasi by system, di mana terciptnya inovasi baik dalam what to offer, how to offer maupun to whom to offer memang dikondisikan sedemikian rupah sehingga muncullah inovasi-inovasi baru yang memang diskenariokan untuk selalu muncul bagi kepentingan perusahaan dan brand di pasar. Nah ini yang lebih menarik, bagaimana membuat sebuah inovasi menjadi sebuah sistem yang secara kontinue dapat muncul dan memberikan impact yang continues bagi perusahaan, yuk kita share-share:

1. Team
System hanya akan jalan jika ada yang menjalankan sistem tersebut yaitu SDM, jadi ini syarat utama bagi perusahaan untuk dapat menghasilkan inovasi-inovasi yang diharapkan memberikan dampak bagi perusahaan. Berapa banyak perusahaan yang seperti ini? Hmm mungkin tidak banyak, sering kali inovasi seperti ini secara natural muncul dari berbagai divisi khususnya marketing dan sales jadi bukan muncl dari sebuah tim yang sengaja dibangun untuk melakukan inovasi.

Ga problem juga sih, asal memang semua itu di by system oleh tiap divisi yang ada di dalam perusahaan, kalo perlu diberikan reward untuk setiap inovasi yang muncul dari divisi manapun yang memberikan dampak terhadap perusahaan, tidak harus dari sisi sales dan brand namun juga bisa dari sisi efisiensi produksi dan sebagainya.

2. Berdasarkan Insight
yak karena konteksnya bicara marketing, inovasi yang muncul karena sistem harus dibangun berdasarkan insight yang jelas jadi bukan muncul "begitu saja" tanpa diuji dulu melalui serangkaian riset bisa dikatakan inovasi. Lah gimana dengan instuisi dan feeling dong? Wah soal ini ga bisa komen, menurut pribadi saya sih bisa ajah asal memang sudah makan asam garam dalam bisnis, bisalah bicara hal tersebut.

Namanya juga by system, jadi proses terciptanya inovasi memang dibuat menjadi sebuah rangkaian aktivitas yang mengarahkan organisasi atau sebuah divisi pada proses penciptaan inovasi tersebut, tim/ divisi ini memang secara kontinue melakukan berbagai rangkai riset dan test untuk kemudian menghasilkan sesuatu yang disebut "inovasi", kenapa tanda petik karena harus dibuktikan dulu apakah memberikan dampak terhadap perusahaan atau tidak.

3. Diuji Secara Konsisten
Nah ini tahap selanjutnya, setelah "inovasi" ini di laucnhing, makan muncul tahap uji coba secara publik (eksternal maupun internal) yang pada akhirnya akan membuktikan apakah memang layak pada akhirnya ide tersebut dikatakan inovasi. Yah baik tahap insight maupun uji ini merupakan rangkai proses yang terus berputar sebagai bagian dari proses lahirnya inovasi di dalam sebuah perusahaan.

4. Menghasilkan Nilai Tambah
Yah ini syarat mutlak apapun jika ingin disebut sebagai sebuah INOVASI, jika tidak memberikan nilai tambah artinya itu baru sekedar ide (menurut saya loh dalam konten pemasaran) hehe, jika mengacuh pada sales yah artinya punya dampak terhadap kenaikan sales dan kontinue bukan cuma adhock, jika bicara proses produksi yah bisa memberikan kontribusi terhadap efisiensi dan produktivitas misalnya.

Jadi sekali lagi, inovasi itu "Sebuah proses dalam menciptakan sesuatu yang baru atau memberikan nilai tambah baru pada product atau jasa yang kemudian bisa memberikan dampak terhadap brand dan penjualan perusahaan secara  kontinue" jika kita bicara pada konteks pemasaran, setuju? Enggak juga ga apa2 sih hehe.

Creasionbrand I Creative Sales & Brand Partner

Rekomendasi Buat di Baca

Jangkrik Rambo
8 Tips Melakukan Konversi (Jualan) di Website
5 Tips Copywriting yang Pasti di Baca
Calon Gubernur Gaul
Buy-ology, Eyang Subur dan Ritual Marketing

No comments: