Oct 9, 2013

E-Cash, Uang Tunai di Hanphone

Sekitar satu tahun yang lalu, saya sempat menyaksikan sebuah video semacam prototype sebuah produk bahwa beberapa waktu mendatang akan ada saatnya semua transaksi akan dilakukan melalui handphone pribadi masing-masing. Seseorang hanya perlu mendekatkan handphone mereka ke alat scanning untuk memindai data yang ada di handphone mereka ke alat pindai tujuan dia mentransfer informasi atau mentransfer dana. Handphone akan berfungsi sebagai mana layaknya sebuah dompet.

Bukan hanya media untuk melakukan transaksi, bahkan untuk menyimpan identitas diri kita. Ternyata ada beberapa brand yang sudah merealisasikan teknologi ini. Salah satunya adalah Bank Mandiri yang menamakan program E-Cash mereka dengan sebutan Mandiri Cash. Bedanya dengan prototype yang pernah dibuat di Youtube adalah tidak ada proses scanning. Transaksi dilakukan di handphone dan menggunakan koneksi internet untuk mentransfer informasi atau dana dari e-wallet mereka ke channel tujuan mereka.

Kalian sudah dengar berita terbaru Blackberry yang akhirnya terjun ke dunia e-money juga? Seperti Bank Mandiri, Blackberry juga mulai mengembangkan produk mengenai transaksi online yang dilakukan dengan hanya menggunakan handphone dan jaringan internet untuk melakukan pembayaran. Kedua brand ini menyediakan tempat bagi para konsumen mereka untuk ‘menabung’ di akun mereka di Mandiri Cash untuk produk Bank Mandiri dan BBM Money untuk produk dari Blackberry. Sehingga pembayaran nantinya akan dilakukan langsung dari handphone mereka. Tidak perlu menggunakan token atau tool ketiga lainnya.


Dengan tujuan mempermudah atau malah mempersulit, tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa waktu mendatang hal ini akan menjadi kebutuhan baru bagi para individu khususnya yang mayoritas aktivitasnya berkutat dengan dunia digital dan menghabiskan sebagian besar waktunya dengan hal-hal bersifat virtual. Semua hal yang menjadi kebutuhan masyarakat akan cenderung menjadi hal-hal bersifat elektronik. Setelah pengoptimalan e-shop terbukti semakin meningkat dan berkembang semakin pesat, sudah pasti akan berkembang juga aspek-aspek  yang mendukung pengembangan e-shop seperti e-cash ini atau bahkan e-wallet. Hal ini akan menjadi sebuah keberuntungan baru bagi para perusahaan yang sudah bisa mengadaptasikan teknologi ini terhadap pengembangan program virtual mereka.

Bercermin kepada program e-cash yang sudah diaplikasikan oleh Bank Mandiri dengan nama Mandiri Cash, kira-kira perubahan apa yang terjadi di konsumen sampai dalam penggunaan e-cash? Yuk, kita simak analisa singkatnya melihat dari segi konsumen!

1. Enlightened customer to realize the inovation
Bagaimanapun juga, seseorang akan membutuhkan sebuah hal baru untuk bisa keluar dari comfort zone-nya. Inovasi adalah salah satu solusi untuk bisa beralih dari comfort zone ke growth zone. Konsumen yang terdidik menjadi salah satu faktor penyebabnya perubahan perilaku mereka. Proses transaksi dan melakukan pembayaran lewat online memang sudah diaplikasikan oleh Bank lain yang merupakan kompetitor dari Bank Mandiri, yaitu BCA.

Bedanya, BCA menggunakan alat lain sebagai token untuk memasukkan security code pada saat proses transaksi di online. Saldo yang digunakan untuk melakukan pembayaran juga menggunakan saldo dari rekening yang terhubung dengan token dan user ID di situs transaksi online BCA tersebut. Salah satu produk BCA ini sudah berkembang dengan baik dan sudah digunakan oleh hampir seluruh nasabah BCA.

Bank Mandiri memanfaatkan peluang ini dengan membuat produk dengan sistem e-cash. Mereka seakan menyadari bahwa konsumen yang sudah terdidik dengan baik cepat atau lambat akan membutuhkan inovasi. Seperti keluar dari zona nyaman dengan melakukan transaksi online dengan menggunakan token, Bank Mandiri merealisasikan e-cash sebagai produk baru unggulan mereka dengan menggunakan handphone sebagai media transaksi online dan saldo dari Bank Mandiri yang dimasukkan ke dalam user ID di handphone mereka. Sehingga pada akhirnya, handphone bukan hanya berfungsi sebagai media transaksi online, tetapi juga sebagai e-wallet.

2. Information gives the tendency to an expectation
Semakin berkembangnya dan canggihnya teknologi, semakin transparan informasi-informasi yang ada di masyarakat. Seperti memfasilitasi dan menjadi media distribusi informasi, teknologi ini menjadi semakin erat hubungannya dengan manusia. Dengan karakteristik teknologi yang memberikan informasi tanpa batas membuat setiap individu menjadi memiliki banyak ekspektasi.

Hal ini yang menjadi salah satu faktor penyebab perubahan yang mempengaruhi konsumen dalam menentukan pembelian atau menentukan untuk loyal pada brand yang mana. Bersinggungan dengan poin nomor satu, konsumen yang teredukasi dan mendapat pencerahan akan sama halnya dengan konsumen yang mendapatkan banyak informasi dari luar. Informasi yang didapat oleh konsumen akan mempengaruhi mereka untuk melakukan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan harapan mereka. Cepat atau lambat, informasi ini akan menggeserkan perilaku konsumen yang tadinya hanya bertransaksi dengan tool token menjadi bergeser untuk bertransaksi lebih simpel lagi yaitu hanya dengan mengoptimalkan handphone mereka tanpa ada tool ketiga.

3. Trend is the next big thing
Penyebab perubahan yang bisa mempengaruhi konsumen yang lain adalah berkenaan dengan trend. Trend inilah yang akan menggeser perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. E-shop dan e-commerce sudah menjadi trend di penghujung tahun 2013 ini. Paralel dengan perkembangan e-shop dan e-commerce ini, hal-hal yang mendukung e-shop dan e-commerce pun ikut dikembangkan.

 Bukan suatu hal yang mustahil bahwa unsur pendukung tersebut akan menjadi the next big things juga. E-cash atau e-money dengan e-wallet ini akan menjadi trend baru di dunia digital setelah e-commerce. Oleh karena itu, brand-brand mulai menggeluti duni e-commerce dan mulai mengembangak e-cash atau e-money. Seperti yang dilakukan oleh Bank Mandiri dan Blackberry.

No comments: