Ya betul! Indomaret yang minimarket itu! Wah saya agak sedikit senyum-senyum sih.. mengingat Indomaret adalah nama yang sama sekali kurang cocok dengan nama sebuah tempat nongkrong :D Tapi bukan soal itu yang menarik, cocok ga cocok namanya, yang jelas Indomaret sudah sukses menciptakan mengambil market yang baru.
Tren mini market yang perlahan-lahan menjadi convenient store terjadi di beberapa tahun terakhir, terutama saat Circle K dan 711 berkembang pesat. Di kota Bandung adalah kondisi yang cukup unik, di mana pasar convenient store kian berkembang pesat, namun pemain belum seramai di Jakarta, terutama 711 belum masuk ke kota Bandung.
Bisa jadi hal inilah yang menjadi latar belakang Indomaret beberapa bulan terakhir agresif mengembangkan konsep “tempat nongkrong” nya. Selain di Ciumbuleuit ini, “tempat nongkrong” Indomaret juga dibuka di seberang pusat perbelanjaan popular Paris Van Java (PVJ).
Selain Indomaret, ada beberapa brand lain yang menggarap pasar yang sama, di antaranya adalah Lawson (yang sepertinya punya hubungan dengan Alfa Mart) serta Yogya Express. Yogya Express adalah contoh yang serupa dengan Indomaret, di mana konsep convenient store diciptakan sebagai langkah mereka untuk memperlebar pasar. Di mana sebelumnya Yogya telah sukses merajai pasar supermarket, kemudian hadir Yomart di kategori mini market, dan sekarang Yogya Express di kategori convenient store.
Yang menarik dari tren ini adalah terkait sebuah bisnis melakukan peningkatan penjualan. Berdasarkan model utama Creative Sales, kita bisa meningkatkan penjualan berdasarkan 5 credo, yaitu Buy Leads, Buy Now, Buy More, Buy Often dan Buy Recommendation. Para pelaku industry retail berusaha terus untuk melakukan peningkatan penjualan. Berikut adalah beberapa ulasan yang bisa kita tiru dari suksesnya Tempat Nongkrong Indomaret dalam meningkatkan penjualan :
1. New Leads
Sudah pasti sebuah potensi penjualan akan tercipta saat kita mendatangi leads baru. Dalam hal ini Indomaret berhasil untuk menciptakan “pasar” baru dari pasar yang sudah ada sebelumnya. Dengan mereka membuka outlet di depan kampus, sudah pasti mereka menciptakan leads baru yaitu seluruh warga Jl. Ciumbuleuit terutama mahasiswa Unpar.
New Leads juga diciptakan dengan menambah lini produk baru. Indomaret yang kita kenal selama ini sama seperti Alfa Mart atau mini market lain yang menjual barang-barang keperluan sehari-hari, bahkan yang cenderung lebih ke pasar tradisional, seperti telur dan buah. Namun Indoamret yang baru ini lebih mendekati convenient store seperti Circle K atau 711, yaitu menjual berbagai makanan dan minuman instant yang bisa disajikan saat itu juga. Jika awalnya Indomaret tidak menarik bagi anak-anak muda yang berjiwa lifestyle, sekarang sudah sangat menggoda, ditambah lagi di lantai paling atasnya adalah tempat nongkrong gratis.. wahh makin banyak yang nongkrong beneran deh dibandingkan tetangga sebelah (Circle K) yang cuma punya 2 kursi di bagian depan toko.
2. Buy More
Strategi buy more tentu digunakan untuk meningkatkan penjualan. Serupa seperti restoran fast food, di sini juga tersedia berbagai paket, apabila membeli makanan serta minuman secara bersamaan mendapatkan harga yang lebih hemat. Mereka yang awalnya tidak ada rencana untuk membeli minuman, karena lihat ada paket yang “terasa hemat” maka bisa jadi membeli paket tersebut :D
3. Buy Often
Saya adalah salah satu yang pernah terjebak dalam pola “sarapan instan”. Gimana nga? Beberapa tahun lalu waktu kantor saya bertentanggaan dekat sekali dengan Circle K, setiap pagi saya beli sarapan dan kopi di sana.. wah kalo dihitung-hitung menambah pengeluaran saya cukup lumayan :D Strategi “tempat nongkrong” yang disediakan Indomaret ini juga mendorong para mahasiswa “membeli lebih sering” seakan-akan ada tulisan “udah di Indomaret aja, sekalian nunggu kelas, nunggu dijemput atau bikin tugas, di sini ada tempat duduk gratis dan nyaman lho”. Indomaret menyediakan apa yang dibutuhkan para target marketnya, dengan begitu para mahasiswa tersebut bisa semakin sering berkunjung ke Indomaret karena bisa mendapatkan berbagai kebutuhan sehari-hari mereka!
Kesimpulannya adalah keberhasilan Indomaret menciptakan peluang penjualan ini adalah keberanian dalam menciptakan lini produk baru. Bisa saja apabila manajemen Indomaret berpikir bahwa inovasi tersebut akan sulit dilakukan (karena menambah lini produk berarti merubah proses, system, pasokan, dll) maka mereka tidak akan bisa menggarap pasar yang baru.
Keberhasilan tersebut bisa dicapai atas keberanian dalam menambah lini produk baru yang bisa menggarap pasar yang baru pula. Lini produk baru bisa juga terwujud dalam bentuk varian, contohnya saja kalau dulu Indomaret hanya menyediakan kopi sachet, sekarang tidak hanya sachetnya, tapi disediakan juga air panas dan bahkan kopi instant lainnya. Penambahan varian ini juga ditemukan dari Indomie yang baru-baru ini melaunching Indomie Cabe Rawit.. wahh mereka yang suka dengan mie pedas (biasa kan indomie biasa di bagian atasnya dikasi potongan cabe rawit.. sekarang langsung ada di bumbu nya!) pasti tertarik untuk mencoba. Belum lagi mie nya yang berwarna hijau siap untuk jadi bahan omongan.
Jadi.. apakah Anda siap untuk meningkatkan penjualan? Yuk coba dengan memikirkan lini atau varian produk apa lagi yang bisa menggarap pasar yang baru, di luar area segmentasi yang telah kita garap selama ini! Selamat mencoba ;).
Sumber gambar: indomaret.co.id
No comments:
Post a Comment