Jan 28, 2013

Kolor Batman dan Supermen


Baca judul di atas jangan langsung diasosiakan saya mau bahas yang porno-porno yah karena ini sebuah kenyataan yang membuat saya terkejut dan shock (lebay haha). Seperti biasa hari sabtu untuk yang hidup di dunia marketing adalah waktu yang tepat untuk jalan-jalan mencari inspirasi dan hal-hal baru, nah kebetulan sabtu kemarin saya berkesempatan untuk jalan-jalan di Paris Van Java yang konon katanya Mall nya anak gaul di bandung.

Windows shopping adalah salah satu kegiatan yang penting tentunya selain "ngeceng" kalo kata anak muda jama sekarang. Setelah keliling beberapa waktu saya kemudian tertarik dengan display salah toko pakaian dalam Pria yang menampilkan kolor Batman dan Superman di display tokonya. Terlepas ini lincese atau tidak (dan bukan konteks bahasan saya juga sih), display ini buat saya dan beberapa teman yang sedang lewat di depan toko tersebut ini membuat kami harus Push to Action yaitu berhenti untuk melihat, memphoto dan pada akhirnya yah lihat saja saya harus menulis (sayangnya, toko ini tidak memperkuat visual Branding tokonya sehingga bahkan sayapun tidak ingat brand toko tersebut, ya pokoknya ada di PVJ).

Lanjut yah, nah ternyata bukan saya dan teman-teman saya saja yang Push to Action akibat display kolor batman dan superman tersebut, setelah saya asik berphoto ria, muncullah gerombolan remaja yang juga berhenti di depan display tersebut dan asik bercanda sesamanya karena kolor batman yang mereka lihat tersebut.


Nah coba kita diskusikan yuk, dari contoh di atas saya ingin memperlihatkan bahwa konsep USP yang Creasionbrand kembangkan yaitu Unique Message, Strong Visual dan Push to Action dapat diterap dalam hal-hal yang sangat sederhana bahkan di Window Display pertokoan. Kolor batman dan superman ini punya unsur Strong Visual yang sangat kuat yang membuat orang untuk berhenti melihat, berdiskusi dan bahkan Push to Action (share, tweet dll). Tentu hal ini tidak cukup kalo pada akhirnya orang tidak membeli, karena itu memang sangat disayangkan USP yang dibangun tidak terintegrasi dengan Push to Action yang mengarah ke penjualan langsung.

Ok balik, ngomong-ngomong apa saja yah kira-kira yang membuat orang Push to Action ketika orang membaca, mendengar atau melihat penawaran yang kita berikan

1. Terbatas
Ini dorongan yang paling sering digunakan pemasar agar konsumen sesegera mungking membeli produk yang ditawarkannya. Coba kita bahas per point agar lebih mudah nanti mengimplementasikannya di lapangan.

A. Limited product offer
Mobil ini hanya diproduksi 100 buah di seluruh dunia, atau tiket hanya untuk 50 pendaftar pertama hari ini. Pernah denger hal-hal seperti contoh tersebut? Bentuk komunikasi dengan mengedepankan limited product offer seperti ini sangat efektif untuk mendorong konsumen "segera" membeli produk yang kita tawarkan karena keterbatasannya. Yah asal bener terbatas yah, jangan ngomong terbatas eh nantinya malah di produksi masal, itu sih ngibulin konsumen, lah terus khan perlu jualan, klo gitu bilang ajah Limited Edition, yah kalo produk utamanya tetap dijual seperti biasa.

B. Limited time offer
Nah ini sering dipraktekan oleh Air Asia, mengeluarkan promo dengan batas waktu tertentu, pembelian tiket dari tanggal sekian sampai tanggal sekian harganya dibuat jadi miring (kombinasi dengan limited price offer). Ini juga bentuk penawaran yang buat konsumen sulit untuk di tolak, sampe-sampe sepertinya tidak aneh banyak yang suka hunting promo asia, beli tiketnya kapan waktu dan pas udah waktunya kaga jadi berangkat karena ada kerjaan atau keperluan penting. Pernah khan? Ngaku deh.

C. Limited price offer
Nih saya kasih contoh, Seminar Dashsyat, Pendaftaran tanggal xxx-xxx discount 70 persen, lewat tanggal xxx harga normal atau sering denger ga di TV iklan properti, "Harga hanya berlaku untuk hari ini saja, besok harga naik". Gaya komunikasi seperti ini khan bener-bener buat gregetan konsumen sehingga kadang jadi seperti terhipnotis untuk membeli saat ini juga haha.

Yah ini bisa dikembangkan dengan cukup luas konsepnya, intinya kasih keterbatas sehingga konsumen mau tidak mau harus "segera" Push to Action.

2. Trend 
Ketika demam android sedang sangat mewabah saat ini, vendor seperti samsung dengan agressive mengeluarkan berbagai model, ukuran dan harga untuk ponsel Android. bahkan kalo bicara trend kadang tidak diperlukan Unique Message or Strong Visual untuk membuat konsumen melakukan Push to Action karena memang mereka sedang "mencari" produk tersebut, tapi yah tentu itu terlalu ekstrim dan pada kondisi persaingan tidak keras, kalo kompetitor juga kuat tepat kedua unsur tadi diperlukan untuk mengkomunikasi apa yang kita tawarkan.

3. Timing
Banjir jakarta dan curah hujan yang mungkin masih akan cukup mengkhawatirkan di jakarta merupakan saat yang tepat untuk Asuransi Kendaraan melakukan campaign yang membuat pemilik mobil Push to Action untuk segera memiliki asuransi akibat banjir atau pas bulan Juli di mana musim perdana sekolah akan dimulai kembali, Push to Action untuk membeli baju sekolah, celana sekolah, buku dan berbagai keperluan sekolah lainnya akan sangat tinggi sehingga bagi brand yang menyediakan produk-produk tersebut sangatlah penting untuk membuat konsumen membeli brandnya bukan brand pesaing.

Nah semoga ketiga unsur di atas Terbatas, Trend dan Timing (3T) -- "Loh khan "terbatas" bahasa indonesia sementara Tren dan Timing bahasa Inggris, ga bisa dong 3T?" <--- "yah suka-suka gualah, gua yang tulis hehe". Nah semoga kita pemasar mampu memanfaatkan ketika unsur yang sering membuat orang Push to Action.

Silahkan download 60 Tips Persoanl Branding via Twitter di sini, terbatas hanyak untuk 100 penDownload pertama Gratis http://ebook.creasionbrand.co.id/

Creativesales

No comments: