Apr 2, 2012

Global Campaign with Local Brand Execution


Di artikel yang lalu, Ades Eco-Friendly, sebenarnya sudah sempat kami bahas tentang pegantian kemasan air minum dalam kemasan ADES yang keluar dari “pakem” per air minuman, yaitu mengusung tema go green. Disebutkan pula bahwa kami sempat melihat kemasan yang sangat mirip sekali dengan ADES sudah ada di negeri Sakura, Jepang.

Selidik punya selidik ternyata minuman tersebut (brand nya I LOHAS) memang memiliki induk company yang sama, yaitu The Coca Cola Company.  Dan ternyata di Jepang sendiri The Coca Cola Company lewat salah satu kemasan air mineralnya memang sedang memiliki campaign meminimalkan penggunaan plastik dengan cara meluncurkan kemasan air mineral yang lebih tipis. Selain meminimalkan penggunaan plastik, I LOHAS juga mengcampaignkan “cara menikmati” kemasan tersebut setelah kita menggunakannya:

Campaign serupa juga saat ini diterapkan oleh The Coca Cola Company untuk Indonesia, namun dengan pertimbangan yang lebih bijak menurut saya, yaitu tidak dengan “mendatangkan” brand I LOHAS ke Indonesia, tapi dengan mengadopsi konsep, desain, dan “cara menikmati” kemasan I LOHAS dengan penggunaan brand lokal Indonesia: ADES.



Dari pengamatan saya ada beberapa pertimbangan untuk mengadopsi campaign global kedalam brand lokal seperti yang dilakukan oleh Coca-Cola Indonesia:

1. Karakteristik produk sejalan dengan tema campaign
Karakteristik produk sebaiknya memiliki hubungan atau keterkaitan dengan campaign yang diusung, dalam kasus ini adalah air mineral yang memang memiliki asal dari alam, sehingga pada saat campaign yang diusung juga dekat dengan alam, maka campaign akan dengan sangat mudah di adopsi oleh produk atau brand.

2. Kesesuaian campaign dengan habit dan norma yang berlaku 
Setiap negara memiliki ketentuan sosial yang berbeda, maka campaign yang diusung di satu negara belum tentu cocok untuk diadopsi di semua negara, misal campaign cara menikmati beer belum tentu cocok untuk diadopsi untuk Indonesia, karena di Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim tidak mengkonsumsi alkohol.

3. Campaign sesuai dengan cara berkomunikasi lokal 
Tema campaign yang sifatnya go green mungkin akan lebih dipahami oleh demografis yang lebih dewasa, maka mungkin cara penyampaian (komunikasi) yang dilakukan lebih baik menggunakan bahasa2 yang lebih dewasa

4. Kemudahan, karena brand nya sudah ada
Dengan brand yang sudah dimiliki, minimal produsen tidak perlu mendevelop brand kembali, dalam kasus ini, The Coca Cola Company lebih baik menggunakan brand ADES yang memang sudah ada di Indonesia. Karena jika membawa brand I LOHAS ke Indonesia, maka The Coca Cola Company harus membangun dahulu brand I LOHAS, baru campaign nya.

creative sales

2 comments:

JAYAVO said...

Persis ya, kalau tidak tahu produsennya, bisa dikira niru:p

Sarita dan segenggam Cerita said...

Hahaha... iya pertama lihat kemasan baru nya ADES agak kaget dan langsung cari tahu apakah sama atau tidak produsennya (agar tdk berburuk sangka).

Oh, ya thank you sudah mengunjungi blog kami ya :)

@saritasutedja