Apr 21, 2011
Korean Wave
Korean wave ini disebut juga Hallyu wave, mengacu pada penyebaran budaya Korea Selatan di seluruh dunia. Istilah ini diciptakan di China pada pertengahan 1999 oleh jurnalis Beijing terkejut oleh popularitas yang berkembang pesat hiburan dan budaya Korea di Cina.
Tidak bisa dipungkiri, cukup banyak orang yang tertarik menonton drama Korea, mendengar music K-pop (Korean pop), makanan khas korea, pakaian khas korea, belajar berbahasa korea (hangul) bahkan brand-brand dari korea mulai merajalela di tengah krisis global ini. Bagaimana bisa? Di saat dunia mengalami krisis, Korea Selatan bangkit dan menebarkan fenomena yang berbeda. Mereka bangkit menjadi salah satu negara paling maju di antara negara-negara Asia lainnya.
Dahulu, Korean Wave pernah diperkirakan akan mati. Tapi fakta berkata lain, ternyata Korean Wave semakin berkembang pesat. Selebriti laki-laki Korea sekarang berada di antara para aktor dengan bayaran tertinggi di luar Hollywood. Menurut media Korea Selatan, drama Winter Sonata yg dibintangi Bae Yong Joon sekarang pengisian US $ 5 juta film;. yang tertinggi di Asia. Setidaknya sembilan bintang lainnya pria Korea mendapatkan lebih dari $ 10 juta per tahun. Budaya selebriti berfungsi sebagai magnet wisata bagi pengunjung internasional. Wisata ke Korea Selatan telah melaporkan peningkatan drastis sejak Korean Wave. Dari tahun 2003 sampai 2004 saja, pariwisata meningkat 2.800.000-3.700.000 turis asing.
Selain itu, di Jepang Korean Wave dimulai setelah ditayangkan sukses drama Winter Sonata. Selanjutnya kesuksesan ditambah melalui penyanyi BoA & boygroups TVXQ, dilanjutkan tahun 2010 dengan 2ne1, Girls’ Generation, dan KARA. Target pasar dari wanita Jepang yang dewasa ke remaja muda sudah hampir dikuasai. Di RRC, Korean Wave berkembang pesat seiring kelompok boysband Super Junior membuat sub-unit grup, Super Junior M yang merilis lagu ke dalam bahasa mandarin. Bahkan di India, drama Bollywood sudah diambil alih oleh drama Korea, dan di Thailand juga sudah terkena dampak Korean Wave ini.
Di Amerika Utara, Korean Wave masih relatif baru, menyebar setelah era digital, termasuk musik dan drama. Situs social media seperti Youtube, Facebook, Twitter, dan Tumblr telah diakui sebagai alat internasional untuk menyebarkan Korean Wave. Dari tahun 2009 sampai 2010, allkpop.com, sebuah situs gosip internasional dunia hiburan korea yang populer, melaporkan peningkatan 1jt-2,2jt pembaca bulanan, lebih tinggi dari portal musik di Korea Selatan. Enswers, perusahaan Korea membeli Soompi.com, sebuah situs budaya pop yang melayani Amerika Serikat.
CORPORATE CULTURE & BRAND IMAGE
Dari sebuah budaya menjadi sebuah brand image, itulah Korean Wave. Sebuah kampanye yang sangat menarik melalui berbagai macam cara untuk memperkenalkan Negara Korea Selatan. Hal ini tentu saja membuka peluang bagi Korea dan artisnya untuk:
1. Langkah Mencapai Target Market Baru yang Menembus Pasar Dunia
Berkat kesuksesan Korean Wave, hal ini semakin terasa ketika produk korea yang sudah lama berada di pasaran mengiklankan produk mereka dengan brand ambassador bintang-bintang Korea dan produknya laris. Contohnya adalah brand kosmetik asal Korea, Etude dengan brand ambassador sebelumnya, Lee Minho. Lee Min ho dikenal sebagai aktor setelah kesuksesannya berakting di film Boys Before Flower. Dia sukses menjadi brand ambassador lebih dari 20 produk, dengan target market wanita, baik dewasa maupun remaja. Selain itu penyanyi dan aktor Rain menjadi brand ambassador dari produk sampo Clear, yang iklannya sampai ke televisi Indonesia.
2. Peluang Kerja Sama dengan Negara Lain Sekaligus Perwakilan Negara Korea
Berkat kesuksesan girlgroup 2ne1 yang dinobatkan sebagai “Korean Wave Star”, girlgroup ini menjadi brand ambassador motor Yamaha “Fiore” di Thailand. Sungguh di luar dugaan, bahkan Korean Wave ini mampu mendongkrak penjualan di negara-negara lain. Sampai-sampai di Indonesia sendiri, jika Anda memiliki akun di Facebook, banyak sekali orang berjualan produk pakaian dan aksesoris Korea dengan cara pre-order.
Bagaiamana entertaiment Korean bisa membangun hal ini?
1. Kerja Keras
Tentu saja, sebelum kesuksesan dicapai, kerja keras dari para pelaku Korean Wave ini patut diacungi jempol. Untuk menjadi seorang penyanyi di Korea, diperlukan training hingga bertahun-tahun, contohnya Girls’ Generation yang telah ditraining sejak mereka berumur 12-15 tahun oleh entertainment mereka sebelum debut menjadi artis (antara sekitar 5-7 tahun training). Cara training ini sangat efektif hingga negara Jepang hendak meniru program training dari entertainment artis-artis korea.
2. Social Media
Dukungan dari social media menjadi pengaruh terbesar dan langkah paling mudah menyebarkan Korean Wave. Di Twitter sendiri, ada penghargaan “Celebrity Shorty Award Winner” dan selebriti yang menduduki posisi pertama adalah Kim Jaejoong – JYJ, bekas personil TVXQ, urutan ketiga diduduki oleh Heechul – Super Junior. Hal ini membuktikan betapa besar pengaruh Korean Wave hingga pada social media.
Akhir kata, kapan yah kira-kira Indonesian Wave?
Source: http://en.wikipedia.org/wiki/Korean_wave, http://www.allkpop.com/2010/05/super-juniors-bonamana-dominates-on-the-internet / http://megapurnayasa-sman3dps.blogspot.com/2010/08/super-junior_19.html / http://yeinjee.com/2009/2ne1-photos-yg-entertainment/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment