Nov 9, 2008

Dewig “Kok Gitu Sih?”,
Pelajaran Membangun Brand



Semalam saya menonton salah satu tv swasa yang menayangkan klip-klip music dari artis Indonesia. Ada satu yang menarik perhatian saya, yaitu Dewiq. Penyanyi yang telah banyak mencipta lagu-lagu hits telah meluncurkan album terbarunya. Lagu-lagu yang menjadi hits dari album tersebut adalah “Bete” dan “Koq Gitu Sih?”. Di mana-mana, di radio, televisi, Winamp, pokoknya dimanapun berada, saya sering sekali mendengar dua lagu tersebut.

Siapa sih Dewiq? Namanya sudah tak asing lagi di dunia music Indonesia. Istri dari Pay “BIP” ini sudah malang melintang di dunia music nasional cukup lama. Bahkan sebelum menelurkan album yang sekarang, Dewiq pernah meluncurkan tiga album yaitu ‘Weeq’(1996), ‘Apa Adanya’ (1999), dan terakhir bersama The Hippies ‘Hanya Manusia Biasa’ (2001). Namun pada saat itu namanya memang belum setenar sekarang. Beberapa lagu yang pernah diciptakannya dan menjadi hits antara lain Dunia Belum Berakhir (Shaden), Bukan Cinta Biasa (Siti Nurhaliza), Temui Aku (Audy), Setelah Kau Pergi (Bunga Citra Lestari-OST Dealova), Dosa Termanis dan Pencuri Hati (Tere), Cinta di Ujung Jalan (Agnes Monica), Sunny (Bunga Citra Lestari), Jenuh (Rio Febrian), 50 Tahun (Warna), Bukan Permainan (Gita Gutawa), I Love You (Dewi Sandra), Masih Bisa Cinta (Iwan Fals), OK (T2), Ku Kan Selalu Ada (Once), Klik (Ussy), Terbaik (Mike Mohede), dan Bukan Rayuan Gombal (Judika). Hampir semua lagu-lagu tersebut menjadi hits di kalangan pencinta lagu Indonesia. Setelah banyak menciptakan lagu-lagu hits tersebut, nama Dewiq menjadi lebih terkenal dibanding sebelumnya.

Ternyata selain pandai mencipta lagu, Dewiq juga piawai memainkan alat music seperti gitar dan drum. Sepertinya dunia music memang menjadi pilihan bagi Dewiq untuk mengembangkan kariernya. Mulai dari menjadi anggota band waktu kuliah, sampai sekarang menjadi hitsmaker. Perjalanan kariernnya pun bisa dibilang cukup lama sampai akhirnya bisa terkenal seperti sekarang ini. Selain itu, lagu-lagu ciptaan Dewiq punya ciri khas, selain berlirik ‘nyeleneh’ juga mudah dinyanyikan. Mungkin factor-faktor itulah yang membuat lagunya menjadi hits. Sekarang nama Dewiq sendiri sudah disejajarkan dengan pencipta lagu handal di Indonesia.

Dari cerita Dewiq di atas, sebenarnya perjalanan karier seorang musisi tidaklah jauh berbeda dengan perjalanan bisnis seorang pengusaha. Seperti Dewiq, dibutuhkan ketekunan dan kesungguhan agar namanya bisa menjadi terkenal dan dinilai berkualitas dalam menciptakan lagu. Sama halnya ketika sebuah perusahaan berusaha untuk memunculkan suatu brand di pasar. Diperlukan ketekunan, dan yang pasti kerja keras, mulai dari menciptakan produk, diberi brand, membuat brand tersebut terkenal, sampai menjadi brand yang diakui oleh konsumen sebagai brand yang memiliki value tinggi.

Dari cerita Dewiq tersebut, ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dan kita aplikasikan dalam dunia bisnis. Seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya, membuat nama seseorang menjadi terkenal sama halnya dengan membuat suatu brand menjadi terkenal pula. Beberapa factor berikut bisa menjadi bahan pertimbangan untuk membangun, mengembangkan, dan memaintain suatu brand agar bisa diterima oleh pasar. Apa saja kira-kira factor tersebut? Mari kita bahas satu persatu.

1. Memiliki Core Competency
Core Competency adalah sesuatu yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan, kenapa? Karena core competency merupakan asset perusahaan dimana asset ini tidak dimiliki oleh perusahaan lain walaupun mempunyai produk yang sama. Dewiq memiliki core competency lirik lagu yang ‘nyeleneh’, suara yang khas, dan music yang easy listening. Core Competency bisa merupakan kombinasi dari attitude dan skill, dimana terintegrasi secara spesifik. Seperti Dewiq, perusahaan yang mempunyai core competency akan lebih mudah untuk masuk ke pasar dan bersaing dengan para competitor.

2. Konsistensi
Dewiq menjalankan prinsip konsisten dalam menjalani karier di dunia music. Dengan konsistensinya itu dia berhasil meraih titik tertinggi, dimana lagu-lagunya diakui berkualitas, menjadi hits dan namanya mulai diperhitungkan dalam kancah permusikan Indonesia. Hal ini juga yang harus bisa dilakukan oleh setiap perusahaan, konsisten dalam membangun brand. Ini juga mengacu pada positioning suatu brand di benak konsumen. Misalnya brand yang memiliki value tinggi, maka harus menunjukkan konsistensi yang sesuai dengan valuenya, seperti mempunyai produk yang berkualitas, standar pelayanan yang tinggi, harga yang sesuai, dan sebagainya.

3. Kejelasan
Kejelasan dalam branding adalah penting karena tanpa kejelasan tidak ada brand (Phillip Kotler,). Disini customer dan pemangku kepentingan harus dapat memahami benar siapa perusahaan dan brand-nya serta apa yang bukan. Kejelasan brand didasari pada visi, misi, dan nilai perusahaan yang mudah dimengerti dan diserap.

4. Memaintain Brand secara Kontinyu
Inilah tugas sulit yang harus dijalankan oleh setiap perusahaan, dimana setiap perusahaan harus memaintain brandnya secara kontinyu. Ingatlah bahwa brand tidak berdiri sendiri, memang brand bukanlah milik perusahaan, brand adalah milik customer. Tapi yang harus memaintain brand adalah perusahaan. Disini diperlukan usaha bagaimana ekuitas merek (brand value) bisa tetap eksis dan melekat di hati para pelanggannya. Sama halnya dengan Dewiq, sebagai penyanyi terkenal dia juga harus bisa memaintain hubungan dengan para penggemarnya juga dengan sesame artis yang suka dengan lagu-lagu ciptaannya. Ada suatu proses yang berkesinambungan dalam memaintain brand, dan itu harus tetap dipertahankan eksistensinya, seperti mempertahankan brand image yang sudah terbentuk, menciptakan inovasi, memperbaiki kualitas produk dan layanan, dan sebagainya.

Yah tentu masih banyak lagi faktor yang penting dalam membangun Brand, mulai darimana? Yah Andalah yang memutuskan.

1 comment:

Anonymous said...

Tambahain dua hal lagi aaaahh :
- Berdoa
- Luck
Heheee...!!;p