Creating a Brand Name
Salah seorang teman semasa kuliah meminta bertemu dengan saya beberapa hari yang lalu. Ah sudah GR (Gede Rasa) saja saya rasanya karena diajak dinner oleh mantan gebetan (Ups! Hehe!). Namun apa daya sodara-sodara, dinner yang saya bayangkan akan sangat romantis ternyata diisi dengan perbincangan mengenai bisnis. Hohoo, malu sendiri rasanya saya dalam hati. Dia bercerita bahwa dia sedang merintis sebuah usaha, baru saja akan dipublish, namun dia mempunyai sedikit kesulitan dalam pemilihan nama untuk produk atau jasa yang akan dia luncurkan. Dia bilang sebagai orang yang bekerja di perusahaan in house branding tentunya saya adalah orang yang paling tepat untuk dimintai pendapat. (Tuh kan, jadi ini alasan dia ngajak saya dinner! Hix! ;p)
Sambil menutupi ke-salting-an saya karena sudah ke-GR-an, saya pun berusaha memberikan beberap pandangan kepadanya tentang hal-hal yang sebaiknya diperhatikan dan dipertimbangkan dengan baik dalam mimilih nama untuk produk atau jasa yang dia miliki.
A. Unforgettable
Daripada pusing-pusing membuat nama produk atau jasa yang rumit, sok ilmiah atau sok luar negeri, lebih baik memilih nama produk atau jasa yang mudah diingat oleh target market pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Mudah di ingat disini bisa mengacu pada dua hal :
a. Unik
Seperti halnya visualisasi sesuatu yang kita lihat, keunikan nama produk atau jasa juga akan membuatnya lebih terngiang-ngiang di telinga, terbayang-bayang di mata dan otomatis akan tersimpan dengan lebih kuat di hati. Seperti halnya jika kita berada dikerumunan orang banyak, semua orang memang pasti berbeda satu sama lain, tapi cuma orang yang berpenampilan unik lah yang akan dengan mudah kita lihat, bukan? Begitu juga dengan nama produk atau jasa, sesuatu yang unik akan langsung menarik perhatian kita begitu mengetahui nama produk atau jasa tersebut, tentunya juga tidak akan mudah dilupakan donk!
b. Familiar
Familiar disini berarati bahwa nama yang kita gunakan untuk produk atau jasa kita adalah nama yang sudah ada sebelumnya. BUkan menjadi suatu masalah menggunakan nama yang sudah existing sebelumnya. Eitz, jangan ditelan mentah-mentah, maksudnya disini adalah kita menggunakan nama yang umum sering didengar atau diucapakan oleh target market kita, bukan nama yang telah digunakan oleh perusahaan lain untuk produk atau jasa-nya. Orang Indonesia walaupun sudah modern tapi tidak bisa dipungkiri lebih mudah mengingat nama yang tidak asing di telinga dan pikirannya.
B. Have a strong chemistry
Memilih sebuah nama saya anggap sama seperti memilih pasangan…tidak semudah memilih baju mana yang akan kita pakai hari ini (yah walaupun bagi sebagain orang hal itu juga memusingkan!Hehe!). Butuh sesuatu yang lebih dari sekedar rasa suka, nyaman, dan komersil, tapi sesuatu yang lebih dalam lagi : Chemistry. Chemistry akan membuat kita tidak bisa menjelaskan apa yang terasa dengan kata-kata atau penjelasan logis, hanya dapat dirasakan dalam hati, namun dapat membuat kita dengan tegas meyakini “Ini jodoh gw!” (Heee.…Lebay nggak gw?? ;p).
Tapi memang begitu kok! Saat kita memilih nama yang akan kita gunakan untuk produk atau jasa kita dengan dasar chemistry, maka kita akan lebih mencintai produk atau jasa kita tersebut dengan sepenuh hati. Ini berarti pada perjalanannya kita juga pasti akan menjaga dan membangun produk atau jasa tersebut dengan semaksimal mungkin. Jadi tunggu saja, keberhasilan produk atau jasa sudah ada di depan mata.
C. Meaningful
Perhatikan tidak jika orang tua sekarang selalu memberikan nama anak-anaknya dengan nama yang memiliki arti sedemikian rupa. Nama dengan arti yang diberikan diharapkan mampu menjadi doa bagi perjalanan hidup anak-anak tersebut. Dalam dunia bisnis, hal itu ternyata juga berlaku.
Produk atau jasa yang kita miliki bagaimanapun caranya harus diberi nama yang memiliki arti yang sangat baik bagi perjalanan produk atau jasa tersebut di kemudian hari. Bermakna disini tidak hanya secara implicit yang berarti mengandung makna tersembunyi, namun juga secara eksplisit yang berarti bisa diketahui maknanya secara gamblang. Apapun itu, nama produk atau jasa yang bermakna akan membuat produk atau jasa lebih mudah diingat, bahkan untuk beberapa orang mungkin akan memberikan memiliki hubungan ‘emosional’ tersendiri denagn produk atau jasa kita.
D. Easy
Easy to say + easy to hear = easy to remember
Jangan sok-sok ingin terlihat keren sehingga kita memberikan nama yang cukup rumit bagi telinga dan lidah orang Indonesia. Nama asing atau nama ilmiah memang terlihat lebih produk atau jasaed, kata siapa?? Percuma saja jika pada akhirnya masyarakat apalagi target market kesulitan untuk mengucapkan dan mendengar nama produk atau jasa tersebut.
Ujung-ujungnya, bukannya produk atau jasa kita diingat tapi malah dilupakan begitu saja karena malas mengucapkan dengan benar nama produk atau jasa kita. Kita harus mengingat rumus di atas, saat nama mudah diucapkan, maka pasti akan mudah didengar, dan akhirnya akan menjadi mudah diinget oleh target market dan masyarakat luas. Maka dari itu, coba sebisa mungkin untuk memilih nama produk atau jasa yang sesederhana atau sesimple mungkin tanpa melupakan tiga hal yang saya kemukakan di atas.
Saya yakin sih sebenarnya setiap owner tidak mungkin memberikan nama sembarangan pada produka tau jasa yang dimilikinya. Namun tidak aada salahnya kan jika disini saya mencoba untuk membuka wacana seperti ini. Siapa tahu ada yang lagi bingung seperti teman saya di atas kan?
No comments:
Post a Comment