Mar 3, 2008

Liat Ajah Ntar


Ada yang menarik ketika saya sedang iseng berkunjung ke sebuah pusat perbelanjaan eletronik terkenal di kota bandung, saat itu ketika sedang mengarah ke foodcourt untuk sekedar melepas dahaga dengan es buah saya melihat ada toko accecories tepat di sebelah elevator turun.” Wah, gile juga nih toko” guman sahabat saya yang sedang bersama saya saat itu, “kenapa emang” tanya saya? Sahabat saya kemudian melanjutkan kekagetannya dengan mengatakan kok accecories buka di tempat elektronik, apa ga salah. Hampir semua orang yang datang ke tempat perbelanjaan eletronik khan pasti bermaksud membeli barang-barang eletronik, nah ini orang malah jualan accecires wanita, mending kalo accecories handphone, lanjut sahabat saya tersebut.

Memang jika cukup menarik untuk membahas strategi pemilik toko ini dimana pemilik toko tersebut memutuskan untuk membuka tokonya di pusat perbelanjaan eletronik. Dari sisi segmentasi, secara kasat mata jelas terlihat bahwa target market dari toko tersebut sangat sedikit yang datang ke sana, memang sih ada pusat perbelanjaan HP di lantai bawah, namun berapa banyak anak-anak tenegeer yang berbelanja HP memangnya? Dan berapa banyak yang merencanakan untuk membeli accecories di tempat eletronik, ok lah bila kita berkilah bawah bisa terjadi impul buying, namun sekali lagi berapa banyak? Kedua dari sisi prilaku pembelian, jika pergi ke tempat elektronik yah belanja elektronik, jika pergi ke carefour yang belanja kebutuhan sehari-hari, dari sini bisa kita simpulkan bahwa ketika memilih sebuah lokasi untuk sebuah counter kita harus benar-benar memahami prilaku pembelian konsumen yang datang ke tempat tersebut.

Bicara soal pemilihan lokasi perusahaan, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan, oleh para pemilik bisnis agar lokasi yang dipilihnya mampu meningkatkan penjualan atau dengan kata lain banyak yang akan membeli merek dan produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Tentu hal ini tidak bisa digeneraslisasi karena cukup banyak juga produk atau jasa yang ditawarkan bertempat di tempat yang mungkin kurang strategis, sulit dicapai, jauh dari tempat kelompok pelanggannya tinggal, membutuhkan biaya yang cukup tinggi untuk di capai dan sulit ditemukan, namun tetap saja pelanggannya datang dan membeli produk atau jasa tersebut. Banyak hal juga tentunya yang menyebabkan produk atau jasa tersebut tetap banyak pelanggannya mulai dari differensiasi produk atau jasanya yang memang unik dan inovatif, harga yang murah, pelayanan yang ramah ataupun produk atau jasa tersebut memang tidak bisa didapatkan di mana-mana lagi.

Namun secara umum beberapa hal dibawah ini mungkin bisa dijadikan pertimbangan untuk memilih lokasi bagi perusahaan dalam memasarkan produk atau jasanya, khususnya jenis usaha retail accecories. Pertama dan yang terpenting adalah ukuran pelanggan yang datang dan pergi di disekita tempat tersebut katakanlah sebuah Mall atau pusat perbelanjaan. Mengapa hal ini sangat penting, karena dari data yang dikumpulkan oleh departmen riset creasiobrand (kebetulan salah satu klien kami merupakan salah satu pemain terbesar di industri ini di Indonesia) menunjukan bahwa prilaku pembelian produk accecories ini lebih cenderung mengarah ke impulse buying. Konsumen yang membeli produk ini lebih dari 70 persen memutuskan pembelian ketika berkunjung ke sebuah Mall dan melihat ada counter atau tokoh accecories, jadi memang tidak diniatkan sejak awal. Karena itulah jumlah pelanggan khussunya target market yang berkunjung ke tampat tersebut harus besar sehingga besar pula kemungkinan produknya akan dibeli. Kembali ke contoh di atas, apakah pusat perbelanjaan elektronik ramai, betul tapi apakah yang datang tersebut segmen market toko accecories tersebut?

Kedua. Komitmen dari pemilik tempat dimana perusahaan membuka atau menyewa counter harus diperhatikandan dipelajari dengan baik. Selain yang paling penting berhubungan dengan lokasi dimana mall tersebut berada, komitmen pemilik/ pengelolah mall terhadap kegiatan-kegiatan yang bersifat komunikasi untuk mendatangkan konsumen lebih banyak ke mallnya harus diperhatikan dengan cermat, program komunikasi ini bisa berupa program-program diskon bersama, event-event yang menarik konsumen untuk datang ke mall tersebut ataupun bentuk-bentuk komunikasi lainnya.

Ketiga, yang juga perlu diperhatikan adalah tenant-tenant lain yang membuka counternya di mall tersebut. Sebetulnya ini salah satu jurus ampuh jika perusahaan anda tidak memiliki kapabilitas dalam menganalis sebuah lokasi mall akan ramai atau tidak ke depannya. Perusahaan-perusahaan besar semacam Mc Donald dan Pizza Hut misalnya memiliki kapabilitas dan ukuran yang jelas mengenai jumlah target market yang akan datang ke sebuah mall di mana mereka memutuskan untuk membuka cabangnya, nah jika anda mengetahui salah satu atau keduanya membuka cabang di mall tersebut, yah sudah jangan pusing-pusing buka ajah karena analisis kunjungan dari kedua perusahaan tersebut pasti memberikan data yang cukup baik untuk membuka cabang di sana. Yah memang, anda juga harus perhatikan segmen market produk anda, jika menyasar segmen market yang sama dengan kedua tempat tersebut jelas sudah tepat keputusan anda, namun jika tidak harus dperhatikan juga hal-hal lain yang penting mengenei profile konsumen yang datang ke mall tersebut.

Terakhir tentu saja biaya. Ini sih hitung-hitungan anda sendiri sebagai pemilik bisnis yang ingin membuka cabang di mall, sederhananya proyeksi kunjungan dan trafic konsumen di mall tersebut harus bisa anda prediksi dengan baik karena ini berhubungan dengan pendapatan Anda ketika sudah membuka counter di mall. Prediksi ini tentu bukan hal yang gampang dilakukan, paling sederhana Anda bisa meminta data dari pengelolah mall mengenai prediksi jumlah kunjungan dan profile customernya, namun buat saya hal ini tentu tidak cukup karena pihak pengelolah sebagai pihak penjual tentu akan memaparkan data sesuai denga kepentingan mereka, wajar sih karena tentu mereka mau mallnya laku karena itulah anda sebagai pihak pengusaha harus melakukan pengukuran-pengkuran sendiri mengenai prospek mall tersebut semisal analis daerah sekitar mall, apakah daya beli masyarakatnya bagus, analisis transportasi yang datang dan pergi melewati mall tersebut apakah ramai dan sebagainya, kecuali Anda pengusaha yang banyak uang sehingga tidak meresa perlu melakukan hal tersebut. Yah kalo sudah begitu seperti tagline Nike, just do it, mau rugi mau untung kita liat ajah ntar.

No comments: