Mar 3, 2008

Melayani Manusia-Manusia Pemalas

Bagi para pebisnis dewasa ini, mencari peluang dari budaya masyarakat adalah sesuatu yang mutlak. Berbagai produk baru diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia jaman sekarang (dan mengeruk uang mereka tentunya). Lantaran di sisi lain, dari sudut pandang masyarakat malah berterima kasih kepada berbagai produk inovatif, karena dengan adanya mereka, solusi dari masalah dan kesulitan mereka ditemukan.

Sebut saja produk penghilang stres yang dikeluarkan oleh Group Kalbe, berupa minuman coklat yang mengandung berbagai zat yang bisa menurunkan kadar stres dalam diri seseorang. Adapun produk-produk seperti ini muncul dari pengamatan detil dari gejala yang terjadi di masyarakat sekarang ini. Begitu banyaknya tekanan yang terjadi, membuat sebagian besar manusia pada jaman sekarang mengalami stres (baik dalam tingkatan ringan maupun tinggi). Dan produk tersebut hadir sebagai solusi untuk meringankan permasalahan yang diderita. Pemilihan segmen target marketpun menjadi hal yang penting, karena pertimbangan kemampuan mereka mendapatkan produk dan apakah produk layak mereka pertimbangkan sebagai sebuah solusi. Dan produk coklat yang diberi brand Nutreve tersebut telah secara jitu membidik kelompok B+ dan A untuk mengurangi stres, dan menciptakan lifestyle tersendiri.

Beda lagi dengan strategi yang dijalankan oleh Om Bob Sadino dengan proyek besar-besarannya : The Mansion. Siapa yang tidak kenal daerah Kemang? Siapa juga yang tidak tahu Kem-Chick? Kemang sudang dikenal sebagai daerah prestige yang tidak main-main. Berbagai komunikasi dan masyarakat yang ada di sana membentuk sebuah komunitas tersendiri dengan level yang sangat tinggi, dengan segala kemewahan dan gaya hidup yang memang diakui sangat menggiurkan. Mungkin bisa jadi impian semua orang untuk menjadi bagian ke”Kemang”an itu sendiri. Kem-Chick pun telah menjadi icon daerah tersebut dan menciptakan sebuah lifestyle di kalangan para socialite. Satu lagi ide brilian pebisnis Bob Sadino bekerja sama dengan berbagai investor lain, baik lokal maupun luar negri untuk menciptakan The Mansion, sebuah icon istimewa daerah Kemang. The Mansion didirikan sebagai sebuah service apartment dan berbagai retail facilities, yang salah satunya tentu saja adalah Kem-Chick. Yang lebih mengejutkan saya, The Mansion ini tidak hanya sekedar mendirikan sebuah hunian yang “generic” di mana, ya apartemen yah seperti itulah.. walaupun dia telah memiliki selling values yang begitu banyak. Tetapi konsep The Mansion ini dikembangkan hingga tidak adanya celah kebutuhan penghuninya yang tidak terpenuhi.

Berangkat dari berbagai permasalahan masyarakat menengah atas, para pekerja dan ekspatriat adalah kesulitan mereka dalam merawat hunian alias housekeeping. Di The Mansion ini, tersedia layanan housekeeping selama 24 jam, dan tentu saja layanan delivery order, tidak hanya untuk makanan (breakfast, lunch dan dinner) tetapi juga untuk keperluan groceries (dan menunya tinggal ada click di remote control dan tersedia di layar flat screen apartemen anda!). Hal ini berangkat dari kecenderungan sempitnya waktu yang dimiliki para pekerja dalam memenuhi kebutuhan mereka dalam hal keperluan sehari-hari, seperti memasak, membersihkan rumah dan berbelanja. Dan lebih spesialnya lagi seluruh layanan ini (order list belanja dan masakan) dilayani langsung oleh Kem-Chick. Dan rasanya bagi segmen market yang dituju harga 800juta hingga 1,6 milyar per unitnya bukan menjadi masalah. Ditambah lagi ada fasilitas kreditnya yang tanpa DP dan bunga 0%! Tambang emas siap dikeruk!

Satu hal yang dapat kita pelajari di sini, adalah bagaimana caranya memanfaatkan segala kebutuhan dan permasalahan menjadi sebuah solusi dan peluang bisnis. Masyarakat terus berkembang, dan masing-masing kelompok menciptakan berbagai kebutuhan. Permasalahannya adalah sejauh mana kita peka untuk memanfaatkannya, seperti The Mansion yang telah memanfaatkan sempitnya waktu atau “kemalasan” orang-orang menengah atas?

No comments: