Jan 9, 2015

Statement dan Kaizen

Ga kerasa sudah hampir 3 bulan belom di update blognya karena sibuk sekali dengan pengembangan bisnis dan project menulis buku Creative marketing, nah menyambut tahun baru 2015 kita akan mulai kembali mengisi halaman-demi halaman dengan artikel yang bermanfaat, selamat menikmati yah. yuk mulai dengan sedikit berbau motivasi mupung awal tahun hehe.

Dari Mario Teguh sampai Jordan Belfort jika ditanya tentang apa sih yang mendasari seseorang sukses atau tidak, sebagian besar akan menjawab keyakinan diri. Tapi kadang keyakinan diri itu susah untuk dibangun. Udah berbagai seminar motivasi diikuti, berpuluh-puluh buku motivasi dibeli (ada yang dibaca sampai habis ada yang 5 halaman awal saja), beratus-ratus akun Twitter motivasi di follow, tapi tetep aja koq susah ya buat merubah diri sendiri.

Di sini saya ingin share tentang 2 hal mudah yang bisa langsung Anda lakukan untuk menciptakan keyakinan diri tersebut. Satu adalah Statement dan yang kedua adalah Kaizen.

1. Statement
Teori bahwa Statement merupakan modal dasar kesuksesan, dipopulerkan oleh Jordan Belfort, seorang praktisi dunia saham yang menjadi super sukses dan saat ini berprofesi sebagai seorang motivator.

Beliau mengatakan bahwa untuk meraih sesuatu, misal dalam hal ini keberhasilan Anda dalam bisnis atau karir, atau keinginan Anda menjadi kreatif, harus diawali dari sebuah statement, yaitu pernyataan sederhana yang Anda sering ucapkan contoh “Saya pasti bisa menjadi orang kreatif” atau “Saya adalah orang sukses. Orang Sukses tidak menyerah di tengah jalan”, dll.


Pemahaman terhadap Statement ini saya analogikan dengan sebuah ilustrasi yang pernah sayabaca di dalam buku “Think & Grow Rich” karangan Napoleon Hill. Di sana diceritakan tentang seseorang yang selalu gagal dalam usahanya. Berbagai usaha ia lakukan, baik dari modal sendiri, modal orang lain, berkarir sekalipun, selalu tidak dapat berhasil mencapai puncak. Pada saat dipelajari hal tersebut salah satunya disebabkan oleh Statement yang ada di dalam dirinya. Ada Statement yang tidak ia sadari ada di dalam dirinya, sehingga memblok keberhasilannya selama ini.

Statement tentang keuangan, tentang konsep kaya dan miskin di dalam diri kita, seringkali berasal dari lingkungan, keluarga atau orang tua kita selama ini, dari kecil hingga saat ini; dari masa lalu kita. Di awal buku tersebut kita diminta untuk menuliskan seperti apakah pemahaman “kaya” dari sudut pandang orang tua atau lingkungan kita selama ini. Apakah pernah (atau sering) ada kata-kata yang kita dengar bahwa orang kaya itu pelit (misalnya), atau jika menjadi kaya kita akan jauh dari Tuhan, atau dengan menjadi kaya kita akan menjadi orang yang rakus.

Dari kasus yang diceritakan tersebut ternyata betul bahwa Statement pemahaman bahwa “orang kaya itu bla bla bla”berasal dari masa lalunya dan secara alam bawah sadar terus menerus berada di dalam dirinya dan menjadi penghalang kesuksesannya.

Untuk mengatasinya, secara sadar orang tersebut harus menghancurkan Statement masa lalunya dan menggantinya dengan Statement yang baru yang akan mendorongnya membuka jalan menuju kesuksesan.

Kembali ke teori Jordan Belfort saya ingin menambahkan bahwa saat pertama kali Anda menetapkan Statement, tidak selalu 100% betul-betul harus Anda yakini, karena tentu tidak mudah merubah apa yang sudah ada di dalam alam bawah sadar kita selama puluhan tahun. Tapi paling tidak beranilah untuk menetapkan Statement Baru sebagai STATEMENT ANDA SAAT INI. Sekali, bisa jadi masih kurang yakin, tapi semakin sering Anda pikirkan, baca dan ucapkan, Anda akan semakin meyakininya dan alam bawah sadar Anda akan mengikutinya.

Masih terasa sulit bahkan untuk menetapkan Statement Anda sendiri?  Baca poin Kaizen berikutnya yang akan menjadikannya sangat mudah dilakukan.

2. Kaizen
Semua buku motivasi bilang cara mereka yang paling benar, tapi buat kita sebagai pelaku, tentu cara yang paling benar adalah cara yang paling gampang (saat ini juga alam bawah sadar Anda mengangguk keras). Saya menemukan sebuah buku yang menurut saya cukup berbeda dibandingkan buku-buku motivasi lain. Buku ini membahas tentang metode perubahan yang disebut Kaizen.

Bagi yang pernah membaca tentang bagaimana Toyota membangun kerajaan bisnis mereka dan bagaimana mereka mempertahankannya hingga saat ini, tentu tidak akan asing dengan istilah Kaizen.

Kaizen sendiri adalah sebuah metode dari Jepang tidak hanya untuk bisnis, tapi juga dapat digunakan untuk kehidupan pribadi dan bidang apapun, tentang seni merubah sebuah kebiasaan dengan sangat mudah bahkan orang yang berubahpun tak sadar bahwa mereka sedang berubah.

Konsep Kaizen mewajibkan Anda melakukan hal yang menurut Anda sangat mudah (tidak membangkitkan rasa takut), dan melakukannya dengan terus menerus. Contoh yang dipaparkan buku tersebut adalah seseorang yang ingin menurunkan berat badan. Orang yang ingin menurunkan berat badan secara alam bawah sadar merasa takut. Hal ini tidak perlu dijelaskan alasannya karena secara biologis (reaksi yang terjadi di beberapa bagian otak kita) manusia memang takut akan perubahan, sekalipun perubahan yang bersifat baik.

Ketakutan orang kegemukan tersebut menjadikannya tidak mampu untuk melakukan aktivitas yang membuatnya bisa kurus, contoh harus olah raga setiap hari bahkan hanya 30 menit sekalipun. Aktivitas yang dilakukan memerlukan usaha yang terlalu besar, contoh harus mengganti baju olah raga, memakai sepatu lari, keluar rumah, dst; belum lagi jika lingkungan tempat tinggal tidak bisa mendukung kegiatan olah raga, di mana jika berolah raga harus pergi ke gym yang membutuhkan waktu 45 menit dengan naik mobil. Aktivitas yang terlalu berat.

Maka si terapis dengan metode Kaizen memberikan alternatif kegiatan yang mudah bahkan sangat mudah, di mana si orang kegemukan bisa memilih dengan sukarela dan merasa gampang sekali untuk melakukannya. Aktivitas yang pada akhirnya dilakukan adalah saat menonton TV (yang biasa dilakukannya non stop 4-5 jam di malam hari dengan duduk di sofa), si pasien diminta berdiri selama 1 menit, baru kemudian duduk lagi (dilakukan dalam setiap 1 jam saat ia menonton TV). Si orang kegemukan merasa “wah ini sih gampang banget, Cuma gini aja?”. Tidak ada rasa takut, perubahan dilakukan.

Singkat kata, si orang kegemukan berhasil untuk melakukan perubahan dengan langkah awal yang sangat mudah bahkan tidak perlu berpikir untuk bisa melakukannya. Jika Anda saat ini memiliki kebiasaan yang jelek, atau Anda ingin melakukan perubahan baik dalam diri Anda maupun organisasi Anda, cobalah untuk menerapkan metode Kaizen. Anda bisa mempelajarinya dengan membaca berbagai buku yang membahas tentang hal tersebut, salah satu yang saya rekomendasikan berjudul “One Small Step Can Change Your Life” karangan Robert Maurer.

Selamat menikmati.

No comments: