Siapa tak kenal dengan Lady Gaga? Penyanyi eksentrik yang sejak kemunculannya di kancah music dunia, namanya sering disebut-sebut, lagu dan videonya muncul dimana-mana. Lady Gaga begitu popular , sampai-sampai Google mengundang Lady Gaga ke Google Campus di Mountain View California untuk diwawancara oleh Merrisa Meyer , salah satu orang paling berpengaruh di Google dalam acara Google Goes Gaga.
Google bukan tanpa alasan mengundang Lady Gaga ke kantornya dan mewawancarai Lady Gaga secara eksklusif. Google punya alasan tersendiri, yaitu karena Gaga memiliki brand yang luar biasa di internet. Statistiknya sangat mengesankan , bayangkan saja: brand “Lady Gaga” adalah brand paling dicari di mesin pencari Google. Kata “lady Gaga” juga merupakan salah satu pencarian dengan kenaikan tertinggi dan tercepat sepanjang tahun 2009 sampai dengan 2010. Video Lady Gaga sendiri yang berjudul “Bad Romance” telah memiliki lebih dari 360 juta views. Singlenya tersebut mencetak rekor sebagai single yang telah diunduh sebanyak lebih dari 20 juta kali.
Itu baru di Google saja, Twitternya memiliki lebih dari 10 juta follower. Belum penampilannya di panggung konser, televisi, dan radio. Lady Gaga menguasai tangga lagu dimana-mana. Sampai-sampai ketika acara interview Google Goes Gaga berlangsung, banyak karyawan Google yang menggunakan kostum-kostum seperti yang pernah dipakai Lady Gaga, seperti kostum daging yang sempat sangat menghebohkan itu, kostum kelinci dan kostum spons mandi. Terang saja, raksasa internet seperti Google begitu mengapresiasi si Mother Monster (begitu lah Lady Gaga menjuluki dirinya sendiri). Lady Gaga begitu berpengaruh , karena ternyata dia sangat mengerti arti dari sebuah popularitas. Dia lebih dari sekedar musisi pop, dia adalah seorang pemasar yang hebat!
Lalu, apa saja yang bisa kita pelajari dari popularitas digital seorang Lady Gaga? Mari kita analisa..
- Dia selalu pandai memilih momentum dalam peluncuran single, album maupun videonya. Inilah yang disebut sebgai the art of timing. Selain itu momentum yang berlangsung selalu diisi dengan berbagai kejutan bagi para audiencenya, misalnya, menggunakan kostum aneh . Ini membuat orang-orang menunggu kemunculannya dan mencarinya melalui Google.
- Integrasi dan konsistensi. Seluruh saluran marketing yang menampilkan Lady Gaga terintegrasi dengan kompak dalam mempromosikan seorang Lady Gaga. Seluruh saluran ini bekerjasama membawa pesan yang konsisten. Lady Gaga selalu membawa pesan yang sama ketika berada dimanapun dalam menjalankan promosinya. Pesannya adalah” Saya mempromosikan album /single baru saya.”Dimanapun Lady Gaga berada, dia tidak terlena oleh berbagai pertanyaan seputar gossip mengenai dirinya, masa lalunya dll.
- Lady Gaga menganggap para fansnya (yang dia sebut “Little Monster” ) sebagai asetnya yang paling berharga. Dia membangun hubungan serius dengan para monster kecilnya dan selalu mengerti apa yang didambakan dan diinginkan oleh para fansnya. Itulah cara Gaga mencintai para fansnya.
- Akurat dan terencana. Semua keberhasilan tentunya memang direncanakan dengan baik dari awal. Begitupun dengan Lady Gaga. Dia tahu mana musik yang enak didengar, menjual sekaligus unik dan menghibur. Lady Gaga pun tahu persis bagaimana memasarkan dirinya menjadi sebuah ikon popularitas digital. Karakter dan keunikannya memang berbeda dari artis-artis yang lain. She doesn’t even pretty! Ya, Lady Gaga bahkan tidak dianggap cantik! Dia telah mendobrak konsep kecantikan para selebriti dan menunjukkannya dengan akurat ke seluruh dunia. Konon, nama Lady Gaga pun sudah direncanakan dengan matang. Jadi, seaneh, segila atau seseronok apapun penampilannya, dia tetap seorang lady! Wanita terhormat! Genius..
Bagaimana, terdorong untuk popular di Google seperti Lady Gaga?
No comments:
Post a Comment