May 19, 2011

Briptu Norman dan Social Media


The Power of WOM dan Social Media, lagi-lagi seorang yang jauh diseberang pulau jawa sana mendadak menjadi terkenal melalui social media dan kemudian merembet menjadi perbicangan di berbagai media. Siapa yang 2-3 bulan lalu mengenal Briptu Norman, mungkin yah teman-teman dekat dan sejawatnya saja yang ada di Gorontalo, namun sekarang hampir setiap orang di sekeliling saya dan di banyak media membicarakan Briptu Norman dengan lipsing dan goyang indianya mengiringi lagu yang dibawakan oleh sharul Khan dan ditonton sudah lebih dari 1.8 juta orang.

Sudah beberapa hari ini setiap membuka TV dan social media ada saja yang membahas Briptu Norman ini, dan beberapa hari yang lalu bahkan si Briptu ini tampil di acara Bukan Empat Mata bersama Tukul Arwana, luar biasa bukan. Belum cukup kabarnya di Briptu ini ke Jakartapun karena akan menghadapi Kepala Polisi RI. Jangan-jangan nanti Briptu Norman ini akan tampil juga di komersial Ad sebuah produk hehe.

Kadang otak ini suka ga habis pikir kok bisa yah, dulu ada Sinta Jojo dengan Keong Racun yang mendadak terkenal karena melakukan lipsing lagu keong racun dan terakhir sering saya sering lihat membintangi iklan sebuah product sosis sekarang muncul lagi Briptu Norman dengan melakukan hal yang sama dengan keong Racun namun dengan jenis musik yang berbeda yaitu musik india. Intinya sama-sama musik, gaya rekaman yang kurang lebih sama dan konsepnya sama namun kemudian dua-duanya bisa menjadi sangat terkenal dan dibicarakan banyak orang, nah di sisi inilah otakku ini suka tidak habis pikir haha.

Kalo waktu itu sebuah brand makanan bisa sangat sukses di social media, rasanya tidak terlalu aneh karena memang digawangi oleh pakar strategy online, budget yang cukup besar dan brand yang memang sudah dikenal, lah kalo Briptu Norman, SInta Jojo, who the hell are they?

Yuk kita diskusi, apa sih sebetulnya yang membuat sebuah content, campaign atau personal bisa menjadi bahan perbincangan dan bisa sukses di social media awalnya dan kemudian merambah ke rana offline kesuksesannya?

1. Keunikan.
Kalo bicara lagu india dan goyangnya sebetulnya bukan baru bagi banyak orang di indonesia, sudah cukup banyaklah bisa dibilang lagu India dan jogetnya yang sering kita saksikan di stasiun televisi. Nah hal ini menjadi unik ketika lagu, goyang atau apapun itu diperankan atau dinyanyikan secara unik yang menarik perhatian banyak orang.

Intinya sebetulnya keunikan ini selain memang menciptakan sesuatu yang betul-betul baru bisa juga dicreate dengan memberikan sentuhan proses yang baru dan nilai tambah terhadap sesuatu yang sudah biasa kita jumpai atau umum diketahui orang banyak maka jadilah sesuatu yang unik.

Lagu india, dinyanyikan oleh seorang briptu plus goyangan khas si briptu (walaupun nyontek), di rekam di video terus upload ke you tube. COba kita lihat kalo dipikir-pikir tidak ada sesuatu yang betul-betul unik, namun ketika semua proses itu digabung simsalabin dengan sedikit keberuntungan meledaklah briptu norman.

2. Sosial Media


sosial media saat ini memang menjanjikan sesuatu yang luar biasa bagi sebuah brand/ individu ataupun perusahaan yang dahulu mungkin secara offline akan sangat sulit di capai. Jarang sekali cerita seperti Sinta dan Jojo atau justin Bieber atau brirptu norman bisa muncul tanpa social media seperti sekarang.

Social media saat ini menjelma menjadi salah satu tools pemasaran yang sangat powerfull, banyak sekali brand dari berbagai industri berlombah-lombah masuk ke dalam social media ini baik yang kemudian serius mengatur strategy social medianya sampai yang sekadar masuk (punya facebook, twitter atau blog) kemudian dibiarkan tanpa dimaintain.

3. Viral   
Sebetulnya ini berhubungan erat dengan munculnya social media yang mempermudah orang untuk melakukan share/ membagi segala sesuatu yang mereka temukan khususnya yang unik atau berguna bagi mereka kepada komunitas dan teman-temannya. Saya ketika mendapatkan sesuatu yang unik dan penting misalnya, otomatis akan men share info tersebut ke twitter dan facebook sehingga teman-teman saya bisa juga mengetahui hal tersebut dengan cepat dan mudah.

Bayangkan pada jaman dulu, ketika kita terjebak macet, media apa yang kita bisa gunakan untuk men share? Paling banter sms dan telepon, pertanyaan sebanyak apa memang yang bisa mendapatkan info tersebut? dan seberapa cepat info tersebut sampai di telinga orang yang akan lewat di jalan yang sama? COba bayangkan dengan social media seperti twitter, tinggal tweet "@infobdg eh jangan lewat cihampelas, macet banget, kacau dan parah" tidak dalam hitungan menit berita tersebut mungkin sudah menjangkau puluhan ribu orang karena di re tweet oleh @infobdg, di retweet oleh teman-teman twitter lainnya baik yang follower saya maupun follower bandung.

Power penyebarannya melalui social media saat ini bisa dikatakan sangat luar biasa apalagi ditunjang penetrasi pengguna social media yang terus meningkat dan akses internet yang cepat dan semakin murah.

Akhir kata, suka atau tidak suka sudah saatnya brand-brand besar maupun kecil apalagi yang marketnya memang online user juga untuk masuk ke dalam social media dan menyusun strateginya dengan tepat.

Seperti kata seorang pakar managemen terkenal Peter F Druker "The best way to predict the future is to create it", mau nunggu pesaing masuk dan memulai atau brand anda memulai start sekarang? Selalu ada resiko untuk setiap keputusan, just deal with that.

Silihkan jika ada yang mau nonton. (http://www.youtube.com/watch?v=jsVW-XO9nuY)

No comments: