May 11, 2011

Brand dan Pasar Anak

Beberapa kali brand yang berhubungan dengan target market anak-anak, selalu menarik pasalnya.. kebiasaan ataupun keputusan pembelian brand seringkali unik dan berbeda dengan pasar di kelompok usia lainnya. Seperti salah satu sharing dari teman kami di twitternya @pinonyuu yang mengekspos sebuah brand saus tomat bergambar micky mouse.

Kasus tersebut sungguh menarik untuk dibahas, karena brand saus tomat tersebut berani untuk keluar dari “pola” standar kemasan saus tomat, dan berani untuk menjadikan anak-anak sebagai target market yang ia sasar. Padahal jelas-jelas kita tahu bahwa pasar utama dari brand saus tomat bukan anak-anak :p Namun jelas strategi tersebut diambil bukan iseng semata, tapi karena memang saat ini kekuatan anak-anak dalam menentukan pembelian sudah semakin mendominasi.



Ingat dengan iklan Xenia VVT-I yang juga lagi-lagi diarahkan dari sudut pandang anak-anak? Bahwa anak-anak diarahkan untuk memberi saran ke ayah atau ibunya untuk membeli Xenia yang VVT-I. Menarik sekali bahwa semakin banyak brand yang menyasar atau apakah bisa dibilang ‘memanfaatkan’ anak-anak untuk mempengaruhi para pemberi keputusan yang sebenarnya, yaitu para orang tua? :D

Nah supaya jika Anda ingin mulai memikirkan apakah anak-anak bisa membantu Anda menjadi brand yang lebih dekat dengan target market Anda yaitu para orang tua, simak dulu ulasan mengenai karakteristik dari pasar anak-anak dan apa saja yang menarik minat mereka

1. Pengaruh Trend
Berapa dari Anda yang dulu mengoleksi kartu-kartu SailorMoon? Atau berapa dari Anda yang dulu punya tas bergambar mickey mouse atau UltraMan? Kalau jaman sekarang sih, rata-rata punya tasnya Dora The Explorer sama Ben 10! Tapi bukan masalah karakternya atau tokoh kartunya, tapi di atas semua itu, ini adalah masalah trend! Jika Anda perhatikan memang sebagian besar dari trend yang mempengaruhi minat para anak-anak tersebut adalah tokoh kartun.

Tapi Anda jangan salah, banyak trend lain yang juga mempengaruhi mereka, dan apabila Anda memang ada di kelompok segmen ekonomi menengah atas, atau paling tidak anak Anda bersekolah di sekolah dengan lingkungan demikian, tentunya brand BlackBerry dan Ipad juga menjadi trend yang menghantui mereka :D Jadi jika Anda memiliki target market anak-anak atau mencoba masuk melalui mereka, pastikan Anda tahu trend apa yang sedang in di antara mereka. Dan percayalah bahwa mereka jauh ingin mengikuti trend dari orang dewasa, karena mereka belum rasional sedangkan orang dewasa sudah cukup rasional untuk menahan diri tidak terhanyut dalam trend :D sedangkan anak-anak cukup merengek pada orang tuanya untuk mengikuti trend

2. Bicaralah dengan bahasa mereka
Dari iklan Xenia VVT-I sampai kemasan sambal tomat yang menjadi contoh di atas berbicara dengan bahasa anak-anak. Seperti kita pelajari di ilmu komunikasi bahwa bahasa tidak hanya berupa ucapan ataupun kalimat, namun, kemasan di contoh sambal botol tersebut juga adalah bentuk dari bahasa. Bagaimana cara si produsen sambal botol mengkomunikasikan bahwa makan sambal botol juga bisa menyenangkan dengan kemasan karakter kartun yang dicintai oleh si anak. Pastikan bahasa komunikasi Anda menarik dan dipahami oleh si anak-anak sendiri.

3. Carilah role model favorit mereka yang bisa menjadi daya tarik.
Saat ini bisa jadi tidak ada yang mengalahkan Justin Bieber sebagai role model anak-anak masa kini. Justin Bieber bukan idola anak remaja, tapi juga idola anak bocah! Beberapa waktu, beberapa hari setelah konser Justin Bieber, saat saya jalan-jalan ke ak sa ra ada seorang anak perempuan berusia sekitar 7 tahun, menarik nenek nya untuk dibelikan buku Justin Bieber, hal ini membuktikan bahwa ga cuma remaja dan ibu-ibu muda saja yang cinta sama Justin, tapi juga anak-anak :D

Coba Anda ingat-ingat waktu Anda masih muda eh masih kecil dulu... pasti Anda punya idola kan.. tidak selalu idola cowo adalah cewe atau sebaliknya, cowo juga mengidolakan cowo bisa juga.. misalnya para pemain bola. Dan strategi yang digunakan oleh salah satu produsen sosis yang menggunakan Gonzales sebagai bintang iklannya juga menyasar pada target market anak-anak yang selama periode demam sepak bola beberapa waktu lalu.

Penggunaan public figure yang menjadi role model anak-anak tersebut bisa menjadi daya tarik bagi mereka, serupa dengan orang dewasa, namun lagi-lagi saya sampaikan bahwa saat kita bisa masuk dengan hal yang begitu diinginkan atau dipuja oleh si anak maka mereka dapat mendorong para pemberi keputusan tersebut, karena mereka memang adalah pasar yang mudah dipengaruhi.

Akhir kata, selamat mencoba menggarap pasar anak-anak yang susah-susah gampang ini. Susah karena Anda sudah tidak lagi anak-anak :D maka perlu adanya observasi mendalam dan riset pasar khusus untuk mempelajari trend mereka, dan tentu korelasi yang dapat diciptakan dari trend mereka tersebut dengan produk Anda. Dan gampang, karena sebenarnya saat Anda menggarap mereka, yang harus Anda lakukan adalah men-set pikiran Anda untuk selalu bermain-main serupa dengan pola pikir mereka yang selalu ingin bersenang-senang.

Namun pesan saya, jangan sampai memanfaatkan mereka ke arah eksploitasi, karena etika tetap harus Anda perhatikan, agar tetap bisa menyelamatkan mereka dari dunia konsumerialisme dan unsur pendidikan sebaiknya tetap dikedepankan. okeeee... silakan bermain-main dengan mereka.

Sumber gambar : taken from @pinonyuu I http://babykidsmarket.blogspot.com

No comments: