Sep 3, 2012

Bulu Mata Chibi


Beberapa hari yang lalu saya menyempatkan diri untuk berjalan-jalan di sebuah mall di Bandung. Di ingat-ingat trend dan habit pada saat saya ABeGe (baca: remaja usia SMP & SMA) beda banget sama ABeGe2 jaman sekarang, terutama di habit berpakaian dan menggunakan gadget. Maklum saja, di jaman saya ABeGe (tahun 90an) HP baru saja trend, e mail baru mulai digunakan, dan sms baru mulai diciptakan, bandingkan dengan pemandangan setiap AbeGe yang masing2 memegang smartphone ataupun tablet saat ini, bayangkan saja akses informasi dan adopsi trend dunia ataupun trend Asia saat ini, apalagi demam K-Pop yang saat ini sedang booming diadopsi oleh AbeGe Indonesia.

Hal ini tidak luput di manfaatkan oleh para pebisnis di industri musik, diikuti munculnya BoyBand dan GirlBand yang “ala K-Pop”, seperti SMASH, 7 Icons, atau Cherry Belle, bukan hanya di jalur musik pop, tapi juga menular ke musik dangdut, sebut saja Ayu Ting-Ting, penyanyi dangdut asli Indonesia, tapi dalam menyanyi dan pencitraan menggunakan “rasa K-Pop”


K-Pop ini juga bukan hanya merambah industri hiburan saja, tapi juga ikut mempengaruhi produsen consumer goods, otomotif, seluler, dan industri kecantikan. Mereka berlomba-lomba mengikuti gaya berkomunikasi dengan memanfaatkan trend AbeGe yang ada saat ini. Misalnya, saya sangat terkejut pagi ini ketika membuka TL twitter penuh dengan hastag #BuluMataChibi bahkan pagi ini menjadi Trending Topic, WOW... begitu besarnya pengaruh dari Cherry Belle, fans dan juga para personilnya dalam mengkomunikasikan sebuah produk bulu mata sehingga semua twibbies menyambut topik bulu mata tersebut menjadi begitu menarik dan trend untuk dibicarakan, seolah-olah jika tidak ikut menggunakan hastag tersebut atau tidak bercakap-cakap dengan topik tersebut jadi kurang oke :p

Coba kita diskusi singkat yuk, apa manfaat bagi brand dengan menggunakan endoser yang memang sedang trend di segmennya seperti Cherry Belle ini.

1. Viral Marketing
Sejalan dengan booming nya fenomena pecinta chibi (@CherryBelleIndo, @CherryBelleINA, dll)  maupun pembencinya (@Chibi_Haters, @Chibii_Haters, @RIPChibi, @Hate_Chibii, dll) sama2 memberikan kontribusi yang cukup besar dalam meberikan publisitas untuk Cherry Belle, walaupun tentunya dengan sisi negatif dan positif, namun sejalan dengan bertumbuhnya pecinta para Chibi ini, maka komentar-komentar negatif tersebut saat ini lebih banyak di counter oleh para pecintanya

Yah terbukti kemudian bulu mata yang digunakan Cheery Belle ini menjadi trending topic di twitter yang tentu saja imbasnya ke brand yang menggunakan Cheery Belle tersebut. Pertanyaan tentang “beli di mana bulu matanya” kemudian banyak muncul di timeline dan tentu inilah yang sangat diharapkan oleh brand tersebut selain brand equitynya yaitu penjualan.

2. Awareness
Penggunaan Cherry Belle sebagai ambasador produk D’Eyeko (sebuah brand bulu mata) membuat pengenalan produk terhadap target marketnya (remaja putri SMP dan SMA) lebih cepat dan lebih smooth. Produk dikomunikasikan secara endorsement oleh Cherry Belle membuat produk lebih bisa diterima dan digunakan oleh para twibbies di Indonesia

Tentu kelebihan menggunakan endoser seperti ini adalah follower base yang memang cukup ter engage dengan Cherry Belle nya sehingga rekomendasi dan image yang dibangun untuk brandnya bisa lebih cepat dicapai.

3. Join The Conversation
Bukan hanya dibicarakan oleh Cherry Belle saja, tapi produk ini juga membagikan produk nya secara Cuma-Cuma kepada 222 orang dengan hanya mengikuti quiz yang cukup simple, hal ini mau tidak mau akan meng create trigger para remaja untuk mengikuti dan juga membicarakannya di kalangan mereka.

Nah ini juga langkah yang cukup cerdas, anda sebagai pemilik brand tentu harus join the conversation ketika menggunakan endoser sekelas Cheery Belle tentunya, misal dengan membuat aktivasi online ataupun sekedar melakukan conversation secara aktif di timeline.

Eit jangan salah paham dulu, tentu saya bukan fansnya Cheery Belle haha, seperti saya katakan di atas sudah bukan generasi saya kayanya hehe. Tapi ada hal yang selalu sangat menarik untuk dijadikan bahan diskusi dengan semakin berkembangnya social media saat ini.

Oke, twibbies dan twiboys, mana suaranya? Loh eh.

creative sales

No comments: