Aug 13, 2012

Kata Einstein Nih ..........


Seringkali kita sebagai marketers merasa kebingungan jika harus mengeluarkan berbagai ide yang membutuhkan kreatifitas saat di meja meeting. Ketidak berdayaan kita dalam mengeluarkan ide-ide segar inilah yang kemudian menjadikan banyak marketers menjadi putus asa dan secara sepihak meng’klaim’ dirinya tidak kreatif.

“Faktor yang menentukan sebuah keberhasilan adalah 10% dipengaruhi bakat dan sisanya adalah kerja keras.” Einstein. Saya sepakat dengan yang dikatakan einstein, ide-ide segar sebetulnya bisa diciptakan dengan kerja keras dan tidak harus melulu keluar dari orang-orang yang katanya sudah dilahirkan menjadi orang jenius. Jadi gimana sih caranya supaya kita bisa juga eksis menjadi salah satu marketers handala ketika forum diskusi sedang berlangsung.

Pertama : Pahami Konsumen
Seorang marketers yang handal memiliki kewajiban untuk mengetahui dan memahami keinginan dan kebutuhan dari target marketnya. Konsumen adalah individu yang menjadi tujuan akhir setiap marketers untuk membeli produk yang dijual. Sehingga dengan mengetahui keinginan dan kebutuhan yang mereka harapkan kita bisa melakukan pengembnagan-pengembangan produk sesuai dengan harapan mereka dari mulai content product sampai packaging dari produk yang kita jual.


Selain itu, pemahaman tentang pola perilaku dari target market pun akan membantu para marketers dalam menetapkan strategi efektif apa yang akan digunakan saat berkomunikasi, jadi bukan semata-mata hanya menggunakan feeling.

Pada sebuah kondisi ketika kita diharuskan menjual kepada target market usia 50 tahun ke atas, dengan produk seperangkat handphone. Apa yang harus dilakukan sebagai seorang marketers. Setelah kita pelajari pola kebiasaan konsumen usia di atas 50 tahun, didapat data bahwa biasanya gaptek dan karena faktor usia mereka cenderung tidak mau ribet, yang diinginkan adalah kemudahan berkomunikasi.

Jika seorang marketers dengan data seperti ini tentunya dengan lebih mudah akan mengeluarkan ide produk yaitu produk tidak perlu terlalu banyak fitur yang penting bisa memiliki perangkat koneksi yang baik dan tombol yang mudah dipelajari. Ketika berjualan pun penekanan komunikasi yang dilakukan bukan pada kecanggihan teknologi dan banyaknya fitur, tetapi lebih ke arah solusi dalam kemudahan komunikasi dan daya tahan handphone yang terjamin.

Kedua : Berpetualang
Seringlah berjalan-jalan, karena ide itu sebenarnya bertebaran di sekitar kita. Jika kita memiliki bisnis restoran, sebenarnya mudah untuk dapat memiliki banyak ide kreatif. Coba berjalan-jalan berkeliling apakah di dalam kota, di luar kota atau jika memungkinkan ke luar negeri dari satu restoran ke restoran lain dan dari satu mal ke mal lain. Perhatikan berbagai promo yang ada dan dijalankan oleh berbagai bisnis yang kita temui, analisis mana yang berhasil mendatangkan trafik kunjungan dan mana yang tidak terlalu efektif. Kenapa promo yang sama berhasil di satu tempat dan gagal di tempat lain.

Kita bisa juga membandingkan konsep dari setiap restoran yang kita kunjungi dan berbagai jenis makanan yang disukai atau yang tidak disukai. Dari berbagai data yang kita peroleh tersebut dapat menjadikan kita kaya akan ide-ide yang bisa langsung diterapkan atau modifikasi menjadi ide baru yang lebih efektif.

Ketiga : Mencatat Ide 
Dengan begitu banyaknya  ide-ide yang kita temui selama petualangan kita, sepertinya akan sulit kalau harus diingat satu persatu secara detil berbagai hal yang telah ditemui, alhasil sekembalinya dari perjalanan, kita kebingungan mengingat ide apa saja yang tadi kita dapatkan. Oleh karena itu yang wajib kita lakukan adalah mencatat. Catat semua hal menarik yang kita temui  dalam sebuah buku atau jurnal. Kumpulkan seluruh hal menarik tadi untuk kita jadikan referensi yang dikemudian hari membantu kita dalam menghasilkan ide-ide cemerlang.

Buku Ide selain membantu kita dalam mengingat juga dapat meringankan pikiran kita dari harus menghafal berbagai hal menarik di sekitar kita.

Keempat : Bereksperimen
Ide hanya merupakan sebuah wacana dan kita tidak akan pernah tahu kehebatan hasilnya jika kita tidak jalankan, maka kita harus uji. Jalankan idemu dan kita akan mendapatkan jawaban apakah berhasil atau tidak. Jika gagal, analisis kenapa bisa gagal karena hal lain yang membuat seorang marketers menjadi hebat adalah pengalaman.

Pengalaman dari sebuah kegagalan menjadi sebuah kesuksesan inilah yang akhirnya menjadi kan seorang marketers memiliki kekayaan yang akan menjadikan kualitas berfikir semakin terasah. Jadi jangan takut untuk menjadi gagal ketika melakukan sebuah eksperimen tentunya juga jangan jadi asal-asalan sebagai pembenaran tidak takut gagal.

Sebuah kegagalan bisa terkonversi menjadi sebuah pembelajaran untuk sukses jika dalam prosesnya dilakukan bersungguh-sungguh, karena dengan begitu marketers akan terpacu untuk terus mengkaji dan menganalisis dan akhirnya menemukan berbagai solusi-solusi efektif dari setiap permasalahan yang dia hadapai

Kelima : Belajar dari yang terbaik
Orang hebat bukan hanya ada di jaman kita, sudah ada ribuah bahkan jutaan orang hebat sebelum kita dilahirkan yang telah melalui berbagai proses yang membuat mereka menjadi matang dan sukses. Belajar dari orang-orang sukses sebelum kita merupakan cara yang baik untuk mempercepat proses pembelajaran dalam menghasilkan berbagai ide-ide baru.

Kita bisa belajar dari berbagai juranal, buku atau bertemu langsung dalam sebuah diskusi dengan orang hebat tersebut. Tetapi jangan hanya bertanya ide dari mereka saja. Pelajari bagaimana mereka dapat menghasilkan berbagai ide-ide jenius selama perjalanan karir mereka. Dengarkan, pelajari, kembangkan dan lakukan.

creative sales

sumber gambar: lookingglassreview.com

No comments: