Ada yang unik di dalam kantor Creasionbrand ini (yah walaupun sesatu yang wajar juga sih), sering sekali terjadi pembahasan dan komentar masalah selera musik masing-masing orang. Ada yang suka mengomentari bahwa musik si A rada ngampung dan ga punya selera, sementara si A membalas bahwa musik si B norak dan ga jelas, tidak bisa memberi, inspirasi dan sebagainya haha, baru A dan B tuh, masih ada genk C lagi wadaoo.
Jika dibagi menjadi anggota genk, genre musiknya kira-kira begini, Pertama ada genk Timur Dalam (bahasa gua sendiri nih) yaitu pencinta musik-musik melayu dan mendayu haha yang mungkin artis-artis favoritnya adalah ST 12, Kangen band, Wali, Opick dsbnya dan tentu saya adalah pimpinan genknya hehe. Kedua genk Barat, yah tentu dengan semua lagu baratnya, lebih cenderung pop dan jazz, yang jujur kebanyakan lagu genk ini sama sekali tidak memberikan inspirasi dan menarik untuk didengarkan oleh genk Timur Kuno haha, mungkin buat sebagian besar genk Timur Dalam karena bahasa Inggris.
Nah terakhir ini muncul genk yang lebih ga jelas lagi, khususnya bahasa lagunya yaitu Genk Timur Modern. Musik-musik korea dan jepang (Big Bank, 2ne1, entah apalagi) menjadi aliran genk ini bener-bener bikin trauma khususnya genk Timur Kuno, entah apa enaknya lagu-lagu itu yah kecuali ketika melihat video klipnya di mana penyanyi emang cakep-cakep hehe. Diperparah gaya promo mereka di internal sangat aggressive lagi, lewat Facebook, demo pake speaker gede-gede, dijadikan bahan untuk pembicaraan ketika makan.. Oh my God..
Yah ok kembali lagi, tentu saya bukan lagi mau membahas selera musik, di atas saya hanya ingin memberikan sedikti gambaran bahwa konsumen adalah individu yang punya needs, wants dan expectation yang berbeda satu sama lainnya sehingga sebuah brand harus dapat menangkap ketiga hal tersebut dengan clear dan konsumen mana yang ingin dilayani karena treatment nya juga toh pasti berbeda.
Coba bayangkan, sebuah brand menggunakan endorser Timur Dalam (istilah saya yah) untuk melakukan promo ke market yang menyukai musik Timur Modern, wah pasti terjadi kekacauan tuh, alih-alih brand tersebut mendapat apresiasi dan dibeli produknya, yang ada malah menjadi bahan hinaan dan dihindari produknya karena jelas “bukan gue banget”.
So, definisikan market kita dengan jelas, gali needs, wants dan expectationnya dengan clear baru kemudian bangun keungulan dan komunikasi ke market tersebut.
(Sumber gambar: www.asiaenwes.com)
No comments:
Post a Comment