Ujian Kesuksesan
Pernah nggak kamu punya mimpi untuk bisa sukses dalam bisnis atau karir yang kamu punya sekarang? Atau pernah nggak kamu merasa semangat sekali dengan semua mimpi kamu? Atau mungkin kamu malah sama sekali nggak punya semangat dan mimpi untuk sukses dalam hidup kamu? Heheee..nggak mungkin kali ya kalau kamu nggak punya impian untuk sukses. Mungkin yang harusnya jadi pertanyaan saya (yang harus kamu jawab) adalah “Pernah nggak kamu berusaha untuk meraih impian kamu tersebut?” Naaaahh…kalau yang ini sih saya masih bisa dapat jawaban yang bermacam-macam nih!;p Semua orang memang pasti punya mimpi dan semangat untuk bisa sukses dalam hal apapun, baik itu bisnis, karir, percintaan, ataupun kehidupan secara general. Pertanyaan selanjutnya “berapa banyak orang yang bersungguh-sungguh meraih mimpi dan sukses itu”. Tidak banyak…kalaupun ada, hanya berapa persen yang benar-benar berhasil?
Memang untuk meraih kesuksesan dalam hal apapun (apalagi bisnis & karir) tidak semudah apa yang kita bayangkan. Terkadang di tengah jalan usaha untuk meraih sukses, kita lelah dan memutuskan untuk menyerah. Inilah yang membuat hanya beberapa orang saja yang bisa benar-benar sukses. Dalam dunia bisnis, kita bisa melihat dengan jelas perusahaan mana saja yang mampu bertahan dari cobaan untuk menjadi sukses dan mampu membuktikan pada semuan orang kredibilitas dan power dari perusahaan tersebut.
Perusahaan-perusahaan atau orang-orang yang sukses membangun kerajaan bisnisnya saya yakin mereka merupakan perusahaan atau orang yang menyadari betul apa yang akan mereka hadapi dalam perjalanan menuju kesuksesan tersebut. Ada banyak hal yang harus mereka korbankan atau mereka alami untuk sebuah kata “SUKSES”. Apa yang pernah diutarakan James Gwee dalam salah satu bukunya, dalam kaitannya dengan penguasaan sesuatu, bisa juga diterapkan dalam ‘ujian’ kesuksesan ini.
1. Waktu
Tidak ada yang berhasil dalam hitungan hari,, semuanya memerlukan proses yang berarti kita harus mau bersabar dan meluangkan waktu untuk mencapai kesuksesan tersebut. Salah satu atasan saya pernah bilang “tidak ada orang sukses yang punya hidup normal!”. Hmmm...maksudnya? Dia bilang orang kalau mau sukses, jangan pernah hitungan soal waktu, karena pasti dia butuh waktu lebih banyak dari orang lain untuk kerja, usaha, dan terus belajar. Mungkin tidak harus ekstrem dengan berarti kamu harus pulang kantor jam 10 malam setiap harinya ya, tapi at least pasti ada hari-hari tertentu dimana kita tidak bisa pulang tepat waktu seperti teman-tewman kita yang lain. Begitu juga dengan perusahaan, jangan muluk-muluk bermimpi akan menjadi market leader dalam hitungan bulan, bahkan tahun. Jika kita telusuri perusahaan-perusahaan market leader sekarang ini, itu adalah buah dari usaha selama bertahun-tahun bahkan berpuluh tahun. Ini biasanya menjadi “ujian” yang kadang nggak semua orang mau bersabar atau ikhlas menjalaninya. So, let the time show u how it works!=)
2. Energi
Pengorbanan waktu selalu berbanding lurus dengan pengorbanan energy! Hehee! Memang benar kok! Mana ada orang sukses yang santai? Lihat saja, para pengusaha yang punya beberapa perusahaan, yang gaji perbulannya cukup untuk membeli Jaguar itu, setiap hari bahkan setiap detiknya disibukkan oleh seabreg kegiatan atau appointment di sana-sini yang sudah pasti menguras energy mereka. Jam 8 pagi meeting internal dengan jajaran management di kantor, jam 10 meeting dengan klien di cafĂ© A, Jam 2 siang sudfah harus ada di Jakarta, sore tinjauan lapangan, dll-dll…fiuuhhh!! Tapi itulah juga “ujian” kesuksesan yang harus dijalani dengan penuh komitmen dan tanggung jawab. Tidak ada yang mudah memang untuk sebuah kesuksesan. Kalau ada istilah harus siap lahir dan batin ya itu memang benar!
3. Frustasi
Ngomong-ngomong soal siap lahir dan batin, nyambung juga nih dengan “ujian” selanjutnya. Ngeri ya kalo baca kata “frustasi”. Tapi coba kita balik ke “ujian-ujian” sebelumnya. Pengobanan waktu dan energy sangat berpotensi besar membuat seseoarng mengalami satu masa dimana dia “muak” atau lelah dengan semua usaha tersebut, apalagi jika hasilnya belum sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Sama sekali bukan hal yang “haram” jika kita mengalami frustasi di satu titik tertentu atas semua yang kita alami, justru ini akan makin memperkaya kualitas diri kita seacra karakter. Lho, kok bisa? Ya bisa! Saat kita frustasi, kualitas kita akan terlihat. Saat kita mampu mengatasai kefrustasian itu dengan baik dan mampu bangkit lagi, itu berarti kita sudah “naik tingkat”. Tapi jika malah makin terpuruk dan menyerah begitu saja, yaaaa…nilai sendiri lah yah! Hehee!
4. Berubah
Sukses itu berarti berubah. Iya! Berubah ke tingkat yang lebih tinggi. Tidak ada orang sukses yang tidak merubah beberapa hal dari dirinya. Ia harus mau merubah cara pandangnya terhadap banyak hal yang awalnya sempit menjadi lebih luas, merubah cara bicaranya yang awalnya “toa banget” menjadi lebih sopan, merubah cara berpakaian yang asalnya urakan menjadi lebih rapi, merubah sifat egois menjadi lebih toleransi, merubah sifat malas menjadi rajin, dan masih banyk lagi yang harus diubah untuk menjadi orang sukses. Eiitss, jangan diartikan bahwa kita jadi harus merubah jatidiri kita lho ya! Tapi dalam dunia bisnis ada beberapa hal yang memang harus disesuaikan untuk dapat berajalan dengan lancer. Tidak semua orang mau berubah, itulah makanya perubahan ini juga termasuk “ujian” dalam meraih kesuksesan. Selama perubahan itu ke arah yang lebih baik, rasa-rasanya semestinya semua orang tidak keberatan ya!
Yah, sekarang sih semuanya menjadi pilihan masing-masing ya…Apa kamu memilih untuk mewujudkan mimpi menjadi orang sukses, atau puas hanya dengan apa yang kamu raih sekarang. Ujian kesuksesan di atas rasanya masih tidak seberapa dengan apa yang akan kita dapatkan saat tiba di puncak sukses tersebut ya…Seperti Tuhan memberikan kita ujian hidup, maka ujian semacam itu semestinya bisa kita jalani dengan semangat, usaha, doa dan kepasrahan. Sebagai penutup, saya mau mengutip apa yang atasan saya pernah sampaikan, “setiap orang bahagia dengan posisinya masing-masing…Sekarang tinggal pilih, mau ada di posisi yang mana?” =)
No comments:
Post a Comment