Dec 17, 2008

KREATIF?
IT A MUST MAN


“Temukan kejutan di dalam bakso anda..” itu tulisan yang saya baca di sebuah warung bakso di daerah Karang Tinggal Sukajadi. Pertama kali melihat warung tersebut saya ibu saya langsung komentar, “Ih, ada-ada aja yah orang teh, jadi bikin penasaran…musti dicobain itu mah baksonya. Kayanya enak yah..” Padahal kita cuma liat frontlitnya saja, warungnya sih belum buka karena masih pagi. Tapi frontlitnya lucu banget, karena ada gambar bakso dalam bentuk animasi lucu. Tiap pilihan rasa, ada animasinya, misalnya “Bakso Isi Daging Sapi” di pinggirnya ada gambar animasi bakso dengan gambar sapi animasi juga, lalu ada juga “Bakso Isi Jagung” dengan gambar animasi bakso yang sedang nyengir dan giginya bentuk jagung. Ada juga animasi bakso yang pake topi perang sambil pegang granat, lalu ada gambar cabe dicoret, tulisan dibawahnya “daerah aman”, ada lagi gambar cabe, tulisan dibawahnya “Hot”. Sebenarnya bakso dengan isi yang bermacam-macam sudah tidak aneh lagi, seperti bakso isi keju, bakso isi daging, dan lain-lain. Nah, yang jualan bakso semacam ini di penjuru kota Bandung juga sudah banyak banget. Kalau tidak pintar-pintar jualan, waaah bisa kesalip sama competitor bakso yang lain.

Seperti warung bakso yang saya lihat, karena punya keunikan, membuat kita jadi tertarik untuk mencobanya. Bahkan Ibu saya mengatakan kalau warung tersebut sangat kreatif…hmmm, bisa dibilang begitu sih…saat hampir semua tukang bakso jualan di gerobak atau mangkal, punya kedai bakso, bahkan punya restoran dengan banyak menu salah satunya adalah bakso, sepertinya itu sudah merupakan hal yang biasa. Coba deh tanya, siapa orang yang tidak suka bakso??sepertinya di Indonesia bakso sudah jadi makanan yang sangat amat membumi. Nah, karena sudah banyak orang yang jualan bakso ini, mereka berlomba-lomba membuat perbedaan/diferensiasi. Ada yang namanya unik, ada yang cara jualannya unik, ada yang pake ketokan bakso yang suaranya aneh, dan lain-lain.

Contoh diatas tadi merupakan salah satu contoh kecil saja, bagaimana sebuah usaha atau bisnis membuat sisi yang unik untuk menarik pelanggan dan membuat dagangannya laku. Nah, gimana dengan perusahaan???Sebuah perusahaan harus mampu mengembangkan produk mereka agar bisa diterima dengan baik oleh konsumen. Itu adalah hal yang mutlak. Tapi di tengah persaingan yang semakin ketat sekarang ini, perusahaan harus mampu memanfaatkan peluang agar tidak tenggelam di pasar. Seperti contoh warung bakso tersebut, membuat sesuatu yang unik dan penasaran sehingga mendorong orang untuk mau membeli produk kita. Hal-hal apa saja ya yang perlu diperhatikan?Mari kita bahas satu persatu.

Be Creative!!!
Ya, jadilah kreatif. Carilah inspirasi dari mana saja yang mampu memberikan ide brilian dalam memasarkan produk kita. Banyak contoh perusahaan atau bisnis yang tadinya kecil kemudian berkembang menjadi besar karena terinspirasi dari hal-hal kecil. Contoh kecil saja, Cireng Isi Bandung. Seperti kita ketahui, cireng (aci di goreng), biasanya isinya oncom atau bahkan polos. Tapi Cireng Isi Bandung ini punya cireng yang isinya bermacam-macam, seperti ayam, bakso, keju, dan sebagainya Sederhana tapi unik kan?Bisa dikatakan kreatif, karena mampu memunculkan sesuatu yang tidak biasa, dan pastinya mengikuti perkembangan pasar. Coba kalau kita flashback, beli cireng isinya hanya oncom melulu, dimana-mana tukang cireng jualan cireng berjenis demikian. Sebagai konsumen, kita akan merasa jenuh. Nah, supaya konsumen tidak jenuh maka jadilah tukang cireng yang kreatif dan jeli dalam melihat potensi pasar. Yaa Cireng Isi Bandung hasilnya….

Punya Diferensiasi
Ini juga hal yang harus diperhatikan, karena diferensiasi adalah yang membuat kita berbeda dengan yang lain, terutama dengan usaha yang menjual produk sejenis, misalnya bakso. Menurut Hermawan Kartadjaya ada tiga dimensi dalam diferensiasi, yaitu content (what to offer), context (how to offer), dan infrastructure (enabler). Content adalah apa yang ditawarkan kepada konsumen, yang pasti punya nilai/value. Misalnya bakso, nah kita menawarkan bakso yang rasanya enak dan pasti punya nilai bagi orang-orang yang lapar atau sangat doyan makan bakso, atau menganggap bahwa bakso adalah makanan pokoknya. Context adalah bagaimana kita menawarkan produk kita kepada konsumen. Ini berhubungan dengan cara kita menawarkan produk dengan sesuatu atau cara yang berbeda (dibandingkan tawaran pesaing), bisa berupa pelayanan, packaging, dan sebagainya.

Contoh kecil lagi, tukang bakso yang sering lewat di komplek perumahan tempat saya tinggal. Nah, abang bakso yang satu ini punya cara yang unik untuk menunjukkan pada orang-orang komplek bahwa dia adalah seorang tukang bakso…yang beda dengan yang lain tentunya. Abang bakso ini mengetok kentongan baksonya dengan irama yang unik, tidak hanya sekedar “Tok..Tok..Tok..Bakso..Bakso..”, tapi dengan ketokan yang iramanya seperti sebuah lagu. Nah, ini membuat si Abang Bakso jadi terkenal dan pastinya ditunggu-tunggu oleh para penggemarnya eh..pelanggannya. Yang terakhir adalah infrastructure, menunjuk pada teknologi (technology), SDM (people), dan fasilitas (facility) yang digunakan unutk menciptakan diferensiasi content dan context di atas. Contoh kecil lagi, saya pernah mengulas tentang penjual nasi goreng di komplek rumah saya, yang memanfaatkan teknologi sms untuk menarik pelanggannya. JAdi bagi pelanggan yang malas keluar rumah untuk beli makanan (biasanya anak-anak kost nih..) bisa sms saja, tunggu beberapa menit..abrakadabraa..langsung datang…dengan catatan abang nasi gorengnya lagi tidak banyak orderan. Ini juga merupakan salah satu contoh pemanfaatan teknologi untuk membedakan dengan pesaingnya.

Naah..contoh-contoh kecil di atas merupakan contoh yang sedrhana. Beberapa perusahaan besar pasti sudah banyak yang menerapkannya, tinggal bagaimana kita focus dan serius menggarap dua hal ini. Bagaimanapun sebuah perusahaan harus mampu mempertahankan eksistensinya di pasar dan membuat pelanggan terus membeli produknya. Dengan usaha, kerja keras, dan taktik yang jitu, bersiaplah untuk memenangkan persaingan.

1 comment:

Anonymous said...

Sayang nggak semua perusahaan sehebat si mamang bakso itu yach! Hueheheeeeee.....