Kembali mengingat sebuah video yang menyebutkan bahwa Social Media Is A Next Big Things In Indonesia yang membuat saya amaze mengenai perkembangan Social Media di Indonesia. Why? Twitter user hampir mencapai angka 19,3 juta, sedangkan Facebook mendekati angka 38,7 Juta user. Angka-angka tersebut merupakan alasan kenapa kini Social Media menjadi primadona yang dipilih salah satunya sebagai media iklan (promosi) melalui influencer buzzer twitter. Buktinya banyaknya bermunculan account-account yang menawarkan jasa buzzer, dan tidak jarang kita lihat di Timeline (TL) kita beberapa konten materi promosi, iklan, buzzer muncul dari para influencer tersebut.
Nah ngomongin influencer dan media placement melalui online (Twitter), placement buzzer melalui twitter (influencer) memang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan media konvensinal beberapa diantaranya : low cost, tidak ada biaya produksi iklan, area jangkauan sangat luas. Sehingga ada yang menyebutkan Social Media ini low cost = high impact. Balik ngomongin placement buzzer di twitter via influencer mungkin saya ingin sedikit share mengenai faktor apa saja yang perlu kita perhatikan dalam melakukan aktivasi online menggunakan jasa influencer sebagai channel promosi (buzzer) kita.
Berikut ini 4 hal utama yang perlu diperhatikan saat kita akan melakukan aktivasi online dengan menggunakan influencer sebagai media buzzer kita?
1. OBJECTIVE
Sebelum kita akan melakukan placement buzzer melalui jasa influencer twitter, hal yang harus dipikirkan adalah main objective dari penggunaan influencer itu sendiri apakah follower, traffic website, database, atau hanya sekedar buzzer saja. Penting untuk diperhatikan karena dari objective ini kita bisa menentukan batasan influencer seperti apa yang kita butuhkan dan konten materi apa yang harus kita siapkan.
2. KONTEN
Konten Is King teman saya bilang, nah dengan demikian selain menentukan objective kita juga harus mempersiapkan material tweet (buzzer) yang tidak hanya menarik dan persuasif bagi para follower namun juga memiliki “powerfull content of copywriting”, bagaimana kita buat mereka tertarik, dan penasaran.
3. INFLUENCER
Ada banyak account influencer Twitter yang bisa dijadikan media buzzer, nah berikut ini beberapa point penting dalam memilih influencer yang tepat untuk aktivasi online (buzzer) :
- Kategori Account Influencer: Sebelum kita menentukan account influencer yang akan digunakan sebelumnya kita harus pelajari kategori dari account influencer tersebut disesuaikan dengan objective & target yang kita tetapkan, dan yang terpenting memang sesuai dengan brand atau bisnis kita. Kategori influencer ini salah satunya adalah kategori media dan individu (personal brand), sebagai contoh beberapa account influencer diantaranya : @infobdg, @tanyagooogle, @SindikatKuliner, @pepatahku, @poconggg, @Ndorokakung, @dennysantoso, @kata2bijak.
- Follower: Faktor jumlah follower sang influencer seringkali menjadi pertimbangan utama, karena dari jumlah follower ini kita bisa mengukur efek dari buzzer melalui influencer ini. Semakin banyak follower maka kemungkinan buzzer kita di baca akan semakin besar, begitu juga kemungkina buzzer kita di re-tweet semakin besar. Sederhananya dalam sebuah aktifitas buzzer faktor angka menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan.
- Karakteristik Follower: Jika sebelumnya kita ngebahas mengenai kuantitas (berapa banyak jumlah follower sang influencer) faktor lainnya yang perlu kita perhatikan adalah karakteristik dari follower tersebut (kualitas). Disini setidaknya kita bisa memetakan mengenai karakteristik follower berdasarkan faktor usia dan pendidikan. Basicly dari sini kita bisa menentukan apakah karakteristik follower (target market) yang akan kita sasar sudah tepat.
- Konten Tweet: Konten tweet dari sang influencer juga harus diperhatikan, jangan sampai konten yang mereka tweet bertentangan atau tidak sesuai dengan objective yang sudah dibuat, terlebih jika hal ini sudah bersangkutan dengan membangun brand.
- Aktifitas Account Influencer: Kita harus juga memperhatikan bagaimana aktifitas dari account influencer yang akan kita gunakan, dilihat sejauh mana interaksi terjadi dalam sebuah account. Akan lebih baik jika memilih influencer didasarkan pada faktor karaktersitik, jumlah follower, dan aktifitas dalam sebuah account influencer.
- Budget: Budget juga menjadi bahan pertimbangan saat kita hendak menggunakan jasa sang influencer, dimana budget ini biasanya didasari oleh seberapa banyak follower mereka. Misal para influencer mematok harga 1x tweet berdasarkan jumlah follower x Rp. 10,- (50.000 follower x Rp. 10,- = Rp. 500.000,-). Namun terkadang beberapa influencer sudah memiliki rate sistem paket, misalkan untuk budget Rp. 4.000.000,- kita bisa mendapatkan jatah 2x tweet/hari selama 1 bulan. Saat melakukan placement influencer ada baiknya budget yang kita siapkan tidak terkonsentrasi pada satu account influencer.
4. MEASUREMENT
Hal terakhir yang harus kita perhatikan adalah faktor measurement, kita harus bisa mengukur sejauh mana efektifitas influencer yang kita gunakan. Kemajuan teknologi khususnya di dunia online semakin berkembang dimana saat ini terdapat banyak tools pengukuran (measurement) untuk mengukur sejauh mana efektifitas Social Media, salah satu diantaranya Tweet Reach, Klout, etc. Dengan demikian pada saat kita hendak menggunakan jasa influencer ada baiknya jika kita menentukan target yang harus dicapai oleh sang influencer, walau memang beberapa influencer lebih berfokus pada aktifitas buzzer saja.
No comments:
Post a Comment