Jun 22, 2012

Diet dan Hidup Sehat? Such a Borink Topic


“Diet” dan “Hidup Sehat”, dua kata kunci yang saya sebutkan tadi mungkin bagi sebagian besar kita menjadi 2 buah kata kunci yang membuat kita “malas” untuk melanjutkan pembicaraan. Arah pembicaraannya udah jelas tuh, seputar makanan sehat, mengatur pola makan, what can eat what can't eat, gyms, olahrga teratur dan sebagainya (nurut saya pribadi) hehe.


But, “booming” pengen hidup sehat tapi ga susah sebenarnya sudah lama menjadi latent demand untuk beberapa kalangan, mayoritas sih yang sudah bekerja, so... rasanya sekarang makin menjamur juga nih produk2 yang mengusung tema “hidup sehat”dan “diet” ini. Cara mereka menyampaikan juga tidak lagi seperti dokter yang kesannya seorang ahli yang sedikit menggurui kalo kita sakit, but disampaikan juga secara interaktif baik melalui game atapun kompetisi. Dibantu dengan booming nya dunia on line so campaign2 seperti “Miss WRP”, “L-Men of the year”, “1.000 Langkah Anlene”, “SOYJOY Food Print” menjadi lebih cepat tersebar. Belum lagi dengan community2 yang juga dekat dengan campaign sehat, seperti: Bike 2 WorkIndo Runners, Jalan Kaki, dll

Contoh lain SOYJOY Food Print, dimana untuk hidup lebih sehat kita dibantu dengan cara-cara yang tidak menyulitkan, seperti sesimple: Eat-Write-Chage. Dalam campaign ini kita sebagai peserta diajak untuk lebih konsisten mencatat makanan apa saja yang kita konsumsi, sekaligus men”track” apakah makan tersebut baik untuk tubuh atau tidak, yang juga sekaligus membuat kita lebih sadar untuk menghidari asupan makanan yang kurang baik untuk tubuh kita.

Jika melihat dari kacamata Creative Sales Credo, apa sih pelajaran singkat yang bisa kita ambil dari banyaknya aktivitas marketing yang berhubungan dengan "hidup sehat" saat ini. (kita ambil casenya SOYJOY)

1. Awareness
Ada ungkapan bahwa “tak kenal maka tak sayang” duh... jadul banget istilah nya, yah... tapi istilah itu selalu ada benarnya. Dalam hal ini SOYJOY memang mentargetkan target market yg belum kenal dengan SOYJOY mulai mengenal SOYJOY, dan hal ini difasilitasi dengan sistem permainan dalam SOYJOY Food Print ini, dimana setiap langkah yang dilakukan oleh peserta akan terupdate secara otomatis ke dalam akun socmed FB dan twitter masing2 peserta. Hal ini secara otomatis akan memberikan informasi kepada semua friend ataupun follower dari peserta.

2. Leads
Sebelum kita start mengikuti kompetisi ini, biasanya kita diminta untuk menginput data diri, nah hal ini sebenarnya membuat kita memberikan database kita. Database dari para peserta memang dikumpulkan untuk kemudian dikategorikan, untuk kemudian di treat secara berbeda sesuai dengan kategorinya. Dalam campaign ini, SOYJOY tentu saja memiliki record riwayat kesehatan, bahkan mungkin data mana saja peserta yang sudah pernah mengkonsumsi produknya, mana yang belum mengkonsumsi produknya, dan mana saja yang mengkonsumsi karena kompetisi.

Untuk apa ke depannya data ini? Banyak kegunaannya misal untuk melakukan tracking konsumsi setelah campaign berlalu atau untuk pembentukan komunitas brand dan berbagai kepentingan lain yang tentunya akan sangat berguna bila memang datanya dikelolah dengan tepat.

3. Conversion
Dalam detail game peserta diminta untuk mengkonsumsi produk, hal ini akan mengkonversi peserta menjadi pengkonsumsi produk. Dengan melakukan konsumsi tentu akan terbentuk experience penggunaan product dan tentu kemudian diharapakan terjadi repeat buying dan rekomendasi konsumsi produk. Syukur-syukur kemudian muncul loyalitas terhadap brand SOYJOY.

Saya hanya memberikan catatan ringan untuk bentuk campaign seperti ini: tujuan campaign brand adalah membangun awareness brand dan menciptakan pengalaman mengkonsumsi brand tersebut, jadi pengukurannya harus jelas dan detail..

3 comments:

Anonymous said...

Hey, kayaknya penulis artikelnya ga biasa nulis atau baca ya? Langsung keliatan dari judul dan paragraf pertama. Sayang lho, padahal blognya bagus. :)

Anonymous said...

Oh ya, sorry nambahin lagi. Gatel liat tulisan ini soalnya. Pertama, Jangan dicampur bahasa Inggris - Indonesia. Apalagi di judul. Apalagi pake penulisan yang "Eeewwhh" (semoga typo, bukan disengaja). Dan paragraf pertamanya terlalu subjektif, malah cenderung nge-judge. Other than that, not bad. Cheers.

@dnoveryan

Anonymous said...

Thank's buat comment & kritikannya. Will improve it!
Salam creative sales..


@saritasutedja