Ngobrol-ngobrol tentang bisnisnya, industri yang saat ini ia geluti adalah bisnis mainan anak-anak. Saat ini ia memiliki toko di berbagai pusat perbelanjaan. Lalu seperti biasa kami tergelitik untuk bertanya apakah ia sudah memulai untuk menjualnya melalui online. Lalu ia menjawab bahwa sebenarnya ia sudah ingin menjual via online tapi belum ada orang yang bisa ia jadikan partner untuk melangkah kesana, karena pada dasarnya ia tidak terlalu menguasai online hingga langkah-langkah taktisnya.
Ya mungkin teman kami ini adalah salah satu contoh kasus yang banyak terjadi di masyarakat kita, di kalangan pebisnis, di mana masih banyak yang belum masuk ke pemasaran atau channel penjualan melalui online dengan berbagai alasan, bisa karena tidak punya orang, tidak kebayang, tidak tahu harus mulai dari mana, tidak berani, tidak terpikir, atau apapun alasannya.
Sebelum saya coba membantu Anda dengan langkah riil yang bisa Anda lakukan untuk start pemasaran/channel penjualan melalui online, saya ingin share salah satu klien kami yang bergerak di bidang produk-produk Gift. Saya ingat sekali sekitar 3 tahun lalu saat kami baru saja menyusun strategi bersama untuk jangka menengah dan jangka pendek, saya terus mengajukan untuk mulai membangun pemasaran dan channel penjualan online. Namun selalu saja ia menolak, yang ini lebih lucu lagi alasannya, karena ia tidak suka hal-hal berbau internet . Tapi tentu saya ajukan terus idenya, karena seperti telah kami sering jelaskan di beberapa artikel lainnya, bahwa saat ini berbagai media online bisa jadi menjadi salah satu solusi terbaik untuk para pebisnis yang ingin memulai atau melebarkan bisnis mereka, dengan biaya yang minim.
Atau alasan lainnya yang tidak kalah kuat adalah perkembangan bisnis di masa yang akan datang, akan didominasi oleh media berbasis internet. Untuk fenomena ini bisa kita lihat dari tren yang berlangsung di luar negeri, Indonesia 5, 10 tahun mendatang seperti yang sudah-sudah, akan mereplika gaya hidup dan cara penjualan online, seperti di luar negeri, begitu infrastruktur di negera ini mendukung.
Dan 1 tahun setelahnya klien kami memutuskan, oke saya akan coba untuk pakai online. Dan setelah sistem penjualan dan pemasaran melalui online tersebut di set-up, tidak perlu menunggu lama, 1 bulan pertama jalan, sudah ada penjualan, dan sempat meningkat hingga 300% di beberapa bulan pertama, dan terus meningkat stabil dari bulan ke bulan hingga saat ini. Dan lalu apa? Baru saja kami meeting kemarin dan ia meminta untuk menambah tim online yang saat ini ia miliki
Tentu hasil pencapaian tersebut tidak dicapai dengan mudah, tentu ada yang namanya perencanaan dan konsistensi di dalamnya. Melalui artikel ini saya ingin share beberapa panduan utama dan praktis! Supaya Anda bisa lebih terbayang atau lebih bagus lagi menjalankannya langsung untuk menciptakan penjualan melalui online.
Yang pertama, yang perlu Anda lakukan adalah memastikan produk Anda feasible untuk dijual melalui online. Pada dasarnya media online hanya akan memberi manfaat kepada Anda dalam 2 hal : menciptakan penjualan atau mengolala brand Anda. Jika beberapa produk yang kita kenal dijual di Supermarket atau modern channel lainnya, mereka tidak mungkin menjual melalui online karena terbentur oleh berbagai aturan dan distribution system di offline sudah begitu baiknya, maka mereka menggunakan media online untuk mengelola brand mereka, riilnya misalnya menjaga hubungan dengan konsumen, menciptakan engagement, atau bahkan menanamkan positioning atau campaign tertentu.
Tapi beda lagi dengan produk-produk yang mungkin di jual melalui online, seperti baju, makanan, atau apapun, saya barusan bilang apa saja yah.. selama aturan utama pemasaran tetap anda pegang yaitu produk yang berkualitas dan ada pasarnya! Saya bilang memang betul-betul apa saja, karena beberapa bulan lalu saya baru saja bertemu dengan orang yang berjualan “kuah kaldu ayam” secara online! Dan ada pembelinya! Jadi “kuah kaldu ayam” ini yang sudah diramu dengan rempah, yang biasanya di minum ibu-ibu setelah melahirkan. Nah kurang unik apa tuh produknya untuk di jual online berbagai variasi produk feasible untuk dijual melalui online, ada yang pasarnya retail ada yang business, misalnya anda berjualan batu bara atau marmer, juga ada pasarnya tapi biasanya untuk business to business. Jadi Anda harus aware dengan “pasar” yang tersedia di online
Setelah Anda memastikan produk Anda feasible untuk dijual online mari masuk ke taktik praktis berikutnya!
Yang kedua, Anda harus punya katalog online! katalog online idealnya dibangun dalam sebuah web, di mana konsumen bisa mengunjungi dan melihat barang apa saja yang Anda jual. Tapi jika Anda belum ada biaya membuat web, Anda bisa memanfaatkan blog (wordpress, blogspot) atau multiply.com untuk memajang produk-produk anda, yang penting ada dulu yah katalog ini penting, karena di manapun Anda beriklan harus Anda tarik ke halaman ini (melalui link). Di katalog inipun harus lengkap, terutama no telepon Anda, ketika ada yang tertarik untu memesan.
Jika Anda sudah punya blog, belilah domain (mis. www.jualbatik.com) nama domain ini tidak terlalu mahal, harganya antara 100-200ribuan saja untuk 1 tahun. Anda bisa minta tolong teman programmer untuk men-direct alamat tersebut ke blog anda. Hal ini penting untuk menjaga kredibilitas Anda karena domain sendiri memberi image lebih profesional dibanding Anda hanya pakai blog saja.
Yang ketiga, foto Anda harus bagus! Ini menentukan sekali orang tertarik membeli produk Anda atau tidak. Tentu ini tidak mutlak, tentu ada saja orang yang memfoto produknya jelek tapi tetap ada yang beli, tapi saya bahas ini karena persaingan sungguh ketat. Dan Anda tentu tahu, jika kita beli sabun saja kadang kita terpengaruh oleh desain kemasannya, nah foto dalam katalog online memiliki pengaruh yang sama. Barang yang biasa saja bisa terlihat menarik jika fotonya bagus, dan Anda perlu ingat bahwa di online, konsumen sama sekali tidak mengenal Anda. Mereka menilai kredibilitas Anda dari foto yang bagus, katalog produk yang menarik, desain yang profesional, bahasa copywriting anda. Itu saja yang mereka lihat, karena mereka tidak sempat bertemu langsung dengan Anda. Jadi pastikan semua itu tadi merepresentasikan keseriusan Anda berbisnis, memperlihatkan kredibilitas Anda dalam menjual.
Yang keempat, konsistensi! Tentu jika Anda sering membaca artikel-artikel kami, kata konsistensi muncul di mana-mana. Namun ini memang benar. Konsistensi bisa jadi menentukan keberhasilan Anda. Apalagi di penjualan online ini. Jika kita punya toko di pasar, anda ga harus ngapa-ngapain di depan toko kita sudah berlalu lalang orang yang melihat toko anda dan sewaktu-waktu mereka akan mampir. Nah kalo anda punya situs atau blog katalog lain ceritanya. Jika Anda tidak berbuat apa-apa, ga ada yang lalu lalang di depan toko Anda apalagi masuk ke dalamnya. Link dari situs katalog produk Anda harus disebar seluas-luasnya dan dengan desain yang menarik. Sebarkanlah di berbagai social media atau di offline bsia disebut dengan keramaian. Di mana ada keramaian datangi dan sebarkan “brosur” Anda yang ada alamat toko Anda. Di kaskus, di facebook, twitter, milis, iklan portal news, dll. Dan yang dimaksud dengan konsistensi adalah penyebaran brosur Anda ini harus konsisten. Wajib setiap hari! Karena orang lalu lalang bersliweran di media-media ramai tersebut, dan Anda harus agresif untuk berusaha menarik perhatian dan berbicara dengan mereka.
Jika Anda lalu lalang sekali dalam sehari saja Anda hanya menghasilkan penjualan 1 pembeli per bulan, berarti Anda harus berlalu lalang 30 kali per hari agar ada 30 pembeli dalam satu bulan. Kira-kira begitulah analoginya
Karena salah satu yang kami amati di pola pembelian online adalah orang beli apa yang mereka lihat. Terutama untuk yang”retail” tapi ini juga berlaku untuk yang business. Contohnya gini, beberapa teman saya membeli baju melalui online tidak dengan rencana. Tapi saat mereka lihat di wall mereka ada foto cewek jepang pakai baju bagus, trus buka fotonya langsung ada harga nya “95.000” wah murah ya, trus langsung tanya apakah size mereka masih ada (di comment foto facebook) lalu adminnya merespon dengan cepat “ada”, lalu langsung lah ia membeli, mentransfer dan mengkonfirmasi, 2 hari kemudian barangnya sudah sampai di rumahnya tanpa ia sempat berpikir, perlu kah gw beli baju, kapan terakhir kali beli baju, dst. Inilah yang disebut dengan impulse buying. Semua yang anda lakukan di atas harus menimbulkan efek impulse. Konsistensi (sering tampil), foto yang menarik, dll. Karena kecenderungan habit belanja online adalah mereka beli apa yang mereka lihat. Mungkin ada juga yang membandingkan dengan penjual lain, tapi tidak masalah yang penting kita masuk di “perbandingan” tersebut, tinggal kekuatan produk, harga dan pelayanan yang kemudian bersaing.
Yang kelima, dan taktik gress terakhir dalam daftar ini adalah respon yang cepat! Seringkali penjualan melalui online ada dalam tahap impulse buying, seperti contoh teman saya yang beli baju lewat Facebook di atas. Coba Anda pikirkan saat si adminnya tidak langsung jawab, mis 2 hari berikutnya baru ada jawaban, bisa jadi teman saya tidak jadi beli karena sudah tidak mood atau bahkan jadi sudah sempat berpikir “kayaknya saya ga butuh baju itu” karena sudah pergi ke tempat lain, sudah melakukan aktivitas lain, dan pikiran orang seringkali bisa berubah.
Beda lagi dengan produk yang non fashion, seperti pada saat lebaran lalu kami memimpin tim yang coba memperhatikan perilaku penjualan, produk yang kami jadikan percobaan adalah sarung pada waktu itu. Karena permintaan sarung di bulan Ramadhan cukup tinggi. Dan benar, respon yang cepat adalah salah satu penentu “goal” nya suaut project. Hal ini tidak ada kaitannya dengan ‘mood’ seperti di kasus baju tadi, tapi ada korelasinya dengan kebutuhan yang cepat. Saat si pembeli butuh untuk mendistribusikan parsel lebaran, ia menghubungi lebih dari 1 suplier penjual sarung, dan karena harga di pasar sama-sama saja, paling selisih 1000-2000 perak saja, pembeli akan cenderung bertransaksi pada penjual yang merespon dengan cepat. Ditanya harga langsung jawab, di tanya proses pengiriman langsung jawab, setiap pemberitahuan di respon, dst. Hal ini penting karena konsumen di dunia online cenderung lebih sulit anda kuasai, karena begitu banyak informasi lain yang ia terima dan andapun tidak bertemu muka dengan mereka, jadi satu-satunya cara mengikat mereka adalah dengan respon yang cepat!
Nah, jadi semoga dari langkah-langkah praktis di atas bagi yang sebelumnya tidak terbayang harus mulai dari mana sudah setidaknya ada gambaran. Tentu perjalanan anda masih panjang, terutama di “konsistensi” itu sendiri, dan jika bukan Anda sendiri yang menjalani maka berikutnya Anda akan menghadapi permasalahan SDM yang seringkali kurang bisa menghayati produk dan proses pemasaran sebaik Anda, itulah tantangan kita semua sebagai pemilik bisnis untuk bisa mengelola mereka agar setidaknya melakukan 80% dari yang seharusnya tipsnya adalah sebaiknya anda buatkan SOP bagi para admin online anda agar tetap ada koridor dan standar2 penting yang dijalankan sesuai dengan keinginan Anda.
Baiklah, selamat mencoba berenang dalam lautan pemasaran di internet, dan jangan lupa kemasan Anda berjualan adalah citra yang konsumen lihat dari Anda, baik dari foto produk, pelayanan, kecepatan, dll. Ciptakanlah citra yang baik, brand Anda akan dipercaya dan kemudian jadi yang WOM positif di kalangan masyarakat.
Creative Sales Copyright
3 comments:
artikel yg bagus...:)
thx artikelnya.. menambah semangat saya untuk mulai berjualan online
Mantap! Terima kasih banyak utk ilmunya...:)
Post a Comment